MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN
PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan perancangan
penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan
instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan
mengolah nilai untuk rapor
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya
2. Membuat contoh penerapan model-model pembelajaran pada pembelajaran Seni Budaya dan penilaiannya
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Seni Budaya
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok Kerja Presentasi hasil Penyimpulan
perancangan Kelompokmenyu kerja kelompok hasil diskusi
penilaian sun contoh dan dikomentari kelompok dan
sikap, instrumen oleh kelompok rangkuman
pengetahuan, penilaian yg baik lain hasil
keterampilan
Lembar Kerja
LK- 3.1a
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik
Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Seni Budaya.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Seni Budaya
Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
2. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
3. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
R-3.1a
HO- 3.1b
A. Pendekatan scientific
Pembelajaran merupakan sebuah proses. Dalam proses pembelajaran, dikenal
adanya proses pembelajaran ilmiah. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
ilmiah(scientific) dalam pembelajaran, karena menurut Sudarwan Danim, pendekatan
ilmiah(scientific) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penararan induktif (inductive
reasoning) daripada penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat
fenomena umum kemudian menarik simpulan yang spesifik, sedangkan penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara
keseluruhan.
Dalam pendekatan scientific, proses pembelajaran berlangsung alamiah. Hal itu
diwujudkan dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan sehingga
akan memperoleh hasil yang diinginkan. Proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas,
tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap menjadi bagian yang harus dilakukan secara terintegrasi selama proses kegiatan
pembelajaran.
Kompetensi Dasar 3.1.Memahami gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu, dan tenaga.
Topik /Tema Gerak Tari
Sub Topik/Tema Ruang, tenaga, dan Waktu
Alokasi Waktu 2 x 2 TM
Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
guru melakukan kegiatan pembukaan dengan memberi salam. Maksud
kegiatan ini adalah untuk menggiring konsentrasi peserta didik ke materi
yang akan diajarkan. Disamping itu juga untuk menyiapkan peserta didik
Kegiatan awal secara fisik dan mental. Secara fisik berarti duduk tenang supaya lebih
mudah konsentrasi, sedangkan secara mental adalah bagaimana
mengarahkan mental peserta didik supaya siap belajar dan menerima
pelajaran.
Kegiatan inti
1.Mengamati Pembelajaran diawali dengan melihat karya tari dari berbagai media,
misalnya video. Pada kegiatan apresiaisi karya tari, guru berusaha
mengajak peserta didik untuk mengamati sajian karya tari yang diputar.
Siswa diminta mengamati sajian karya tari tersebut secara individual
atau berkelompok. Siswa digugah rasa ingin tahunya dengan ditanya
dan diminta untuk memberi komentar pada karya tari tersebut. Guru
juga mengajak peserta didik untuk bersyukur karena negara kita
memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam.
2.Menanya Guru memberikan pertanyaan dan meminta komentar dari peserta
didik tentang karya tari yang baru saja disaksikan.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2007). Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
PendidikanDasar dan Menengah. Jakarta
Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. Kompetensi Dasar SMA /MTs, Jakarta
Mc Colum (2009) A scientific approach to
teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-teaching/last
update januari 2013
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based
Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran
Seni Budaya
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik
untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan
penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di
sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh
pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas
belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi,
kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
Fase 4 Peserta didik dalam kelompok mengembangkan laporan sesuai format yang
Mengembangkan sudah disepakati. Kelompok terpilih mempresentasikan hasil
dan menyajikan (mengomunikasikan). Setiap kelompok diberi waktu 10 menit. Kelompok
hasil karya lain menanggapi hasil presentasi dan guru memberikan umpan balik.
Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi tentang pentingnya pengetahuan tentang gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai dengan pertanyaan mendasar (Start With the Essential
Question)
1) Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah gerak dengan
menggunakan level dan pola lantai.
2) Guru memberikan tugas proyek yang harus dilakukan siswa secara berkelompok tentang
gerak tari yang dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai .
Kegiatan Inti 1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek yang akan
Menyusun dikerjakan dengan menentukan judul.
Perencanaan 2. Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang yang akan
Proyek. (Design a dikerjakan oleh peserta didik.
Plan for the 3. Peserta didik secara berkelompok merancang tahapan penyelesaian
Project) proyek yang akan dilakukan (misal membuat gerak tari yang dilakukan
sesuai dengan level dan pola lantai ) Peserta didik menentukan gerak
tari yang akan dilakukan sesuai dengan level dan pola lantai
4. Mengkonsultasi tahapan penyelesaian proyek kepada guru
pembimbing.
Monitoring Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
(Monitor the aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
Students and dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
the Progress of Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas
the Project) peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Menguji Hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
(Assess the ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
Outcome) masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
Pengalaman refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
(Evaluate the Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
Experience) tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek
Daftar Pustaka.
American Association for the Advancement of Science (1970) "Science A Process Approach" USA :
AAAS / Xerox Corporation.
Helmenstine, A.M. , Ph.D Scientific Method Steps.
http://chemistry.about.com/od/sciencefairprojects/a/Scientific-Method-Steps.htm. last update
Februari 2013
Nuryani_Rustaman, http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-
NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Indrawati. (2007). Model-model pembelajaran Informasi. Modul PPPPPTK IPA. Bandung PPPPTK IPA
Mc Colum (2009) A scientific approach to teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-
scientific-approach-to-teaching/last update Januari 2013
Sudarwan. (2013). Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Tim Pengembang. ( 2013) Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran budaya.
Pusbangprodik
memberikan suatu bimbingan setelah problema disajikan kepada pelajar. Tetapi bimbingan yang
diberikan tidak hanya dikurangi direktifnya melainkan pelajar diberi responsibilitas yang lebih
besar untuk belajar sendiri.
3. Data collection Mencari informasi tentang bentuk pola lantai dan unsur pendukung
(pengumpulan data) tari (penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam bahasan
buku, dsb)
4. Data processing Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut
(pengolahan Data) karakteristiknya
5. Verification (pembuktian) Membuktikan berbagai bentuk pola lantai dan unsur pendukung
tari dalam praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil.
6. Generalization (menarik Menyimpulkan jenis pola lantai dan unsur pendukung gerak tari.
kesimpulan/ generalisasi)
Daftar Pustaka
Lembar Kerja
LK-3.2
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 1. ..………………….................................................................
2…. ………………..............................................................…..
3.........................................................................................
Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................
1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
- Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
R- 3.2
Daftar Pustaka
Albanese, M.A. & Mitchell, S.. (1993). Problem BasedLearning: a Review of The Literature on
Outcomes and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine
Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical Education.
New York: Springer Publishing
Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr. (2008).
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah
Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL.
[Online].Tersedia :http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010].
Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on
learning, teaching, and technology [Online]. Tersedia:
http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm.[17 Juni 2005].
Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press
Karim, S., et al. (2007).Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Penguasaan konsep Fisika serta Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan
Kecakapan Ilmiah.Proposal Hibah Kompetitif UPI 2007. Bandung: Tidak diterbitkan
Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in
Higher Education: Lessons from the Literature.
[Online].Tersedia :http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010]
Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA: Allyn &
Bacon
Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS
dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo
Proyek DUeLike Universitas Indonesia.(2002). Panduan Pelaksanaan Collaborative Learning&
Problem BasedLearning. Depok: UI
Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi
Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandung : Lembaga Penelitian IKIP
Bandung
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran, Jambi: Gaung Persada Press
HO- 3.2
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi perangkat
pembelajaran Seni Budaya dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Pada
uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada
pembelajaran Seni Budaya. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi
dasar yang harus dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk,
dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja
individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.
b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik
bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan
menggunakan lembar observasi kinerja.
c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan
tes tertulis.
Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan
sebagai acuan penilaian.
PENILAIAN SIKAP
Sikap spiritual
a) Teknik observasi
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential.
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana
jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
PETUNJUK
Petunjuk Penskoran
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
Melakukan
No Sikap yang diamati Y
Ya tidak
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah
yang ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir
adalah :
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.
Penilaian Antarpeserta Didik.
Daftar Cek
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian
antarpeserta didik diatur sebagai berikut:
1) Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala penilaian
(rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial.
2) Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di setiap
kelas.
3) Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor
1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan,
kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik
dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
4) Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal
satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak
dilakukan serentak dalam satu minggu.
5) Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas.
6) Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian
observasi, penilaian diri, dan jurnal.
Contoh Instrumen:
Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
d). Jurnal
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
Format:
Jurnal
Tanggal : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
2) Model Kedua
PENILAIAN KETRAMPILAN
No Aspek * Skor (1 – 4)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
No Aspek * Skor (1 – 4)
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor
Penilaian
2) Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan
terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati
estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio,
sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Kompetensi Dasar: 4.4 Memperagakan gerak tari berdasarkan level, dan pola lantai
sesuai iringan
Kelas : VII
Skor Prestasi
No Karya peserta didik Ket.
(1 – 4) T BT
4. Dst
Total Skor
T = tuntas
BT = Belum tuntas
a. Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas
pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
9) Mencatat hasil penilaian.
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
b. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan
penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada
saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur,
disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta didikbersifat
sebagai evaluasi diri.
3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan
5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, caramemperbaikinya
dan diinformasikan kepada peserta didik.
6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing
masing atau di loker sekolah.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberikesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan
caramenempel di kelas
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang tua
peserta didik
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk
bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik .
12) Memberikan nilai akhir
13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil belajar
peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri
dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
(Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui
pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik
dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap
pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan
perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan
sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
2. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran. Penyusunan instrumen
penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian
kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk
penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al.,
2011):
Seni 4.1 Melakukan gerak 4.1.1 Peserta didik mampu melakukan gerak
budaya berdasarkan ruang, berdasarkan ruang.
waktu, dan tenaga. 4.1.2 Peserta didik mampu melakukan gerak
berdasarkan waktu.
4.1.3 Peserta didik mampu melakukan gerak
berdasarkan tenaga.
Daftar Pustaka
Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5th Ed. Boston: McGraw-Hill Company, Inc.
Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.
Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.
Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. ( 7th. ed. ) New York: Maxwell Macmillan
International.
Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge Companion to PIAGET. Cambridge
University Press.
Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta didik Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. 1985. Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64,
4: 489-503.
Sund, R.B. & Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the Secondary School, 3 rd Ed.
Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.
Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics. London: Paul Chapman
Publishing Ltd.
LK- 3.3
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran Seni Budaya selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
R-3.3
Rubrik pengolahan nilai seni budaya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
HO 3.3
Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh
pendidik berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan
serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik pada dasarnya merupakan
wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun
demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memandang perlu disusunnya Buku Panduan
Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model Laporan Pencapaian
kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama untuk membantu sekolah
mengembangkan Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik dan Model
Laporan Pencapaian kompetensi Peserta Didik SMA diharapkan dapat membantu sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Pencapaian
kompetensi Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
sudah disusun sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e nomor
1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:
LAPORAN
NISN:
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN
NIS/NSS/NDS : ___________________________________
___________________________________
Kelurahan : ___________________________________
Kecamatan : ___________________________________
Kota/Kabupaten :___________________________________
Provinsi : ___________________________________
Website : ___________________________________
E-mail : ___________________________________
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi ini dipergunakan selama peserta didik mengikuti
pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMA ).
2. Apabila peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi dibawa oleh
peserta didik yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian kompetensi.
3. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi peserta didik yang bersangkutan hilang,
dapat diganti dengan buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Pengganti dan diisi dengan
nilai-nilai yang dikutip dari Buku Induk Sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
4. Buku Laporan Hasil Pencapaian kompetensi peserta didik ini harus dilengkapi dengan pas foto
ukuran 3 x 4 cm, dan pengisiannya dilakukan oleh wali kelas.
Di kelas : ....................................................
a. Ayah : ....................................................
b. Ibu : ....................................................
b. Ibu : ....................................................
Kepala Sekolah,
Pas Foto
3x4
NIP
CAPAIAN
Kelompok A
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2
Kesehatan
3 Prakarya
Ketidakhadiran
______________________
NIP ......................................
DESKRIPSI
Kelompok A
Kelompok B
Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Mengetahui: ............., .........................20.......
________________________ _________________________
NIP............................................
CAPAIAN
Kelompok A
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2
Kesehatan
3 Prakarya
Ketidakhadiran
________________________
NIP ......................................
DESKRIPSI
Kelompok A
Pengetahuan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
7 Bahasa Inggris
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Kelompok B
Pengetahuan
1 Seni Budaya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pendidikan Jasmani, Pengetahuan
2
Olah Raga, dan Kesehatan Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
3 Prakarya
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Keputusan:
_________________, _____________20__
KELUAR
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
NO. MASUK
_________________
3 Nama Sekolah
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________ NIP
Tahun Pelajaran
5
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________
Tahun Pelajaran
5 _________________ NIP
a. Tanggal _________________
b. Di Kelas
_________________
Tahun Pelajaran
5 _________________ NIP.
1 Kurikuler _________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
A 4 4 SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B
B 3 3
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33 C
C 2 2
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
D 1 1
Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan pencapaian kompetensi ada 3 (tiga) macam, yaitu:
Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Sikapdiperoleh menggunakan instrumen:
1) Penilaian observasi
2) Penilaian diri sendiri
3) Penilaian antar peserta didik
4) Jurnal catatan guru
c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu pada
sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai Kualitatif
seperti pada tabel 3 sebagai berikut:
1. = sangat kurang;
2. = kurang konsisten;
3. = mulai konsisten;
4. = konsisten;
1 Buku laporan pencapaian kompetensidiisi dengan tulisan yang rapi dan jelas.
2 Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan peserta didik
siswa di lembar 2 ditulis menggunakan huruf kapital yang jelas dan rapi.
3 Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan foto peserta didik terbaru
berukuran 3 x 4.
4 Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:
a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan didisi dengan perolehan nilai dari tiap guru
mata pelajaran yang berupa angka Predikat D sd A.
seperti pada Tabel2
c. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2), dalam kolom Mapel diisi dengan
predikat seperti pada Tabel 3
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
d. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI1 dan KI2) antarmapel diisi dengan deskripsi
kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan dalam mata pelajaran. Kesimpulan
tersebut diperoleh melalui koordinasi bersama dengan guru mata pelajaran pada kelas yang
sama (lihat contoh dalam lampiran).
CONTOH PENGISIAN
CAPAIAN
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan A A- SB
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan B+ B
2 A-
Kewarganegaraan
Faris menunjukkan
3 Bahasa Indonesia A A SB sikap konsisten dan
4 Matematika A- B B sungguh-sungguh
5 Ilmu Pengetahuan Alam B+ B+ B dalam menerapkan
sikap spiritual, jujur ,
6 Ilmu Pengetahuan Sosial B B B dan kerjasama,
terutama dalam
7 Bahasa Inggris A- A- SB mapel Pendidikan
Agama dan Budi
Kelompok B
pekerti, Bahasa
1 Seni Budaya B+ B+ B Indonesia dan
bahasa Inggris.
Pendidikan Jasmani,Olah
2
Raga,dan Kesehatan A A SB
3 Prakarya B- C B
masing ekstra kurikuler. Nilai dan keterangan kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstrakurikuler.
Contoh :
f. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekap kehadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa
keterangan) .
Contoh:
Ketidakhadiran
Sakit : 1 hari
Izin : - hari
Tanpa Keterangan : - hari
Kelompok A.
Kelompok B
pencapaian kompetensi semester 2 (dua) sama dengan teknik pengisian lembar penilaian
laporan pencapaian kompetensi semester 1 (satu).
7 Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan, dengan ketentuan minimal sebagai
berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.
c. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
d. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
8. Keterangan pindah/keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
9. Keterangan pindah/masuk satuan pendidikan diisi dengan :
a. Nama peserta didik yang masuk ditulis dengan huruf kapital.
b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke
dalam Satuan Pendidikan).
c. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
d. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik secara
optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.
Melalui pedoman ini diharapkan para pendidik dapat menguasai penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik, baik konsep, pengembangan dan penerapannya sesuai mata pelajarannya. Pendidik
yang baik tidak akan pernah berhenti belajar guna meningkatkan kompetensi dan performansinya.
Semoga, para pendidik diberi kemudahan dalam memahami pedoman ini dan menerapkannya untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, peserta didik dapat memahami
materi pelajaran secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya pada berbagai
konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya peningkatan
mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York:
Longman.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths, J.,
Wittrock, M.C. (2000). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A revision of Bloom's
Taxonomy of Educational Objectives. New York: Pearson, Allyn & Bacon.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., et.al. 2010. Assesment and Teaching of 21st Century Skill.
Melbourne: The University of Melbourne Press.
Charles, Randall, Lester, Frank and O'Daffer, Phares. 1991. How to Evaluate Progress in Problem
Solving. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics, 1987. In Stenmark, Jean,
Mathematics Assessment: Myths, Models, Good Questions and Practical Suggestions. Reston,
VA: National Council of Teachers of Mathematics.
Daniel J. Mueller (1992). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara.
Jakarta.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Performance Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne:
The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne:
The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999). Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Gronlund, E. Norman. (1982). Constructing Achievement Tests. London: Prentice Hall.
Hamzah B. Uno dan Satria Koni.(2012). Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey: Prentice
Hall.
Morrison, G.R., Ross, S.M., Kalman, H.K., kemp, J.E. Kemp. 2011. Designing Effective Instruction, Sixth
Edition. New York: John Wiley&Sons, INC.
Paul, Richard & Linda Elder. 2007. Critical Thinking Competency Standards, Principles, Performance
Indicators, and Outcomes With a Critical Thinking Master Rubric, The Foundation for Critical
Thinking. Foundation for Critical Thinking Press. www.criticalthinking.org