Tax Amnesty
Sebagai
Awal Reformasi Pajak
Pentingnya Peran Kontrak Fiskal
Tax Amnesty Pasca-Tax Amnesty
di 2016
Jaminan Data dan
Informasi dalam
Tax Amnesty
insideCONTENT Edisi 37 | Maret 2016
3
NO TAX,
NO PENALTY,
ONLY
InsideGREETINGS
RANSOM.
19 InsideREVIEW
Tax Amnesty: Partisipasi dari Rakyat, oleh Rakyat,
dan untuk Rakyat
Tax Amnesty
7
31 InsideREVIEW
Tax Amnesty bagi Hard-to-Tax Sector
InsideHEADLINE
Pentingnya Peran Tax Amnesty di 2016
36 InsideREVIEW
Jaminan Data dan Informasi dalam Tax Amnesty
41 InsideREVIEW
Fitur-fitur Tax Amnesty di Berbagai Negara
48 NewsflashDOMESTIc
50 NewsflashINTERNATIONAL
53
14
InsideEVENT
Beracara di Pengadilan Pajak InsideProfile
Sebagian Besar Pengusaha Tertarik
Mengikuti Tax Amnesty
54 InsideEVENT
FGD: Outlook Perpajakan Tahun 2016
58 InsideEVENT
STIAMI: Tarif Pajak Nasional di Tengah
Persaingan Bisnis Kawasan ASEAN
60 InsideLIBRARY
63
25
InsideSTORIETTE
Akhir Dari Semua Cerita
InsideREVIEW
Kontrak Fiskal Pasca-Tax Amnesty
65 InsideINTERMEZZO
insidegreetings
Komunitas pajak yang terhormat,
Segala puji dan syukur kita panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk
memimpin tim redaksi InsideTax. Dengan
adanya kepemimpinan baru ini, semoga
majalah InsideTax senantiasa menjadi
PEMIMPIN UMUM
primadona bagi para penikmat isu pajak di Darussalam
Indonesia serta tetap sejalan dengan misi
untuk mereduksi informasi asimetris dalam WAKIL PEMIMPIN UMUM
dunia perpajakan. Danny Septriadi
Pada Edisi 37 kali ini, tim redaksi InsideTax mengusung tema mengenai KOORDINATOR PELAKSANA
pengampunan pajak, atau yang lebih populer disebut dengan “tax amnesty”. B. Bawono Kristiaji
Akhir-akhir ini, pembahasan mengenai tax amnesty memang telah menjadi PEMIMPIN REDAKSI
tajuk utama di berbagai media massa. Masih adanya polemik yang mewarnai Awwaliatul Mukarromah
rencana kebijakan tax amnesty di tahun ini, tak ayal membuat pengesahan
REDAKSI
payung hukum kebijakan tax amnesty seolah tersandung berbagai hambatan. Anggi P I Tambunan
Terlepas dari segala polemik yang ada, perlu kiranya kita memahami konsep Dienda Khairani
Gallantino Farman
dan tujuan tax amnesty secara utuh, bahwa tax amnesty sesungguhnya bukan Ganda C. Tobing
hanya alat untuk mengejar target penerimaan jangka pendek saja. Akan tetapi, Latansa Izzata Dien Elam
di balik kebijakan tax amnesty tersimpan harapan besar untuk mendorong M. Fatkur Fadhilah
peningkatan kepatuhan pajak secara sukarela (voluntary compliance) di masa Niken Ayu Permadani
Retno Megawati
mendatang dalam suasana sistem perpajakan yang lebih adil dan tegas. Suci Noor Aeny
Dalam rubrik InsideHeadline kali ini, pembaca akan kami suguhkan konsep
DESAIN & ILUSTRASI
dan tujuan tax amnesty yang tentunya tidak terlepas dari perkembangan M. Faiz Rabbani
keterbukaan informasi perpajakan. Pentingnya data dan informasi perpajakan Robet
serta pembahasan mengenai manfaat jangka panjang yang dapat dinikmati dari Tati Pertiwi
kebijakan tax amnesty juga akan dikupas dalam rubrik ini.
KEUANGAN
Tidak hanya itu, secara khusus kami juga menyuguhkan bahasan tax Dewi Permatasari
amnesty dalam berbagai sudut pandang di rubrik InsideReview, antara lain
PEMASARAN
mengenai: Kontrak Fiskal Pasca-Tax Amnesty yang ditulis oleh Ganda C. Tobing; Eny Marliana
Tax Amnesty: Partisipasi dari Rakyat, oleh Rakyat dan Untuk Rakyat oleh M.
Fatkur Fadhilah; Tax Amnesty bagi Hard-to-Tax Sector oleh Latansa Izzata Dien REKENING BANK
Ela; Fitur-Fitur Tax Amnesty di Berbagai Negara oleh Anggi Tambunan; serta BCA KCP Ruko Artha Gading
A/C: 8400031020
Jaminan Data dan Informasi dalam Tax Amnesty oleh Niken Ayu Permandarani. A/N: PT Dimensi Internasional Tax
Pada edisi ini, redaksi juga menyajikan rubrik-rubrik lain seperti: InsideProfile
ALAMAT REDAKSI
yang menghadirkan Sofjan Wanandi (Ketua Tim Ahli Wapres) yang berbagi Menara Satu Sentra Kelapa Gading
pandangannya tentang kebijakan tax amnesty di tahun 2016 ini; liputan acara- Lantai 6 (Unit #0601 - #0602 - #0606)
acara seminar dan diskusi pajak yang diramu dengan apik dalam InsideEvent; Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1
Summarecon, Kelapa Gading,
cerpen pajak dalam InsideStoriette; serta rubrik lainnya yang akan menemani
Jakarta Utara, Indonesia 14240
hari sekaligus memperluas wawasan pembaca sekalian.
Tak lupa, kami juga mengajak para pembaca sekalian untuk turut aktif +6221 2938 5758
berkontribusi dengan menyalurkan ide dan gagasan mengenai isu-isu perpajakan +6221 2938 5759
terkini dalam bentuk tulisan kepada tim redaksi. Serta, jangan lewatkan
insidetax@dannydarussalam.com
informasi-informasi pajak terkini dalam edisi-edisi InsideTax selanjutnya. Akhir
kata, selamat membaca dan salam hangat dari redaksi! dannydarussalam.com/inside-tax
Diterbitkan oleh:
Follow us on @DDTCIndonesia
TAXAcademy
Your Trusted Professional Tax Training Center
www.dannydarussalam.com/tax-academy
DANNY DARUSSALAM Tax Academy (DDTax Academy) offers a broad range of high-quality
local, domestic and international taxation courses. We provide an up-to-date information
regarding those key issues and strategies for developing your successful professional
objectives and your personal goals. Our training programs options in April 2016:
INTENSIVE COURSE:
PRACTICAL COURSE:
Preparation and Calculation of Corporate Income Tax 2015 Date & time:
One of the obligations that must be met by the taxpayer is to deliver the Wednesday - Thursday,
Annual Income Tax Return correctly, completely, and clearly. This program 13 - 14 April 2016
is held in order to give the participants comprehension to meet the 09.00 a.m. - 05.00 p.m.
requirements of Annual Income Tax Return.
SEMINAR:
Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA) and and Common Date & time:
Reporting Standard (CRS) Tuesday, 26 April 2016
This seminar is crucial for persons who work in compliance, tax, 09.00 a.m. - 05.00 p.m.
operations, risk and legal departments. No financial institution should miss
this seminar if it wants to perform its FATCA & CRS duties well.
All training program in DDTax Academy will be presented in For more information regarding administrative policies, or for
Bahasa Indonesia and held in DDTax Academy: further assistance, please contact:
Menara Satu Sentra Kelapa Gading, 5th Floor, Unit #0501 Eny Marliana
Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1 Mobile: +628158980228
Jakarta Utara 14240, Indonesia Email: eny@dannydarussalam.com
Phone: +622129385758 I Fax: +622129385759 Ana Lailatul Ist
Mobile: +6282114239142
Email: ana_lailatul@dannydarussalam.com
As a tax training center,
we have complete
facilities and meet the
standards.
Our Moot court room simulation Our Moot court room simulation
Pentingnya Peran
Tax Amnesty di 2016
NO TAX,
NO PENALTY,
ONLY
RANSOM.
Tax Amnesty
Awwaliatul
Suci Noor AENY Retno megawati
mukarromah
Awwaliatul Mukarromah, Suci Noor Aeny, dan Retno Megawati adalah Researcher di
Tax Research & Training Services, DANNY DARUSSALAM Tax Center
J
ika melihat kondisi saat ini, bertumpu pada penerimaan pajak.1 Hal sektor perpajakan, ternyata tidak selaras
Indonesia sebagai salah satu ini juga terlihat pada porsi penerimaan dengan realisasi pencapaian target
negara berkembang masih perpajakan yang ditargetkan mencapai penerimaan pajak selama ini. Dalam
memiliki banyak agenda pembangunan 84,6% dari total Anggaran Pendapatan kurun waktu 10 tahun terakhir realisasi
di berbagai sektor, seperti di sektor dan Belanja Negara (APBN) 2016.2 penerimaan pajak selalu di bawah
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, Besarnya ketergantungan target (kecuali di tahun 2008), dengan
sehingga tentunya membutuhkan biaya pemerintah terhadap penerimaan dari pencapaian tax ratio berada di angka
pembangunan yang besar. Tidak hanya 11-13%.3 Buruknya situasi perpajakan
di Indonesia, sumber pembiayaan
1. Hari S. Luitel, Is Tax amnesty a Good Policy?,
untuk pembangunan di berbagai (London: Lexington Books, 2014), 1. 3. Lihat “Kinerja Penerimaan Pajak Jangka Panjang”,
negara selama ini sebagian besar 2. Nota Keuangan APBN 2016. InsideTax Edisi 36 (2016): 34-35.
“T
lebih dari 50.000 WP berpartisipasi dan informasi perpajakan, Ditjen
ax amnesty dalam limited-amnesty program26 dan Pajak akan mengalami kesulitan untuk
telah membayar lebih dari 7 miliar memetakan perilaku kepatuhan WP
pada dolar AS yang berkaitan dengan aset sesuai klasifikasi di atas, yang pada
dasarnya luar negeri yang tidak dilaporkan.27 akhirnya menyebabkan ketidaktepatan
dapat Hal ini menunjukkan bahwa limited- dalam menetapkan perlakuan dan
dijustifikasi ketika amnesty program di AS efektif strategi kepatuhan terhadap WP.
dalam menghimpun basis data, Persoalan ketersediaan data ini
digunakan sebagai bahkan penerimaan negara pun turut berkaitan dengan peran kebijakan tax
alat transisi menuju bertambah. amnesty dalam mendorong WP untuk
babak baru sistem Merujuk pada data tersebut, mengungkap data atas harta atau
perpajakan, serta kebijakan tax amnesty yang akan kekayaannya secara sukarela (voluntary
diterapkan oleh Indonesia berpotensi disclosure). Kemauan WP dalam
dapat memberikan
dapat menghimpun data yang cukup mengungkap data sebagai bentuk dari
ruang penyesuaian besar. Apalagi cakupan kebijakan transparansi merupakan suatu elemen
bagi WP sebelum limited amnesty program di AS hanya penting dalam enhanced relationship,
memasuki era terbatas pada aset yang disimpan yaitu suatu hubungan antara WP dan
di luar negeri saja, sedangkan di otoritas pajak yang dibangun atas dasar
perpajakan yang Indonesia kebijakan tax amnesty rasa saling percaya (mutual trust).29
mungkin saja akan diberlakukan tidak hanya untuk Dalam konteks tax amnesty, WP yang
berbeda secara aset di luar negeri, tetapi juga aset di secara sukarela mengungkapkan data
dalam negeri yang belum dilaporkan. atas harta atau kekayaannya, secara
drastis” Sedangkan penerimaan yang masuk ke tidak langsung turut memberikan rasa
negara merupakan implikasi logis atas kepercayaan kepada otoritas pajak,
pelaksanaan kebijakan tax amnesty. misalnya disebabkan oleh terjaminnya
kerahasiaan data dan bebas dari
Pengungkapan Data Dalam tindakan pemeriksaan.
Kebijakan Tax Amnesty B. Dokumentasi Data atas
A. Perilaku Kepatuhan dan Peran Pengungkapan Harta WP
Data Kebijakan tax amnesty yang akan
Data dan informasi mengenai digulirkan pemerintah sebagaimana
WP memiliki peran strategis bagi yang tercantum dalam RUU tax
otoritas pajak dalam menyusun amnesty, salah satunya bersandar
secara sukarela. Selanjutnya informasi kerangka strategi kepatuhan pajak pada pengungkapan aset-aset atau
mengenai WP tersebut akan dihimpun (tax compliance framework). harta bersih WP yang belum dilaporkan
oleh pemerintah ke dalam sistem basis Dengan adanya ketersediaan data selama ini.30 Data pengungkapan
data. yang memadai, otoritas pajak dapat harta yang berasal dari WP sangat
Sebelumnya Amerika Serikat (AS) mengetahui dan menelusuri tingkat berarti bagi otoritas pajak. Hal
melalui otoritas pajaknya Internal kepatuhan pajak. tersebut dikarenakan otoritas pajak
Revenue Service (IRS) telah menerapkan
Saunders, “IRS Begins Sending individual Account
sistem pertukaran informasi digital Information to Foreign Countries,” The Wall Street 28. OECD, Compliance Risk Management: Managing
yang berada di bawah naungan Foreign Journal,Oct.2,2015. and Improving Tax Compliance, (Paris: OECD, 2004).
Account Tax Compliance (FATCA).25 26. Limited-amnesty Program merujuk pada 29. OECD, Study into The Role of Tax Intermediaries,
Offshore Voluntary Disclosure Program (OVDP) yang (Paris: OECD Publishing, 2008), 39-52.
pengampunannya berfokus pada pengungkapan aset 30. Bisnis.tempo.co, “Ini Isi Draf RUU Tax
25. FATCA merupakan kesepakatan pertukaran di luar negeri. Lihat http://www.sjfpc.com/irs_offshore_ amnesty,” https://bisnis.tempo.co/read/
informasi antara AS dengan sejumlah negara di dunia voluntary_disclosure_third_program.html. news/2016/01/26/087739417/ini-isi-draf-ruu-tax-
yang diundangkan pada tahun 2010. Lihat Laura 27. Laura Saunders,Op.Cit. amnesty (Diakses 26 Januari 2016).
Wajib Pajak
kesepakatan AEOI oleh pemeritah alat transisi menuju babak baru sistem Secara luas, tax amnesty bertujuan
Indonesia dengan negara-negara lain. perpajakan, serta dapat memberikan meningkatkan basis data yang dapat
Di tambah dengan adanya sinyalemen ruang penyesuaian bagi WP sebelum dijadikan dasar oleh pemerintah untuk
bahwa ke depan upaya penegakan memasuki era perpajakan yang melakukan pemungutan pajak secara
hukum (law enforcement) di bidang mungkin saja berbeda secara drastis.40 berkeadilan di masa mendatang.
pajak akan lebih kuat, ditandai dengan Dengan melihat ilustrasi pentingnya Fokus pelaksanaan tax amnesty adalah
rencana pemerintah untuk melakukan penerapan tax amnesty sebelum menjaring data harta kekayaan WP
transformasi Ditjen Pajak menjadi berlakunya era keterbukaan informasi yang selama ini belum masuk ke dalam
badan yang lebih otonom, serta upaya dan semakin kuatnya penegakan hukum, sistem perpajakan. Ruang lingkup WP
merevisi undang-undang perpajakan maka sudah sepatutnya kebijakan tax di sini tidak hanya terbatas pada WP
(UU KUP, UU PPh, UU PPN). amnesty dapat segera digulirkan. Hal ini tidak patuh atau penghindar pajak
Pengungkapan harta sebagai juga mempertimbangkan begitu besar saja, tetapi juga WP yang sudah
prasyarat tax amnesty juga turut urgensi tax amnesty bagi peningkatan patuh namun belum melaporkan harta
mempertimbangkan administrative kepatuhan serta penerimaan pajak kekayaan yang dimilikinya secara
cost pada saat tax amnesty telah yang menjadi tulang punggung benar. Lebih lanjut, pasca diperolehnya
dijalankan, di mana penegakan kesinambungan pembangunan basis data, pemerintah tentunya perlu
kepatuhan pajak akan lebih efisen Indonesia. melakukan penegakan hukum agar di
dengan adanya informasi atas kekayaan masa mendatang tidak ada lagi WP
yang menghindari pajak maupun WP
WP sebagai alat verifikasi. Dengan Penutup
digulirkannya tax amnesty di tahun yang membayar pajak namun tidak
Kebijakan tax amnesty yang sampai sesuai dengan yang seharusnya.
2016, sebelum diberlakukannya AEOI
saat ini belum terlaksana memunculkan
dan law enforcement di tahun 2017- Dengan demikian, tax amnesty dapat
berbagai opini maupun pandangan menjadi suatu jembatan menuju
2018, dapat membantu minimalisasi
publik. Sebagian orang dapat saja babak baru sistem perpajakan yang
terjadinya ledakan tax disputes
beranggapan bahwa tax amnesty berkeadilan. Pengenaan pajak akan
atau sengketa pajak dengan asumsi
hanya dijadikan suatu instrumen didasarkan atas harta kekayaan
sebagian besar aset WP telah diberikan
untuk mencapai target penerimaan sebenarnya terhadap seluruh WP yang
pengampunan pajak.
pajak di tahun ini, sehingga orientasi memang seharusnya menanggung
Sementara itu, jika pemerintah tidak pelaksanaan tax amnesty terkesan beban pajak, sehingga pada akhirnya
menggulirkan kebijakan tax amnesty, hanya untuk tujuan jangka pendek. beban pajak tidak hanya dipikul
maka dengan adanya AEOI dan law Selain itu, isu keadilan dalam tax oleh sebagan kecil WP yang selama
enforcement di tahun 2017-2018, amnesty juga masih menjadi persoalan ini patuh saja. Penerimaan pajak
dapat berpotensi terjadinya ledakan hanya merupakan implikasi logis
yang ikut mewarnai opini publik. Kedua
dari pelaksanaan tax amnesty dan
sengketa pajak (tax dispute). Dengan hal inilah yang perlu diluruskan agar meningkatnya kepatuhan pajak. Oleh
tingginya tax dispute yang terjadi dapat tidak terjadi distorsi tujuan pelaksanaan karenanya, pemahaman tax amnesty
menimbulkan tingginya biaya (high tax amnesty. secara komprehensif inilah yang
cost) yang harus ditanggung, baik oleh perlu ditanamkan kepada segenap
WP maupun otoritas pajak. Oleh sebab masyarakat. IT
itu, tax amnesty pada dasarnya dapat 40. Darussalam, “Tax amnesty, Babak Baru Perpajakan
dijustifikasi ketika digunakan sebagai Indonesia”, Investor Daily (16 November 2015).
TTaxaxAm
Amneneststy y Tax Amnesty
“S
asaran tax amnesty
pada dasarya tidak
hanya dari kalangan
pengusaha, tetapi
juga termasuk para
pejabat-pejabat publik
yang mungkin masih belum
membayar pajak dengan
benar, termasuk aparat
pajak itu sendiri.”
Sebagian Besar
Pengusaha Tertarik
Mengikuti Tax Amnesty
Sofjan Wanandi
14 InsideTax | Edisi 37 | Maret 2016
insideprofile
K
ebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) tengah menjadi topik hangat
di publik. Draf Rancangan Undang-undang (RUU) Pengampunan Pajak
memang sudah diajukan oleh pemerintah ke parlemen, namun hingga saat ini
masyarakat masih menunggu “ketokan palu” yang akan mengesahkan payung
hukum kebijakan tax amnesty tersebut. Di temui di kantor kepresidenan, Sofjan
Wanandi, selaku Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, memberikan beberapa pandangannya
kepada tim redaksi InsideTax mengenai tax amnesty dan gambaran besar dari isi
draf RUU Pengampunan Pajak yang diusulkan oleh pemerintah. Pria yang memiliki
latar belakang sebagai pengusaha sukses ini pun menjelaskan mengenai pentingnya
tax amnesty bagi reformasi perpajakan dan upaya apa yang perlu dilakukan untuk
menyukseskan kebijakan tax amnesty yang akan diterapkan di Indonesia.
Tax Amnesty, Tepatkah? Pria kelahiran 3 Maret 1941 ini juga UU tersebut disahkan, WP dikenai tarif
menambahkan, kebijakan tax amnesty 2% dari selisih nilai harta bersih yang
Sofjan mengatakan, kebijakan
sangat baik untuk memperluas basis dimohonkan tax amnesty dengan nilai
tax amnesty sangat tepat untuk
pemajakan. Kebijakan ini diharapkan harta bersih dalam Surat Pemberitahuan
diterapkan di tahun ini. Selain adanya
mampu menjaring mereka yang (SPT) tahunan 2014 yang menjadi
situasi penerimaan pajak yang masih
belum membayar pajak atau sudah basis pengurang. Sedangkan untuk
lemah, pemerintah Indonesia telah
membayar tetapi belum sepenuhnya permohonan yang diajukan pada tiga
ikut menandatangani kesepakatan
dilakukan dengan benar ke dalam bulan kedua dan semester II (6 bulan
internasional mengenai keterbukaan
sistem administrasi pajak. “Kebijakan kedua) sejak UU disahkan, tarifnya
informasi. Bentuk keterbukaan informasi
tax amnesty ini menjadi sesuatu yang masing-masing sebesar 4% dan 6%
tersebut terutama berkaitan dengan
tepat untuk dilakukan, kita harus dengan basis perhitungan yang sama.
peningkatan akses data perbankan
memulai suatu lembaran yang baru, Tidak hanya sebatas pada
untuk kepentingan perpajakan antara
namun dengan syarat tidak akan pengungkapan harta atau aset, mantan
negara mitra. Pertama, adanya Foreign
main-main lagi di masa mendatang,” Direktur Utama Pakarti Yoga Group ini
Account Tax Compliance Act (FATCA)
tegasnya. juga mengatakan, WP yang memilih
yang diprakarsai Amerika Serikat
(AS). Kedua, Automatic Exchange of untuk melakukan repatriasi modal dari
Information (AEoI) yang dilakukan Seperti Apa Gambaran Umum luar negeri akan diberikan tarif uang
serempak oleh negara-negara G-20 Kebijakan Tax Amnesty? tebusan lebih rendah, yaitu masing-
bersama Organisation for Economic Co- Saat ditemui di kantor Wakil Presiden masing sebesar 1%, 2%, dan 3%
Operation and Development (OECD). (Wapres), pria yang ikut terlibat dalam sesuai dengan periode permohonan
“Pelaksanaan AEoI akan dimulai pada rapat dan diskusi pemerintah dalam tax amnesty diajukan. Lebih lanjut,
2018. Sedangkan, Indonesia dan AS merumuskan draf Rancangan Undang- investasi yang diarahkan adalah
akan mulai saling bertukar data pajak Undang (RUU) Pengampunan Pajak dalam bentuk surat berharga (obligasi)
pada September 2017” tutur Sofjan. ini menyebutkan sejumlah poin yang pemerintah. “Pilihan repatriasi dana
sudah disepakati dalam draf RUU luar negeri diarahkan untuk pembelian
Bentuk kerja sama pertukaran
tersebut. Secara umum, kebijakan tax Surat Utang Negara (SUN) selama
informasi tersebut akan berdampak
amnesty diperuntukkan bagi mereka 1 tahun. Setelah itu, WP dapat
pada semakin terbuka dan mudahnya
yang belum atau sudah masuk ke menggunakan instrumen investasi lain
otoritas pajak dalam mencari informasi
dalam sistem administrasi pajak tetapi seperti sektor infrastruktur, properti,
keuangan Wajib Pajak (WP). Sofjan
belum sepenuhnya benar, mereka akan atau usaha retail,” jelas mantan
menekankan, ke depan tidak ada lagi
diberikan suatu kesempatan untuk Direktur Santini Group dan Gemala
kerahasiaan bank bagi perpajakan.
mengungkap (declaring) harta atau Group ini.
Selama ini, sebagian dari WP disinyalir
telah menyembunyikan harta atau aset yang belum dilaporkan kepada Bentuk tax amnesty dengan
asetnya di luar negeri maupun melalui otoritas pajak, baik atas harta atau aset pilihan repatriasi modal tersebut
bentuk investasi seperti deposito di yang disimpan di dalam negeri maupun pada hakikatnya bertujuan untuk
perbankan, namun informasi data WP di luar negeri. memberikan insentif bagi WP untuk
tersebut masih cukup sulit ditelusuri Untuk mendapatkan tax amnesty membuka semua kekayaan yang
oleh otoritas pajak. Oleh sebab itu, ini, WP harus membayar penalti selama ini diinvestasikan dalam
menurut Sofjan, kebijakan tax amnesty berupa uang tebusan dengan tarif yang berbagai bentuk di luar negeri. Namun
ini menjadi kesempatan yang baik bagi jauh lebih rendah dari tarif pada demikian, dalam tax amnesty ini yang
WP untuk berhenti “kucing-kucingan” umumnya. Sofjan menyebutkan, untuk diutamakan adalah bagaimana WP
dengan otoritas pajak. permohonan tiga bulan pertama sejak dapat mengungkap dan melaporkan
aset-aset yang selama ini belum
sedangkan di Indonesia baru sebesar otoritas pajak masih lemah. Begitu pula - Awwaliatul Mukarromah -
1-1,5%,” ujar Sofjan. dengan pihak konsultan yang memiliki
Pemerintah harus berani peran sebagai penggerak kepatuhan
mengeluarkan biaya untuk pajak. “Kita sosialisasikan kebijakan
Pasang Aplikasi Majalah Indonesia di handphone atau tablet anda melalui Google Play
Store atau Apple Store secara GRATIS. Lalu cari majalah dengan kode Inside(spasi)Tax
insidereview
K
ebijakan pengampunan pajak (tax Luthel motivasi pemerintah di dalam
amnesty) dapat dikatakan sebagai mengimplementasikan kebijakan tax
salah satu kebijakan pajak yang amnesty terfokus pada dua hal, yaitu:
cukup populer dan kontroversial. Hal 1) penambahan WP baru; dan 2)
tersebut dikarenakan tax amnesty akan perluasaan basis pajak.2
memberikan kesempatan kepada Wajib Melalui tax amnesty, pemerintah
Pajak (WP) untuk membayar pajak berupaya semaksimal mungkin
yang sebelumnya tidak dibayar tanpa untuk memungut pajak tanpa perlu
dikenakan sanksi administrasi atau memperbesar biaya pemungutan pajak,
M. Fatkur tindakan pidana di bidang perpajakan, khususnya bagi para penghindar pajak
Fadhilah sehingga WP tersebut dapat bergabung sebagaimana diungkapkan oleh Hari
kembali ke dalam sistem perpajakan S. Luthel “Daripada menghabiskan
Specialist, Tax Compliance & yang berlaku.1 Menurut Hari S.
Litigation Services di biaya untuk meningkatkan kepatuhan,
DANNY DARUSSALAM
Tax Center 1. Ronald C. Fisher, John H.Goddeeris, dan James C.
Young, “Participation In Tax Amnesties: The Individual 2. Hari S. Luthel, Is Tax amnesty a Good Tax Policy,
Income Tax,” National Tax Journal (1989): 1 (UK: Lexington Books,2014): 2.
“S
logan yang secara berkesinambungan kepada untuk meningkatkan animo masyarakat,
seluruh pegawai di lingkungan kerja Ditjen Pajak dapat membuat sebuah
pernah Ditjen Pajak terutama kepada Account acara khusus seperti pemilihan “Putra-
mencuri Representative (AR), fungsional Putri Gatra Pajak Daerah Kota Malang
perhatian pemeriksa, petugas pelayanan dan 2015” yang pernah diselengarakan oleh
WP di negara penyuluhan, guna memberikan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)
bagian California pemahaman yang lebih mendalam dan Kota Malang.12 Nantinya, pemenang
seragam atas pertanyaan-pertanyaan acara tersebut akan mewakili Ditjen
terkait dengan mengenai sunset policy.10 Lebih Pajak menjadi ambasador guna turut
sosisalisasi tax jauh, untuk memberikan kemudahan serta dalam mensosialisaikan program
amnesty: Get us dan kecepatan dalam pengambilan kebijakan tax amnesty kepada seluruh
before we get you.” keputusan, diseminasi kepada pegawai lapisan masyarakat. Strategi eksternal
pajak dan sosialisasi kepada masyarakat/ dalam konteks sosialisasi tax amnesty,
WP cukup dilakukan oleh kepala kantor dapat dilakukan melalui berbagai
wilayah, kepala bidang atau kepala cara sebagaimana dikutip oleh Benno
kantor pelayanan pajak, tanpa harus Torgler and Christoph A. Schaltegger,
meminta narasumber dari kantor pusat, bahwa sosialisasi tax amnesty dapat
menyukseskan program tax amnesty sehingga implementasi di lapangan lebih dilakukan melalui: 1) educational
adalah dengan melakukan sosialisasi efisien dan tanpa melewati birokrasi advertising; 2) press conferences;
kebijakan tax amnesty secara masif dan yang rumit dan panjang. dan 3) arrangements for professional
intensif. Sosialisasi dilakukan sebagai organization and private bodies.13
suatu cara untuk menginformasikan Selain itu, diperlukan peningkatan
kepada WP bahwa pemerintah sumber daya manusia (SDM) baik 1. Educational advertising guna
menawarkan insentif berupa tax dari sisi kualitas dan kuantitas mensosialisasikan kebijakan tax
amnesty kepada WP sebagai upaya sebagai fokus strategi internal amnesty tidak hanya melalui
dalam menciptakan sistem pajak yang untuk mendukung upaya sosialisasi kampanye media, namun juga perlu
lebih baik. Sosialisasi yang dilakukan kebijakan tax amnesty. Peningkatan didukung dengan slogan-slogan
secara efektif dan efisien mampu kualitas adalah terkait sejauh mana atau moto untuk menarik WP
mendorong WP untuk ikut serta pegawai pajak dapat menguasai dan sebagai customer, sebagaimana
tanpa harus mempergunakan biaya memahami prosedur dan pedoman pernah dilakukan di India dengan
pemungutan yang tinggi sebagaimana teknis kebijakan tax amnesty secara slogannya yaitu: “30 percent taxes,
menjadi tujuan utama di dalam komprehensif untuk disampaikan 100 percent peace of mind”14.
menyelenggarakan tax amnesty. kepada WP. Berdasarkan tren kebijakan 2. Slogan-slogan lain yang pernah
insentif lain yang pernah terbit adalah mencuri perhatian WP di beberapa
Strategi sosialisasi yang pemerintah menerbitkan aturan
dilakukan pemerintah nantinya harus negara, seperti: 1) negara bagian
perpajakan dalam bentuk surat edaran California menggunakan slogan
terfokus pada strategi internal dan yang memberikan petunjuk teknis
eksternal. Strategi internal adalah “Get us before we get you”, 2)
kepada seluruh pegawai pajak tentang Minnesota menggunakan slogan
bagaimana upaya pemerintah untuk tata cara, prosedur, serta pedoman
mempersiapkan internal Ditjen Pajak “Pay now or pay latter”; 3) Colorado
teknis dalam mengimplementasikan dengan “Don’t say we didn’t warn
demi mendukung implementasi kebijakan tax amnesty. Lebih lanjut,
kebijakan tax amnesty, khususnya untuk you”, 4) New Mexico dengan “We
peningkatan kuantitas adalah terkait have got your number, have you
menjaga koordinasi dan hubungan upaya pemerintah untuk memperluas
komunikasi antarpegawai pajak get ours”.15 Menurut penulis perlu
sosialisasi tax amnesty, tidak terbatas mengandung makna educational
(fiskus), baik antardivisi maupun ruang pada sebagian WP, namun juga
lingkup yang lebih luas antarkantor advertising, beberapa yang dapat
terhadap seluruh lapisan masyarakat dipertimbangkan untuk slogan tax
pajak. Koordinasi antarpegawai pajak yang bisa jadi tertarik dengan kebijakan
nantinya diharapkan akan mengurangi amnesty ke depan, seperti “Let’s
tax amnesty tersebut. make things better”, “We want
asimetris informasi, sehingga tidak
berdampak pada terganggunya proses Dari pengalaman sunset policy
sosialisasi suatu kebijakan pajak, yang yang pernah terjadi adalah pemerintah Pratama dapat melakukan rekrutmen Petugas Pelaksana
pada akhirnya dapat menghambat berupaya meningkatkan jumlah Sensus Pajak Nasional Non-PNS DJP”.
implementasi kebijakan tax amnesty pegawai melalui rekrutmen pegawai 12. “Ayo Daftar Putra-Putri Gatra Pajak”, http://
radarmalang.co.id/ayo -daf tar-putra-putri-gatra-
tersebut. non-PNS Ditjen Pajak.11 Lebih lanjut, pajak-22081.htm.
13. Benno Torgler and Christoph A. Schaltegger, “Is
Mengambil contoh kesuksesan Forgiveness Divine? A Cross-Culture Comparison of Tax
10. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-56/PJ/2008
sunset policy pada tahun 2008, tentang Kampanye Sunset Policy. Amnesties,” Schweiz. Zeitschrift für Volkswirtschaft
pemerintah mewajibkan pegawai 11. Sebagaimana pernah diatur pada SE-44/PJ/2013
und Statistik Vol. 139 (2003): 380.
pajak untuk memberikan diseminasi9 tentang Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional poin 9 yang 14. Hari S. Luthel, Op. Cit., 17.
menyatakan bahwa “apabila dalam pelaksanaan Sensus 15. John Hasseldine, “Tax Amnesties: An International
Pajak Nasional dibutuhkan petugas sensus selain PNS Review,” Bulletin of International Taxation 52 (1998):
9. Diseminasi adalah penyebaran informasi. Ditjen Pajak, maka Kepala Kantor Pelayanan Pajak 308.
16. Matthijs Alink, Victor van Kommer, Handbook on Tax 17. John Hasseldine, Op.Cit., 304. 20. Mehmet Nar, “The Effets of Behavioral Economics
Administration, (The Netherlands: IBFD, 2011.): 254. 18. Duncan Bentley, Op.Cit., 2. on Tax Amnesty”, IJEFI Vol. 5 No.2 (2015): 580-589.
pembayar pajak dan pemerintah, jika dibayar. Atau, tetap menyelesaikan dan Kommer menyebutkan bahwa
pemerintah mampu berlaku adil dan sengketa sampai keluarnya keputusan pada umumnya tax amnesty bisa
bertanggung jawab, maka akan memberi Pengadilan Pajak, sehingga tidak perlu ditawarkan tanpa sebuah deadline25,
dampak positif pada perilaku WP, membayar utang pajak, karena memiliki yang berarti pelaksanaanya bisa jadi
yang dipersepsikan bahwa pemerintah keyakinan akan memenangkan sengketa tidak mempertimbangkan durasi, atau
telah menggunakan penerimaan pajak pajak tersebut. dengan kata lain tidak ada aturan yang
untuk tujuan kemakmuran rakyat. Isu tax risk management menjadi baku untuk menentukan kapan saat
Berlaku juga sebaliknya, jika pembayar salah satu solusi di mana WP dapat jatuh tempo pelaksanaan tax amnesty
pajak mempersepsikan pemerintah mengelola pajaknya dengan risiko yang efektif. Perbandingan model durasi
tidak berlaku adil dan tidak dapat pelanggaran peraturan perpajakan dari kebijakan tax amnesty di beberapa
bertanggungjawab atas penerimaan yang kecil, sebagaimana pendapat negara dapat dilihat di Tabel 1.
pajak sesuai dengan tujuan kemakmuran yang ditulis oleh Matthijs dan Kommer Berdasarkan pendapat tersebut,
rakyat, maka akan berpengaruh bahwa pada dasarnya WP harus dapat disimpulkan bahwa tidak ada
terhadap perilaku WP yang antitrust.21 memperhitungan pengungkapkan kewajiban khusus untuk menggunakan
Berkaitan dengan tax amnesty, (kebijakan tax amnesty) sebagai salah suatu model durasi, namun yang perlu
pemerintah diharapkan dapat satu bagian dari tax planning22, di mana ditegaskan adalah pemerintah harus
berkomitmen untuk memanfaatkan WP dapat mengambil keuntungan dari menetapkan program yang spesifik
tax amnesty sebagai momentum guna kebijakan tersebut. terkait target pencapaian tax amnesty
memperbaiki sistem perpajakan yang dan mempersiapkan segala sumber
berlaku agar lebih baik di masa yang Kebijakan terkait Durasi dan daya dan infrastruktur yang memadai
akan datang, khususnya untuk melayani Timing dapat mempengaruhi untuk melayani partisipasi masyarakat
kebutuhan WP dalam memenuhi hak selama jangka waktu tersebut, sehingga
dan kewajiban perpajakannya.
tingkat Partisipasi WP kebijakan tax amnesty dapat berjalan
Kebijakan tax amnesty juga terkait dengan lebih efektif dan efisien.
D. Perhitungan Manfaat Yang Didapat dengan penentuan durasi pelaksanaan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
Hal ini berkaitan dengan bagaimana tax amnesty itu sendiri. Beragam model
bahwa durasi pelaksanaan tax amnesty
WP dapat memperhitungkan keuntungan durasi diimplementasikan oleh berbagai
akan berdampak signifikan terhadap
dan kerugian jika mengikuti kebijakan negara yang disesuaikan dengan target,
tingkat partisipasi WP, semakin panjang
tax amnesty yang diterbitkan. Sebagai visi-misi, dan keadaan ekonomi, sosial,
durasi maka semakin tinggi tingkat
contoh, jika tax amnesty nantinya budaya, serta demografi pada suatu
partisipasi. Sebaliknya, kebijakan tax
diikuti oleh semua WP, baik yang tidak negara. Durasi pada tax amnesty terdiri
amnesty di beberapa negara yang
dalam sengketa maupun yang sedang dari dua macam yaitu “one time”
diterbitkan berulang-ulang, berdampak
menjalani sengketa di Pengadilan Pajak, dan “permanent”.23 Secara umum,
pada tingkat partisipasi WP yang
maka WP yang sedang bersengketa program tax amnesty berlangsung
berharap adanya tax amnesty pada
perlu memastikan untung-rugi jika dalam suatu kurun waktu tertentu,
periode berikutnya, sebagaimana
mengikuti tax amnesty yang hanya dan umumnya berjalan selama 2 bulan
disampaikan oleh James Andreoani
dikenakan kewajiban untuk membayar hingga 1 tahun.24 Lebih lanjut, Matthijs
bahwa pengampunan pajak yang
beberapa persen dari utang pajak yang terlalu sering akan membuat faktor
22. Matthijs Alink dan Victor van Kommer, Op.Cit., 254.
pengampunan menjadi tidak menarik,
23. Katherine Baer dan Eric Le Borgne, Tax Amnesties:
21. Bintoro Wardiyanto, “Kebijakan Pengampunan Pajak Theory, Trends, and Some Alternatives, (Washington karena WP akan memiliki ekspektasi
(Tax Amnesty) (Perspektif Kerangka Kerja Implementasi DC: International Monetery Fund, 2008), 9. bahwa pengampunan pajak akan
Sunset Policy Mendasarkan UU No. 28 tahun 2007),” 24. James Alm, “Tax Policy Analysis: the introduction of
Jurnal Universitas Airlangga, Vol. 21 No. 4 (2008): a Russian Tax amnesty,” International Studies Program
331. Working Paper 98-6 (1998): 3. 25. Matthijs Alink dan Victor van Kommer, Op.Cit., 350.
Kontrak Fiskal
Pasca-Tax Amnesty
“H
mereka yang sebenarnya mampu tetapi ubungan tidak patuh untuk menghapus “masa
tidak membayar pajak atas layanan antara lalu” mereka di bidang pajak sehingga
dan barang publik yang disediakan ke depan mereka dapat berkontribusi
oleh negara dengan mereka yang
negara dan bagi keuangan negara merupakan
memiliki kemampuan lebih rendah warga negara cara yang dapat ditempuh dalam
tetapi patuh/jujur dalam membayar dalam keuangan menghadapi perilaku ketidakpatuhan.
pajak.25 Misalnya, seorang pekerja negara didasarkan Di Jerman, Mahkamah Agung Jerman
kantoran dari kelas menengah yang pada suatu kontrak menjustifikasi tax amnesty sebagai
hanya memperoleh penghasilan dari bridge to legality, yaitu suatu jembatan
pekerjaannya sebagai pegawai dan
pertukaran fiskal transisi bagi WP yang tidak patuh
telah membayar Pajak Penghasilan di antara negara untuk menjadi patuh.27 Sementara
(PPh) yang dipotong setiap bulannya dan warga negara. menurut Rechberger dan penulis
oleh kantor di mana ia berkerja, Dengan begitu, lainnya, tax amnesty merupakan upaya
dibandingkan dengan mereka yang negara tidak lagi bisa untuk memfasilitasi rehabilitasi sosial
memiliki penghasilan yang melimpah bagi mereka yang telah melanggar
dipandang sekedar
dan aset yang tersebar di banyak lokasi hukum pajak.28 Tax amnesty dapat
tetapi tidak membayar pajak atas sebagai institusi yang dilihat sebagai suatu sarana untuk
penghasilannya atau atas akumulasi memiliki kewenangan menjembatani mereka yang tidak patuh
penghasilan yang sudah berbentuk aset, memaksa (coercive) atau jujur untuk masuk atau kembali ke
atau tidak melaporkan penghasilan, dalam memungut tatanan hukum dan ikut berkontribusi
pajak terutang, dan aset tersebut dalam pajak, tetapi juga dalam keuangan negara bersama dengan
SPT-nya. Dari perbandingan ini, dapat WP yang sebelumnya telah patuh.
digambarkan bahwa pekerja tersebut
memiliki kewajiban Dasar asumsinya adalah WP patuh
akan menanggung beban pembiayaan untuk menyediakan tidak akan membiarkan mereka yang
negara yang lebih besar dibandingkan fasilitas layanan tidak patuh untuk terus melanjutkan
dengan mereka yang mampu tetapi publik yang ketidakpatuhannya dan membiarkan
tidak pernah membayar pajak. Namun, bermanfaat bagi WP patuh menanggung sendiri beban
isu ketidakadilan ini tidak hanya bisa pembiayaan pembangunan.
dilihat dari sisi prosedural yaitu tidak
masyarakat.”
melaporkan SPT saja, tetapi juga dari C. Psychological Tax Contract dan Tax
sisi kebenaran material dalam SPT Amnesty
yang dilaporkan. Dengan kata lain, jika Basis untuk menjaga psychological
mereka yang sudah melaporkan SPT tax contract adalah adanya trust
saja belum tentu melaporkan seluruh terus dibiarkan melanjutkan perilaku
ketidakpatuhan atau ketidakjujurannya. di antara WP dan otoritas pajak
penghasilannya untuk dikenakan bahwa para pihak dalam kontrak
pajak, apalagi mereka yang memiliki Apabila hal ini dibiarkan, maka justru
mendorong ketidakadilan terus akan bertindak jujur.29 Otoritas pajak
kemampuan untuk membayar pajak berharap WP akan jujur dengan
tetapi belum pernah melaporkan SPT. berlangsung terhadap mereka yang
patuh atau jujur dalam membayar melaporkan seluruh penghasilannya
Permasalahan tentang masih pajak. dalam SPT, dan WP berharap mereka
banyaknya komponen masyarakat diperlakukan dengan full respect oleh
yang ikut menikmati pengadaan Melihat hal ini, tentu saja otoritas pajak. Apabila sedari awal
barang dan layanan publik yang pemerintah diharapkan tidak otoritas pajak telah mencurigai WP
dibiayai dari pajak tetapi tidak ikut membiarkan permasalahan free-rider sebagai tax evaders, maka hal ini akan
berpartisipasi dalam menanggung ini terus terjadi. Pemerintah tidak bisa menggerogoti kontrak psikologis di
pengadaan barang tersebut meskipun menunggu seluruh WP untuk patuh antara WP dan otoritas pajak.30
sebenarnya memiliki kemampuan karena kepatuhan WP merupakan hal
yang tidak dapat diprediksi. Selama Menurut Fred dan Frey31, terdapat
untuk turut menanggungnya, dua hal pokok dari interaksi antara
menimbulkan permasalahan free-rider pemerintah menunggu seluruh WP
dalam keuangan negara.26 Berkaca untuk patuh, maka selama itu juga
pada pembiayaan bersama untuk terdapat free-rider dalam keuangan
27. Jacques Malherbe, “Tax Amnesties in the 2009
membangun negara yang mandiri, maka negara yang justru menyebabkan Landscape,” Bulletin for International Taxation, (2010):
tentu saja free-riders ini tidak boleh beban yang lebih tinggi bagi WP patuh 234-235.
atau jujur. Di samping itu, rasa frustasi 28. Silvia Rechberger, Martina Hartner, Erich Kirchler,
dan Fransiska Hammerle, “Tax Amnesties, Justice
25. Michael Wenzel, “Tax Compliance and Psychology
mereka akan perilaku WP yang tidak Perceptions, and Filling Behavior: A Simulation Study,”
of Tax Justice,” dalam Valerie Braithwhite (ed), Taxing patuh semestinya tidak menghalangi Law & Policy, (2010).
Democracy: Understanding Tax Avoidance and Evasion, keinginan WP yang tidak patuh untuk 29. Lars Feld dan Bruno Frey, “Trust Breeds Trust: How
(Aldershot: Ashgate Publishing, 2003), 49. Taxpayers are Treated,” CESifo Working Paper No.322,
26. Valerie Braithwaite, Friedrich Schneider, Monika
masuk atau kembali ke dalam legal (2002).
Reinhart, dan Kristina Murphy, “Charting the Shoals order. 30. Ibid.
of Cash Economy,” dalam Valerie Braithwaite, Op.Cit.,
100-101. Memberikan kesempatan bagi WP 31. Ibid.
34. Jeffrey Owens, “The Role of Tax Administration in 39. Jaoseph Schumpeter, “The Crisis of the Tax State,”
the Current Political Climate,” Bulletin for International International Economic Papers, (1917).
Taxation, (Maret 2013): 156. 40. Lihat juga Agustin Jose Menendez, “Justifying Taxes:
35. Lihat diantaranya Stuart Hamilton, “Putting the Some Elements for a General Theory of Democratic Tax
Client First: The Emerging Copernican Revolution of Tax Law,” (the Netherlands: Kluwer Academic Publishers,
Administration,” Tax Notes International, (2003); Stuart 2010).
Hamilton, “New Dimension in Regulatory Compliance – 41. Charles Tilly, Coercion, Capital and European
Building the Bridge to Better Compliance,” eJournal of States, AD 990-1900, (Massachusetts: Blackwell Inc,
Tax Research, (2012). 1990).
Format tulisan:
1. Huruf times new roman 11 pt; spasi 1,15; dan margin normal;
Jumlah kata:
INSENTIF
- 2.500 hingga 3.000 untuk InsideREVIEW;
- 2000 hingga 2500 untuk InsideREGULATION;
- 750 hingga 1250 untuk InsideSTORIETTE;
- maksimum 2000 untuk Students’CORNER poin (a); Rp750.000
- maksimum 500 untuk Students’CORNER poin (b);
2. Artikel dikirimkan dalam format Ms.Word Document (doc Rp750.000
atau docx);
3. Sertakan identitas, foto diri, dan nomor telfon yang dapat
kami hubungi.
+ Rp350.000
(a) Rp350.000
(b) Rp150.000
jak
Pa
ong
erop Baru
Men m
Rezi
hi-TAXn
ology
insidereview
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: Duc Hong Vo, and Thinh Hung Ly. “Measuring the Shadow Economy in the ASEAN Nations: The MIMIC
Approach.” International Journal of Economics and Finance 6.10 (2014): 139.
itu, pemerintah mengestimasi atau PP-46 sendiri tidak memberikan dalam rangka meningkatkan jumlah
mengasumsikan besar pendapatan opsi bagi WP untuk memilih pembayaran pajak penghasilan.19
yang seharusnya dikenakan pajak. mekanisme umum PPh dalam Selain itu, pemahaman masyarakat
Di Indonesia, presumptive tax penghitungan pajaknya, semua WP mengenai PP-46 masih sangat
yang berlaku untuk Pajak Penghasilan yang menjadi subyek pengenaan PP- minim dan upaya pengenalan PP-46
(PPh) pada hard-to-tax sector adalah 46 baik orang pribadi, Penanaman yang dilakukan pemerintah belum
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun Modal Dalam Negeri (PMDN) bahkan maksimal.20 Di sisi lain, sejak PP-46
2013 (selanjutnya PP-46). Dasar Penanaman Modal Asing (PMA) berlaku, banyak pengusaha Usaha Kecil
pengenaan pajak yang digunakan sekalipun dapat dikenakan PPh Final Menegah (UKM) memilih membayar
untuk menghitung PPh yang bersifat melalui mekanisme ini, pengecualian PPh final 1% disebabkan tarifnya
final adalah jumlah peredaran bruto diberikan untuk Bentuk Usaha Tetap lebih murah. Padahal, sebelumnya
setiap bulan. PPh terutang dihitung (BUT) yang aturannya didasarkan UKM tersebut telah membayar pajak
berdasarkan tarif sebesar 1% dikalikan pada adanya Perjanjian Penghindaran dengan tarif reguler.21 Dengan kata
dengan dasar pengenaan pajak dan Pajak Berganda (P3B) yang melarang lain, penerapan PP-46 masih belum
bersifat final. Peredaran bruto yang pengenaan presumptive tax kepada memberikan dampak yang signifikan
tidak melebihi 4,8 miliar rupiah non resident.18 terhadap penerimaan pajak dari hard-
ditentukan berdasarkan peredaran Lalu, bagaimanakah dampak to-tax sector.
bruto dari setiap bulan, tidak termasuk penerapan kebijakan PP-46 ini?
peredaran bruto dari: Dari beberapa hasil penelitian oleh
1. Penghasilan yang diterima atau beberapa pihak, dapat disimpulkan 19. Yuli Rawun, Agus T. Poputra, dan Lintje Kalangi.
"Dampak Penerapan PP Nomor 46 Tahun 2013 atas
diperoleh dari luar negeri; bahwa pemahaman masyarakat Pembayaran Pajak oleh Wajib Pajak KPP Pratama
mengenai peraturan ini masih kurang. Manado." Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing “
2. Usaha yang atas penghasilannya Penerapan PP-46 perlu disosialisasikan Goodwill" Vol.6 No.2, (2015).
telah dikenai PPh yang bersifat lagi kepada WP yang tidak terdaftar 20. Eunike Jacklyn Susilo, and Betri Sirajuddin.
"Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peraturan
final dengan ketentuan peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak
perundang-undangan perpajakan 18. Marehat, J. V. Penentuan Lembaga Credit Union UKM (Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terdaftar di
tersendiri; dan sebagai Subjek Pajak Penghasilan atas Penghasilan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat)."
dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak (2014).
3. Penghasilan yang dikecualikan yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (Studi Kasus 21. Lihat “Pelaku UKM Harus Bersiap Bayar Pajak
Pada Kantor Pusat Credit Union Keling Kumang/Tapang Lebih Besar,” http://bisniskeuangan.kompas.com/
sebagai objek pajak. Sambas Di Kabupa. Jurnal NESTOR Magister Hukum, 3 read/2015/06/23/115858626 (Diakses 29 Januari
(4), (2014). 2016).
25. Jacques Malherbe, “Tax Amnesties in the 2009 Tax 29. Hüseyin Kara, “The Effects of Tax Amnesties on Tax
Landscape”, Bulletin for International Taxation, IBFD, Revenue and Shadow Economy in Turkey,” Diss. Middle
(April 2010):224 East Technical University, (2014).
Niken Ayu
Permandarani
S
alah satu tujuan dilakukannya
tax amnesty adalah untuk
menjaring informasi mengenai
harta yang dimiliki Wajib Pajak (WP)
untuk kepatuhan di masa mendatang.1
Keberhasilan program tax amnesty
dapat dinilai melalui partisipasi WP
yang turut serta dalam program tax
amnesty. Terdapat beberapa faktor
yang dapat menghambat keberhasilan
program ini, di antaranya sosialisasi
yang kurang efektif maupun jaminan
kerahasiaan atas data yang diberikan
oleh WP. Kerahasiaan data merupakan
salah satu yang menjadi pertimbangan
WP untuk melaporkan kekayaan yang
selama ini tidak dilaporkan.
Data keuangan merupakan informasi
yang sangat sensitif, sehingga untuk
mengungkapkannya perlu adanya
jaminan bahwa otoritas pajak tidak akan
membocorkan atau mempergunakan
Informasi dalam
kepercayaan dan mendorong WP untuk
melakukan pengungkapan penuh atas
informasi keuangannya.2
Tax Amnesty
Terdapat beberapa pertanyaan yang
muncul dari WP yang ingin turut serta
dalam program tax amnesty ini, di
“K
dan kedudukan satgas pengampunan menjamin bahwa informasi yang
nasional ini masih belum ditegaskan diungkapkan oleh WP merupakan erahasiaan
dalam RUU tersebut, namun akan informasi yang jujur, lengkap dan merupakan
ditetapkan melalui Keputusan sebenar-benarnya. Untuk dapat hak utama
Presiden.11 membuktikan bahwa informasi yang WP untuk
Apabila RUU tersebut disahkan dilaporkan WP telah sesuai dengan mendapatkan
dan tidak terdapat perubahan, maka harta yang dimilikinya, Ditjen Pajak
informasi yang dikumpulkan dalam harus bekerja sama dengan pihak
jaminan bahwa
program tax amnesty akan dipegang ketiga. Pihak ketiga yang dapat segala informasi
oleh satgas pengampunan nasional memberikan jaminan informasi keuangan yang
yang merupakan lembaga independen tersebut di antaranya perbankan baik diberikan kepada
di luar Ditjen Pajak. Dampak dari dalam maupun luar negeri, lembaga otoritas pajak
kondisi tersebut adalah terdapat kustodian, dan lembaga keuangan
lain seperti perusahaan sekuritas dan
dijaga dan dijamin
dua lembaga di mana salah satunya
memiliki wewenang dalam mengelola asuransi.14 kerahasiaannya.”
data dan informasi keuangan WP dan Di berbagai negara yang telah
satu pihak memiliki wewenang untuk melaksanakan kebijakan tax amnesty,
melaksanakan ketentuan perundangan proses verifikasi merupakan salah satu
perpajakan. yang diatur khusus. Di Italia dan Belgia,
WP yang memilih melakukan repatriasi
Verifikasi Data aset harus mentransfer kekayaannya
Selain memiliki hak, WP juga ke bank dalam negeri dan melaporkan
memiliki kewajiban untuk memberikan SPT yang dilengkapi dengan surat
informasi secara benar dan jujur. keterangan dari bank atau pihak ketiga
Kewajiban tersebut meliputi12: lainnya yang berisi pernyataan bahwa
harta yang dilaporkan benar adanya.15
1. Memberikan informasi yang lengkap
dan akurat jika diperlukan; Di Filipina, terdapat sanksi bagi
WP yang melaporkan harta dibawah
2. Mengungkapkan seluruh pendapatan nilai yang tidak sebenarnya. Apabila
dalam Surat Pemberitahuan Pajak selisih harta bersih yang dilaporkan
(SPT); lebih dari 30%, maka akan dikenakan Rencana yang akan dilakukan jika
3. Hanya mengakui pengurangan, penalti atas ketidakbenaran pelaporan melihat pada RUU Pengampunan
potongan dan kredit jika berhak; tersebut.16 Nasional, untuk melakukan pengajuan
4. Menjawab pertanyaan secara fasilitas di bidang perpajakan, WP harus
lengkap, benar, dan jujur; serta menyampaikan Surat Permohonan
13. Vokhidjon Urinov, “Tax Amnesties as a Transitional
Pengampunan di antaranya dilampirkan
5. Menjelaskan fakta dan kondisi yang Bridge to Automatic Exchange of Information,”Bulletion
for International Taxation, No. 3 Vol. 69, (2015):172. dengan:17
lengkap saat memerlukan nasihat
14. Toni Febriyanto, “Open Indonesian Forum:
Kerahasiaan Data Nasabah vs Tax Ratio”, InsideTax,
1. Daftar harta, harga pasar dan
11. Kontan.co.id, “Satgas Pengampunan Nasional Edisi 20 (Juni 2014): 20. harga perolehan dari harta yang
Akan Berdiri,” http://nasional.kontan.co.id/news/satgas- 15. Jacques Melherbe, Op.Cit. dilaporkan;
pengampunan-nasional-akan-berdiri, diakses pada 29
16. Congress of the Philippines, “An Act Enchancing
Januari 2016.
Revenue Administration and Collection by Granting an
2. Bukti pendukung daftar harta yang
12. OECD Center for Tax Policy and Administration, Op. Amnesty on All Unpaid Internal Revenue Taxes Imposed
Cit., 10. by the National Government for Taxable Year 2005 and
Prior Years”, 2007, Section 10. https://www.senate.gov. 17. Rancangan Undang-Undang Pengampunan
ph/republic_acts/ra%209480.pdf Nasional, 2015, Pasal 7 ayat (2).
Import Manager
Client Interface
Data Quality
dilaporkan berdasarkan nilai pasar
wajar. Prima
Proses verifikasi dilakukan dengan External data Match
mengecek kelengkapan dan kebenaran source
Surat Permohonan Pengampunan Transformation Matching Rules
Synchronize Data Security
Nasional beserta lampirannya, yang Archiving/Auditing
Reconciliation
selanjutnya dapat diterbitkan Surat
Keputusan Pengampunan Nasional
atau surat klarifikasi bahwa Surat Other data Client App
Permohonan belum diisi secara source Tax payer Profile
lengkap dan benar. Bagi WP yang Family Tree
telah memperoleh Surat Keputusan Tax Payer Information Flow
Pengampunan Nasional tetapi
ditemukan adanya data atau informasi
mengenai harta yang belum dilaporkan, Sumber: Governance Knowledge Center, “Case Study Integrated Tax Payer Data Management System”, Maret 2011,
http://indiagovernance.gov.in/files/gkc_oneworld_integrated_taxpayer_data_management_system.pdf
maka atas harta tersebut tidak
mendapat fasilitas.
amnesty adalah pengelolaan data untuk Terkait dengan pengelolaan basis
Sanksi atas ketidakjujuran
kepatuhan di kemudian hari. Oleh data, otoritas pajak dapat bekerja
pelaporan harta yang dimiliki oleh WP,
karenanya, tax amnesty yang dilakukan sama dengan lembaga keuangan
dimaksudkan untuk meningkatkan
nantinya tidak hanya memberikan untuk memelihara data keuangan dan
partisipasi dalam program tax amnesty.
peningkatan penerimaan pajak di mengawasi transaksi yang dilakukan
Dengan adanya sanksi yang diterapkan
satu titik, melainkan kesinambungan oleh WP. Rencana yang dijabarkan
diharapkan dapat pula memberikan
penerimaan di tahun berikutnya. dalam draf RUU Pengampunan
efek jera.
Untuk mengembangkan sistem Nasional adalah WP yang ingin turut
Lalu, pertanyaan lainnya yang dapat serta dalam pengampunan ini perlu
manajemen data dan informasi yang
timbul adalah bagaimana kedudukan mengajukan surat permohonan yang
terintegrasi, Indonesia dapat mengambil
WP yang melaporkan hartanya secara dilampiri dengan surat kuasa kepada
contoh dari Filipina. Atas penerimaan
tidak lengkap dan benar dengan WP Ditjen Pajak untuk membuka akses
dari tax amnesty yang dilakukan di
yang tidak melaporkan hartanya sama atas seluruh rekening OP atau Badan
Filipina, disisihkan sebesar 400 juta
sekali? Terkait hal ini, belum diatur lebih yang berada di bank dalam negeri dan
Peso atau setara dengan 115 miliar
rinci dalam draf RUU Pengampunan bank luar negeri.
Rupiah untuk membangun teknologi
Nasional.
penyimpanan data yang terintegrasi.18 Di sisi lain, keterbukaan informasi
Selain itu, harus disosialisasikan perbankan berbenturan dengan
Di India, telah diterapkan suatu
kepada WP bahwa setelah program undang-undang mengenai bank atau
skema pengelolaan data WP yang
tax amnesty berakhir, akan ada sistem lembaga keuangan, yang di dalamnya
bernama Integrated Taxpayer Data
penegakan hukum pajak yang lebih diatur mengenai perlindungan rahasia
Management System (ITDMS). Sistem
kuat. Oleh karenanya, terdapat potensi nasabah bank. Ketentuan tersebut juga
tersebut digunakan sebagai alat untuk
bagi WP yang tidak melaporkan dilengkapi dengan sanksi yang bersifat
menggali data transaksi WP yang
hartanya saat ini untuk diperiksa dan denda maupun pidana, sehingga pihak
berasal dari berbagai sumber dan
dikenakan sanksi yang lebih berat bank atau institusi keuangan dilarang
memungkinkan untuk memetakan
nantinya. untuk menyebarkan informasi terkait
pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa dengan WP tersebut melalui aktivitas keuangan nasabah kepada
Basis Data pembentukan skema silsilah keluarga.19 pihak lain.20
Data diterima dari WP yang ikut Namun, dalam Pasal 41 ayat (1)
berpartisipasi, perlu dikelola dengan Undang-Undang Perbankan Nomor
baik demi keberlanjutan penerimaan 18. Congress of the Philippines, Op. Cit., Section 13.
19. Governance Knowledge Centre, “Integrated
pajak di masa yang akan datang. Salah Taxpayer Data Management System (ITDMS)”, March 20. Darussalam, B. Bawono Kristiaji dan Deborah,
satu indikator keberhasilan program tax 2011. http://indiagovernance.gov.in/files/gkc_oneworld_ “Akses Data Perbankan Untuk Tujuan Perpajakan,”
integrated_taxpayer_data_management_system.pdf Working Paper, No. 0514, (Februari 2014): 6.
“P
investigasi di kemudian hari serta
dibukanya akses data perbankan
untuk keperluan pajak, maka Ditjen
memberikan sanksi bagi WP yang engamanan
terbukti tidak mengungkapkan data data dapat
Pajak dapat dengan mudah melakukan keuangannya secara lengkap dan benar.
pencocokan data atas informasi yang Untuk melakukan investigasi, Ditjen dilakukan
dilaporkan dalam SPT dengan catatan Pajak dapat bekerja sama dengan dengan
atas transaksi yang dilakukan melalui lembaga keuangan untuk mencocokkan membangun sistem
perbankan. data yang dilaporkan dengan yang manajemen data
Amerika Serikat (AS) merupakan tercatat dalam sistem perbankan. yang dilengkapi
negara yang telah menerapkan Lebih lanjut, perlu diberikan keyakinan
keterbukaann informasi perbankan kepada WP bahwa setelah tax amnesty
dengan standar
untuk tujuan pajak. Otoritas pajak AS berakhir, akan dilakukan penegakan keamanan yang
yaitu Internal Revenue Service (IRS) hukum, sehingga pihak-pihak yang mumpuni, sehingga
memiliki akses pada rekaman data melakukan penggelapan pajak akan informasi yang
transaksi keuangan dan perbankan WP- terancam hukuman dan sanksi yang tersimpan tidak
nya. Oleh karena itu, IRS dapat dengan lebih berat.
mudah mengetahui penghasilan WP
dapat diakses dan
Keempat, untuk tujuan peningkatan disalahgunakan oleh
karena hampir seluruhnya dilakukan kepatuhan pajak di kemudian hari,
melalui perbankan.22 Setiap transaksi harus dikembangkan teknologi
pihak lain.”
yang dilakukan harus dilaporkan informasi dalam membangun basis
dan jika tidak maka akan dikenakan data nasional. Tujuan tersebut, dapat
sanksi yang tegas berupa hukuman dilakukan dengan menyisihkan
penjara. Ke depan dengan memasuki dana dari penerimaan pajak untuk
era pertukaran informasi perbankan membangun penyimpanan data yang
untuk tujuan pajak secara otomatis terintegrasi. Lebih lanjut, Indonesia
antarnegara, maka keterbukaan dapat mengadopsi sistem manajemen
informasi data-data perbankan untuk data yang diterapkan di India dalam
kepentingan perpajakan akan lebih mengelola data dan informasi terkait
mudah dilakukan. dengan WP. IT
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas,
terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan lebih lanjut. Pertama,
P
erkembangan isu perpajakan mengajukan Rancangan Undang-
tahun 2016 ini dibuka dengan undang (RUU) Pengampunan Pajak
masalah kebijakan tax amnesty kepada DPR untuk menjadi payung
atau pengampunan pajak. Maksud hukum dikeluarkannya peraturan
baik pemerintah untuk mengusung mengenai kebijakan tax amnesty.1
kebijakan ini sebenarnya sudah tampak Keberhasilan suatu kebijakan dinilai
sejak awal tahun 2015 lalu, bahkan dari tujuan yang ingin dicapainya.
beberapa organisasi non-pemerintah, Umumnya tax amnesty memiliki tujuan
salah satunya DANNY DARUSSALAM sebagai berikut:2 (1) meningkatkan
Anggi P I Tax Center (DDTC) , sudah terlebih kepatuhan pajak dalam penerimaan
dahulu mengangkat masalah ini untuk
Tambunan
dibahas. Namun titik terang semakin
Manager, Tax Compliance & jelas terlihat melalui pemberitaan baru- 1. Lihat Investor Daily, “Darmin Nasution: Tak Ada
Langkah Mundur Pelaksanaan Tax Amnesty”, 8 Januari
Litigation Services di baru ini yang menandaskan niat kuat 2016.
DANNY DARUSSALAM pemerintah untuk mengejewantahkan 2. Lihat Darussalam, “Tax Amnesty dalam Rangka
Tax Center kebijakan ini dengan terlebih dahulu Rekonsiliasi Nasional,”InsideTax Edisi 26, (Desember,
2014): 14-19.
insidereview
Tabel 1 - Fitur-fitur Tax Amnesty
jangka pendek; (2) meningkatkan dalam tax amnesty memiliki cakupan pemeriksaan terhadap WP.4 Audit
kepatuhan pajak di masa mendatang; yang sangat luas, yang dalam waktu amnesty memiliki banyak variasi dan
(3) mendorong repatriasi modal bersamaan bisa saja sangat terbatas, dapat digunakan secara bersamaan
atau aset; dan (4) transisi ke sistem lagi-lagi tergantung dari kebutuhan dengan fitur-fitur tax amnesty lainnya.
perpajakan yang baru. Satu hal yang negara tersebut. Namun demikian, Salah satu variasi tersebut adalah
perlu digarisbawahi adalah tujuan- tax amnesty yang direncanakan paling di mana otoritas pajak tidak akan
tujuan tersebut memiliki implikasi tidak memuat hal-hal sebagai berikut:3 melakukan pemeriksaan terhadap
terhadap fitur-fitur insentif yang 1) pajak apa saja yang termasuk dalam WP yang membayarkan kewajiban
disediakan dalam kebijakan tax ruang lingkup tax amnesty; 2) apa perpajakannya lebih tinggi dari periode
amnesty. Fitur-fitur yang dipilih oleh saja yang diampuni; 3) prasyarat tax sebelumnya atau di periode mendatang.
pemerintah sesungguhnya dapat amnesty ke depan; 4) dasar Hukum; Variasi lain dari audit amnesty
menjadi kekuatan untuk menarik dan 5) durasi tax amnesty. Beberapa adalah otoritas pajak tidak akan
Wajib Pajak (WP) untuk berpartisipasi, fitur tax amnesty dapat dilihat di Tabel melakukan pemeriksaan terhadap WP
sehingga pada akhirnya tujuan dari 1. yang asetnya belum dilaporkan. Hal
kebijakan ini dapat terpenuhi. Di luar fitur-fitur di atas, terdapat ini pernah terjadi di Indonesia pada
juga fitur lainnya yang antara lain tahun 2008, fitur ini merupakan fitur
Gambaran Mengenai Fitur Tax adalah audit amnesty. Audit amnesty tambahan bagi WP yang mengikuti
Amnesty sederhananya merupakan fitur insentif program sunset policy untuk
Fitur-fitur yang ditawarkan dalam dalam bentuk tidak melakukan melaporkan aset dan pajak yang masih
tax amnesty dapat berbeda antara satu harus dibayarkannya, di mana WP
negara dengan negara lainnya. Hal yang melakukan pelaporan aset dan
ini tidak terlepas dari tujuan negara membayarkan utang pajaknya tidak
3. Lihat Darussalam, “Tax Amnesty: Upaya Transisi
tersebut dalam mengeluarkan kebijakan Menuju Era Transparansi Perpajakan Global,” InsideTax
tax amnesty. Variasi atas fitur-fitur Edisi 29, (Maret, 2015): 16-19, dan Katherine Baer
dan Eric Le Borgne, Tax Amnesties: Theories, Trends, 4. Katherine Baer dan Eric Le Borgne, Tax Amnesties:
insentif pajak yang dapat ditawarkan and Some Alternatives (Washington: IMF Publication Theories, Trends, and Some Alternatives (Washington:
Services, 2008), 9. IMF Publication Services, 2008), 9.
“F
Audit amnesty memiliki banyak
variasi. Variasi ini dapat dilihat dari luar negeri yang dapat dipajaki, dengan
itur-fitur melebihi nilai 10 ribu euro. Terdapat
waktu pemberian audit amnesty,
di mana audit amnesty hanya yang juga tambahan kewajiban untuk
diberikan pada tahun pajak saat dipilih oleh melaporkan transaksi dari dan ke luar
ini dan tahun mendatang. Variasi pemerintah negeri tersebut kepada bank di Italia.10
lainnya, audit amnesty hanya dapat sesungguhnya Apabila kewajiban tersebut tidak
diberikan atas periode sebelumnya dapat menjadi dapat dipenuhi, maka terhadap WP
saja, sehingga terhadap tahun pajak akan diberlakukan sanksi sebesar 5%
diberlakukannya tax amnesty tidak kekuatan untuk hingga 25% dari jumlah yang tidak
diperhitungkan. Dari rencana draf RUU menarik Wajib dilaporkan dalam SPT. Selain itu,
Pengampunan Pajak yang dibuat oleh Pajak (WP) untuk terdapat juga sanksi sebesar 40%
pemerintah, nampaknya Indonesia berpartisipasi, dari nilai aset apabila mengabaikan
akan mengimplementasikan versi yang sehingga pada pelaporannya kepada bank di Italia.
seperti ini.7 Terakhir, aktivitas transaksi di luar
akhirnya tujuan negeri tersebut akan dianggap memiliki
Terakhir, audit amnesty hanya dari kebijakan ini
dapat diberikan apabila SPT yang penghasilan untuk kemudian dikenakan
disampaikan memang telah sesuai
dapat terpenuhi.” pajak (presumptive tax). Sekali terjadi
dengan kebenarannya. Apabila ketidakpatuhan WP, baik disengaja
diketahui kemudian bahwa SPT maupun tidak disengaja, maka sanksi
tersebut masih belum mengungkapkan yang sangat berat menunggu untuk
keadaan yang sebenarnya (terdapat dikenakan.
beberapa aset atau penghasilan Pemberlakuan seluruh sanksi
yang belum dilaporkan), maka audit di atas terhadap WP, sudah barang
amnesty menjadi batal, dan terhadap tentu akan memberatkan WP. Hal ini
WP langsung dilakukan pemeriksaan. berujung pada ketidakmampuan WP
Banyak pelajaran yang dapat dalam memenuhi seluruh tuntutan
ditarik dari pengalaman negara-negara sanksi tersebut (ability to pay) apabila
di dunia yang telah lebih dahulu WP ingin kembali ke jalur yang benar.
mengimplementasikan tax amnesty. modal disinyalir merupakan tujuan Atas hal ini kemudian pemerintah Italia
Dalam pembahasan kali ini, penulis utama pemerintah untuk mengeluarkan memberikan pengampunan pajak (tax
akan coba menguraikan pengalaman kebijakan tax amnesty. amnesty).
kebijakan tax amnesty di beberapa Dari ketiga edisi pengampunan
negara dengan perhatian khusus pada A. Italia pajak di Italia di tahun 2001, 2003,
fitur-fitur insentif dalam tax amnesty Menilik pada sejarahnya, Italia dan 2009, fitur tax amnesty yang
yang diberikan, khususnya terhadap telah tercatat memberikan tax amnesty disediakan hampir seluruhnya sama,
negara yang memiliki fitur repatriasi sebanyak lima puluh sembilan (59) namun tentu saja memiliki perbedaan.
modal8, yaitu Argentina, Italia, kali sejak permulaan abad 20 hingga Perbedaan yang paling mencolok
Meksiko, Portugal, Yunani dan Belgia. saat ini.9 Hal ini berarti, Italia telah terjadi pada tingkat persentase tarif
Hal ini dilakukan karena repatriasi memberikan tax amnesty secara “tebusan” terhadap seluruh kewajiban
rata-rata sekali dalam dua tahun. Tax pajak yang meliputi bunga, denda,
amnesty yang diterapkan oleh Italia hingga sanksi pidana atas jumlah
5. Direktorat Jenderal Pajak, Surat Edaran Direktur
Jenderal pajak nomor SE-33/PJ/2008 tentang tata cara terakhir kali pada tahun 2009, yang aset atau penghasilan yang dilaporkan
pemberian NPWP, penerimaan dan pengolahan SPT merupakan edisi ketiga dari yang (regularisasi) atau direpatriasi.
Tahunan, penghapusan sanksi administrasi, penghentian
pemeriksaan, dan pengadministrasian laporan terkait disebut dengan “tax shield” atau Tax shield edisi pertama tahun
dengan pelaksanaan Pasal 37A UU KUP tahun 2008. “scudo fiscale”. 2001 ditujukan kepada orang pribadi
Lihat juga Ganda C. Tobing, Gallantino Farman, dan
Dienda Khairani, “Pahami dan Manfaatkan Reinventing Edisi pertama dari tax shield ini untuk memilih apakah akan (i)
Policy,” InsideTax Edisi 31, (Mei, 2015): 5-10.
dimulai tahun 2001 dan kemudian melakukan repatriasi asetnya dari
6. Katherine Baer dan Eric Le Borgne, Op.Cit.,36.
diterbitkan kembali pada tahun 2003 luar negeri ke Italia, atau (ii) tetap
7. Lihat Finansialbisnis.com, “Draf Final RUU Tax
Amnesty: SPT 2014 Jadi Basis Pengurang Harta”, sebagai edisi kedua. Alasan bagi mempertahankan asetnya di luar negeri
20 Januari 2016, http://finansial.bisnis.com/ pemerintah Italia memberikan tax
read/20160120/10/511122/draf-final-ruu-tax-
amnesty-spt-2014-jadi-basis-pengurang-harta. 10. Pietro Mastellone, “The New Italian Tax Shield:
8. Repatriasi modal dalam tulisan ini merujuk pada 9. Jacques Malherbe, Tax Amnesties, (The Netherlands: Amnesty for Undeclared Offshores Assets”, Europian
repatriasi harta (aset). Kluwer Law International, 2011), 17. Taxation IBFD, No. 4 Vol. 50, (February, 2010).
“I
WP tidak lagi akan dikenakan sanksi pidana, namun dapat diaplikasikan
bunga, sanksi denda, jaminan sosial terhadap pelanggaran pidana talia telah
serta sanksi administratif maupun perpajakan sebagaimana tertulis dalam tercatat
pidana.12 peraturan perundang-undangan. memberikan
Kemudian, tax shield edisi kedua
B. Argentina tax amnesty
memiliki fitur tax amnesty yang
Terkait tujuan repatriasi modal dalam
sebanyak lima
sama dengan edisi pertama. Hal ini
dikarenakan edisi kedua ini merupakan tax amnesty, Argentina menerbitkan puluh sembilan
perpanjangan dari tax shield edisi tax amnesty pertamanya pada tahun (59) kali sejak
pertama. Perbedaan hanya terletak 1987.14 Fitur dalam tax amnesty ini permulaan
pada nilai tarif sebesar 4% dari memberikan ruang pengampunan abad 20 hingga
sebelumnya yang hanya sebesar 2.5%. bagi WP yang melaporkan aset
saat ini. Hal
Namun pemanfaatan dari tax amnesty maupun penghasilannya di luar negeri
ini hanya berlaku hingga 30 Juni dengan hanya membayar tarif tebusan ini berarti,
2003. Artinya, edisi kedua memiliki sehingga dibebaskan dari segala Italia telah
pemberlakuan hanya sejak tanggal 16 sanksi perpajakan. Ditambahkan pula, memberikan
April 2003 hingga pada 30 Juni 2003. apabila WP menunjukan perilaku patuh tax amnesty
Terhadap tax shield edisi ketiga, maka akan memperoleh tambahan secara rata-rata
keuntungan seperti tidak dilakukan
fitur yang dimiliki hampir sama dengan
pemeriksaan, tidak dilakukan koreksi sekali dalam dua
edisi pertama dan kedua. Lagi-lagi yang tahun.”
menjadi pembeda hanya penerapan dan lain sebagainya. Tax amnesty
tarif, di mana tarif yang berlaku adalah pada tahun ini ditujukan untuk seluruh
5%. Apabila WP melakukan repatriasi jenis pajak. Selanjutnya pada tahun
atau regularisasi hingga 28 Februari 1995, Argentina kembali menerbitkan
2010, maka tarif pajak yang berlaku tax amnesty dengan pengampunan
naik menjadi 6%. Lebih lanjut, apabila atas sanksi-sanksi perpajakan, namun
WP memanfaatkan pengampunan ini dengan lingkup lebih kecil dari tax
dalam periode 1 Maret 2010 hingga amnesty tahun 1987.
30 April 2010, maka tarif yang Tahun 2009, Argentina kembali
berlaku adalah 7%. Dengan demikian, menerbitkan tax amnesty dengan
semakin lama WP memanfaatkan tax memberikan pengampunan atas
amnesty, semakin besar pula tarif sebagian kewajiban perpajakan dan
yang akan dikenakan. Hal ini dilakukan menghentikan tuntutan pidana terhadap Fitur yang disediakan dalam
guna mendorong WP untuk segera para penyelundup pajak, sehingga tax amnesty ini antara lain juga
memanfaatkan tax amnesty yang telah segala tindakan tuntutan pidana atas meliputi kewajiban pajak yang sedang
disediakan. penyelundupan pajak dihentikan dilakukan pemeriksaan di tingkat
Fitur pada tax shield edisi pertama seketika. Tax amnesty ini terdiri atas tiga instansi administratif (keberatan) dan
hingga ketiga atas repatriasi modal pilar yang menjadi tujuan diadakannya pengadilan, di mana pada permasalahan
melalui bank di Italia atau pihak kebijakan ini, yaitu: pembayaran pajak yang sedang didiskusikan di
mediasi (intermediary) lainnya atas jaminan sosial dan tunggakan tingkat administratif (keberatan) dapat
diharuskan menyampaikan satu kali pajak lainnya, mempromosikan dan diselesaikan dengan persetujuan WP
melindungi tenaga kerja terdaftar, dan atas jumlah yang harus dibayarkan ke
11. Peter Thorne, “Swiss Banking Secrecy and
pengungkapan serta repatriasi modal. kas negara. Sedangkan permasalahan
Taxation: Paradise Lost?,” Helvea SA, (May, 2009).
http://www.safehaven.at/wordpress_cms/wp-content/
yang diteliti pada tingkat banding,
uploads/2010/03/Helvea-Studie.pdf permasalahan diselesaikan dengan
12. Katherine Baer and Eric Le Borgne, Tax Amnesties: persetujuan WP atas jumlah yang
Theories, Trends, and Some Alternatives (Washington: 13. Jacques Malherbe, Op.Cit., 23.
IMF Publication Services, 2008), 32. 14. Jacques Malherbe, Ibid., 50.
harus dibayarkan ke kas negara untuk
“I
(kas) atau surat-surat berharga yang negara lainnya dapat berbeda. Fitur-
menghasilkan pendapatan yang belum fitur tersebut disesuaikan dengan tujuan talia dapat menjadi
atau tidak dilaporkan untuk kemudian yang ingin dicapai suatu negara atas contoh yang baik
direpatriasi ke Belgia. Tarif pajak diberlakukannya tax amnesty. Sudah bagi pemerintah
yang berlaku untuk tax amnesty ini barang tentu pemerintah Indonesia Indonesia untuk
hanya sebesar 9% secara umum dan dapat mengadopsi fitur-fitur yang merumuskan dan
6% apabila diinvestasikan kembali di telah diberlakukan oleh negara lain
Belgia.20 Dengan memanfaatkan tax
mengimplementasikan
dan menyelaraskannya sesuai dengan
amnesty ini, WP dianggap tidak lagi kebutuhan dalam negeri Indonesia,
tax amnesty dengan
memiliki utang atas seluruh pajak khususnya terkait dengan repatriasi fitur repatriasi
(termasuk jaminan sosial), sanksi modal. modal, di mana
bunga, sanksi kenaikan ataupun sanksi dapat ditetapkan
Italia dapat menjadi contoh
denda yang terkait atas aset yang
yang baik bagi pemerintah
tarif tunggal sebagai
direpatriasi. Pemanfaatan tax amnesty tarif tebusan dan
Indonesia untuk merumuskan dan
ini juga mengakibatkan WP dibebaskan mengenakan tarif yang
mengimplementasikan tax amnesty
dari tuntutan pidana perpajakan. Tax lebih tinggi terhadap
dengan fitur repatriasi modal, di mana
amnesty ini berhasil mengumpulkan
dapat ditetapkan tarif tunggal sebagai WP yang lebih lama
aset yang berasal dari repatriasi sebesar
496 juta euro21 dengan target yang
tarif tebusan dan mengenakan tarif memanfaatkan tax
yang lebih tinggi terhadap WP yang amnesty ini.”
telah diturunkan sebesar 300 juta euro
lebih lama memanfaatkan tax amnesty
dari sebelumnya sebesar 830 juta euro.
ini. Alternatif lainnya adalah, diberikan
Lebih lanjut, Belgia kembali pengurangan tarif pajak yang berlaku
menerbitkan tax amnesty pada tahun dengan persentase antara 80% hingga
2006. Hanya saja yang membedakan 100% sebagaimana dilakukan oleh
tax amnesty saat ini dengan tahun Meksiko. Selain itu, fitur dari tax
2004 adalah tax amnesty 2006 hanya amnesty dapat ditambahkan dengan
ditujukan untuk “regularisasi”, yang fitur audit amnesty yang versinya
sama seperti yang berlaku di Italia, dapat disesuaikan dengan kebutuhan
di mana WP diperkenankan untuk dan profil karakteristik dari WP di
tetap mempertahankan asetnya di luar Indonesia. Pemerintah Indonesia juga
negeri (tidak melakukan repatriasi) dapat mengadopsi tax amnesty yang
namun mencatatkan kepemilikannya diterbitkan pemerintah Portugal dengan
pada SPT. Pada tax amnesty ini, memberikan pemangkasan atas tarif
tax amnesty apabila repatriasi aset
20. Benno Torgler dan Christoph A Schalltegger, “Tax yang dilakukan WP digunakan untuk
Amnesties in Switzerland and Around the World,” Tax membeli surat-surat berharga yang
Notes International, Jun.27, 2005.
diterbitkan pemerintah, seperti Surat
21. OECD, “Improving Access to Bank Information
for Tax Purpose,” the 2007 Progress Report, (July, Utang Negara (SUN). IT
TAXEngine
Portal Informasi Perpajakan Indonesia
TaxEngine adalah sebuah aplikasi berbasis web
yang akan menjawab kebutuhan para praktisi,
akademisi dan pemerhati pajak di Indonesia.
Bekerja layaknya mesin pencari, simpel dan
mudah.
10.000 60
PERATURAN TAX TREATY
PAJAK
8.000 800
PUTUSAN PUTUSAN
PENGADILAN MAHKAMAH
PAJAK HAGUNG Cari Dokumen Pajak
GRATIS mencari semua jenis dokumen pajak dan hanya perlu registrasi.
DDTCIndonesia
@DDTCIndonesia
DDTC
Indonesian Tax Firm, Worldwide Knowledge
insidenewsflash
DOMESTIC
Perkuat Rupiah, Jokowi Pangkas Pajak Deposito dari DHE
- CNNIndonesia.com -
Pemerintah saat ini terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Salah satunya
dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 123 Tahun 2015 tentang Pajak Penghasilan (PPh) atas bunga
deposito dan tabungan, serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (selanjutnya PP-123). PP-123 tersebut mengatur bahwa
bunga deposito yang ditempatkan di bank nasional dan disimpan dalam bentuk mata uang dolar yang dananya berasal dari
Devisa Hasil Ekspor (DHE) dikenakan PPh final dengan tarif 0-10%.
Adapun ketentuannya adalah tarif 10% dari jumlah bruto dikenakan untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan, tarif
7,5% untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan, tarif 2,5% untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan, dan tarif 0%
untuk deposito dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan.
Sedangkan untuk deposito berdenominasi rupiah yang dananya berasal dari DHE pada bank nasional dikenakan tarif
7,5% dari jumlah bruto untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan, tarif 5% untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan,
dan tarif 0% untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6 bulan. IT
INTERNATIONAL
Google Sepakat Lunasi Kekurangan Pajak Sebesar 185 Juta Dolar AS
- forbes.com -
Google Inc. telah mencapai kesepakatan
dengan otoritas pajak Inggris, Her Majesty’s
Revenue and Customs (HMRC), untuk
menutupi kekurangan pembayaran pajak ke
pemerintah Inggris sebesar 130 juta euro,
atau setara dengan 185 juta dolar Amerika
Serikat (AS). Angka ini merupakan total
kekurangan pajak selama satu dekade yang
didasarkan atas hasil penyelidikan otoritas
pajak Inggris selama enam tahun.
Selama tahun 2005-2013, Google yang
merupakan perusahaan teknologi raksasa
asal AS, hanya menyetorkan pajak sebesar
52 juta euro ke Inggris dari pendapatan yang
mencapai 17 miliar euro. Sedangkan, pada
tahun 2014 Google memiliki pendapatan
yang berasal dari Inggris sebesar 4 miliar euro
menurut laporan tahunan, namun besaran
biaya pajak yang harus disetorkan kepada
foto: sf.curbed.com
otoritas pajak Inggris belum dipublikasikan. IT
Inside Tax
SuaraPengamat, Mereformasi Struktur
APBNP 2015
Penerimaan Pajak
January 2016
Download Subscribe
Rp 0 Rp 0
Save 0% - 6 Issues
SuaraPengamat, Reformasi Pajak Dan InsideReview, 'Great Sale' Intensif Pajak 2015
Administrasi Publik
Tiles Page
Single-click access to each article of digital magazine.
No more wasting your time swiping right and left finding
the articles you want to read.
Inside Tax
magazine is now
available on
HIGO
: @higoapps
insideevent
B
agaimana tata cara beracara penerimaan negara bukan pajak dan gugatan, keputusan perpajakan,
di Pengadilan Pajak yang baik? sebesar 20% dan penerimaan hibah hingga pembuktian yang perlu dibawa
Mungkin tidak semua orang sebesar 1%. untuk beracara di Pengadilan Pajak.
paham akan ketentuan-ketentuan yang Lebih lanjut, Tjip menjabarkan Dalam diskusi ini, terlontar
harus dipenuhi. Untuk itulah PT. Smart perihal kompetensi Pengadilan pertanyaan yang menarik dari salah
Wikan Profesional pada tanggal 23 Pajak selama ini. Dimulai dengan satu peserta seputar keabsahan saksi
Januari 2016 lalu menyelenggarakan penjelasan sistem perpajakan di ahli dalam Pengadilan Pajak. Menurut
diklat berjudul “Beracara di Pengadilan Indonesia, kemudian dilanjutkan peserta tersebut, sebelumnya pernah
Pajak” untuk memberikan pencerahan dengan bahasan tentang ketetapan terjadi kejadian tidak diakuinya saksi
kepada peserta yang sebagian besar pajak, mulai dari kapan timbulnya ahli yang didatangkan ke Pengadilan
berprofesi sebagai pengacara dan ketetapan pajak sampai dengan upaya Pajak, padahal saksi ahli tersebut
konsultan pajak. Bertempat di Hotel hukum ketetapan pajak. Menurut Tjip, sudah hadir untuk beracara. Sontak
Sangrila, acara ini dimulai pada pukul walaupun ketetapan pajak memiliki para peserta pun kaget dan tertawa.
9.00 pagi sampai dengan pukul 16.00. parate executie yang berkekuatan Darussalam (Managing Partner DANNY
Menghadirkan narasumber Tjip Ismail hukum tetap, namun Wajib Pajak DARUSSALAM Tax Center) yang juga
selaku mantan Ketua Pengadilan Pajak (WP) atau penanggung pajak memiliki diundang sebagai salah satu pembicara
dan Darussalam sebagai narasumber hak untuk mengajukan upaya hukum dalam diskusi ini pun mengiyakan
sekaligus salah satu saksi ahli yang kepada pemerintah, Pengadilan Pajak, bahwa di lembaga peradilan
acap kali beracara di Pengadilan Pajak. maupun Mahkamah Agung manakala sangat mungkin timbul pertanyaan-
Mantan Ketua Pengadilan Pajak, ketetapan pajak dianggap tidak benar. pertanyaan dari majelis persidangan
Tjip Ismail membuka acara diklat yang Ketentuan beracara di Pengadilan terkait keabsahan saksi ahli. Untuk
diadakan di Surabaya pada sesi pertama Pajak menjadi topik lanjutan yang menghindari pertanyaan mengenai
acara. Tjip, begitu dirinya biasa disapa dibawakan oleh Tjip. Suasana diskusi keabsahan tersebut, Tjip menyarankan
mengulas postur penerimaan negara yang diselenggarakan pada hari agar sebelum mendatangkan saksi
menurut APBN (Anggaran Pendapatan Sabtu (23/1/2016) pagi ini semakin ahli, kuasa hukum harus mengajukan
dan Belanja Negara). Berdasarkan hangat dengan sahutan-sahutan terlebih dahulu daftar saksi ahli
penuturan yang disampaikan Tjip, pertanyaan yang dilontarkan oleh para kepada Pengadilan Pajak, agar dapat
peranan penerimaan negara masih peserta. Dalam penjelasan mengenai mengantisipasi persoalan tersebut.
didominasi oleh penerimaan yang Pengadilan Pajak, peserta disuguhkan Setelah acara makan siang,
berasal dari pajak dengan persentase dengan pemaparan materi mulai dari Darussalam membahas mengenai
sebesar 79%, selebihnya terdiri atas kekuasaan Pengadilan Pajak, banding ketentuan formalitas ketika beracara
G
lobal Sustainable Development bidang ekonomi: untuk mengakhiri Sustainable Development Goals” yang
Goals (Tujuan Pembangunan kemiskinan, 2) bidang sosial: diikuti oleh 916 peserta terdiri dari
Berkelanjutan Global) telah untuk mencapai kesetaraan, dan 3) mahasiswa program sarjana Institut
resmi dideklarasikan oleh Perserikatan lingkungan hidup: untuk mengatasi STIAMI dan juga dosen Institut STIAMI.
Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25- perubahan iklim. Untuk mencapai Pelaksanaan seminar yang merupakan
27 September 2015. Sustainable tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah agenda reguler kampus ini bertujuan
Development Goals (SDGs) merupakan 17 tujuan global yang salah satunya untuk meningkatkan pemahaman
sebuah dokumen yang akan diajukan membahas perihal kemitraan global, dan wawasan mahasiswa terhadap
dalam kerangka pembangunan yaitu memperkuat implementasi dan kondisi terkini pembangun global yang
dan perundingan negara-negara di menghidupkan kembali kemitraan bekelanjutan sebagai bentuk aplikatif
dunia. Penerapan konsep SDGs akan global untuk pembangunan yang dari pengetahuan yang diperoleh dalam
berlangsung selama tahun 2016 berkelanjutan. perkuliahan. Seminar yang dimoderatori
sampai dengan 2030, dan konsep Menyambut seremoni SDGs oleh T. S Reza tersebut, diawali dengan
ini merupakan konsep lanjutan dari tersebut, Institut Ilmu Sosial dan kata sambutan dari Panji Hendrarso
Millenium Development Goals (MDGs) Manajemen STIAMI mengadakan (Rektor Institut STIAMI) yang sekaligus
yang telah berakhir di tahun 2015. Seminar Nasional pada hari Sabtu membuka acara seminar secara resmi.
SDGs memiliki tiga tujuan mulia (06/02/2016) dengan tema Dalam seminar yang
di tahun 2030, antara lain: 1) “Tantangan Global dalam Mewujudkan diselenggarakan di Gedung IS Plaza,
S
ebagai Kampus Pajak dan Bisnis, Peraturan II DJP), Darussalam SE. Ak, Dr. Raden Soegeng Julyharto, M.Si,.
Institut STIAMI kembali menggelar CA, M.Si, LL.M. Int. Tax (Managing M.hum sebagai moderator seminar.
Seminar Nasional yang bertempat Partner DANNY DARUSSALAM Tax Setelah acara penandatanganan MOU
di bilangan Senayan Jakarta Pusat Center), dan Sandiaga Uno MBA. antara Institut STIAMI dengan Lembaga
dengan tema “Tarif Pajak Nasional di Acara yang dihadiri oleh 900 peserta Sertifikasi Kompetensi Perpajakan
Tengah Persaingan Bisnis Kawasan baik dari kalangan mahasiswa program (LSK) dan Online Pajak, Master of
ASEAN”. diploma STIAMI, dosen, serta para Ceremony (MC) mengarahkan acara
Menghadirkan narasumber dari praktisi perpajakan ini diselenggarakan menuju inti.
profesional pajak seperti Prof. Dr. John di Gedung MPR RI, Jakarta, Sabtu Pajak merupakan sumber
Hutagaol, M.Acc, SE, Ak. (Direktur (27/2/2016) dengan dipandu oleh penerimaan negara terbesar, dengan
I
de penulisan buku yang terdiri dari diperhatikan dalam merancang suatu mencoba menerjemahkan kompleksitas
19 (sembilan belas) bab ini diawali sistem pajak. Konsep lain seperti tersebut ke dalam sebuah pengukuran.
dari pertanyaan-pertanyaan seperti: keadilan (equity) dan efisien (efficiency) Salah satunya dengan mengaitkan
kenapa sistem pajak yang dijalankan seringkali lebih diutamakan. cost of collecting revenue (cost of
di berbagai belahan dunia begitu Slemrod menjelaskan beberapa collection) atau biaya keseluruhan yang
kompleks? Lalu apa penyebab sistem alasan mengapa sistem pajak menjadi ditimbulkan dari menagih/memungut
pajak yang kompleks (tax complexity) begitu kompleks. Prinsip keadilan yang pajak sebagai tolak ukur dari tax
dan bagaimana akibatnya? Kemudian, ada dalam sistem pajak, baik secara complexity. Total biaya tersebut adalah
apakah sistem pajak yang sedemikian horizontal maupun vertikal menjadi biaya yang digabungkan dari jumlah
kompleks dapat disederhanakan (tax salah satu alasan dari timbulnya tax pengeluaran otoritas dalam memungut
simplification)? Apa yang dimaksud complexity. Sebagai contoh, kriteria pajak, ditambah nilai dari waktu dan
dengan tax simplification? Sulitkah jenis penghasilan yang dipajaki dalam uang yang dikorbankan oleh Wajib
melakukan tax simplification? sistem Pajak Penghasilan (PPh) Pajak (WP), dan setiap beban biaya
Semua hal tersebut dijawab oleh dianggap sebagai suatu hal yang yang ditanggung oleh pihak ketiga
para kontributor dalam buku ini, lalu kompleks. Definisi terhadap sejauh dalam memungut pajak (withholding
dikemas sedemikian rupa oleh Evans, mana suatu tambahan kemampuan tax). Akan tetapi, Slemrod berpendapat
Krever, dan Mellor. ekonomis dikategorikan sebagai bahwa cost of collection adalah suatu
n
administrasi yang harus ditempuh WP
dalam menjalankan kepatuhannya (tax
compliance). Sebagai konsekuensinya,
WP yang paham atau mampu
menafsirkan keberagaman aturan
tersebut akan cenderung melakukan
transaksi di negara dengan sistem yang
memiliki fitur yang lebih relevan bagi
mereka.
Ulph menjelaskan lebih lanjut
bahwa dalam sistem pajak terdapat
dua buah fitur yang kompleks, yaitu:
kompleksitas secara desain (design
complexity) dan kompleksitas secara
operasional (operational complexity).
Dalam mendesain sistem pajak,
harusnya ada proporsi untuk masing-
masing jenis pajak. Sebagai contoh, yang ada atau dijelaskan dalam adanya laporan dari Paying Taxes1
Ulph mengilustrasikan kompleksitas sistem pajak haruslah menggunakan yang menawarkan indeks yang dapat
yang ada dalam sistem pajak yang bahasa yang sederhana atau mudah digunakan untuk melakukan reformasi
mengatur penerapan tarif PPh dan dipahami oleh WP. Ulph menutup pajak dan menjelaskan bagaimana
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Setiap bab dengan bagaimana mengukur tax sistem pajak yang lebih baik dapat
negara bebas menentukan komposisi complexity melalui pemilihan salah dikembangkan. Buku terbitan Kluwer
dari tarif PPh dan PPN-nya, tergantung satu indeks yang terdapat pada data Law International ini ditujukan bagi
kebijakan dari pemangku kepentingan yang diperolehnya dari Office of Tax pihak-pihak yang ingin mengetahui
yang ada di balik desain tersebut. Simplification (OTS) di Australia- seberapa kompleks suatu sistem pajak
Dalam menyusun kebijakan, hal yang sebagai cara yang diusulkan. dan bagaimana konsekuensinya serta
pertama harus diketahui adalah apa Selain tulisan Slemrod dan Ulph, bagaimana sistem tersebut dapat
tujuan dari penerapan tarif tersebut, pembaca dapat mempelajari lebih disederhanakan. Evans cs berharap
apakah suatu hal yang fundamental lanjut tentang cara menyederhanakan buku ini dapat menjadi sebuah
atau justru tidak penting (unnecessarily sistem pajak yang kompleks. Beberapa peninggalan yang bermanfaat bagi
complexity). kontributor telah melakukan studi akademisi pajak, praktisi pajak, dan
tax simplification yang dijalankan di otoritas pajak, serta pemerhati pajak. IT
Tax Simplification
menjalankan bisnis di 189 negara.
Akhir Dari
Se mua Cerita
Kita memang tak hidup mewah. Tapi kita
patut bersyukur. Kita gak pernah kekurangan.
Belum tentu apa yang terlihat bagus, juga bagus
untuk hidup kita,” tukasku.
T
ak aku sangka hari ini aku “Itu di PT Agung Purnama,” tukasku Ponselku bergetar, nomor yang tak
bertemu kembali dengan temanku cepat sambil menunjuk ke arah aku kenal tampak di layar. Agak ragu
Garin setelah sekian tahun kantorku. Garin mengangguk. untuk menerimanya.
tak pernah berjumpa. Setelah lulus “Ok, kapan-kapan kita ketemuan “Halo.”
kuliah, aku merantau ke kota Jakarta ya. Hari ini aku sibuk. Bisa minta
dan kami pun tak pernah lagi bersua. “Aku Garin. Makan siang yuk. Aku
nomer teleponmu? “ Aku menganguk traktir ya. Di kafe depan kantor saja.”
Ah, aku memandangnya sedikit iri. dan memberikan nomer ponselku.
Garin tampak berbusana jas yang aku Aku berlalu dari hadapannya. Ririn Aku mengiyakan saja. Toh tak ada
tahu berapa harga yang harus Garin mengejarku dan berjalan di sisiku. salahnya bertemu dengan teman yang
keluarkan untuk jas itu. sudah lama tak jumpa, sekaligus
“Kamu kenal dengan pak Garin?” silaturahmi. Aku ingat dulu sekali Garin
“Hai,” sapaku sambil menjabat
keras tangannya. Tangan Garin begitu “Iya dia teman kuliahku.” Aku adalah teman yang sangat sederhana.
kuat meremas tanganku. Rasa percaya memandang Ririn dengan pandangan Berasal dari kampung di Gunung Kidul,
dirinya tampak dari genggaman heran. Mengapa dia menanyakan hidupnya susah. Bahkan untuk kuliah
tangannya. Dari tampilannya aku tahu tentang Garin padaku. pun dia bekerja serabutan. Pokoknya
pasti dia menempati jabatan tinggi di “Ganteng ya? Sudah ganteng, dia dia sosok pekerja keras. Walau Garin
perusahaannya atau bisa jadi pemilik juga pemilik PT Global Angkasa.” Aku mendapat beasiswa tapi itu tak
perusahaan. hanya manggut-manggut saja. Ternyata mencukupi, karena Garin perlu makan
dugaanku benar. Dari pakaian saja dan juga bayar kosan. Apalagi hidup di
“Halo, Rangga ya?” tegurnya. kota Bandung memerlukan biaya yang
sudah bisa dilihat posisi seseorang di
Aku mengangguk kecil. perusahaan. tak sedikit.
“Sudah lama ya tak berjumpa. Kerja *** Ternyata sekarang dia bisa
dimana?” menjadi orang yang sukses sekaligus
www.sudokukingdom.com
Mendatar: Menurun
4. BERIKAT 1. TAXTREATY
a 6. MAP 2. BENEFICIALOWNER
puls50 9. OBLIGASI 3. COPYRIGHT
Rp u
rib 10. AKUISISI 5. CLARA
12. AGUSTUS 7. EOI
13. WAMENA 8. TAXGAP
14. KURIR Page 1/2
11. PUDJIASTUTI
Jun, lu
kenapa ?
Sampe
keringetan
gitu.
Banyak klien
Gue capek yang mau ikutan
Clar, dari tadi tax amnesty,
banyak klien Ada apa terus mereka
kita yang emang, tanya-tanya
nelponin gue. Jun ? gitu ke gue.
“Momentum
Tax Amnesty ”
BEPS:
Base Erotion
and Profit
Aksi Shifting
dan Reaksi
BEPS COM INGS OON
SEGERA TERBIT!
Majalah InsideTax “BEPS: Aksi dan Reaksi”
DANNY DARUSSALAM Tax Center akan menerbitkan Majalah InsideTax dengan
menangkat isu Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).
15 Aksi BEPS:
Aksi 1 : Addressing the Tax Challenges of the Digital Economy;
Aksi 2
Aksi 3
Aksi 4
: Neutralising the Effects of Hybrid Mismatch Arrangements;
: Designing Effective Controlled Foreign Company Rules;
: Limiting Base Erosion Involving Interest Deductions and Other Financial
“ Secara global,
implementasi BEPS
akan mempengaruhi
Payments; sekitar 9.000
Grace Perez-Navarro
perusahaan di dunia”
Aksi 5 : Countering Harmful Tax Practices More Effectively, Taking into Account (Deputy Director, Centre for
Tax Policy and Administration,
Transparency and Substance; OECD)
Aksi 6 : Preventing the Granting of Treaty Benefits in Inappropriate
Circumstances;
Aksi 7 : Preventing the Artificial Avoidance of Permanent Establishment Status;
Aksis 8-10 : Aligning Transfer Pricing Outcomes with Value Creation;
“ BEPS akan menutup
celah adanya
penghindaran pajak
Aksi 11 : Measuring and Monitoring BEPS; akibat tidak adanya
Aksi 12 : Mandatory Disclosure Rules; koordinasi dalam sistem
Aksi 13 : Guidance on Transfer Pricing Documentation and Country-by-Country pajak yang berlaku di
Raffael Russo
Reporting; (Head of BEPS Project) masing-masing negara”
Aksi 14 : Making Dispute Resolution Mechanisms More Effective;
Aksi 15 : Developing a Multilateral Instrument to Modify Bilateral Tax Treaties.
Implementasi dari aksi BEPS ini tentunya akan memberikan dampak bagi standar
perpajakan internasional dan juga terhadap peraturan pajak domestik di masing-masing
“ OECD dan laporan
aksinya berupaya
membentuk norma-
negara, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu anggota G20. Untuk itu, pada norma perpajakan
InsideTax edisi BEPS ini, redaksi akan memberikan para pembaca berbagai artikel dan internasional yang
koheren dan transparan
informasi penting untuk memahami isu, rekomendasi dan implementasi BEPS secara Arun Jaitley
bagi perusahaan
mendalam. (Menteri Keuangan India,
Negara G20) multinasional.”