TINJAUAN PUSTAKA
Tinea kapitis (ringworm of the scalp) adalah kelainan pada kulit dan
rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita.Kelainan ini dapat
ditandai dengan lesi bersisik, kemerah‑merahan, alopesia dan kadang terjadi
gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion.Tinea kapitis adalah
kelainan pada kulit pada anak yang berumur 3-12 tahun.Tinea kapitis berlaku
disebabkan oleh spesies Microsporum dan Trichophyton.
2.1.2 Etiologi
Spesies tersering yang menyebabkan tinea kapitis tipe meradang dan tipe
tidak meradang adalah M.audouinii.T.tonsurans menjadi penyebab utama
terjadinya tinea kapitis tipe black dot dan M.gypseum menyebabkan terjadinya
tinea favus.
Di dalam klinik tinea kapitis dapat di lihat sebagai 4 bentuk yang jelas
(RIPPON, 1970 dan CONANT dkk, 1971).
Gambar 2.1.3.1
Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang
padat disekitarnya.Bila penyebabnya Microsporum caniis dan Microsporum
gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering dilihat, agak kurang bila
penyebabnya adalah Trichophyto violaceum.Kelainan ini dapat menimbulkan
jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap, parut yang menonjol kadang-
kadang dapat terbentuk.
Tinea favus merupakan infeksi krinis dermatofita pada kepala, kulit tidak
berambut atau kuku, ditandai krusta kering dan tebal dalam folikel rambutyang
menyebabkan terjadinya alopesia jaringan parut.Tinea favus umumnya diderita
sebelum dewasa hingga berlanjut sampai dewasa dan berhubungan dengan
malnutrisi atau gizi buruk.Penyebab tersering adalah T.scholeinii, kadang-kadang
T.violaceum dan M.gypseum.Lesi ditandai dengan bercak-bercak eritem folikuler
disertai skuama ringan perifolikuler dan invasi hifa yang progresif
menggelumbungkan folikel sehingga terjadi papul kekuningan cekung,
menggellingi rambut yang kering dan kusam.
1. Dermatitis seboroik.
Peradangan yang erat dengan keaktivan glandula sebasea yang aktif
pada bayi dan insiden puncak pada usia 18-40 tahun. Manifestasi pada
dermatitis seboroik didapatkan eritema, skuama yang berminyak dan
kekuningan dengan batas tidak tegas, rambut rontok mulai dari vertex dan
frontal. Krusta tebal dapat berbau tidak sedap dan meluas kedahi, glabella
telinga postaurikular, leher, daerah supraorbital, liang telinga luar, lipatan
nasolabial, sternal, payudara, interskapular, umbulikus, lipat paha dan
anogenital.
2. Dermatitis atopik.
Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit kronis dan residif, yang
umumnya terjadi selama masa anak-anak yang berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan faktor genetic dimana dipengaruhi
oleh kromosom. Manifestasi klinis didapatkan pruritus hilang timbul
sepanjang hari namun hebat pada malam hari, sehingga penderita akan
menggaruk dan timbul berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi,
eksudasi, krusta. Predileksi pada anak biasanya di muka dan pipi sedangkan
dewasa pada lipat siku, lipat lutut, samping leher dan sekitar mata.
3. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun bersifat kronik
dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas
dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan trasparan disertai fenomena
tetesan lilin, auspitz dan kobner.Penyakit ini mengenai semua umur namun
umumnya pada dewasa dan pria lebih banyak dibandingkan
wanita.Predileksi psoriasis adalah scalp, ekstremitas bagian ekstensor
terutama siku serta lutut serta lumbosacral.
2.1.8 Komplikasi
2.1.9 Prognosis
Kulit bayi dibandingkan dengan kulit orang dewasa mempunyai struktur yang
agak berbeda.