MENGETAHUI,
DOSEN PEMBIMBING
MENYETUJUI,
KEPALA UPTD LIPONSOS KEPUTIH
Sugianto
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................ I
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... II
DAFTAR ISI..............................................................................................................III
RINGKASAN ........................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................4
BAB II PROFIL UPTD ................................................................................................5
BAB III TARGET DAN INDIKATOR PENCAPAIAN .............................................9
BAB IV METODE PELAKSANAAN .......................................................................10
BAB V PENUTUP ....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................14
LAMPIRAN ................................................................................................................15
iii
RINGKASAN
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) CSR Tematik merupakan bentuk perwujudan
pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan
bantuan serta bimbingan dari dosen pembimbing serta pihak-pihak tertentu yang telah ikut serta
untuk berkontribusi. Program KKN CSR Tematik ini merupakan sarana bagi setiap mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan secara nyata serta mengabdi kepada masyarakat untuk
memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM).
KKN CSR Tematik akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan (25 Juli- 25
September) yang bertempat di UPTD Liponsos Keputih Surabaya, dengan Sasaran penghuni yang
ada di dalam Liponsos. Adapun program kami yang akan dilaksanakan dengan sasaran tersebut
yaitu program edukasi, sarana dan prasarana, keagamaan, pemberdayaan, kemerdekaan,
lingkungan. Dengan sasaran serta program-program yang telah di rancang tersebut diharapkan
mampu membangun minat para penghuni liponsos untuk terus mengembangkan serta
memaksimalkan potensi dirinya.
Adapun kunci sukses keberhasilan kegiatan KKN CSR Tematik ini adalah kerja keras yang
tinggi, berfikir cerdas serta peduli terhadap masyarakat. Maka dari itu, kami mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surabaya yang berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda
serta kompetensi yang berbeda, yakin akan program yang telah kami rancang dapat memberikan
dampak yang positif bagi masyarakat setempat. Tetapi bagaimanapun juga, program ini tentu
memiliki berbagai kelemahan serta kendala, untuk itu kami berharap program yang telah kami
susun dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara yang sedang maju dan belum mampu
menyelesaikan masalah kemiskinan. Dari beberapa banyak masalah sosial yang ada sampai
saat ini, gelandangan dan pengemis adalah masalah yang perlu harus di perhatikan lebih dari
pemerintah, karena saat ini masalah tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan kota-kota
besar, terutama seperti Surabaya.
Berdasarkan data statistik pemerintahan Propinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa sekitar
4,2 juta KK penduduk Jawa Timur, hidup dibawah garis kemiskinan. Dengan demikian
diperkirakan sekitar 15 juta orang atau 35 % penduduk Jawa Timur, dikategorikan sebagai
penduduk miskin. Sementara ada sekitar 750 orang gelandangan dan pengemis (gepeng) di
liponsos keputih. Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di kota Surabaya saat ini
semakin banyak dan sulit diatur, Mereka dapat ditemui diberbagai pertigaan, perempatan,
lampu merah dan tempat umum, bahkan di kawasan pemukiman, sebagian besar dari mereka
menjadikan mengemis sebagai profesi. Hal ini tentu sangat mengganggu pemandangan dan
meresahkan masyarakat.
Penyebab dari semua itu antara lain adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak
diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai dan kesempatan kerja yang tidak selalu
sama. Disamping itu menyempitnya lahan pertanian di desa karena banyak digunakan untuk
pembangunan pemukiman dan perusahaan atau pabrik. Keadaan ini mendorong penduduk
desa untuk berurbanisasi dengan maksud untuk merubah nasib, tapi sayangnya, mereka tidak
membekali diri dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai. Sehingga keadaan ini
akan menambah tenaga yang tidak produktif dikota. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan
hidup, mereka bekerja apa saja asalkan mendapatkan uang termasuk meminta-minta
(mengemis). Demi untuk menekan biaya pengeluaran, mereka memanfaatkan kolong
1
jembatan, stasiun kereta api, emperan took, pemukiman kumuh dan lain sebagainya untuk
beristirahat, mereka tinggal tanpa memperdulikan norma sosial.
Oleh sebab itulah, apabila masalah gelandangan dan pengemis tidak segera mendapatkan
penanganan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat serta
lingkungan sekitarnya.
2
Di Liponsos ini juga memiliki pegawai-pegawai, antara lain tugasnya adalah memasak,
membersihkan ruangan, memandikan, mengantar dan lain-lain, termasuk merawat orang sakit
jiwa. Namun dengan jumlah pegawai yang tidak memadai di tambah lagi beban tugas yang
harus mereka pikul, menjadikan penanganan PMKS (Penyandang Malasah Kesejahteraan
Sosial) di Liponsos sangat tidak maksimal. Belum lagi perawatan orang sakit jiwa harus
bersamaan dengan mengurus gelandangan dan pengemis (gepeng), orang jompo, dan anak
jalanan (anjal) di tengah keterbatasan pemahaman tentang penanganan penyandang masalah
sosial dan terbatasnya tenaga. Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam tentang bagaimana proses penanganan PMKS (Penyandang Malasah
Kesejahteraan Sosial) di Liponsos tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan tentang penanganan pada gelandangan dan
pengemis (gepeng). Dalam upaya penanganannya pihak Dinas Sosial memberikan kegiatan
keseharian kepada mereka, memberikan bimbingan moral serta membekali mereka yang masih
produktif keterampilan untuk memperbaiki kehidupannya.
1. Bagaimana sistem pengelolaan Tangki air minum yang ada di Liponsos Keputih ?
2. Bagaimana Sistem pengaturan IPAL yang ada di Liponsos Keputih ?
3. Apakah ada sebuah kegiatan yang dapat mendorong klien mampu membuat suatu
keterampilan di Liponsos Keputih ?
4. Bagaimana sistem PHBS yang ada di Liponsos Keputih?
5. Bagaimana proses bimbingan konseling yang ada di Liponsos ?
3
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
4
BAB II
Profil UPTD
Didirikan sekitar bulan Juli 1997 dengan nama Panti Rehabilitasi Sosial di Keputih.
Menampung para PMKS yang berkeliaran di jalan-jalan maupun sudut kota yang
mengganggu keindahan kota. Tujuannya membersihkan kota dari para PMKS dan memberi
kesadaran sehingga mampu memberdayakan diri. Tahun 2013 berubah menjadi UPTD
LIPONSOS Keputih. Jumlah penghuni yang ada di liponsos 3 bulan terakhir (April 2019)
sebanyak 1036 jiwa dengan rincian yang ada diliponsos sebanyak 870 jiwa, dan Rsj menur
dan lawing sebanyak 166. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh liponsos keputih tersebut
sejumlah 128.
• VISI
• MISI
5
3. Meningkatkan pola kemitraan dalam penyelenggaraan pelayanan kepada Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dengan lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi
dan sumberdaya kesejahteraan sosial
MOTTO LIPONSOS
3 Ruang ukuran 4 x 32 M2
4 Ruang ukuran 4 x 32 M2
Ruang ukuran 22 x 3 M2
3 Ruang ukuran 4 x 25 M2
1 Ruangan ukuran 4 x 15 M2
1 Ruang serbaguna 4 x 5 M2
6
1 Ruang di tengah barak untuk gudang barang
2 Ruangan ukuran
7. Barak Lanjutan
9. Musholla
11. Poliklinik
14. Gudang
15. Lapangan
7
2.2.1 Batas Wilayah
Sebelah Utara : Kelurahan Mulyorejo
Sebelah Timur : Kelurahan Sukolilo
Sebelah Selatan : Kelurahan Keputih
Sebelah Barat : Kelurahan Manyar
2.2.2 Kondisi Geografis
Luas wilayah seluruh Kecamatan Sukolilo ± 23,69m terbagi menjadi 7 kelurahan, yaitu
Nginden jangkungan, Semolowaru, Medokan semampir, Gebang putih, Klampis ngasem, Menur
Pumpungan, Keputih.
8
BAB III
9
BAB IV
Metode Pelaksanaan
4.2 Pelaksanaan
10
4.3 Anggaran Dana Kegiatan
Teknik
Keperawatan
11
Total seluruh anggaran
4. Pengeluaran Psikologi -
Total Rp.2.300.000
Sumber Dana
No Sumber Jumlah
Total Rp.2.300.000
12
BAB V
PENUTUP
Pelaksanaan kuliah Kerja Nyata (KKN) CSR Tematik ini program realisasi dari Universitas
Muhammadiyah Surabaya agar mampu mengaplikasikan dan menganalisis beberapa masalah yang
ada di masyarakat secara langsung meliputi bidang Psikologi, Keperawatan, Teknik, dan Ekonomi.
Pelaksanaan program di harapkan dalam pelakasanaannya semua tujuan yang telah di rencanakan
dapat tercapai sehingga akan berdampak pada upaya memandirikan Klien dari Liponsos Keputih
Surabaya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ardelina riyanto. 2018. Kinerja UPT liponsos keputih dalam pelayanan sosdas. Surabaya.
14
LAMPIRAN
15
16