!
!
!
!
!
!
!
!
!
Penulis:
Cathrine Saputra
00000005819
!
Pembimbing:
dr. Ashwin Kandouw, Sp. KJ
!
!
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
SANATORIUM DHARMAWANGSA
PERIODE 12 FEBUARI – 16 MARET 2018
JAKARTA
No. Rekam Medis : 113. xx. xx
Riwayat Perawatan :I
!
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun (31 Agustus 1993)
Bangsa/Suku : Indonesia
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA 1
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Angsana Utama 1 blok G 7 no. 29
!
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
!
A. KELUHAN UTAMA
!
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Pasien memiliki hobi nyanyi, main gitar, dan main piano. Ia mengatakan
bahwa ia pernah kursus piano dan sekarang sedang kuliah jurusan musik
semester 3 di UPH. Cita-citanya adalah menjadi seorang musisi. Pasien
mengaku sangat mengidolakan Phil Collins dan Ada Band. Ia dapat
menyebut semua personil Ada Band, dan menyanyikan semua lagu, baik Ada
Band maupun Phil Collins dengan lirik yang benar. Pasien mengaku pernah
melakukan chatting dengan Phil Collins melalui facebook. Ia menanyakan
kapan Phil Collins akan melakukan tur lagi. Kemudian Phil Collins
menjawab bahwa ia tidak bisa melakukan tur lagi karena sakit. Di lain hari,
pasien pernah kedapatan sedang senyum sendiri dan sulit untuk di panggil.
Ketika di tanya apakah pasien sedang ngobrol, pasien mengatakan bahwa ia
sedang berbicara dengan Phil Collins. Phil Collins menanyakan kabar pasien
dan mengatakan bahwa pasien sudah besikap baik selama ini. Pasien melihat
Phil Collins sebagai seorang laki-laki tua yang bungkuk dan bertongkat.
Selain itu, pasien juga mengaku pernah manggung bareng Ada Band di Plaza
Senayan & Pondok Indah Mall. Kemudian, ia juga mengatakan bahwa Doni
(personil Ada Band) pernah mengunjunginya ke RS DW dan meminta pasien
untuk cepat sembuh. Ketika ditanyakan ke perawat, perawat menyangkal
pernyataan pasien mengenai kedatangan Doni ke RS DW.
2
dengannya di gereja pada saat cuti natal 2017. Kemudian, sejak kecil pasien
memiliki 3 orang teman, Tn. Ald, Tn. Alv, dan Tn.Ni. Pasien mengatakan
bahwa Tn. Ni pernah juga dirawat di RS DW karena ngamuk. Tetapi, di
kemudian hari, ia mengatakan bahwa Tn. Ni dirawat karena penyakit
epilepsi. Di RS DW sendiri, pasien mengatakan bahwa ia dekat dengan Tn. J.
Pasien juga merupakan anak kesayangan dari Tn. S, dimana Tn. S sering
memeluk pasien. Pasien menyangkal bahwa ia memiliki musuh. Ia
mengatakan bahwa semua orang di sekelilingnya baik dan tidak memiliki niat
buruk padanya.
Di RS DW, pasien sering kali terlihat berkeliling tanpa tujuan yang jelas dan
tersenyum sendiri. Ketika ditanya mengenai apa yang membuatnya
tersenyum, ia mengatakan beberapa hal lucu seperti “itu tukul, burung hantu
airlines”, “SBY loncat dari pesawat pakai parasut”, “Phil Collins jualan tahun
sumedang”, “Tukul terjatuh dari sepeda di acara live yang dipenuhi orang-
orang”, “ada orang bilang kalau dia nyanyiin lagu Phil Collins, padahal
lagunya bukan lagu Phil Collins”. Pasien menyangkal bahwa ia mendengar
hal tersebut dari orang lain, ia hanya teringat dan membayangkan hal tersebut
terjadi. Akan tetapi, ketika pasien sedang berputar-putar di halaman bangsal
RS DW berkali-kali dan tanpa tujuan yang jelas, pasien pernah secara tidak
sengaja menyebutkan seorang temannya yang bernama Tn. G. Pasien
mengatakan bahwa Tn. G adalah seorang temannya yang suka bercanda
dengannya. Tetapi ketika ditanya lebih lanjut mengenai siapa itu Tn. G,
pasien mengatakan “jangan tau , maaf.” Keesokkan harinya, pasien
mengatakan bahwa Tn. G adalah teman SDnya. Keesokkan harinya lagi,
pasien mengatakan bahwa Tn. G adalah teman kuliahnya. Kemudian, ketika
ditanya apa yang di becandakan Tn. G, ia kembali mengatakan “jangan tau,
maaf.” Ketika ditanyakan alasan mengapa tidak boleh tau, ia mengatakan
bahwa ia takut. Tetapi, setelah itu pasien terus menyangkal bahwa ia takut
dan tidak berespon ketika ditanya mengenai Tn. G.
!
!
3
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
!
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Tidak diketahui
4
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
b. Riwayat Pekerjaan
Tidak ada
!
E. RIWAYAT KELUARGA
5
!
Tn. V, 49 th Ny. F, 51 th
!
! Tn. K, 24 th Tn. Gi, 20 th
Keterangan:
Sakit Jantung Bercerai
Laki-Laki
Perempuan Meninggal
!
!
F. SITUASI KEHIDUPAN EKONOMI SEKARANG
6
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
a. Sebelum Wawancara
b. Saat Wawancara
c. Setelah Wawancara
!
7
B. PEMBICARAAN
1. Kuantitas
2. Kualitas
!
C. MOOD & AFEK
1. Mood
2. Afek
Afek pasien terbatas. Hal ini dapat dilihat dari raut wajah pasien yang
tidak sedih ketika menceritakan kematian ayahnya. Selain itu, melalui
alloanamnesis diketahui bahwa pasien juga tidak menunjukkan raut wajah
sedih atau menangis ketika melayat ayahnya di rumah duka. Selama
wawancara, pasien tidak menunjukkan respons emosi apapun. Pasien hanya
tersenyum atau tertawa ketika membicarakan hal lucu yang ia ceritakan.
3. Keserasian
Tidak serasi
!
8
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Ada
- Visual
- Auditorik
!
E. PROSES PIKIR
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
9
Miskin ide, pasien tidak bisa bercerita secara spontan. Ketika
pasien diminta untuk bercerita, pasien tidak tau harus bercerita apa.
Kemudian, ketika pasien diminta untuk memberikan pertanyaan
apapun kepada pemeriksa, pasien tidak bisa mengajukannya.
b. Kontinuitas
c. Hendaya Berbahasa
Tidak ada.
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
Tidak ada
b. Waham
!
10
F. SENSORIUM & KOGNISI
1. KESADARAN
2. INTELEGENSIA
3. ORIENTASI
4. MEMORI
11
5. KONSENTRASI & PERHATIAN
Pasien mampu membaca dan menulis dengan baik, baik dalam bahasa
indonesia maupun bahasa inggris.
7. KEMAMPUAN VISUOSPASIAL
8. PIKIRAN ABSTRAK
!
12
G. PENGENDALIAN IMPULS
!
H. JUDGEMENT & TILIKAN
!
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA
!
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : E4M5V6 (Compos Mentis)
Tanda-Tanda Vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Temperatur : 36,2ºC
• Nadi : 84 x/menit
• Pernafasan : 19 x/menit
Status Gizi dan Antopometri
13
Sistem Kardiovaskular : Dalam batas normal
B. SISTEM NEUROLOGIK
Motorik:
5 5
5 5
!
Sensibilitas : Baik
!
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
14
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Halusinasi Auditorik
• Halusinasi Visual
!
15
• Suspek: Waham Persekutorik
• Miskin Ide
• Afek Terbatas
• Mannerisme
• Hiperaktivitas
Selain saat wawancara, pasien tampak selalu berjalan-jalan tanpa tujuan, dan
jarang sekali terlihat duduk diam. Saat wawancara, konsentrasi pasien sangat
mudah dialihkan oleh hal lain.
!
VII. FORMULASI DIAGNOTIK
• Aksis I
!
16
• Aksis II
• Aksis III
• Aksis IV
• Aksis V
17
!
VIII. FORMULASI MULTIAKSIAL
• Aksis V : GAF Current skala 70 dan GAF Highest Level Past Year skala 80
!
IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
2. Psikologik
Pasien didiagnosis dengan gangguan skizofrenia tak terinci. Saat ini, pasien
masih mengalami halusinasi visual maupun auditorik, dan masih memiliki waham.
Meski, telah dilakukan pengobatan selama 5 tahun, waham dan halusinasi tetap ada.
Selain itu, pasien diduga memili disabilitas intelektual ringan.
Pasien mungkin akan mengalami gangguan fungsi sosial karena pasien tidak
bisa berinteraksi secara aktif, ia hanya dapat menjawab pertanyaan tertutup saja, dan
tidak bisa memberikan pertanyaan balasan. Dalam hal keluarga, satu-satunya
masalah pasien adalah adanya keterbatasan biaya. Sehingga, pasien mungkin tidak
mengkonsumsi obat secara rutin kelak.
18
X. PROGNOSIS
• Penyakit sudah diderita pasien dalam waktu yang cukup lama (5 tahun) dan tidak
kunjung sembuh
!
KESIMPULAN PROGNOSIS
!
XI. TERAPI
A. PSIKOFARMASIa
19
• Terapi yang diberikan di RS DW:
- Haloperidol 5mg 3 x 1/hari
- Risperidone 2mg 2 x 1/ hari
- Trihexyphenidyl HCL (Heximer) 2mg 3 x 1/hari
- Fluphenazine Decanoate (sikzonoate) IM 25ml tiap 2 minggu
B. PSIKOTERAPI
Terapi Perilaku
!
XII. DISKUSI
20
Pertama-tama, meskipun pasien memiliki gejala halusinasi dan waham yang
menonjol seperti pada skizofrenia paranoid, tetapi halusinasi dan waham yang
dirasakan pasien tidak khas, dimana halusinasi auditorik yang didengar pasien tidak
ada yang bersifat commenting, commanding, maupun insulting. Sebaliknya, hal-hal
yang didengar pasien cenderung bersifat positif dan bersifat humor (infantile). Selain
itu, pasien juga tidak merasa memiliki musuh dan menyangkal adanya orang yang
berniat jahat kepadanya. Satu-satunya yang sedikit khas paranoid adalah suspek
adanya waham persekutorik dimana pasien enggan membicarakan Tn. G (orang yang
diduga membisikkan lelucon kepada pasien) karena merasa takut.
Terapi pada pasien ini ditujukan untuk meringankan gejala positif pada
skizofrenianya, oleh karena itu diberikan anti psikosis tipikal berupa chlorpromazine
dengan dosis 100 mg 3 kali sehari. Mengingat adanya keterbatasan biaya pada
keluarga pasien, maka chlorpromazine merupakan obat yang tepat karena harganya
paling murah dibandingkan dengan obat anti psikosis lainnya. Untuk meringankan
efek samping ekstrapiramidal dari antipsikosis tipikal dapat diberikan triheksifenidil
dengan dosis 2 mg 3 kali sehari. Anti psikosis atipikal tidak dipilih pada pasien ini
karena pasien ini tidak memiliki gejala negatif yang menonjol.
A. Dua (atau lebih) gejala dibawah, setiap gejala harus 1 bulan periode (atau
kurang jika diobati dengan baik). Setidaknya harus terdapat satu gejala (1),
(2), atau (3)
1. Waham
2. Halusinasi
4. Gangguan Perilaku
5. Gejala negatif
22
D. Gangguan Skizoafektif dan gangguan depresi atau bipolar dengan psikotik
harus disingkirkan.
E. Gangguan tidak disebabkan oleh karena efek pengobatan atau drug abuse,
atau kondisi medis lainnya.
• Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia
!
!
23
XIII. LAMPIRAN
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock, B., Ruiz, P. and Sadock, V. (2015). Kaplan et Sadock's synopsis of psychiatry. 1st ed.
Philadelphia [u.a.]: Wolters Kluwer.
2. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) 5th ed. Washington: 2014. American
Psychiatric Publishing.
3. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III di Indonesia. (1993). 3rd ed. Jakarta:
Department Kesehatan RI.
25