November 2019
Oleh :
Kelompok III
Cici Sri Wahyuni 1813211003
Della Aulia 1813211004
Karunia Annisa 1813211011
Lara Leovani 1813211012
Dosen Pengampu
Eka Roshifita Rizqy, S.Gz. MP
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika anda memesan makanan di restoran, sebelum makanan itu
anda makan, pasti terlebih dahulu dilihat bentuknya dan presentasinya,
daya jual dan harga sebuah sajian makanan juga bisa meningkat jika
tampilan dan presentasi sajian tersebut menarik. Ada banyak teknik yang
ada yang berguna untuk mempercantik salah satunya merupakan dengan
memberikan garnish.
Garnis berfungsi untuk mempercantik dan menambah daya jual
makanan. Bagi seorang dietitian untuk bisa menjalankan tugasnya dengan
baik, seorang dietitian harus bisa memastikan kliennya mau memakan
makanan yang disajikan oleh dietitian tersebut hal ini bisa dicapai dengan
cara mempercantik makanan yang disajikan dengan garnish sehingga klien
yang awalnya tidak ingin makan menjadi ingin memakan dan
menghabiskan makanan yang disajikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mampu menggarnish makanan yang bertujuan untuk
mempercantik tampilan makanan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk membuat makanan dengan nilai gizi yang tinggi dan
dengan tampilan yang menarik.
b. Mengetahui macam-macam bahan yang bisa dipakai untuk
membuat garnish
c. Mengetahui metode-metode pembuatan garnish.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Garnish
Garnish adalah bahan-bahan tambahan yang dibubuhkan pada bahan
makanan pokok, dan disajikan secara terpisah dan berfungsi sebagai
hiasan untuk membuat makanan menjadi menarik. Pembuatan hiasan
atau garnish ini bisa dilakukan didapur dingin garde manger atau didapur
pengolahan kue pastry. Garnish ini bisa digunakan sebagai hiasan untuk
hidangan makanan yang panas dan dingin. Menghias makanan yang
dingin ini dapat dilakukan beberapa jam sebelum makanan tersebut
disajikan, sedangkan untuk hidangan panas biasanya dilakukan secara ala
minute. Ala minute ini maksudnya adalah suatu hiasan yang diberikan
beberapa menit sebelum makanan dihidangkan , dengan sederhana, cepat,
tetapi cukup menarik. (Nurwahyuni Idayati dan Yustina Pratiwi, 2008).
B. Bahan Garnish
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat garnish :
1. Bahan Pangan
● Buah-buahan : tomat, apel, alpukat, anggur, jeruk, strawberry,
ketimun, begkuang, labu, cherry, cabai merah, cabai hijau,
● Sayuran : wortel, selada, sawi putih, lobak, bawang bombay, kol
● Daun-daun : parsley, seledri, kemang, daun mint
2. Bahan Pangan tidak dapat dimakan. Elmen ini termasuk dalam bahan
pangan, tetapi tidak sewajarnya jika dikonsumsi, Biasanya elemen ini
merupakan bahan pemberi rasa, aroma atau warna seperti daun
pandan, batang kayu manis, sere/seraii, kayu secang dll
3. Bagian dari bahan pangan tidak dapat dimakan. Elemen yang
dimaksud adalah bagian pangan seperti daun nanas, daun pisang, kulit
pepaya, kulit semangka, dll.
Sebelum membuat garnish, sangat penting memperhatikan dan
mengetaui pemilihan bahan dan alat yang tepat dalam memilih bahan
seharusnya :
● Piihlah bahan yang masih segar
● Tidak busuk/layu
● Tidak terlalu tua
● Memiliki warna yang cerah dan tidak pucat
● Pada dasarnya memiliki benttuk yang mudah dibentuk
● Tidak berbau menyengat dan memiliki bau yang kurang sedap dll
BAB III
HASIL
Ditambahkan es batu
D. Daftar Belanja
No Nama Bahan Jumlah Harga/kg Harga Satuan Total
1
2
3
4
5
6
7
Dicuci terlebih dahulu bahan garnish
dengan air mengalir
E. Tertib Kerja
No Kegiatan Waktu
1 Menyiapkan alat dan bahan 10 Menit
2 Mencuci alat dan bahan 5 Menit
3 Membuat garnish dan plating 20 Menit
4 Penyajian 10 Menit
5 Membersihkan sdan merapikan peralatan 15 Menit
dan meja
Total 1 Jam
F. Penilaian Praktikum
Tabel Organoleptik
No Penilaian Untuk Garnish
Keindahan Penyajian
1 5 5
2 5 5
3 5 5
4 5 5
5 5 5
6 5 5
7 5 5
8 5 5
9 5 5
10 5 5
Ket :
1 : Tidak Suka
2 : Agak Tidak Suka
3 : Netral
4 : Agak Suka
5 : Suka
G. Tabel Nilai Gizi
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil dari praktikum Gizi Kuliner kali ini adalah memberikan pengetahuan
tentang cara – cara atau teknik dalam menuat Garnish. Salah satu food
stylish andalan Indonesia mengatakan bahwa makanan juga perlu
didandani, layaknya rambut dan wajah untuk membangkitkan appetite dan
emosi orang yang melihatnya. Sebenarnya ini berhubungan erat dengan
seni, karena kita bermain dengan komposisi, warna, tekstur dan kepekaan.
Setiap makanan memiliki karakter yang sesuai. Pada hasil praktikum Gizi
kuliner kali ini kami menggunakan BLABLABLAAAAA untuk menghias
masakan kami yaitu Tahu Tempe dan Es Kiwi Segar.
Hasil garnish dan dokumentasi foto kelompok
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam dunia seni masak memasak, bukan saja rasa enak yang
menjadi tujuan utamanya, factor keindahan dan keserasian juga
memegang peranan penting. Maksud hiasan ( garnish ) pada suatu
hidangan adalah untuk memberikan daya tarik serta keindahan pada
hidangan tersebut. Kedua factor ini akan mempengaruhi penglihatan
kita, sehingga menimbulkan selera yang akhirnya berkeinginan untuk
mencicipi hidangan yang disajikan.
B. Saran
Agar masalah makanan dalam masyarakat dapat tercapai standar
nasionalnya, maka masyarakat dituntut dengan berbagai menu garnish
dapat dihidangkan dengan keluarga dapat terlihat harmonis dan
tentram dengan masalah makanan.
DAFTAR PUSTAKA