Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Farhan (22)

Kelas : IX.I
Suku : Palembang

Suku Palembang
Suku Melayu Palembang atau yang lebih dikenal dengan Suku Palembang adalah salah satu
suku Melayu yang terletak di wilayahKota Palembang dan sekitarnya. Suku Palembang juga
merupakan salah satu kelompok etnis terdekat dari Suku Komering. Suku Palembang di
Palembang semakin lama semakin berkurang, tetapi di Tepian Sungai Musi masih banyak
ditemukan suku Palembang.Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok, yaitu Wong Jeroo
dan Wong Jabo. Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan/hartawan dan sedikit lebih
rendah dari orang-orang istana dari kerajaan zaman dulu yang berpusat di Palembang.
Sementara Wong Jabo adalah rakyat biasa.

A.Ciri Fisik

 Bermata sipit
 Kulit putih
 Wajah lebar

B.Bahasa yang digunakan


Suku Palembang berbicara dalam bahasa Palembang. Bahasa Palembang sendiri merupakan
bagian atau varian dari bahasa Melayu atau sering disebut sebagai bahasa Melayu
Palembang. Bahasa Palembang menggunakan dialek “o” pada akhir setiap kata. Dialek
bahasa Melayu Palembang ini memiliki dua dialek bahasa, yaitu baso Palembang
Alusdanbaso Palembang Sari-Sari
Contoh:
 Ambo,Tubu > Saya
 Awak > Anda
 Baso > Bahasa
 Belagak > Tampan,Cakep
 Belanjo > Belanja
 Budak > Anak
 Idak > Tidak
 Jahat > Jelek
 Poteh > Putih
C.Adat Istiadat
KELAHIRAN.
Dalam pelaksanaan upacara kelahiran masyarakat adat menggunakan ruman Bari sebagai
tempat pelaksaan upacara kelahiran. Dalam upacara kelahiran rumah Bari memiliki fungsi
masing-masing ruangan yang sebagian besar sama fungsinya pada saat pelaksaan upacara-
upacara lainnya. Ruangan jogan merupakan ruangan yang dikhususkan sebagai tempat
pelaksanaan upacara-upacara anak seperti kelahiran dan khitanan. Pada saat upacara
kelahiran sedang berlangsung anak yang baru dilahirkan beserta kedua orang tuanya duduk
di dalam ruang jogan. Sedangkan ruangan di dalam rumah yang berupa undakan-undakan
atau yang disebut kekeejeng tidak berbeda fungsinya pada saat pelaksanaan upacara-upacara
lainnya yaitu Kekijing pertama dipergunakan oleh kaum kerabat dan para undangan yang
muda-muda. Kekijing kedua ditempati oleh para undangan setengah baya. Sedangkan
Kekijing ketiga dan keempat ditempati oleh para orang tua dan orang-orang yang dihormati
dan kekejeng yang terakhir atau yang teratas digunakan sebagai tempat diletakkannya anak
yang baru dilahirkan pada saat upacara kelahiran sudah memasuki acara berdoa bersama
untuk meminta keselamatan terhadap bayi yang baru dilahirkan. Sedangkan rumah Bari
bagian belakang atau yang disebut dapur pada saat pelaksanaan upacara kelahiran digunakan
sebagai tempat memasak makanan-makanan yang akan diberikan kepada para undangan atau
tamu.

KEMATIAN
Pelaksanaan upacara kematian merupakan upacara yang dianggap sakral oleh semua
masyarakat. Pelaksanaan proses upacara kematian dari memandikan mayat, mengkafani,
menyolatkan dan menguburkan diwajibkan dalam ajaran agama Islam. Masyarakat Adat
Palembang yang mayoritas memeluk agama Islam sangat menjalani proses-proses dalam
upacara kematian tersebut. Dalam kehidupan masyarakat adatPalembang proses upacara
kematian tersebut dilakukan di dalam rumah masing-masing yaitu rumah Bari. Meskipun ada
beberapa proses dari upacara kematian tersebut tidak selalu di lakukan di dalam rumah Bari,
seperti halnya dalam proses menyolatkan jenazah. Tidak hanya di dalam rumah Bari proses
menyolatkan jenazah juga sering di lakukan di masjid

D.SistemKekerabatan
Masyarakat Palembang yang menganut sistem patrilineal dalam keluarga yang sangat
membatasi gerak kerabat perempuan mereka. Di dalam keluarga, laki-Iaki bertugas menjaga
martabat saudara perempuan dan keluarganya .Posisi laki-Iaki tersebut banyak disimbolkan
dalam acara-acara adat sehingga dapat disimpulkan Iaki-Iaki menduduki posisi yang tinggi
dan penting . Sedangkan prinsip hubungan kekerabatan masyarakat Suku Palembang adalah
bilateral. Walaupun begitu pola menetap sesudah kawin biasanya adalah uksorilokal, karena
pasangan baru biasanya mendirikan rumah tangganya dekat lingkungan pemukiman keluarga
luas pihak perempuan.
E.Kesenianan
 Kesenian Dul Muluk, yaitu sebuah pentas drama tradisional khas dari Palembang.
 Gending Sriwijaya, yaitu tarian yang dimainkan untuk menyambut para tamu.
 Tari Tanggai, yaitu tarian yang dimainkan dalam sebuah acara resepsi pernikahan.
 Syarofal Anam, yaitu kesenian Islami yang diperkenalkan oleh para saudagar Arab.
Kesenian Islami ini menjadi populer di Kota Palembang karena diperkenalkan oleh
KH. M. Akib, S. Abdullah bin Alwi Jamalullail, dan Ki Kemas H. Umar.
 Lagu-lagu daerah seperti Ribang Kemambang, Dek Sangke, Melati Karangan, Dirut,
dan Cuk Mak Ilang.
 Rumah Limas dan Rumah Rakit, yaitu rumah adat khas Palembang.

F.Batas fisik lingkungan

Batas Kabupaten

Utara Banyuasin

Timur Banyuasin

Selatan Muara Enim & Ogan Ilir

Barat Banyuasin

Anda mungkin juga menyukai