NPM : 1406649776
System integumen merupakan system terbesar dimana terdiri dari 3 lapisan (epidermis,
dermis dan jaringan subcutan), rambut, kuku dan kelenjar keringat (Miller, Callor. 2012). Sistem
ini memiliki berbagai fungsi pada tubuh, diantaranya melindungi tubuh dari bahaya luar seperti
bakteri, melindungi organ-organ yang ada didalamya, mencegah kehilangan cairan atau
dehidrasi, melindungi tubuh dari sinar ultraviolet, dan sebagai thermal regulation dari
temperature tubuh (Meiner. 2011). Lanjut usia, merupakan suatu periode dimana system
integument mengalami perubahan penurunan secara fisiologis, yang mana diikuti dengan
penurunan system untuk melakukan fungsinya dan akhirnya memungkinkan terjadinya gangguan
homeostatis
Untuk itu melalui LTM ini penulis akan menjelaskan mengenai perubahan-perubahan
fisiologis system integument pada lansia, diantaranya :
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kulit sebagai organ terbesar dari manusia, pada saat
memasuki usila juga tidak luput mengalami perubahan secara fisiologis sebagai akibat dari
penurunan kuantitas dan kualitas sel dari setiap lapisan system integument. Aging skin yang
terjadi dapat terbagi menjadi 2 yaitu aging skin yang dapat dilihat secara lansung, diantaranya
perubahan warna rambut kulit, keriput, kulit menjadi lebih kering, munculnya bintik-bintik hitam
yang bisa disebut “age spot” dan aging skin yang tidak dapat dilihat secara langsung misalkan
atropi pada vaskularisasi, penurunan kemampuan kulit untuk melindungi diri dari bakteri atau
jamur, serta penurunan lapisan subkutan.
Daftar Pustaka
Ebersole P, et al. (2008). Toward Healthy Aging : Human Needs and Nursing Response.7th ed. St
Louis : Mosby
Farage, Miller, Berardesca,and Maibach. (2009). Clinical Implication of Aging Skin : cutaneous
disorders in the elderly. American Journal Of Clinical Dermatology. 10 (2).: 73-86
Miller, Callor. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults. 6th ed. Philadelphia : Lippincott
William & Wilkins