PERASAAN PROPRIOCEPTIVE
OLEH :
NPM : 19.18.053
KELOMPOK : 5 (Lima)
FAKULTAS FARMASI
2019/2020
I . JUDUL PERCOBAN : PERASAAN PROPRIOCEPTIVE
Sensasi dan persepsi yang dikembangkan di otak diawali oleh persepsi sensoris yaitu
deteksi energi suatu stimulus oleh sel -sel sensoris. Sebagian besar reseptor sensoris
adalah sel-sel atau neuron epitelium yang terspesialisasi yang terdiri dari sel itu
sendiri atau bahkan kelompok dengan sel jenis lain di dalam organ sensori,seperti
mata dan telinga. Reseptor sensoris lainnya yang disebut interoreseptor mendeteksi
stimulus di dalam tubuh seperti tekanan darah dan posisi tubuh. Semua stoimulus
mempersentasikan bentuk bentuk energi dan fungsi umum sel-sel reseptor adalah
mengubah enegi stimulus menjadi perubahan dalam potensial membran dan
kemudianmenghantarkan sinuak ke sistem saraf .
Penginderaan akan digunakan langsung dengan sistem saraf sebagai sistem koordinasi
tubuh. Organisme memiliki sensori terhadap perubahan lingkungannya dengan
menggunakan berbagai organ sensorinya yang kemudian dihubungkan dengan sistem
koordinasi untuk didasarinya. Sel-sel reeseptor menstranduksikan stimulus sistem
saraf dalam bentuk arus sistem membran. Setiap rangsangan akan diterima oleh siuatu
struktur protein yang berfungsi sebagai molekul reseptornya. Sel reseptor bersifat
selektif. Rangsangan yang diterima akan diamplifikasi kekuataanya dengan
menggunakan berbagai reaksi yang menggunakan enzim. Akhirnya pada posisi
membran lainnya ,hasil dari amplifikasi stimulus dikomunikasikan ke sel saraf dalam
bentuk sinyal saraf .
Reseptor kinetic propioreseptor dapat mendeteksi tubuh tanpa harus dibantu dengan
indra penglihatan . Potensial reseptor dipertahankan selama ada stimulus dan
potensial aksi tetap ditimbulkan .Tiap otot kerangka , tendon dan persendian
mempunyai propioreseptor yang peka terhadap tegangan atau regangan otot atau
terhadap laju perubahan keadaan tersebut. Hal ini memungkinkan kontraksi yang
serasi dari berbagai otot yang terlibat dalam suatu gerak . Gelendong otot merupakan
reseptor peregangan dan berguna untuk menjaga agar tegangan dalam otot tersebut
dalam batas kemampuan dan relative konstan(Ville,W,1994).
No Alat Bahan
1. Penggaris Pasir
2. Tali
Praktium: Isma
a.tangan kanan diletakkan tepat pada bekas tempat tangan kiri Tidak
Praktikum:Evi irma
1. 50 gr 50 g - - 50
2. 100 gr 50 g - - 50
3. 200 gr 50 g - - 50
Praktikum: steven
searah putaran
-pusing ya
-kollaps tidak
VII.PEMBAHASAN
Proprioceptive exercise merangsang sistem saraf yang mendorong terjadinya
respon otot dalam mengontrol sistem neuromuskuler. Proprioceptive umumnya
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menilai dimana masing-masing posisi
ekstremitas berada tanpa bantuan indera penglihatan. Proprioceptive diatur oleh
mekanisme saraf pusat dan saraf tepi yang datang terutama dari reseptor otot, tendon,
ligamen, persendiaan dan fascia Lephart, et al., 2013. Proprioceptive dapat juga
diartikan sebagai keseluruhan kesadaran dari posisi tubuh. Kesadaran posisi akan
berpengaruh terhadap gerak yang akan dilakukan, gerak yang timbul tersebut akibat
impuls yang diberikan stimulus yang diterima dari reseptor yang selanjutnya
informasi tersebut akan diolah di otak yang kemudian informasi tersebut akan
diteruskan oleh reseptor kembali ke bagian tubuh yang bersangkutan Ismaningsih,
2015. Proprioceptive merupakan rasa sentuhan atau tekanan pada sendi yang disusun
oleh komponen pembentuk sendi dari tulang, ligamen dan otot serta jaringan spesifik
lainnya. Proprioceptive merupakan bagian dari somatosensoris dimana proprioceptive
bekerjasama dengan persepsi dan taktil untuk memberikan informasi tentang daerah
sekitar, kondisi permukaan sehingga dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk
mengatur perintah kepada otot dan sendi seberapa menggunakan kekuatan dan
bagaimana menyikapi lingkungan. Proprioception memberikan gambaran sama
seperti sistem kerja visual, dimana memberikan informasi tentang daerah sekitar,
namun hal yang membedakannya adalah proprioceptive bekerja saat sebuah sendi
terjadi kontak langsung dengan permukaan sebuah benda. Pada kondisi tanpa cahaya
visual gelap tidak dapat memberikan banyak informasi untuk tubuh, maka
proprioceptive bekerja lebih dominan saat sendi menyentuh atau terjadi tekanan
langsung dengan permukaannya. Saat mata tertutup kaki masih bisa merasakan
dimana kita berdiri sekarang, tempat miring, berbatu kasar atau datar, dan lain-lain.
Dari informasi yang diterima oleh golgi tendon dan muscle spindle terkumpul cukup
baik selanjutnya neuron akan meneruskan untuk dikirim ke sistem saraf pusat melalui
ganglion basalis hingga sampai ke sistem saraf pusat seperti perjalanan di gambar
kemudian otak menentukan bagaimana kita menyikapi terhadap permukaan tersebut
Kisner Allen, 2007. Gambar 2.9 Lintasan Proprioceptive Riemer, 2015 Reseptor yang
diterima neuron saat menerima rangsangan sendi dikirim ke dua tempat yaitu ke
korteks cerebri atau disebut dengan proprioceptive sadar karena dapat dikontrol penuh
oleh otak baik penerimaan maupun pengembalian impuls ke afektor, dan kortek
cerebellum biasa disebut dengan proprioceptive tak sadar atau bekerja otomatis.
Neuron yang dikirim melalui lintasan ke korteks cerebri memuat informasi
lingkungan dikirim ke otak untuk mengatur kontraksi dan sistem tubuh, sedangkan
neuron yang melalui korteks cerebri memuat informasi yang akan diberikan ke otak
kecil untuk diolah sehingga hasil yang didapat adalah menjaga keseimbangan tubuh.
Cara penyampaian reseptor proprioceptive ke cortex cerebri menggunakan tiga
neuron berbeda, neuron I sel berada di ganglion spinal akan dikirimkan melalui
proprioception dihasilkan melalui respon secara simultan, visual, vestibular, dan
sistem sensorimotor, yang masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga
stabilitas postural. Paling diperhatikan dalam meningkatkan proprioception adalah
fungsi dari sistem sensorimotor, meliputi integrasi sensorik, motorik, dan komponen
pengolahan yang terlibat dalam mempertahankan homeostasis bersama selama tubuh
bergerak, sistem sensorimotor mencakup informasi yang diterima melalui reseptor
saraf yang terletak di ligamen, kapsul sendi, tulang rawan dan geometri tulang yang
terlibat dalam struktur setiap sendi
VIII. KESIMPULAN
Pada saat beban bertambah berat maka akan lebih terasa bebannya