Tepat di antara langit kemerahan menerangi Dengan riuh ombak dan lembut pasir menyaingi Lembut angin memeluk diri dengan kedinginan Bahwa di depan sana ada hal menunggu untuk kudatangi Tiba saat titik jenuh dengan cerdiknya Membunuh halus menembak seisi fikiran Tak kurang kurangnya tetesan keringatku sebelum ini Habis sudah aku dihunus sepi Tak lama ku mengenal yang mereka sebut –sebut Entah dengan segala drama di dalamnya Aku cukup tersegan dan terdiam Rindu yang ternyata memang menyesakkan Dengan mudah datang kepadaku dengan mulusnya Tak apa, hidup semestinya penuh warna Biar cinta datang disela sela mimpi besar Asal tak hadangi langkah kakiku tuk melangkah Menghapai harapan bersamamu di titik pencapaianku