Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERPINDAHAN FAKTOR INTERNASIONAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional

Dosen Pembimbing: Nur Anita Yunikawati, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:

1. Akmal Naufal (180432625022)

2. Anisa Bintang (180432625135)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

PROGRAM STUDI S1 EKONMI PEMBANGUNAN

NOPEMBER 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik,
hidayah serta inayahnya kepada kita semua, sehingga dalam kesempatan ini kami
dapat menyusun sebuah makalah sebagai tugas dari mata kuliah Perekonomian
Indonesia yang membahas tentang “PERPINDAHAN FAKTOR
INTERNASIONAL”.

Solawat serta salam semoga senantiasa kita sanjungkan kepada tauladan


serta junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman
jahiliyah ke jaman yang terang benderang pada saat ini.

Tugas makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dan
dukungan dari teman-teman dan para pembimbing yang telah memberikan arahan
untuk perbaikan makalah ini. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu.Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, memiliki banyak kekurangan dan
membutuhkan perbaikan.Sehingga kami membutuhkan saran dan kritik yang
bersifat konstruktif, evaluative guna kesempurnaan makalah ini.kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan semua pembaca
yang telah meluangkan waktunya untuk melirik dan mebaca makalah kami ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa
Universitas Negeri Malang.

Malang, 01 September 2019

Penulis
LATAR BELAKANG
Mobilitas faktor produksi melalui investasi telah umum dilakukan oleh
perusahaan multinasional. Dalam pelaksanaannya, mobilitas faktor produksi
tersebut tidak hanya melibatkan perusahaan multinasional, tetapi juga pemerintah.
Pada pembahasan ini, penulis mengemukakan hubungan antara mobilitas faktor
produksi dan investasi. Kemudian, penulis mengemukakan beberapa jenis
investasi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan multinasional. Selanjutnya,
penulis menjelaskan hubungan kebijakan ekonomi suatu negara yang diterapkan
oleh pemerintah dan investasi serta bagaimana investasi tersebut diatur oleh
negara pada tingkat internasional. Pembahasan tentang hubungan mobilitas faktor
produksi dalam bisnis internasional tentunya tak dapat dipisahkan dari perusahaan
multinasional. Perusahaan multinasional – sebagai sebuah perusahaan yang
beroperasi di banyak negara – berperan sebagai kendaraan yang membawa arus
perpindahan modal, tenaga kerja dan teknologi secara internasional (Salvatore,
2013)

Wujud integrasi internasional tidak semata-mata berupa pertukaran barang


dan jasa. Bentuk lain dari integrasi yaitu perpindahan internasional dari faktor-
faktor produksi, ataua yang biasa disebut sebagai perpindahan faktor (factor
movements). Perpindahan faktor (produksi) meliputi migrasi tenaga kerja, transfer
modal melalui aneka kegiatan hutang-piutang internasional, dan suatu pertalian
internasional halus yang terbentuk sehubungan dengan beroperasinya perusahaan-
perusahaan multinasional.

Satu alasan terjadinya pengabaian terhadap perpindahan faktor-faktor produksi


internasional dalam model-model perdagangan karena dalam analisisnya masih
menggunakan teori perdagangan tradisional. Teori klasik bahkan melihat faktor-
faktor produksi internasional yang bersifat tidak dapat bergerak sebagai alasan
dasar dari adanya perdagangan internasional (Springer, 2000). Perbedaan dalam
sumber daya faktor mendorong adanya perdagangan barang. HeckscherOhlin (H-
O model) memprediksi terbukanya perdagangan internasional meningkatkan
permintaan atas produk yang bersifat padat karya (labor intensive) dan
menurunkan permintaan produk yang cenderung bersifat lebih padat modal
(capital intensive) di negara yang memiliki sumber daya tenaga kerja melimpah.
Peningkatkan permintaan atas kapital di sisi lain menjadikan nilai imbal hasil riil
atas kapital semakin tinggi di negara-negara yang secara komparatif memiliki
keunggulan memproduksi barang yang bersifat padat modal. Terbukanya
perdagangan internasional di antara kedua negara dengan karakteristik sumber
daya yang berbeda memberikan manfaat yang dinikmati oleh keduanya. Manfaat
tersebut berupa peningkatan utilitas dari konsumsi dan efisiensi dalam
memproduksi dua jenis barang yang berbeda dalam intensitas penggunaan faktor
produksi.

Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan jumlah atau kuantitas dan kualitas faktor-
faktor produksi antar negara mengakibatkan terjadinya mobilitas faktor produksi.
Salah satu faktor produksi yang penting ialah tenaga kerja sehingga terdapat pula
mobilitas tenaga kerja dalam perputaran faktor produksi internasional.
Perpindahan manusia ini dilaksanakan melalui migrasi yang biasanya
dilatarbelakangi motivasi ekonomi berupa penghidupan lebih baik. Migrasi yang
dilaksanakan dapat bersifat permanen maupun sementara. Migran sendiri
kemudian dapat dibedakan berdasarkan keterampilannya, yakni sebagai tenaga
kerja dengan high-skill dan dengan low-skill. Mobilitas tenaga kerja berpengaruh
tak hanya bagi proses produksi dan kondisi sosio-ekonomis negara asal namun
juga bagi negara tujuan, baik secara positif maupun negatif, sehingga kemudian
turut berpengaruh bagi dinamika ekonomi internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mobilitas Tenaga Kerja Internasional

Kita mulai diskusi kita dengan analisis dampak mobilitas tenaga kerja.
Dalam dunia modern pembatasan aliran tenaga kerja sangat banyak, hampir setiap
negara menerapkan pembatasan tentang imigrasi. Dengan demikian mobilitas
tenaga kerja kurang lazim dalam praktek dari pada mobilitas modal.namunIni
tetap penting, namun juga dalam beberapa hal sederhana untuk menganalisis dari
gerakan modal, untuk alasan yang akan menjadi jelas nanti dalam bab ini.

2.1.1 Model satu Barang Tanpa Mobilitas Faktor

Seperti dalam analisis perdagangan, cara terbaik untuk memahami faktor


mobilitas adalah mulai dengan dunia yang tidak ekonomis terintegrasi, kemudian
memeriksa apa yang terjadi ketika transaksi internasional diperbolehkan.
Asumsikan bahwa dua negara yang terdiri rumah tangga dalam negeri dan luar
negeri, masing-masing dengan dua faktor produksi, tanah dan tenaga kerja. Dapat
diasumsikan bahwa kedua negara hanya memproduksi satu baik, yang kita hanya
akan mengacu pada sebagai "output."

Dengan demikian tidak ada ruang untuk perdagangan biasa, pertukaran


barang yang berbeda,dunia ini. Satu-satunya cara untuk ekonomi-ekonomi
menjadi terintegrasi satu sama lain adalah melalui pergerakan tanah atau tenaga
kerja. Tanah hampir pasti tidak bisa bergerak, jadi ini adalah model integrasi
melalui mobilitas tenaga kerja internasional.

Sebelum membahas gerakan faktor perlu diketahui dahulu tentang analisa


faktor penentu tingkat output di setiap negara. Tanah (T) dan tenaga kerja (L)
adalah satu-satunya sumber daya yang langka. Demikian output dari setiap negara
akan tergantung, hal lain sama, pada jumlah faktor-faktor yang tersedia.
Hubungan antara faktor pasokan di satu sisi dan output dari ekonomi di sisi lain
disebut sebagai fungsi produksi perekonomian, yang kami ditunjukkan pada
notasi Q (T, L). Pada gambar 1.1 akan dijelaskan fungsi produksi dari suatu
perekonomian

Pada kurva tersebut menunjukkan fungsi produksi atau Q(T,L) yang


menunjukkan perubahan output karena perubahan tenaga kerja yang digunakan.
Jika penawaran tanahnya sama, maka semakin besar penawaran tenaga kerja
outputnya juga makin besar tetapi produk marjinal tenaga kerjanya terus menurun
karena semakin banyak tenaga kerja.

Produk marjinal tenaga kerja akan menurun jika terjadi penambahan


tenaga kerja,daerah atau bidang yang berada di bawah kurva produk marjinal
sama dengan output total. Berdasarkan tingkat penyerapan tenaga kerja yang ada,
produk marjinal menentukan upah riil Karena merupakan pembayaran total bagi
tenaga kerja yang dutunjukkan oleh bidang arsiran persegi panjang, dan sisa
outputnya berupa rente dan sewa. Seperti yang tergambar pada kurva di bawah ini
Selain dari fungsi produksi dari suatu perekonomian dan produk marjinal
tenaga kerja juga terdapat hubungan sebab akibat mobilitas tenaga kerja
internasional seperti kurva di bawah ini
Pada mulanya tenaga kerja yang ada di domestic disimbolkan dengan OL¹,
dan untuk pekerja asing disimbolkan dengan L¹O*. Kemudian tenaga kerja yang
bermigrasi dari domestic ke asing,domestik ditunjukkan dengan OL² dan asing
ditunjukkan oleh L²O* Dengan upah yang sama di kedua negara. Domestik
merupakan negara dengan jumlah tenaga kerja melimpah dan tanahnya terbatas,
sedangkan asing sebaliknya. Sehingga upah tenaga kerja di domestic lebih sedikit
disbanding asing dan pemilik tanah pendapatannya lebih besar. Maka dari itu
terjadi perpindahan faktor produksi.

2.1.2 Perpindahan Tenaga Kerja Internasional

Pada intinya terdapat tiga hal pokok terkait redistribusi total angkatan
kerja dunia, diantaranya adalah :

1. Perpindahan tenaga kerja akan mengarah pada konvergensi tingkat upah


rill di semua negara, jika upah riil di domestic naik, upah riil di asing akan
turun agar sama.

2. Perpindahan tersebut akan meningkatkan output dunia secara


keseluruhan

3. Terdapat keuntungan dan kerugian di berbagai pihak. Keuntungan akan


didapatkan oleh pekerja domestic karena upahnya naik dan para pemilik
tanah di asing juga mendapatakan penawaran lebih tinggi. Kerugian terjadi
pada pekerja asing karena upah rill nya lebih rendah.

2.2 Pemberian dan Penerimaan Pinjaman Internasional

Perpindahan modal antar negara merupakan salah satu aspek utama dari
kegiatan ekonomi internasional. Untuk menganalisis perpindahan modal ini degan
cara yang senada degan analisis yang telah kita lakukan mengenai mobilitas kerja
dan kadangpula hal tersebut merupakan latihan yang berguna bagi kita. Dalam
tersebut ada perbedaan penting diantra keduanya yang perlu diperhatikan.per

Analisis tentang aspek-aspek finansial dari perekonomian internasional


merupakan topik pembahasan pada bagian besar yang perlu dibahas. Untuk di
dasari ssejak sekarang bahwa transaksi-transaksi finansial tidak hanya terdapat
diatas kertas, melaikan juga memuncukkan konsekuensi-konsekuensi yang nyata.
Dalam hal pinjam meminjam internasional dapat diartikan sebagai suatu jenis
perdagangan internasional . perdagangan ini tidak untuk satu barang ditukar degan
barang lain pada suatu waktu tertentu, tetapi merupakan perdagangan barang-
narang yang ada sekarang degan barang yang baru ada di masa mendatang.
Perdaganagn ini mungkin saja dikenal sebagai perdagangan antar waktu atau
internasional.

2.2.1 Perdagangan dan Kemungkinan Produksi Antar Waktu

perdagangan dan kemungkinan produksi antar waktu

Perpindahan modal internasional arusnya akan terus berubah, dimanapun


perekonomiannya pasti pernah mengalami trade off antara konsumsi sekatang dan
akan dating atu yang akan terjadi.biasanya perekonomian tidak akan seluruhmya
menggunakan hasil produksinya (output) sekarang, sebagian dari output ini tidak
hanya berbentuk barang-barang konsumsi, akan tetapi juga barang investasi
seperti mesin, peralatan barang-barang produksi, bangunan dan bentu-bentuk
modal produktif lainnya. Semakin banyak output yang disisihkan untuk investasi
sekarang ini akan semakin besar kemampuan perekonomian atau negara yang
bersangkutan untuk mengadakan produksi dan konsumsi dimasa yang akan
datang, namun untuk melakukan investasi lebih banyak perekonomian harus
menghemat sumber daya degan mengkonsumsi sedikit antara konsumsi masa kini
dan konsumsi masa yang akan datang.

Suatu negara dapat menukar konsumsi sekarang untuk memperoleh atau


menambah konsumsi mendatangnya dengan cara yang sama sebagaimana ia dapat
memproduksi sesuatu jenis barang lebih banyak dengan mengurangi produksi
jenis barang lain.

Seandainya tidak ada pinjam meminjam internasional maka kita dapat


memastikan bahwa harga relative konsumsi mendatang akan lebih tinggi yang ada
di domestik dari pada di Asing , yang artinya domestik akan mengspor konsumsi
sekarang dan mengimpor konsumsi yang akan dating seperti contoh dalam kurva
di bawah ini

2.2.2 Suku Bunga Riil

Secara spesifik, jumlah pembayaran kembali di masa mendatang akan


menjadi (1+r) dikalikan jumlah yang di pinjam saat ini. Maka r pada dasarnya
adalah suku bunga riil dari pinjaman itu. Karena penukarannya adalah satu unit
konsumsi sekarang untuk (1+r) unit konsumsi mendatang, maka harga relatif dari
konsumsi mendatang adalah 1/(1+r).

2.2.3 Keunggulan Komparatif Antar Waktu

Suatu negara yang mempunyai keunggulan komperatif dalam produksi


mendatang untuk barang-barang konsumsi adalah negara yang akan memiliki
suku bunga riil yang tinggi. Suku bunga yang tinggi ini sesuai degan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi, artinya pengembalian yang tinggi untuk
mengubah pemakaian sumber daya dari produksi barang-barang konsumsi
sekarang ke produksi barang-barang modal, kontruksi serta kegiatan-kegiatan lain
yang akan dapat meningkatkan kemampuan perekonomian yang bersangkutan
dalam berproduksi di masa-masa yang akan mendatang. Degan demikian negara-
negara yang meminjam dari pasaran internasional pada dasarnya adalah negara-
negara yang menyediakan peluang investasi yang relative sangat produktif relatif
sedangkan negara-negar yang meminjamkan aadalah mereka yang tidak memiliki
peluang investasi yang cukup seningga mereka mencari yang lebih
menguntungkan sehingga harus mencari tempat lain untuk memanfaatkan
modalnya.

Keunggulan komparatif terbagi menjadi dua yaitu negara yang menerima


pinjaman dan negara yang memberi pinjaman. Pemberian pinjaman internasional
terbagi menjadi 3 kelompok negara yaitu :

1. Negara-negara industri

2. Negara-negara berkembang (bukan pengekspor minyak)

3. Negara-negara pengekspor minyak utama

2.3 Penanaman Modal Asing Langsung dan Perusahaan Multinasional

Penambahan modal asing langsung (direct foreing investment) yang


dimaksud penambahan modal disini adalah suatu arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas modal asing oprasi
atau jaringan bisnisnya di negara lain. Satu ciri yang menonjol dari penanaman
modal asing adalah hal tersebut melibatkan bukan hanya pemindahan sumber
daya, akan tetapi juga memberlakukan pengendalian asing,yang artinya
perusahaan teesebut tidak hanya diikat degan kewajiban finansial kepada induk
perusahaan-perusahaan multinasional sejak lama telah berfungsi sebagai suatu
wahana bagi kegiatan pinjam meminjam internasional perusahaan induk sering
mengirim modal ke anak-anak perusahaan. Hak yang paling ditekankan adalah
meskipun perusahaan-perusahaan multinasional terkadang memeng berfungsi
wahana arus modal internasional belum tentu penanaman modal asing langsung
itu merupakan alternatif yang baik. Di lain pihak tujuan utama dari penanaman
modal asing adalah untuk memungkinkan organisasi-organisasi muktinasional,
dan tujuan utamjanya adalah untuk memungkinkan pembentukan organisasi-
organisasi multinasional.
2.3.1 Teori Perusahaan Multinasional

1) Teori Lokasi

Lokasi produksi sering ditentukan oleh keberadaan sumberdaya. Selain itu,


biaya-biaya pengangkutan dan hambatan-hambatan lainnya dalam perdagangan
dapat pula menentukan lokasi.

2) Teori Intrernasilisai

Teori internalisasi berbicara tentang teknologi bahkan manajemen di duatu


perusahaan. Teknologi yang dikembangkan oleh suatu perusahaan di duatu negara
akan dapoat digunakan oleh perusahaan-perusahaan di negara-negara lain dan
keahlian manajemen yang dikembangkan oleh suatu cabang atau induk
perusahaan sering dimanfaatkan untuk mengkoordinasikan pabrik-pabrik di
berbagai negara. Hal-hal yang Menyebabkan Internalisasi diantaranya adalah :

a) Alih Teknologi (technology transfer)

Sebagai contoh, perusahaan Eropa memberikan lisensi teknologi kepada


sebuah perusahaan di AS, maka perusahaan-perusahaan lain di AS secara legal
atau sah akan meniru serta memanfaatkan teknologi tersebut.

b) Integrasi Vertikal (vertical integration)

Salah satu cara untuk menciptakan integrase vertical adalah dengan


membuat anak perusahaan di luar negeri atau melaksanakan penanaman modal
asing secara langsung agar tidak ada kesenjangan antara satu perusahaan dan
perusahaan lain dan harga-harga tidak berfluktiasi.

2.3.2 Perusahaan Multinasional dalam Praktek

Perusahaan-perusahaan multinasional bias dimiliki oleh pihak domestic


atau asing. Perusahaan-perusahaan multinasional milik asing memegang peranan
yang sangat penting di kebanyakan perekonomian bahkan di Amerika Serikat.
Contohnya dalam tabel berikut :
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan multinasional yang juga
dapat dilakukan oleh bukan perusahaan multinasional adalah :

1) Pergeseran dari pola produksi padat kaya negara-negara industry ke


negara-negara yang kelebihan tenaga kerja

2) Pergeseran arus modal dari negara-negara kaya modal ke negara-negara


yang langka modal

3) Perusahaan-perusahaan multinasional bukanlah faktor yang paling


berpengaruh dalam perekonomian dunia, karena peranan dari perusahaan-
perusahaan multinasional tidak melebihi manfaat yang dihasilkan dari bentuk-
bentuk kegiatan ekonomi lainnya.

2.4 Pemberian dan Peneriman Dana Internasional

Perpindahan modal antar negara merupakan salah satu aspek utama dari
kegiatan ekonomi internasional. Untuk menganalisis perpindahan modal ini degan
cara yang senada degan analisis yang telah kita lakukan mengenai mobilitas kerja
dan kadangpula hal tersebut merupakan latihan yang berguna bagi kita. Dalam
tersebut ada perbedaan penting diantra keduanya yang perlu diperhatikan.per

Analisis tentang aspek-aspek finansial dari perekonomian internasional


merupakan topik pembahasan pada bagian besar yang perlu dibahas. Untuk di
dasari ssejak sekarang bahwa transaksi-transaksi finansial tidak hanya terdapat
diatas kertas, melaikan juga memuncukkan konsekuensi-konsekuensi yang nyata.
Dalam hal pinjam meminjam internasional dapat diartikan sebagai suatu jenis
perdagangan internasional . perdagangan ini tidak untuk satu barang ditukar degan
barang lain pada suatu waktu tertentu, tetapi merupakan perdagangan barang-
narang yang ada sekarang degan barang yang baru ada di masa mendatang.
Perdaganagn ini mungkin saja dikenal sebagai perdagangan antar waktu atau
internasional.

2.5 perdagangan dan kemungkinan produksi antar waktu

Perpindahan modal internasional arusnya akan terus berubah, dimanapun


perekonomiannya pasti pernah mengalami trade off antara konsumsi sekatang dan
akan dating atu yang akan terjadi.biasanya perekonomian tidak akan seluruhmya
menggunakan hasil produksinya (output) sekarang, sebagian dari output ini tidak
hanya berbentuk barang-barang konsumsi, akan tetapi juga barang investasi
seperti mesin, peralatan barang-barang produksi, bangunan dan bentu-bentuk
modal produktif lainnya. Semakin banyak output yang disisihkan untuk investasi
sekarang ini akan semakin besar kemampuan perekonomian atau negara yang
bersangkutan untuk mengadakan produksi dan konsumsi dimasa yang akan
datang, namun untuk melakukan investasi lebih banyak perekonomian harus
menghemat sumber daya degan mengkonsumsi sedikit antara konsumsi masa kini
dan konsumsi masa yang akan datang.

Suatu negara dapat mengukur konsumsi sekarang untuk memperoleh atau


menambah konsumsi mendatangnya degan cara yang sama sebagaimana ia dapat
memproduksi suatu jenis barang lebih banyak dengan mengurangi produksi jenis
barang yang lain.

Seandainya tidak ada pinjam meminjam internasional maka kita dapat


memastikan bahwa harga relative konsumsi mendatang akan lebih tinggi yang ada
di domestik dari pada di Asing , yang artinya domestik akan mengspor konsumsi
sekarang dan mengimpor konsumsi yang akan datang.

2.6 Suku Bunga Riil

Bila suatu negara menerima pinjaman maka negara tersebut juga akan
mengembalikan degan bunga sehingga diwaktu masa kini negara tersebut akan
mengkonsumsi lebih sedikit dari yang dia produksi. Degan memijam suatu negara
akan memperbesar konsumsi sekarang.
2.7 Keunggulan Komperatif Antarwaktu

Suatu negara yang mempunyai keunggulan komperatif dalam produksi


mendatang untuk barang-barang konsumsi adalah negara yang akan memiliki
suku bunga riil yang tinggi. Suku bunga yang tinggi ini sesuai degan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi, artinya pengembalian yang tinggi untuk
mengubah pemakaian sumber daya dari produksi barang-barang konsumsi
sekarang ke produksi barang-barang modal, kontruksi serta kegiatan-kegiatan lain
yang akan dapat meningkatkan kemampuan perekonomian yang bersangkutan
dalam berproduksi di masa-masa yang akan mendatang. Degan demikian negara-
negara yang meminjam dari pasaran internasional pada dasarnya adalah negara-
negara yang menyediakan peluang investasi yang relative sangat produktif relatif
sedangkan negara-negar yang meminjamkan aadalah mereka yang tidak memiliki
peluang investasi yang cukup seningga mereka mencari yang lebih
menguntungkan sehingga harus mencari tempat lain untuk memanfaatkan
modalnya.

2.8 Penambahan Modal Asing Lansung dan perusahaan Multinasional

Penambahan modal asing langsung (direct foreing investment) yang


dimaksud penambahan modal disini adalah suatu arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas modal asing oprasi
atau jaringan bisnisnya di negara lain. Satu ciri yang menonjol dari penanaman
modal asing adalah hal tersebut melibatkan bukan hanya pemindahan sumber
daya, akan tetapi juga memberlakukan pengendalian asing,yang artinya
perusahaan teesebut tidak hanya diikat degan kewajiban finansial kepada induk
perusahaan-perusahaan multinasional sejak lama telah berfungsi sebagai suatu
wahana bagi kegiatan pinjam meminjam internasional perusahaan induk sering
mengirim modal ke anak-anak perusahaan. Hak yang paling ditekankan adalah
meskipun perusahaan-perusahaan multinasional terkadang memeng berfungsi
wahana arus modal internasional belum tentu penanaman modal asing langsung
itu merupakan alternatif yang baik. Di lain pihak tujuan utama dari penanaman
modal asing adalah untuk memungkinkan organisasi-organisasi muktinasional,
dan tujuan utamjanya adalah untuk memungkinkan pembentukan organisasi-
organisasi multinasional.

2.9 Teori Perusahaan Multinasional

Teori ini memprosoalkan tentang mengidentifikasi konsep, tetapi kita


belum menjlaskan apa yang menyebabkan timbulnya internalitas. Pandangan
pertma menekaankan pada aspek keunggulan internalitas bagi berlangsungkanya
ahli teknologi. Pandangan yang kedua menekankan pada keungulan-keungulan
internalitas bagi teeciptaya intregasi vertical. Factor yang kurang menguntungkan
adalah bahwa teori ini adalah teori ekonomi tentang organisasi yakni apa yang
sebenarnya kita bicarakan adalah pengembangan teori multinasional.

2.10 Perusahaan Multinasional dalam Praktek

Sejak beberapa lama perusahaan-perusahaan multinasional telah


memeinkan peran penting perdagagan investasi dunia. Hal penting harus
diperhatikan adalahbanyak dari apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan
multinasional sebenarnya dalat dilakukan pihak-pihak lain contohnya perusahaan
local atau pemerintah. Pergeseran dari pola produksi padat karya adalah negara-
negara industry ke negara-negara yang langka modal namun kaya akan peluang
investasi.

Pergeseran tersebut sesungguhnya mencerminkan aspek alokasi yang


menjadi salah satu bagian dari teori kita yang mengenai perusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional ini memang bukan merupakan suatu factor dalam
perekonomian dunia seperti yang diperkirakan selama ini dan segala perannya
juga tidak lebih bermanfaat bila di bandingkan degan bentuk-bentuk kegiatan
ekonomi internasional lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Makalah ini membahas tentang bentuk lain dari integrasi yaitu


perpindahan internasional dari faktor-faktor produksi atau yang bisa disebut
sebagai perpindahan faktor. Di makalah kali ini juga kita membahas tentang
sebab-sebab dan dampak dari pertukaran internasional dalam barang dan jasa.

Meskipun terdapat kesamaan konsep ekonomi yang mendasar antara


perdagangan barang dan jasa serta perpindahan faktor, terdapat perbedaan-
perbedaan yang cukup besar di antara keduanya dalam konteks politik.

Anda mungkin juga menyukai