Materi Negara, Agama Dan Demokrasi
Materi Negara, Agama Dan Demokrasi
PENGANTAR
a. Sering dikatakan, tidak ada konsep negara di dalam pandangan para penganut pluralis. Atau,
paling tidak, negara dipandang secara naif sebagai ‘netral’
b. Terdapat tiga alasan, mengapa kaum pluralist enggan memperbincangkan konsep negara
i. Mereka enggan memperbncangkan konsep negara karena banyak pemikiran Anglo-Amerika
menanggap bahwa, baik konsep maupun realitas, negara dipadang sebagai sesuatu yang khusus
bagi ‘foreigners or continental Europeans’. Mereka lebih suka menyebut ‘government’ atau
‘governmental system’
ii. Negara tidak dipandang sebagai bagian dari bagian dari filsafat politik normatif. Mereka lebih
tertarik pada kelompok-kelompok (kepentingan). Negara dipandang sebagai ‘a fiction’ dari
berbagai kelompok atau kepentingan publik
iii. Para pluralist lebih suka menjawab pertanyaan ‘who has power in a polyarchy’ daripada ‘what is
the state’. Kaum pluralis lebih mengembangkan ‘a theory of society’ daripada ‘a theory of the
state’
c. Dalam perkembangannya, negara netral dipahami sebagai adanya kemampuan dari para pejabat negara
atau elected officials untuk bertindak atas ‘kepentingan publik’
1. PENGANTAR
a. Negara dipahami sebagai ‘a compulsory institution which successfully maintain a monopoly of
legitimate force within a given territory’
b. Negara memiliki keharusan untuk mempertahankan kelompok dominan dari kekuatan-kekuatan
potensial yang melawannya, baik dari dalam maupun dari luar
5. DEPENDENCY THEORY
a. Konteks hubungan ekonomi-politik negara-negara paska Perang Dunia II
b. Kritik terhadap pendekatan ekonomi politik internasional
c. Pendekatan ekonomi politik internasional: “Bahwa hubungan2 yang setara dan saling menguntungkan
tumbuh dari pengejaran sifat keuntungan komparatif oleh setiap negara sehingga memberinya produksi
komuditas2 tertentu”Mendukung doktrin2 Pasar Bebas
d. Kritik: Faktanya, perdagangan bebas hanyalah hasil penggunaan pemaksaan militer secara ekstensif
dan manipulasi negara yang posisi politik (ekonomi)-nya lebih kuat thd negara yang lebih lemah
e. Fokus: hubungan ekonomi politik antara negara-negara maju (Eropa Barat dan Amerika Utara) dan
negara-negara terbelakang (Amerika Latin)
f. Dipopulerkan oleh teoretisi2 Amerika Latin yang concern terhadap masalah-masalah pembangunan
negara-negara Amerika Latin
g. Sebagai respon terhadap krisis yang mengakibatkan korporatisme dalam teori maupun praktik
h. Isu-isu perdebatan seputar ketegangan teoretik & praktik antara perspektif radikal dan liberal
i. Bagaimana Amerika Latin mencapai perbaikan standar hidup berdasarkan keterbukaan
ekonominya terhadap pengaruh ekonomi-politik dari luar
ii. Strategi2 politik apakah yang diperlukan untuk mengefektifkan pembangunan
j. Dan Amerika Latin berada pada ‘batas luar/satelit’ dari pusat-pusat itu yang tidak dapat
mengembangkan kapitalisme sendiri (pribumi) karena kepentingan negara-negara pusat untuk
mempertahankan satelit2nya sebagai pengekspor bahan-bahan mentah dan sebagai pasar bagi produk-
produknya
6. TEORI KETERGANTUNGAN
a. Tokoh2: Paul Baran, Paul Sweezy, Andre Gunder Frank, Immanuel Wallerstein, Fernando H. Cardoso,
Enzo Faletto, dsb
b. Asumsi: Adanya hubungan “asimetri” antar negara-negara pusat yang maju dengan negara-negara
satelit/pheri2 yang terbelakang
c. Konteks: negara-negara Eropa Barat dan Amerika Utara (Utara) dengan negara-negara Amerika Latin
dan Eropa Timur (Selatan) paska Perang Dunia II
d. Negara-negara pusat memproduksi barang jadi dan teknologi, sedangkan negara-negara terbelakang
memproduksi barang2 mentah
e. Pada gilirannya negara-negara pusat yang semakin maju mendominasi negara-negara terbelakang yang
stagnan
f. Economic determinism:
g. “Suatu kondisi historis yang membentuk struktur ekonomi dunia tertentu dan menguntungkan beberapa
negara dg kerugian di negara-negara lain, serta membatasi kemungkinan2 pembangunan ekonomi2
subordinat” (Theotonio Dos Santos, 1973: 109)
h. “Kelas-kelas sosial, negara, politik, figur ideologi di dalamnya mudah sekali terlihat sebagai turunan2
kekuatan ekonomi, dan seringkali hanya sedikit mendapatkan perhatian” (Leys, 1979: 95)
i. Merupakan turunan ekonomi-politik Marxis dan bercampur dg paham2 nasionalisme
j. Beberapa pemikir teori ketergantungan mengkritik “ekonomisme”
9. KELEMAHAN – KELEMAHAN
a. Lemahnya pijakan2 dan referensi empiris karena tawaran hipotesis tingkat tinggi tanpa kecukupan
definisi material yang memungkinkan dilakukannya pengujian
b. Bersifat holistik sehingga potensi besar menggeneralisir/memukul rata kasus2 unik ke dalam
generalitas yang dangkal
c. Determinisme sistem menghilangkan peran dan pengaruh negara-negara yang sebenarnya tak kalah
penting
b. Compatible :
i. Supporting democracy mengharuskan
ii. Tidak mengancam agama
ii. Agama dg kandungan: (1) ajaran moralitas; (2) pranata sosio-politik dan hukum,
bahkan; (3) doktrin atau ajaran ttg mode hidup bidang ekonomi dan kehidupan
politik
Sejarah peradaban Islam mencatat berkembangnya beberapa “doktrin politik”, ex:
peristiwa permusyawaratan rakyat dlm Pertemuan Saqifah, yang menjadi embrio ide dan
doktrin religio-politik Syiah (wasiat Nabi SAW kpd Ali bin Abi Thalib) dan Sunni (pemilihan
oleh masyarakat yang menghasilkan Abu Bakar Ash-Shiddiq).
4. TENTANG NEGARA
a. Sebagai sistem dominasi memonopoli paksaan fisik yang sah (legitimate atau illegitimate)
b. Sistem konsensus (berdasar UUD): (a) otentik; (b) impression/citraan
b. Komplementaritas agama-negara
Pertautan agama dan negara walau tidak termaktub secara formal-regulatif.
1. DEFINISI
a. Sekulerisasi
i. Sekulerisasi adalah transformasi masyarakat dari identifikasi dekat dengan nilai-nilai dan
institusi keagamaan terhadap nilai-nilai non-religius (atau "tidak beragama") dan institusi
sekuler.
ii. Tesis sekularisasi mengacu pada keyakinan bahwa sebagai "kemajuan" masyarakat, terutama
melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kewenangannya dalam semua aspek
kehidupan sosial dan pemerintahan.
iii. Ahli teori sosial seperti Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber, dan Émile Durkheim,
mendalilkan bahwa modernisasi masyarakat akan mencakup penurunan tingkat religiusitas.
b. Sekulerisme
Sekulerisme adalah prinsip pemisahan antara lembaga pemerintah dan orang-orang yang diberi
mandat untuk mewakili negara dari lembaga keagamaan dan pejabat agama :
i. Prinsip bahwa negara tidak memiliki agama dan tidak ada agama negara
ii. Orang-orang yang terpilih menjadi anggota legislatifnya, yang dinominasikan ke fungsi resmi
atau dalam administrasi dan orang yang dicalonkan di pengadilan tidak dapat memiliki
keyakinan agama dalam fungsinya namun harus menjaga kepercayaan agama mereka secara
eksklusif untuk kehidupan pribadi mereka
iii. Orang yang memegang jabatan religius tidak dapat dipilih atau dinominasikan ke jabatan
publik. Negara sekuler
iv. Eropa barat juga mendefinisikan sekularisme sebagai kebebasan untuk beribadah, atau untuk
memegang keyakinan religius atau kerangka pemikiran referensi filosofis dan etis
c. Pertanyaan
i. Apakah istilah "sekularisme" adalah ideologi tertutup? - dengan "isme" pada akhir masa -
berarti penolakan total terhadap semua agama di seluruh dimensi kehidupan manusia
ii. Atau, ini hanya sebuah pandangan untuk memisahkan antara politik dan agama tanpa menolak
agama sama sekali?
b. Karl Marx
i. Agama 'adalah candu masyarakat'
ii. Alat kelas penguasa
iii. Membantu memberikan kesadaran palsu
iv. Ini menjanjikan kehidupan yang lebih baik setelah kematian bagi mereka yang menderita
v. Tidak ada peran agama dalam komunisme
c. Sigmund Freud
i. Agama adalah ilusi
ii. Tuhan menggantikan orang tua
iii. Rasionalitas menggantikan agama
d. Max Weber
i. Agama menjawab pertanyaan penting
ii. Kenapa saya disini? Dll
iii. Ilmu & rasionalitas menggantikan agama
iv. Agama telah menjadi kekuatan untuk perubahan sosial
b. Robert Bellah
Sekularisasi adalah kematangan agama. Ini melibatkan pemotongan ikatan terakhir antara
agama dan sihir, menjadikan agama sekuler sebagai bentuk yang lebih murni daripada agama takhayul
sebelumnya
b. Teori Pasar
Seiring masyarakat menjadi birokratis dingin dan rasional, agama menjadi lebih langka dan
karena itu lebih berharga. Alih-alih melayani sebagai filosofi kehidupan, agama menjadi kompensator
spiritual dan emosional.
8. PENYEBAB SEKULERISASI
a. Rasionalisasi (Weber)
b. Perbedaan Struktural
i. Divisi Tenaga Kerja
ii. pendidikan
iii. Negara sekuler
iv. Dasar-dasar moralitas agama memberikan jalan menuju teknis legalitas
v. Kritik terhadap diferensiasi, spesialisasi
c. Penyebaran Kapitalisme (pelarut yang hebat)
d. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
e. Disenchantment, demystification
f. Pluralisme (tidak ada pandangan dunia yang memegang monopoli). Post-modernisme
g. Privatisasi, Individualisme
9. NEGARA SEKULER
a. Secara politis, sekularisme adalah gerakan menuju pemisahan agama dan pemerintahan (sering disebut
pemisahan gereja dan negara)
b. Sekularisme sering dikaitkan dengan Age of Enlightenment di Eropa dan memainkan peran utama
dalam masyarakat Barat. Prinsip-prinsip, namun tidak harus dipraktikkan, pemisahan gereja dan negara
di Amerika Serikat dan Laïcité di Prancis sangat mempengaruhi sekularisme. Negara sekuler juga ada
di dunia Islam selama Abad Pertengahan
c. Beberapa negara terkenal yang sering dianggap "konstitusional sekuler" adalah Amerika Serikat,
Prancis, India, Meksiko, Korea Selatan, dan Turki walaupun tidak satupun dari negara-negara ini
memiliki bentuk pemerintahan yang sama.
10. SIFAT – SIFAT MASYARAKAT SEKULER
a. Menolak untuk mengikatkan diri secara keseluruhan kepada satu pandangan tentang sifat alam
semesta dan peran manusia di dalamnya.
b. Tidak homogen, tapi bersifat pluralistik.
c. Toleran Ini memperluas lingkup pengambilan keputusan pribadi.
d. Sementara setiap masyarakat harus memiliki beberapa tujuan bersama, yang menyiratkan harus
disepakati metode pemecahan masalah, dan kerangka hukum bersama; Dalam masyarakat sekuler ini
sebatas mungkin.
e. Pemecahan masalah didekati secara rasional, melalui pemeriksaan fakta. Sementara masyarakat
sekuler tidak menetapkan tujuan keseluruhan, ini membantu anggotanya mewujudkan tujuan mereka.
f. Merupakan masyarakat tanpa gambar resmi. Juga tidak ada tipe perilaku ideal yang umum dengan
aplikasi universal.
Oleh : Unang
Ilmu Politik; 071511333045
6. SEJARAH BANGSA
a. Kekaisaran Korea
i. Proklamasi Oktober 1897 oleh Kaisar Sunjong Korea
ii. Aneksasi pada 20 Agustus 1910
iii. “Japan-Korea Annexation Treaty”
iv. Aneksisasi berakhir ketika berakhirnya perang dunia II pada tahun 1945
v. Menyerahkan kepada Blok Sekutu
b. Perpecahan Korea
i. Akhir Perang Dunia II terjadi Paralel 38 lintang utara antara Uni Soviet dan Amerika
ii. Berdirinya dua negara berbeda pada tahun 1948
iii. Diterima sebagai anggota PBB pada tahun 1991
d. Presidium SPA
i. Presidium bekerja jika SPA tidak dalam sidang.
ii. Kepala Presidium sekaligus pemimpin De Jure adalah Kim Yong-nam
iii. Mempunyai kewajiban dan hak untuk menjalankan jalannya negara. Jikalau SPA tidak berada
dalam sidang.
e. Cabinet
i. Badan eksekutif dan adsministratif utama untuk seluruh negeri.
ii. Dipimpin oleh premier.
iii. Saat ini dipegang oleh Premier dari perwakilan WPK atas nama Pak Pong Ju.
f. Local People’s Assembly (LPA)
i. Organ negara yag mengurus pemerintahan dengan lingkup provinsi.
ii. Dalam bahasa indonesia LPA merupakan Lembaga Gubernur.
iii. Pemilu untuk LPA setiap 4 tahun.
8. PARTAI POLITIK
a. Workers’ Party of Korea
9. KONSTITUSI
Bagian 5 Artikel 68, menyatakan bahwa :
“Rakyat mempunyai kebebasan untuk memeluk agama. Hak ini terjamin dengan penyetujuan
pembangunan gedung-gedung religius dan mengadakan upacara-upacara keagamaan.”
“Tak boleh ada satupun rakyat menggunakan agama sebagai motif untuk menarik kekuatan luar atau
mengganggu dan melukai negara dan norma aturan sosial.”
10. JUCHE
a. Ideologi resmi bangsa Korea Utara, diciptakan oleh Hwang Jang-yop Dan Kim Il-sung.
b. Percaya kepada diri sendiri”
c. Kultusisasi diri.
d. Klaim lebih tinggi dari pada Marxis dan Leninisme
11. DEMOGRAFI (AGAMA WARGA NEGARA)
a. Juche : 15.460.000 pengikut (64,31% penduduk, majoritas yang dominan, mereka adalah penghayat
filsafat Juche)
b. Shamanisme Korea : 3.846.000 pengikut (16% penduduk)
c. Cheondoisme : 3.245.000 pengikut (13,50% penduduk)
d. Agama Buddha : 1.082.000 pengikut (4,50% penduduk)
e. Agama Kristen : 206.000 pengikut (5,69% penduduk)
12. DEMOKRASI
a. Pemilu 5 tahun sekali Supreme People Assembly’s
b. Pimpinan Tertinggi State Affair Commission 5 tahun
c. Sistem Calon Tunggal
d. Sistem tidak Rahasia (Terbuka)
e. 4 Tahun sekali Memilih Walikota, kabupaten dan Provinsi
f. Kasus (Pelarian Warga Negara) sumber : kompas
g. Standart Demokrasi memiliki Perwakilan, dan “Multi-Partai”
3. KONSTITUSI
a. Konstitusi Perancis mulai diadopsi pada tanggal 4 Oktober 1958 oleh Charles de Gaulle
b. Isi konstitusinya ditulis oleh Michel Debré
c. Amandemen : 18 kali (terakhir 2008)
d. Hal-Hal Spesifik yang Diatur :
i. Presiden merupakan kepala negara sekaligus komandan tertinggi angkatan bersenjata nasional
Prancis
ii. Presiden bertanggungjawab atas kebijakan luar negeri dan pertahanan nasional
iii. Perdana Menteri bertanggungjawab atas kebijakan domestic
5. Cont’d
a. Lepasnya aspek keagamaan dengan
penyelenggaraan pemerintahan di Prancis sudah
terjadi sejak 1905 Muncul UU yang
mengatur lepasnya praktik kenegaraan dari
gereja
6. PEMIMPIN NEGARA
a. Presiden : Emmanuel Macron (Presiden ke-25).
b. Sebelum Presiden Macron, Prancis dipimpin oleh Presiden Francois Hollande.
c. Perdana Menteri : Édouard Philippe
7. SISTEM PEMERINTAHAN
a. Bentuk pemerintahan
i. Dulu : Monarki (hingga Revolusi Prancis 1789).
ii. Sekarang : Semi-Republik (campuran antara parlementer dan presidensial)
8. PARTAI POLITIK
1. SEJARAH PEMERINTAHAN
a. Masa Kekaisaran
b. Masa pemerintahan Uni Soviet
c. Masa pemerintahan Rusia
2. KONSTITUSI
Undang-Undang Keagamaan Tahun 1997
c. Prinsipnya adalah sama, langsung, pemilihan umum, yang dilakukan secara rahasia.Hal ini
dimaksudkan untuk menjamin kebebasan kampanye dan hak yang sama dari semua calon peserta
pemilu
5. PARTAI POLITIK
a. Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia
b. Partai Komunis Federasi Rusia
c. Partai Komunis Uni Soviet
d. Revolusionalis Sosial Kiri
e. Rusia Bersatu (63,6%)
f. Partai Sosialis-Revolusionaris
g. Partai Liberal Democratic (6,2%)
2. SEJARAH BANGSA
a. Diawali pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab merasa keheranan dimana banyak kemusyrikan-
kemusyrikan yang tampak di Uyainah, dengan adanya kemusyrikan itu Muhammad bin Abdul Wahab
berencana memerangi dengan menegakkan tauhid yang berdasarkan Islam
b. Uyainah diperintah oleh seorang (penguasa) bernama Amir Uthman bin Mu’ammar. Amir Uthman
menyambut baik ide dan gagasan Syeikh Muhammad itu dengan sangat gembira, dan beliau berjanji
akan menolong perjuangan tersebut sehingga mencapai kejayaan apa yang di cita-citakan Muhammad
bin Abdul Wahab
c. Usaha amar ma’ruf tersebut berhasil, hingga menghilangkan praktek syirik yang terjadi di Uyainah.
Namun, di tengah-tengah perjalanan, terdapat konflik berupa pertentangan dari berbagai pihak akibat
hukuman rajam kepada seorang wanita yang telah berzina yang dilakukan oleh penguasa Uyainah.
Penguasa Ahsa’ yang memiliki pengaruh atas wilayah Uyainah juga melakukan pertentangan. Hingga
akhirnya, Muhammad bin Abdul Wahab diminta untuk meninggalkan wilayah Uyainah agar konflik
tidak semakin membesar
d. Akhirnya Muhammad bin Abdul Wahab ini pergi dari kota unaiyah menuju dir’iyah untuk mengungsi
sekaligus menjalin kerja sama dengan penguasa setempat. Ulama Muhammad bin Abdul Wahab
menjalin hubungan dengan Muhammad ibn Saud untuk bekerja sama dan melaksanakan ide
Muhammad bin Abdul Wahhab untuk memurnikan ajaran Islam dari bid'ah dan mendirikan negara
yang berdasarkan syari`at Islam
e. Periodisasi
i. Periode Pertama (1175 H/1744 M s.d. 1233 H/1818 M)
1) Lahir negara Saudi yang pertama di jantung Jazirah Arabia (wilayah Najd)
2) Dipimpin oleh Imam Muhammad bin Sa’ud di "Ad-Dir'iyah“
5. PARTAI POLITIK
Arab saudi tidak memiliki sistem kepartaian dalam negaranya, tidak ada pemilu, tidak ada partai
karena arab saudi menerapkan sistem monarki islam. Raja memiliki kewenangan total dalam negara arab
saudi. Semua lembaga yang ada di arab saudi semua bernaung di bawah naungan raja
b. Dewan Uskup
Himpunan para uskup yang terpilih dari berbagai kawasan dunia yang setiap 5 tahun melakukan
pertemuan di Vatikan guna membahas masalah-masalah yang menyangkut kehidupan gereja
e. Sekretariat Negara
Dipimpin oleh Secretary of State dengan gelar Kardinal yang dalam keprotokolan disejajarkan
dengan Perdana Menteri, saat ini dipegang oleh Kardinal Angelo Sodano
g. Congregations (Kongregasi-Kongregasi)
i. Khusus menangani tugas-tugas keagamaan.
ii. Kongregasi adalah badan yang membantu Paus bertugas merancang peraturan dan kebijaksanaan
dasar dalam bidang tertentu.
iii. Anggotanya terdiri dari beberapa kardinal dan uskup
iv. Ketua dari kongregasi dijabat oleh seorang kardinal dan mendapat sebutan “Prefect” (kepala)
h. Tribunals (Pengadilan-Pengadilan)
i. Gereja Katolik memiliki hak sendiri dan eksklusif untuk mengadili perkara-perkara yang
menyangkut
1) Urusan-Urusan Kerohanian
2) Pelanggaran Undang-Undang Gereja
3) Segala sesuatu yang mengandung unsur dosa sejauh menyangkut penentuan kesalahan
dan menjatuhkan hukum gereja
4. EKONOMI
a. Pendapat Ekonomi Vatikan yang Non-Komersial Bersumber :
i. Sumbangan dari Umat Katolik seluruh dunia, utamanya Italia dan Perancis
ii. Penjualan perangko, koin-koin, souvenir turis, mainan kunci, rosario, salib Kristus
iii. Iuran masuk museum-museum dan perpustakaan
iv. Bea masuk turis, visa turis, bea ibadah, album rohani gereja
v. Penjualan beberapa buku, majalah, dan blanko
vi. Festival seni.
b. Konsili ini disebut Konsili Vatikan II. Adapun dokumen yang di dalamnya dirumuskan hubungan
Negara dan Gereja itu berjudul “Gaudium et Spes” (Kegembiraan dan Harapan).
c. Dokumen ini merupakan konsistusi (ajaran resmi) yang disahkan oleh Bapa Suci Paus Paulus VI pada
tanggal 7 Desember 1965. Secara khusus, hubungan antara Negara dan Gereja dirumuskan dalam GS
artikel nomer 76 (judul “Negara dan Gereja”). Isi lengkapnya sbb:
“Terutama dalam masyarakat yang bersifat majemuk, sangat pentinglah bahwa orang-orang
mempunyai pandangan yang tepat tentang hubungan antara negara dan Gereja, dan bahwa ada
pembedaan yang jelas antara apa yang dijalankan oleh umat Kristen, entah sebagai perorangan entah
secara kolektif, atas nama mereka sendiri selaku warganegara di bawah bimbingan suara hati
Kristiani, dan di pihak lain apa yang mereka jalankan atas nama Gereja bersama para gembala
mereka. Berdasarkan tugas maupun wewenangnya Gereja sama sekali tidak dapat dicampuradukkan
dengan negara, dan tidak terikat pada sitem politik manapun juga. Sekaligus Gereja itu menjadi tanda
dalam perlindungan transendesi pribadi manusia”
3. KONSTITUSI
a. Pada tahun 1787, para tokoh kemerdekaan menyusun Konstitusi Amerika Serikat yakni Bill of Right
yang melarang negara untuk mencampuri lima kebebasan dasar, termasuk di dalamnya adalah
kebebasan beragama bagi setiap orang
b. Dalam kongres 1791, memutuskan 10 Amandemen pertama yang salah satu isinya menjamin
kebebasan beragama, yakni :
“Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibitingr the free
exercise thereof; or abridging the freedom of speech, or of the press; or the right of the people
peaceably to assemble, and to petition the government for redress of grievances.”
c. Muncul motto baru dari kelanjutan El Pluribus Unum yaitu In God We Trust
ii. Dimaksudkan untuk menjaga netralitas negara terhadap suatu agama tertentu dan mencegah
negara menjatuhkan hukum pada para penganut agama yang menyimpang dari ortodoksi, namun
negara-negara bagian masih memberikan hukuman bagi para penyimpang
iii. Konteks politik domestik Amerika Serikat saat ini cenderung mengarah pada keseimbangan
politik yang baru - perizinan pernikahan di Amerika Serikat diperlukan untuk melakukan upacara
pernikahan legal atau deklarasi pernikahan di kebanyakan negara bagian - dikeluarkan oleh
Pegawai Tinggi Pengadilan dengan biaya tertentu
7. PARTAI POLITIK
a. Partai Demokrat
b. Partai Republik
1. TENTANG NEGARA ISRAEL
a. Deklarasi Kemerdekaan : 14 Mei Tahun 1948
b. Batas-Batas Negara : Tidak memiliki batas-batas negara yang jelas
c. Ibukota : Kota Jerussalem
d. Mata Uang : Shekel
2. KONSTITUSI
a. Tidak mempunyai konstitusi tetap (UUD) sebagai landasan negara
ii. Konstitusi dianggap bertentangan dengan kebutuhan negara serta tuntutan politik Israel yang
terus mengalami perkembangan
iii. Keadaan hukum dasar yang berbentuk tetap seperti konstitusi dipandang bisa menghambat
jalannya kegiatan negara Israel
iv. Dikarenakan tidak mempunyai landasan konstitusi yang tetap, maka Negara Israel hanya
menganut undang-undang yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Dasar undang-
undang Israel merupakan kombinasi antara
1) Undang-Undang Umum Inggris
2) Undang-Undang Hukum Turki utsmaniyah
3) Undang-Undang terbitan Knesset
b. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat Britania atas Palestina
sebagai “negara orang Yahudi”
c. Pada tahun 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi
dan satu negara Arab
d. Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini segera diikuti oleh peperangan
dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian ini
e. Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya. Akibat perang ini pula,
Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh
Rencana Pembagian Palestina
f. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan
peperangan dan kekerasan yang berlanjut sampai saat ini
g. Sejak awal pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri telah
dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para pengungsi Palestina
h. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania, namun usaha perdamaian
antara Palestina dan Israel sampai sekarang belum berhasil.
4. PARTAI POLITIK
a. Partai Komunis Tiongkok (PKT)
i. Merupakan partai yang paling berkuasa di Tiongkok.
ii. Dua pertiga anggotanya terdiri dari kaum buruh dan tani.
iii. Didirikan pada tahun 1921 oleh Mao Zedong beserta aktivis-aktivis revolusi lainnya.
iv. Saat ini beranggotakan lebih dari 85 juta anggota di seluruh dunia dan merupakan partai politik
terbesar di dunia
v. Dipimpin oleh seorang ketua dengan Sekretaris Jenderal partai sebagai jabatan tertinggi dalam
birokrasi partai