A. Pengertian tuhan
Secara bahasa, Tuhan (Bahasa Indonesia) sinonim dengan kata God, The lord
God, Almighty God, Deity (Bahasa Inggris), Got (Belanda), Golt (Jerman), Gudd(Swedia,
Norwegia), Allon (Phoenicians), Ado (Canaanites), Adonai, Yahuwa, Elohim, Ekah, Eli
(Yahudi). Secara istilah Tuhan adalah segala sesuatu yang paling dicintai. Adapun kata
"Rabb" secara etimologi berarti "seseorang yang menunjang dan menyediakan kebutuhan
orang lain," termasuk hal-hal yang menyangkut pemeliharaan dan pertumbuhannya.
Sehingga kata Rabb sering diartikan "tuan" atau "pemilik". Misalnya kata rabb al-mál
(pemilik benda), Rabb ad-dár (pemilik rumah).
(Abdul Kosim dan N. Fathurrohman, Pendidikan Agama Islam sebagai Core Ethical Values untuk
Perguruan Tinggi Umum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, halaman 45-47)
Kata Tuhan dalam bahasa Melayu berasal dari kata tuan. Buku pertama yang
memberi keterangan tentang hubungan kata tuan dan Tuhan adalah Ensiklopedi Populer
Gereja oleh Adolf Heuken SJ (1976). Menurut buku tersebut, arti kata Tuhan ada
hubungannya dengan kata Melayu tuan yang berarti atasan/penguasa/pemilik. Kata
"tuan" ditujukan kepada manusia, atau hal-hal lain yang memiliki sifat menguasai,
memiliki, atau memelihara.
1. Tauhid Rububiyah
Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu (QS.Az-Zumar:62)
(Abdul Kosim dan N. Fathurrohman, Pendidikan Agama Islam sebagai Core Ethical Values untuk
Perguruan Tinggi Umum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, halaman 45-47)
2. Tauhid uluhiyah
Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah, seperti
berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya
dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk perbuatan
dzalim yang besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan syirik kepada Allah. Allah
SWT berfirman:
3. Tauhid Mulkiyah
C. Pengertian Filsafat
(Arwave blog, klasifikasi filsafat secara teoritis dan praktis, diakses dari
http://arwave.blogspot.com/2015/10/klasifikasi-filsafat-secara-teoritis.html?m=1 pada tanggal 10
Oktober 2019 pukul 13:03)
a) Menurut Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu
metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
c) Menurut Al Farabi
Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam
menjadi pokok penyelidikan.
e) Menurut Plato
Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang
kebenaran yang sebenarnya.
f) Menurut Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentang masalah final dan menentukan, yaitu masalah
makna keadaan, Tuhan, kebebasan dan keabadian.
Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia
dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat
dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
h) Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan
melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke dalam ‘mengapa’ penghabisan itu.
(Guru pendidikan, pengertian Filsafat oleh para ahli, sejarah dan munculnya, diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-filsafat/ pada tanggal 10 Oktober 2019 pukul 13:09)
Agama dan filsafat memainkan peran yang mendasar dan fundamental dalam
sejarah dan kehidupan manusia. Orang-orang yang mengetahui secara mendalam tentang
sejarah agama dan filsafat niscaya memahami secara benar bahwa pembahasan ini sama
sekali tidak membicarakan pertentangan antara keduanya dan juga tidak seorang pun
mengingkari peran sentral keduanya. Sebenarnya yang menjadi tema dan inti perbedaan
pandangan dan terus menyibukkan para pemikir tentangnya sepanjang abad adalah
bentuk hubungan keharmonisan dan kesesuaian dua mainstream disiplin ini. Filasafat
adalah sistem kebenaran tentang agama sebagai hasil dari berfikir secara radikal,
sistematis dan universal. Dasar-dasar agama yang dipersoalkan dipikirkan menurut logika
(teratur dan disiplin) dan bebas.