PROPOSAL
PROPOSAL
DI SUSUN OLEH
NIM : 11.028
PRABUMULIH
2019
KATA PENGANTAR
HALAMAN
DAFTAR ISI i
BAB 1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Tujuan Umum 3
2) Tujuan Khusus 3
Manfaat Penelitian 3
Relevansi 4
Konsep Persepsi 5
Kerangka Konseptual 11
BAB 3 METODE PENELITIAN 12
Identifikasi variabel 13
Definisi Operasional 14
Sampling Desain 15
Populasi 15
Sampel 15
Sampling 15
Pengumpulan Data 15
1) Instrument 15
Analisa Data 16
Etika Penelitian 16
1) Informed consent 16
2) Anonimity 17
Confidentiality 17
Keterbatasan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN :
2. Lembar Kuesioner 21
BAB 1
PENDAHULUAN
Asi (Air Susu Ibu ) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta
mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang
dibuat manusia ataupun susu hewan, seperti susu sapi. ASI mengandung lebih dari
200 unsur- unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, faktor pertumbuhan , hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih.
Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang antara satu dengan yang
lainnya.
Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat
perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI tidak saja menyediakan
perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang sisitem
kekebalan bayi itu sendiri. Dengan adanya zat kekebalan ini bayi ASI eksklusif akan
mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3 4 bulan. Bayi
manusia sendiri termasuk kelompok bayi yang pada waktu lahir masih sangat belum
matang sehingga tergantung penuh pada orang tua. Untuk perawatan serta untuk
kelangsungan hidupnya diperlukan waktu sekitar 4 4,5 bulan agar berat badan
dapat digandakan 2 kali berat lahirnya. Ini merupakan salah satu alasan mengapa
ASI eksklusif harus diberikan pada bayi usia 0 4 bulan, bahkan pada tahun 1999,
penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek (1995), diperoleh fakta bahwa yang
memberi ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu
tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-
ibu tersebut tak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI, sedangkan
70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Utami Roesli,
2000;2). Di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar jumlah ibu menyusui pada tahun
2000 sebanyak 5329 orang, tetapi yang memberikan ASI Eksklusif hanya 792 orang.
pemberian makan bayi yang alamiah, dan ini oleh ibu-ibu dianggap hal biasa yang
tidak perlu diketahui atau dipelajari, padahal ASI khususnya ASI eksklusif adalah
suatu ilmu yang relatif baru, sehingga masih harus dipelajari dan dikembangkan.
persepsi, hal ini akan lebih menambah kompleks permasalahan penggalakan ASI
eksklusif. Persepsi yang salah tentunya akan berefek terhadap perilaku yang salah
pula.
Penggunaan Air Susu Ibu (PP-ASI) , karena dampaknya yang luas terhadap status gizi
dan kesehatan Balita. Program prioritas ini berkaitan juga dengan dengan
kesepakatan global antara lain: Deklarasi Innocenti (Italia) tahun 1990 tentang
untuk pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Konferensi Tingkat
Tinggi tentang kesejahteraan anak tahun 1990 salah satu kesepakatannya adalah
pemberian ASI saja untuk 4 6 bulan pertama kehidupan anak dan memenuhi
kebutuhan makanan anak berusia muda pada tahun-tahun rawan (Utami Roesli,
2000;4). Pada peringatan Pekan ASI sedunia tahun 1999, telah dicanangkan kembali
Gerakan Masyarakat peduli ASI pada tanggal 2 Agustus oleh Presiden RI.
ASI eksklusif, menyadari akan hal ini maka perlu dilakukan penelitian tentang
bagaimana persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif, sehingga hasil penelitian
ini diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk para perawat
dalam meningkatkan Asuhan keperawatan pada ibu menyusui terutama dalam hal
Apakah faktor usia berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif ?
Apakah faktor pendidikan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI
Eksklusif ?
Apakah faktor lingkungan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI
Eksklusif ?
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi seberapa jauh usia berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang
Eksklusif.
4) Dapat digunakan sebagai sarana untuk menyusun strategi yang tepat dalam
1.5 Relevansi
Menyusui adalah suatu proses alamiah, yang sudah dilakukan oleh ibu-ibu
sejak jaman dahulu. Namun demikian menyusui khususnya yang secara eksklusif
seringkali kurang mendapat perhatian, Hal ini disebabkan kurang adanya informasi,
bahkan ibu-ibu sering mendapatkan informasi yang salah tentang manfaat ASI
Oleh karena itu perawat harus berusaha meluruskan berbagai macam persepsi ini
melalui Asuhan Keperawatan Ibu Menyusui, sehingga timbul persepsi yang sama dan
tentunya dengan persepsi yang sama diharapkan akan merubah perilaku ibu tentang
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar persepsi, ASI Eksklusif dan
dan bentuknya. Konsep dasar ASI Eksklusif meliputi pengertian ASI Eksklusif, tujuan
pemberian ASI Eksklusif, prosedur pemberian ASI Eksklusif, dan manfaat ASI Eksklusif.
1) Pengertian persepsi
Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia
1999;110).
pesan (Rakhmat,2000;51).
stimulus/obyek tadi dibawa ke otak, dari otak muncul respon yang akan
Faktor usia
Faktor kematangan
Halusinasi adalah kondisi persepsi dengan tidak adanya obyek (salah persepsi
terhadap obyek)
Osilasi adalah salah persepsi karena perhatian yang beralih baik dengan ada
Stereotipy adalah persepsi yang salah karena praduga yang miring atau buruk
ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja pada usia 0 4 / 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, , biskuit, bubur nasi, dan
Psikologi ibu
Kelainan anatomi
Gizi ibu
Kolostrum
Yaitu ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 atau ke-7,
ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang
baru lahir.
ASI transisi/peralihan
ASI yang keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14, kadar
ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan seterusnya, komposisi relatif
konstan.
Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA,
diberi ASI eksklusif akan mempunyai kadar kolesterol yang lebih tinggi.
oleh fermentasi akan diubah menjadi asam laktat yang akan memberikan
suasana asam pada usus bayi yang akan menghambat pertumbuhan
syaraf, dan retina, lactoferrin untuk: mengangkut zat besi dari ASI
ASI mengandung vitamin dan mineral yang lengkap, meski kadar mineral
ASI relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
Makanan ibu
Untuk membantu produksi ASI makan ibu harus memenuhi jumlah kalori,
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk
(1) Cara memegang bayi: Cara biasa dengan bantal, Foot ball potition,
Kombinasi lainnya
(2) Lama menyusui bayi: Menetek tidak terjadwal (on demand), Payudara
Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu
dengan cara kepala bayi berada di siku bagian dalam lengan kiri, hadapkan bayi pada ibu,
letakkan lengan bayi diseputar punggung ibu dan tangan kiri ibu memegang bokong bayi
Tangan kanan menyangga payudara kiri dengan ke-4 jari dan ibu jari menekan payudara
Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara, tunggu sampai mulut bayi membuka
lebar.
Masukkan secepatnya seluruh puting payudara sampai areola kedalam mulut bayi hingga
Dekap bayi ketubuh ibu dengan lengan kiri, hingga ujung hidung bayi menyentuh
payudara , tekan sedikit payudara bagian atas dengan tangan kanan hingga hidung bayi
Bila bayi selesai menetek, untuk melepaskan jangan sekali-kali menarik puting susu
secara tiba-tiba, tetapi dengan cara tekanlah dagu bayi atau pijitlah hidungnya dan paling
baik dengan kelingking ibu yang bersih masukkan kedalam sudut mulut bayi.
Sebelum disusukan pada payudara sebelahnya, sendawakan dahulu bayi agar tidak
muntah.
Setiap kali menetek sebaiknya ditetekkan pada ke dua payudara bergantian, mulailah
menyusui dengan payudara yang terakhir diberikan tadi. Lama menyusui untuk payudara
Bagi Bayi
Bagi ibu
Menjarangkan kehamilan
Mengecilkan rahim
Bagi negara
nafas.
membangun negara
Bagi lingkungan
tentang Pemberian
Input Pemberian ASI
ASI Eksklusif
Eksklusif
Faktor yang mempengaruhi Prosedur :
persepsi:
Lama
Usia
Cara
Pendidikan
Frekuensi
wawasan
Kematangan
Pembawaan
- proses mental
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
cross sectional ,yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana tiap subyek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap suatu karakter atau
variabel subyek pada saat pemeriksaan, hal ini tidak berarti bahwa subyek diamati
Usia Lama
Pendidikan Cara
Manfaat
Kematangan
Pembawaan
- proses mental
Diteliti
adalah:
Usia Klien
20 tahun
21 30 tahun
31 40 tahun
40 tahun
Pendidikan
- Tidak tamat SD
- SD
- SMP
- SMA
- PT
3) Lingkungan
Dukungan suami
- Cara pemberian
- Lama pemberian
- Frekuensi pemberian
1.Independent:
21 30 th 21 30 th skor 2
31 40 th 31 40 th skor 3
40 th - 40 th skor 4
- Pendidikan Pendidikan formal Tidak tamat SD Kuesioner Ordinal Tidak tamat SD skor 1
yang ditempuh
SD SD skor 2
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor
Eksklusif
3.5 Sampling desain
3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo,
1993:35).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang berkunjung ke Puskesmas
Nglegok Blitar.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 1993). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang
Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi:
Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi (Burns & Grove, 1991;37).
Penelitian ini menggunakan menggunakan consecutive sampling . Pada sampling ini setiap
klien yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu
Pengumpulan Data
Instrument
Instrumen untuk pengumpulan data berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Untuk
mengukur persepsi digunakan skala Likert, responden ditanya untuk mengidentifikasi apakah
sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju ( skor 0 3 ) dengan pernyataan yang
diajukan.
Waktu: ?
Analisa Data
Dari hasil pengisian kuesioner, akan dijelaskan secara diskriptif dengan menggunakan tabel
SD
Keterangan : X = Skore responden
Kemudian untuk mengetahui kategori persepsi responden dicari median nilai T ( Md T) dalam
(Azwar, 1998).
Untuk mengetahui pengaruh faktor usia, pendidikan, dan lingkungan terhadap persepsi ibu tentang
pemberian ASI Eksklusif, dilakukan dengan uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan p 0,05
Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari FK Unair dan permintaan ijin ke
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang tembusannya disampaikan ke Kepala Puskesmas
Nglegok Blitar. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan
Informed consent
Informed consent atau lembar persetujuan diberikan pada subyek yang akan diteliti. Peneliti
menjelaskan maksu dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama
dan sesudah pengumpulan data. Jika Ibu menyusui bersedia diteliti, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika ibu menyusui menolak untuk diteliti maka
Untuk menjaga kerahasiaan ibu menyusui, peneliti tidak mencantumkan nama koresponden
pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing
lembar tersebut.
Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi ibu menyusui dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja
Keterbatasan
Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti sendiri tanpa melakukan uji coba, oleh karena itu
validitas dan reliabilitasnya masih perlu diuji coba, dan pengumpulan data dengan kuesioner ini jawaban
lebih banyak dipengaruhi oleh sikap dan harapan-harapan pribadi yang bersifat subyektif, sehingga
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Alkatiri, S. (1996). Kajian Imunoglobulin di dalam ASI. Airlangga University Press. Surabaya.
Akre, J. (1994). Pemberian Makanan Untuk Bayi (Dasar-dasar Fisiologis), alih bahasa Sri Durjati
Boedihardjo. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta.
Atkinson, R.L. Pengantar Psikologi. Interaksara, alih bahasa Dr. Widjaya Kusuma. Batam Centre.
Abraham, C. & Shanley, E. (1997). Psikologi Sosial Untuk Perawat, alih bahasa Leoni Sally M. EGC. Jakarta.
Brockopp, D.Y. & Hasting-Tolsma, M.T. (1995). Dasar-dasar Riset Keperawatan alih bahasa Yasmin Asih,
Aniek Maryunani. EGC. Jakarta.
Depkes RI. (1992). Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Proyek Perbaikan Gizi. Jatim.
Depkes RI. (1993). Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarata.
Hamid, Achir Y.S. (1999). Buku Ajar Riset Keperawatan I. Widya Medika. Jakarta.
King, F.S. (1993). Menolong Ibu Menyusui. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Nursalam, & Pariani, S. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV. Sagung Seto.
Jakarta.
Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1991). Nursing Research. Principles and Methods. 4th. Ed. J.B. Lippincott Co.
Philadelphia.
Riadi, S. & Tjokronegoro, A. (1992). Apa Yang Ingin Anda Ketahui Tentang ASI. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Suharyono, Suradi, R. & Firmansyah, A. (1989). Air Susu Ibui Tinjauan Dari Beberapa Aspek. FKUI. Jakarta.
Suhardjo. (1992). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Kanisius. Yogyakarta.
WHO. (199$). Melindungi, Meningkatkan dan Mendukung Menyusui, diterjemahkan oleh Chalik, dkk.
Jakarta.