Anda di halaman 1dari 25

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“OKASAN” ONIGIRI KAYA RASA NUSANTARA: INOVASI PANGAN


LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF MENU PRAKTIS BERENERGI

BIDANG KEGIATAN
PKM-K
(Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan)

Diusulkan oleh :
Raehana Saria Gahari NIM: 135100109111001 (2013)
Rani Susanti NIM:125100100111023 (2012)
Khoiroh Inda Dini NIM:125100101111060 (2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

i
DAFTAR ISI

PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN …………………… i


DAFTAR ISI ………….……………………………………………………….. ii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. iv
RINGKASAN………………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 2
1.2 Deskripsi Produk……………………………………………………………. 3
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 3
1.4 Urgensi Kegiatan Kewirausahaan…………………………………………… 3
1.5 Peluang Usaha ……………………………………………………………. 3
1.6 Luaran yang Diharapkan……………………………………………………… 4
1.7 Manfaat Kegiatan……………………………………………………………. 4
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Analisis Pasar……………………………………………………………….. 4
2.2 Potensi Sumber Daya………………………………………………………… 5
2.3 Peluang Pasar………………………………………………………………… 5
2.4 Rencana Penjualan …………………………………………………………. 6
2.5 Struktur Organisasi…………………………………………………………. 6
2.6 Analisis Kelayakan Usaha…………………………………………………… 7
2.7 Proyeksi Profit …………………………………………………………. 8
2.8 Keberlanjutan Usaha…………………………………………………………. 8
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Standarisasi SOP (Standard Operational Procedures) …………………… 9
3.2 Pembuatan Produk………………………………………………………….. 9
3.3 Riset dan Orientasi Pasar……………………………………………………. 9
3.4 Produksi…………………………………………………………………….. 9
3.5 Pemasaran dan Penjualan …………………………………………………… 9
3.6 Sertifikasi (Dinkes PIRT dan BPOM MUI)………………………………… 9
3.7 Evaluasi Hasil Kegiatan…………………………………………………….. 9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya …………………………..……………………………….. 10

ii
4.2 Jadwal Kegiatan …………………………..……………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………..……………………………… 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
Ketua …………………………..………………………………………….. 11
Anggota 1 …………………………..………………………………………. 12
Anggota 2 …………………………..………………………………………. 13
2. Lampiran 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN DANA
a. Peralatan Penunjang …………………………..………………………… 14
b. Bahan Habis Pakai ………………………….…..………………………. 14
c. Perjalanan …………………………..………………………………….... 15
d. Lain-lain …………………………..…………………………………….. 15
3. Lampiran 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA
DAN PEMBAGIAN TUGAS …………………………..……… 16
4. Lampiran 4. SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA ……………… 17
5. Lampiran 5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN OKASAN
a. Okasan …………………………..………………………………………. 18
b. Isian Okasan …………………………..…………………………………. 18
6. Lampiran 6. GAMBAR PRODUK DAN ATRIBUT USAHA
a. Gambar Produk …………………………..……………………………. 19
b. Contoh Label Kemasan …………………………..…………………… 19
c. Kemasan Sekunder …………………………..………………………. 19
d. Desain maskot Okasan …………………………..………………….. 19
e. Desain Gerai Okasan …………………………..………………………. 20
f. Desain Café Okasan …………………………..……………………… 20
g. Desain Banner Okasan…………………………..……………………… 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik keberlanjutan Usaha Okasan …………………………………. 8


Gambar 2. Produk Okasan ……………………………………………………….. 19
Gambar 3. Label kemasan Okasan ………………………………………………. 19
Gambar 3. Kemasan sekunder Okasan ………………………………………….. 19
Gambar 4. Desain Maskot Okasan ………………………………………………. 19
Gambar 5.Desain gerai Okasan ………………………………………………… 20
Gambar 6. Desain Café Okasan …………………………………………........... 20
Gambar 7. Desain Banner Okasan …………………………..………………….. 20

iv
1

RINGKASAN

Manusia semakin sibuk dan dinamis untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin
beragam. Kegiatan yang sibuk membuat manusia melupakan makan dan membiarkan tubuhnya
dalam keadaan lapar. Padahal lapar dapat mengakibatkan menurunnya kinerja otak sehingga
aktivitas yang dilakukan kurang optimal. Untuk mengatasi rasa lapar, sebagian besar dari mereka
mengisi perut dengan makanan kecil seperti roti dan kue. Padahal terlalu sering mengonsumsi
makanan kecil serupa dapat menimbulkan efek ketagihan yang disebabkan oleh kondisi lambung
yang belum terpuaskan, sehingga dapat memicu berat badan berlebih. Makanan penghilang lapar
yang paling baik adalah nasi karena mengandung karbohidrat yang memberikan energi secara
optimal. Namun mengonsumsi nasi perlu waktu lama dan tidak dapat dilakukan sambil beraktivitas.
Oleh karena itu, orang dengan kesibukan tinggi memerlukan makanan kaya karbohidrat yang
praktis, salah satu solusinya adalah dengan mengemas nasi menjadi Onigiri, yang merupakan nasi
kepal khas Jepang.
Banyak konsumen Indonesia yang menyukai konsep kuliner Jepang, sehingga usaha kuliner
dengan konsep tersebut memiliki potensi tinggi. Di sisi lain, semakin banyaknya konsep makanan
luar negeri yang masuk ke Indonesia, membuat masyarakat melupakan budayanya sendiri. Oleh
karena itu, kami menciptakan Okasan, Onigiri bakar aneka isi dengan rasa-rasa khas Nusantara.
Selain praktis, Okasan merupakan alternatif makanan Jepang yang mudah diterima di lidah orang
Indonesia. Tujuan dibuatnya produk ini adalah agar konsumen dapat mengonsumsi nasi secara
praktis, mengurangi konsumsi snack berlebihan, dan mengangkat tentang budaya Indonesia melalui
perantara konsep kuliner Jepang, yang saat ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat.
Kami memperkenalkan Okasan dengan membagikan sampel gratis dan memberikan diskon
kepada konsumen, untuk sekaligus melakukan uji pasar. Dari hasil uji pasar, kami akan melakukan
perbaikan produk, lalu memasarkannya di area kampus daerah Malang, membukai gerai di Malang
Town Square dan jalan Sigura-gura, dengan harga Rp. 4500,00. Salah satu cara pemasaran kami
adalah menggunakan agen distributor, dengan harga jual kepada agen sebesar Rp. 3700,00. Target
pasar kami adalah golongan ekonomi menengah ke atas. Untuk mencapai target tersebut kami
melakukan promosi secara off-line dan on-line.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha, periode pengembalian modal Okasan adalah 22 hari
dengan kapasitas 100 buah per hari. Seiring dengan perluasan pemasaran yang kami lakukan kami
merancang strategi keberlanjutan usaha berupa membuka gerai pada bulan ke-4, membuat café pada
bulan ke-7, membuka cabang produksi di Yogyakarta dan formulasi Okasan vegetarian pada bulan
ke -10, dan membuat cabang café di Surabaya, Blora, Semarang, Bogor, dan beberapa daerah di
Yogyakarta.

Kata Kunci : nasi, praktis, khas Nusantara


2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman menuntut manusia semakin aktif dan dinamis dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup yang semakin beragam. Dinamisasi aktivitas perlu didukung asupan
energi yang seimbang, namun aktivitas tinggi membuat kebanyakan orang melupakan kebutuhan
utama, yaitu makan. Sehingga sebagian besar orang dengan kesibukan tinggi membiarkan
tubuhnya dalam keadaan lapar. Saat lapar kinerja otak menurun, sehingga manusia mudah lupa,
tidak fokus, mudah marah, mengantuk, memicu penyakit maagh, dan kualitas kinerja menjadi
buruk. Menurut Harvard Men’s Health, orang yang jarang sarapan dan makan tidak teratur
memiliki resiko obesitas empat kali lebih besar (Ostherath dan Goertz, 2012). Selain itu, makan
secara teratur akan memberikan berat badan yang ideal.
Rasa lapar muncul ketika kadar gula darah menurun. Gula darah tersedia dalam bentuk
glukosa, yang merupakan bentuk penyimpanan karbohidrat dalam tubuh. Karbohidrat merupakan
sumber energi penting karena menyediakan 50-75% dari total kebutuhan energi, dengan anjuran
kisaran sebaran energi gizi makro sebesar 40-60%, jauh lebih tinggi daripada kebutuhan zat-zat
lain. Makanan dengan kandungan karbohidrat tertinggi adalah nasi, yaitu mengandung 81 gram
karbohidrat yang menghasilkan energi sebesar 365 kcal. Nasi terdiri dari 80% karbohidrat,
sisanya adalah air, protein, dan serat (Ostherath dan Goertz, 2012). Kandungan air dan
karbohidrat membuat nasi lebih cepat diserap, sehingga dapat menghasilkan energi dengan cepat.
Nasi juga merupakan sumber zat mangan dan protein, serta tidak mengandung lemak jenuh dan
kolesterol.
Namun, kebanyakan orang dengan aktivitas tinggi kesulitan mengonsumsi nasi karena
proses konsumsinya perlu waktu lama dan tidak dapat dilakukan sambil beraktivitas. Sehingga,
mereka memilih mengganjal perut dengan makanan ringan seperti roti dan kue, padahal asupan
energi yang didapatkan tidak seoptimal nasi. Pada roti misalnya, hanya mengandung 51 gram
karbohidrat dengan energi sebesar 266 kcal (Ostherath dan Goertz, 2012). Selain itu, semakin
banyak mengonsumsi makanan kecil serupa, akan meningkatkan kecenderungan konsumsi snack
berlebihan, karena menimbulkan efek ketagihan yang disebabkan oleh kondisi lambung yang
belum terpuaskan sehingga dapat memicu berat badan berlebih.
Untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan inovasi makanan kaya karbohidrat yang
praktis dan dapat dikonsumsi sambil beraktivitas. Salah satu caranya adalah menciptakan inovasi
nasi yang dibuat menjadi Onigiri. Onigiri merupakan makanan khas Jepang, berupa nasi kepal
yang dilengkapi dengan nori atau rumput laut. Banyak konsumen Indonesia yang menyukai
konsep kuliner Jepang, sehingga respon pasar terhadap produk serupa cukup tinggi. Oleh karena
3

itu, konsep Onigiri tersebut sangat potensial untuk mendapat respon positif oleh konsumen
sekaligus mengatasi permasalahan konsumsi orang-orang dengan aktivitas tinggi.
Namun, semakin banyaknya makanan berkonsep luar negeri, khususnya Jepang,
membuat masyarakat Indonesia melupakan budayanya sendiri. Padahal, Indonesia memiliki
kuliner khas yang sangat kaya ragam dan harus dilestarikan. Untuk menarik perhatian
penggemar budaya Jepang kepada budaya Indonesia, salah satu cara yang efektif adalah dengan
memadukan kedua budaya tersebut. Oleh karena itu, kami menciptakan inovasi produk
berkonsep Jepang bernuansa Nusantara, yaitu Onigiri bakar yang di dalamnya berisi lauk dengan
rasa-rasa khas Indonesia, seperti rendang, soto Betawi, sate Madura, dan lain-lain. Selain dapat
mengatasi kedua permasalahan di atas, konsep baru ini juga mampu menjadi alternatif makanan
Jepang yang lebih mudah diterima di lidah orang Indonesia.
1.2 Deskripsi Produk
Nasi Kepal bakar, berisi bakso, jamur, sayuran, atau lainnya (lampiran 6, gambar 2).
Pilihan rasa: Rendang, Sate Madura, Coto Makasar, Soto Betawi, Rawon.
Kemasan primer (bersentuhan langsung dengan produk): Daun pisang
Kemasan sekunder (kemasan luar): Kertas, berisi informasi produk dan nilai edukasi budaya
karena tercetak mengenai deskripsi budaya daerah tertentu di Indonesia (lampiran 6, gambar 3).
1.3 Rumusan Masalah
a. Aktivitas padat membuat manusia melupakan kebutuhan tubuh untuk makan, padahal makan
merupakan sumber energi penting untuk beraktivitas.
b. Manusia dengan frekuensi aktivitas tinggi memiliki pola makan tidak teratur dan sering
mengonsumsi snack yang secara tidak langsung mengakibatkan berat badan berlebihan.
c. Masyarakat Indonesia yang menyukai budaya Jepang, kurang mengenal budayanya sendiri.
1.4 Urgensi Kegiatan Kewirausahaan
a. Memberikan solusi kreatif bagi konsumen yang membutuhkan alternatif menu
mengenyangkan yang praktis.
b. Menstimulasi perkembangan industri kuliner inovatif sebagai bagian dari industri kreatif
dengan prospek bisnis yang menguntungkan.
c. Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan memberikan kesempatan bekerja
paruh waktu bagi mahasiswa.
1.5 Peluang Usaha
a. Potensi Pasar
1) Konsumen Internal (karyawan), ketersediaan konsumen internal cukup banyak, yaitu
berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
4

2) Konsumen Eksternal (pembeli), sasaran pasar awal kami adalah mahasiswa, pegawai, dan
masyarakat umum di daerah Malang. Berdasarkan pengamatan kami, daya beli konsumen
tersebut sangat tinggi, dan respon pasar terhadap produk baru sangat positif.
b. Daya Jual
Kelebihan Okasan adalah sebagai produk yang praktis, unik, inovatif, dengan pilihan rasa
sesuai lidah konsumen Indonesia, dan dapat menjadi solusi alternatif bagi konsumen,
sehingga produk ini memiliki daya jual tinggi.
c. Potensi Pengembangan usaha
1) Daya beli konsumen yang tinggi terhadap produk unik dan menarik.
2) Optimalisasi pemanfaatan bahan pokok berupa beras lokal menjadi produk yang inovatif.
3) Menghasilkan profit tinggi dengan teknologi sederhana.
4) Menciptakan lapangan kerja baru yang menjanjikan.
1.6 Luaran yang Diharapkan
1. Okasan sebagai alternatif menu praktis, yang dapat dikonsumsi sambil beraktivitas.
2. Okasan mampu menjadi inovasi baru pangan lokal yang dikemas menarik, dengan
mengangkat tema rasa-rasa khas Nusantara.
3. Menstimulasi Penambahan lapangan kerja.
1.7 Manfaat Kegiatan
1. Bagi mahasiswa, meningkatkan kepekaan dan kreativitas bisnis dalam mengatasi masalah
yang berkembang di masyarakat dan menemukan solusi yang tepat.
2. Bagi pemerintah, ikut serta menningkatkan pendapatan negara apabila produk ini telah
berkembang dalam skala besar, dan membantu mengurangi pengangguran.
3. Bagi masyarakat, tersedianya produk baru yang inovatif sebagai solusi menu praktis,
mengenyangkan dan berenergi.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Pasar


Kami melakukan analisis pasar dengan metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning):
a. Segmenting / Segmentasi
Berdasarkan fungsional produk sebagai menu praktis untuk konsumen yang sibuk dan sebagai
produk edukasi budaya, segmen pasar yang kami bidik adalah konsumen dengan golongan
ekonomi menengah ke atas, dari usia anak, remaja, dan dewasa.
b. Targetting / Target
1) Akademisi (dosen dan mahasiswa)
2) Masyarakat umum (berbagai profesi)
5

c. Positioning / Posisi
Posisi produk Okasan di pasaran adalah sebagai alternatif menu makanan praktis yang dapat
dikonsumsi sambil beraktivitas, serta sebagai produk unik dengan konsep akulturasi budaya
kuliner Jepang-Indonesia.
2.2 Potensi Sumber Daya
a. Sumber daya manusia tersedia, yaitu pelaku kegiatan PKM sebagai owner dan pelaksana,
serta karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar dan mahasiswa yang berminat bekerja
paruh waktu.
b. Ketersediaan bahan baku dapat dipenuhi secara kontinyu karena terbuat dari komoditas lokal
yang selalu tersedia di pasaran.
2.3 Peluang Pasar
a. Analisis Pesaing
Pesaing produk kami adalah makanan-makanan ala Jepang.
Kekuatan kami dibanding para pesaing, yaitu:
1) Mampu menyediakan produk serupa dengan harga lebih murah.
2) Dijual di area sekitar konsumen sasaran sehingga mudah diperoleh.
3) Memiliki piilihan rasa khas Nusantara yang lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia.
4) Produk ala Jepang yang lebih unik, menarik, dan memuat nilai edukasi budaya Nusantara.
b. Bauran Pemasaran
Terdapat 4 bauran pemasaran yang disebut dengan 4P, yaitu:
1) Product (Produk)
Okasan adalah produk nasi kepal bakar berisi lauk aneka rasa khas Nusantara. Kelebihan
produk Okasan yaitu dapat dimakan kapan saja dan dimana saja, memberi rasa kenyang,
serta berkonsep unik, menarik, dan memberikan edukasi budaya Nusantara.
2) Price (Harga)
Harga jual Okasan adalah Rp.4500,00, dan harga jual khusus agen adalah Rp. 3700,00.
3) Place (Penempatan)
Okasan akan dijual di beberapa tempat, menyesuaikan dengan sasaran pasar.
a) Konsinyasi (titip jual) di kantin kampus daerah Malang, yaitu UB, Polinema, Poltekkes,
UM, UMM, UIN, dan ITN.
b) Penjualan langsung oleh agen di kelas perkuliahan di kampus (tersebut di atas).
c) Membukai gerai di tempat strategis, yaitu area kampus (tersebut di atas), Malang Town
Square, dan tempat lain yang akan ditentukan setelah perluasan pemasaran lanjutan.
4) Promotion (Promosi)
Strategi Promosi yang akan kami lakukan yaitu:
6

a) Promosi On line : melalui pemasangan iklan di website dan social media.


b) Promosi Off line
 Penyebaran Media Promosi : Menyebarkan brosur, menempelkan poster, dan
mempromosikan dengan banner (lampiran 6, gambar 7) yang dipasang di beberapa
tempat strategis.
 Special Promo
 Harga Agen: diskon untuk pembelian 10 buah sekaligus.
 Pemberian Kupon: pemberian kupon untuk setiap pembelian 2 Okasan, dan 10
kupon dapat ditukar dengan 1 Okasan.
 Morning Delivery:memberikan layanan pesan antar khusus pagi hari untuk
mempermudah kegiatan sarapan bagi konsumen yang beraktivitas sejak pagi.
 Lomba berhadiah
 Okasanovation (Okasan innovation): lomba inovasi produk Okasan.
Merupakan strategi untuk mengetahui keinginan pasar terhadap produk
Okasan, sehingga Okasan dapat memenuhi keinginan pasar dan dapat bertahan
di tengah persaingan pasar.
 Okasashin: lomba foto makan Okasan, merupakan strategi untuk
mempopulerkan Okasan di kalangan konsumen.
2.4 Rencana Penjualan
a. Konsinyasi atau titip jual (UB, Polinema, Poltekkes, UM, UMM, UIN, dan ITN)
b. Kemitraan, bermitra dengan mahasiswa sebagai agen penjual.
c. Dirrect selling (pejualan langsung)
1) Membuka Gerai (lampiran 6, gambar 5): area kampus, Malang Town Square, Ijen)
2) Mengikuti Pameran Kuliner
3) Menjual di kelas perkuliahan
2.5 Struktur Organisasi

General Manager dan Personalia


(Raehana Saria Gahari)
(mengkoordinasikan seluruh sistem secara fungsional dan mengatur karyawan)

Marketing Manager dan Bendahara Production and Stock Manager


(Rani Susanti) (Khoiroh Inda Dini)
(menentukan pemasaran dan mengatur (mengatur produksi dan persediaan bahan baku)
keuangan)
7

2.6 Analisis Kelayakan Usaha


a. Bahan habis Pakai
Tabel 3. Biaya Variabel
Komponen Biaya/ Hari Biaya /kemasan
Minyak goreng 600 6
Total Bumbu Dapur 34500 345
Isi onigiri (bakso dan jamur) 10000 1000
Nori 25000 250
Beras 33250 332,5
Beras ketan 8400 84
Kemasan :
 Daun pisang 2500 25
 kemasan produk 50000 500
 Sticker 10000 100
Jumlah 264.250 2642.5
Biaya Variabel satu bulan = Rp 264.250 x 17 hari = Rp 4.492.250,00
Kapasitas Produksi (17 hari aktif ) = 100 buah x 17 hari = 1700 buah
Tabel 4. Biaya Overhead
Jenis Kebutuhan/bulan Harga Satuan Biaya/Bulan
Gas 4/bulan 18000 72000
Gaji Karyawan 3 orang 450000 1350000
Listrik dan air 1/bulan 200000 200000
TOTAL 1622000
Keterangan : Karyawan terdiri dari 2 orang karyawan produksi , 1 orang distributor
Biaya Variabel + Overhead = 4.492.250,00+ 1.622.000,00 = Rp 6.114.250,00
Biaya Produksi / Buah = Rp 2642,5
Harga Jual per buah = 2642,5 + (65%x 2642,5) = 4360,125 = Rp. 4500,00
b. Biaya Tetap
Tabel 5. Biaya Tetap
Jenis Harga
Kompor Gas, Tabung Gas, Regulator 460000
Stearofoam 18000
1 Set Toples dan wadah penyimpanan 50000
Alat dapur 280000
Cetakan onigiri 40000
Termos Nasi Besar 320000
Kulkas 1500000
Outlet dan Perlengkapan 1000000
Jumlah 3.668.000

c. Break Event Point (BEP)


Keterangan : AC (Annual Cost) = Biaya Tahunan;
AR (Annual Revenue) = Penjualan Tahunan;
Tingkat bunga: 15 %, rencana investasi minima : 5 tahun.
 AC =Biaya Tetap(A/P, 15,5)+(Biaya overheadx12 bulan)(A/P, 15,5)+Biaya Produksi.X
AC = 3.668.000 (0,2983) + (1.622.000x 12) (0,2983) + 2642,5 X
8

=1.074.724 + 5.806.111,2 + 2642,5


= 6.880.835,2+ 2.642,5 X
 AR = 4500 X
 AC = AR
 6.880.835,2+ 2642,5 X = 4500 X
X = 3668,8 = 3669 buah
Kondisi impas tercapai jika produksi minimal 3669 buah per tahun
d. Net Present Value (NPV)
Penjualan per tahun : 4500 x 100 buah x 17 hari x 12 bulan = 91.800.000
Depresiasi alat 20% : 20% x 3.668.000 = 733.600
Asumsi : produk terjual sebanyak 80% dari produk yang diproduksi.
Pendapatan per tahun: 80% penjualan per tahun - biaya variabel per tahun
NPV = - Biaya tetap + Pendapatan per tahun (P/A,15,5)+Depresiasi alat (P/A,15,5)
=-3.668.000+((80%x91.800.000)-(4.492.250x12))(P/A,15,5) + 733.600 (P/F,15,5)
= - 3.668.000+ 19.533.000 (3,352) + 744.600 (0,4972)
= 62.176.831,12
e. Pay Back Periode (PBP)
PBP = investasi / NPV = 3.668.000 / 62.176.831,12 = 0,06 tahun = 22 hari
Seluruh Modal akan kembali dalam waktu 22 hari
2.7 Proyeksi Profit
Tabel 6 Proyeksi Penjualan selama program (5 bulan)
Sigura- Jumlah
UIN gura dan Produk
UB UM Polinema Malang ITN Matos Ijen total
Bulan 1 765.000 510.000 0 425.000 0 0 0 1700 1.700.000
Bulan 2 1.020.000 850.000 425.000 680.000 425.000 0 0 3400 3.400.000
Bulan 3 1.105.000 935.000 510.000 765.000 510.000 0 0 3825 3.825.000
Bulan 4 1.700.000 1.190.000 850.000 1.020.000 850.000 0 1.700.000 4300 4.300.000
Bulan 5 1.870.000 1.360.000 1.020.000 1.190.000 1.020.000 2.040.000 2.040.000 10.700 10.700.000
2.8 Keberlanjutan Usaha
Buka Cabang
Café
Buka OKASAN di
Cabang Blora,
produksi di Surabaya,
Pembuatan Yogyakarta Semarang,
Bogor, dan
Membuka
Café dan
beberapa
Gerai Okasan formulasi
daerah di
Penjualan di Okasan OKASAN Yogyakarta
kampus vegetarian
kampus
Bulan 1 Bulan 4 Bulan 7 Bulan 10 Bulan12
Gambar 1. Grafik keberlanjutan Usaha Okasan
9

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Standarisasi SOP (Standard Operational Procedures)


Menentukan aturan baku pembuatan Okasan, baik dari segi cara pembuatan, komposisi, dan
sanitasi.
3.2 Pembuatan Produk
a. Bahan; Okasan terbuat dari beras lokal pilihan, beras ketan, dan dibalut nori atau rumput laut
panggang. Di dalamnya terdapat isian lauk berupa bakso, jamur, atau sayuran, dengan varian
rasa rendang, coto Makassar, sate Madura, rawon, dan soto Betawi.
b. Alat : kompor gas, dandang pengukus, centong, pisau, pencetak, timbangan, dan spatula.
c. Cara Pembuatan : Lampiran 5
3.3 Riset dan Orientasi Pasar
Mengenalkan Okasan di pasaran melalui sample gratis dan membagikan brosur. Melakukan uji
pasar terhadap produk Okasan berdasarkan kesukaan konsumen.
3.4 Produksi
Produksi dilakukan setiap hari Senin-Kamis oleh pelaksana kegiatan, dibantu oleh karyawan
produksi, di bawah tanggungjawab manajer produksi.
3.5 Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan penjualan dilakukan sesuai dengan strategi pemasaran dan rencana penjualan,
dan diatur oleh manajer pemasaran atau marketing.
3.6 Sertifikasi (Dinkes PIRT dan BPOM MUI)
Pendaftaran sertifikasi halal dan nomor PIRT dilakukan untuk menciptakan thrustworthy
konsumen terhadap produk Okasan.
3.7 Evaluasi Hasil Kegiatan
Untuk keberlanjutan usaha, dilakukan evaluasi dan pengaturan sistem yang lebih baik.
10

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1 Peralatan Penunjang (lampiran 2, butir a) 3.668.000
2 Bahan Habis Pakai (lampiran 2, butir b) 6.114.250
3 Perjalanan (lampiran 2, butir c) 1.223.400
4 Lain-lain (lampiran 3, butir d) 1.222.850
Total 12.228.500

4.2 Jadwal Kegiatan


Waktu Kegiatan
No Kegiatan Penanggungjawab
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Persiapan
Pengadaan Bahan Khoiroh
1
Baku
2 Pembelian Alat Khoiroh
Pelaksanaan
Standarisasi SOP Raehana
3 (Standard Operational
Procedures)
4 Pembuatan Produk Khoiroh
Riset dan Orientasi Rani
5
Pasar
6 Produksi Khoiroh
Pemasaran dan Rani
7
Penjualan
8 Sertifikasi Raehana
Pelaporan
Rekapitulasi data hasil Raehana
9
pelaksanaan program
Pembuatan Laporan Raehana
10
Akhir PKM

DAFTAR PUSTAKA

Ostherath dan Goertz. 2012. Reaksi Tubuh bila Kelaparan. http://www.dw.de/reaksi-tubuh-bila-


kelaparan/a-15565152. Diakses pada 18 Oktober 2012 pukul 17.40
14

2. LAMPIRAN 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
a. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (Rp)
Kompor gas,
Untuk memasak
tabung gas, dan 1 460.000 460.000
bahan
regulator
Menghangatkan
Stearofoam 1 18.000 18.000
produk
1 set toples dan
Menyimpan
wadah 1 50.000 50.000
bahan dan bumbu
penyimpanan
Alat dapur Untuk memasak 1 set 280.000 280.000
Mencetak nasi
Cetakan onigiri 1 40.000 40.000
kepal
Termos nasi
Tempat nasi 1 320.000 320.000
besar
Menyimpan
Kulkas 1 1.500.000 1.500.000
bahan
Outlet dan
1 1.000.000 1.000.000
Perlengkapan
Sub Total 3.668.000
b. Bahan Habis Pakai(1 bulan masa kerja)
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (Rp)
Memasak bumbu
Minyak goreng 1020 ml 10.000 10.200
isi
Total bumbu
dapur(rendang,
soto betawi, sate
Bumbu isi onigiri 85 sachet 6.900 586.500
madura, rawon,
coto makassar)

Isi onigiri (bakso


Isian onigiri 4.25 kg 40.000 170.000
dan jamur)
Kelengkapan
Nori 425.000
produk
Beras Bahan utama 59,5 kg 9.500 565.250
Beras ketan Merekatkan nasi 11,9 kg 12.000 142.800
Kemasan
- daun pisang Kemasan dalam 42.500
- kemasan
Kemasan luar 1700 500 850.000
produk
Perekat kemasan
- sticker 1700 100 170.000
dalam
15

Gas 72.000
Gaji karyawan 1350.000
Listrik dan air 200.000 200.000
Sub Total 6.114.250
c. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan (Rp)
Mengetahui
Perjalanan pangsa pasar di
3 orang 100.000 300.000
Survey pasar tempat strategis
di sekitar malang
Perjalanan ke Membeli alat dan
3 orang 25.500 76.500
Pasar besar bahan
Mengangkut
Sewa mobil pick
peralatan 1 mobil 150.000 150.000
up
penunjang
Perjalanan ke
Mengurus nomor
dinas kesehatan 3 orang 42.300 126.900
PIRT
kota malang
Perjalanan ke Mengurus
3 orang 40.000 120.000
BPOM MUI sertifikasi halal
Perjalanan ke Membuat media
3 orang 50.000 150.000
percetakan publikasi
Perjalanan ke
perkantoran,
Melakukan
kampus dan 3 orang 100.000 300.000
publikasi
sekolah di
sekitar malang
Sub Total 1.223.400
d. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (Rp)
Publikasi
 Poster A3 media promosi 25 lembar 1.400 35.000
 X Banner Media promosi 1 28.000 28.000
 Standing X Mengakkan x
1 75.000 75.000
banner banner
 Brosur A5 Media promosi 100 lembar 848,5 84.850
Memperluas
Pameran 200.000
pemasaran
Administrasi
Mendapat
 Sertifikasi halal 600.000 600.000
sertifikat halal
 Pengurusan Untuk mendapat
200.000 200.000
PIRT nomor PIRT
Sub Total 1.222.850
16

3. LAMPIRAN 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama/ Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu Waktu
1 Raehana Teknologi Ilmu dan 6 jam /  Melakukan penjadwalan kegiatan PKM
Saria Hasil Teknologi pekan  Menggkoodinasikan seluruh fungsi agar usaha
Gahari Pertanian Pangan berjalan sesuai system
 Bertanggungjawab dalam pembuatan SOP
keberlangsungan usaha.
 Bertanggungjawab terhadap administrasi
pengurusan sertifikasi halal dan nomor PIRT.
 Melakukan penjadwalan untuk konsultasi
dosen pembimbing
 Mengkoordinasikan kegiatan pembuanga
laporan kemajuan, Monev Dikti, pembuatan
laporan keuangan, dan pembuatan laporan
akhir.
 Mengatur personalia.
2 Khoiroh Teknologi Ilmu dan 6 jam /  Melakukan pencatatan pada log book PKM
Inda hasil Teknologi pekan  Bertanggungjawab terhadap ada atau tidaknya
Dini Pertanian Pangan persediaan bahan baku dan peralatan
 Bertanggung jawab terhadap jalannya
kegiatan produksi setiap hari
 Bertanggungjawab dalam pembuatan SOP
produksi
 Melaksanakan pencatatan jumlah produksi
 Melakukan pencatatan persediaan bahan baku
dan peralatan
 Melakuakan penjadwalan produksi
 Berhubungan dengan manajer keuangan
dalam merencanakan pembelian bahan baku
yang dibutuhkan.
3 Rani Teknologi Ilmu dan 6 jam /  Melakukan pencatatan anggaran yang masuk
Susanti hasil Teknologi pekan dan keluar
Pertanian Pangan  Mengatur jumlah pengeluaran tertentu.
 Bertanggungjawab atas berjalannya orientasi
dan uji pasar
 Mencari pasar potensial
 Bertanggungjawab dalam hal promosi dan
pemasaran
 Berhubungan secara langsung dnegan mitra
usaha
 Membuat laporan keungan PKM.
18

1. LAMPIRAN 5
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN OKASAN
a. Okasan
Penimbangan Beras dan Beras Ketan

Pencampuran Beras dan Beras Ketan

Perendaman Beras dan Beras Ketan selama 30 menit

Pengukusan Campuran Beras dan Beras Ketan selama 30 menit

Penambahan Campuran Beras dan Beras Ketan dengan Air panas dan Kaldu

Pengukusan Campuran Beras dan Beras Ketan selama 30 menit

Pencetakan Nasi Onigiri dan pengisian

Pembakaran

b. Isian Okasan
Pencucian Bakso

Pemotongan Bakso

Penghalusan Bawang Putih, Bawang Merah, Jahe (Bumbu)

Penumisan Bumbu dan Bakso

Penambahan Kecap Manis, Kecap Asin, Jeruk Nipis


19

2. LAMPIRAN 6
GAMBAR PRODUK DAN ATRIBUT USAHA
a. Gambar Produk

Gambar 2. Produk Okasan


b. Contoh Label Kemasan

Gambar 3. Label kemasan Okasan


c. Kemasan Sekunder

Gambar 3. Kemasan sekunder Okasan


d. Desain maskot Okasan

Gambar 4. Desain Maskot Okasan


20

e. Desain Gerai Okasan

Gambar 5.Desain gerai Okasan


f. Desain Café Okasan

Gambar 6. Desain Café Okasan


g. Desain Banner Okasan

Gambar 7. Desain Banner Okasan

Anda mungkin juga menyukai