Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 4

AKIDAH AKHLAK

NAMA KELOMPOK
- DAHLIANA ARIS KARTIKA S.
- PRITA DEMIRA DEANOVA
- SHABILA KEISHA PUTRI
- SITI HEFIYAH CAHYANI
- SITI JAUZA`A PUTRI M.C

ASMAUL HUSNA
An Naafi`u
Yang Memberi Manfaat
Pengertian An-Nafi’menurut bahasa , istilah dan Dalilnya

Allah SWT memiliki sifat atau nama An Nafi’artinya Yang Maha Pemberi.Kemanfa’atan,
yakni meratalah kebaikan yang dikurniakan-Nya itu kepada semua hamba- Nya (kampung,
kota dan negeri) dan sebagainya. Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta
maupun di dalam diri manusia sendiri, Allah SWT. memperkenalkan diri- Nya sebagai An-
Nâfi’ . Kata An- Nâfi’ tidak ditemukan dalam Al-Quran, baik dalam bentuk tunggal maupun
jamak. Walaupun demikian, di dalam Al-Quran ditemukan ayat-ayat yang menguraikan
tentang anugerah Allah sambil menyatakan manfaat yang dapat diraih manusia dari
anugerah tersebut. Dalam QS. Al-Mu’minûn [23]:21 misalnya, Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya, pada binatang -binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang


penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan
(juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat (manâfi’u) manfaat yang banyak
untukmu, dan sebagian darinya kamu makan.”

Bukti Kebenaran Sifat Allah An-Nafi’

Allah SWT adalah pencipta kebaikan dan pemberi manfaat yang utama bagi hamba- Nya.
Karunia Allah tertinggi kepada manusia adalah akal, hati nurani dan iman. Kasih sayang Allah
seperti kebaikan-kebaikan-Nya terus menerus diberikan kepada hamba hamba-Nya. Jika kita
menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut tidak akan dapat menghantarkan kepada
kita apa yang kita inginkan atau menjadikan kita memiliki kehidupan yang kita kehendaki.
Seringkali apa yang kita sukai terlepas dari genggaman kita dan apa ang ktia tidak inginkan
malahan mengejar kita. Itulah kehendak Allah yang harus kita syukuri. Allah menciptakan
segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan
seluruh ciptaan Allah di jagad raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat yang
bermanfaat, sehingga bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita,
atas izin-Nya pula seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan pasien-
pasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan kebesaran Allah SWT. Per
hatikanlah matahari dijadikan Allah yang sangat bermanfa’at bagi alam dunia ini, bahkan
cahayanya dapat menembus sampai ke dasar-dasar laut sekalipun. Matahari itu banyak
sekali manfa’atnya, apalagi di zaman kemajuan ini dimana ilmu tekhnologi telah meningkat
sangat maju, maka cahaya matahari itu dapat dipergunakan orang untuk berbagai
keperluan dan kepentingan. Demikian pula bulan dan bintang-bintang semuanya ada
manfa’at dan faedahnya. Alhasil semua yang dijadikan Allah ini tidaklah sia-sia, ada hikmah
dan kepentingannya.Demikianlah kemanfa’atan dari Allah itu, merata diberi-Nya kepada
yang maujud (yang ada) ini. Firman dalam Al-Qur an yang artinya:

“Sesunggushnya tentang kejadian langit dan bumi, dan pertukaran malam dengan siang,
kapal yang berlayar di lautan yang membawa barang-barang yang bermanfaat (berfaedah)
bagi manusia, hujan yang diturunkan Allah dari langit, maka dihidupkan -Nya bumi yang
telah mati dan berkeliaran di atasnya bermacam-macam binatang, angin yang bertiup dan
mega (awan) yang terbentang antara langit dan bumi. Sesungguhnya segala yang tersebut
itu menjadi bukti atas kekuasuan Allah, bagi kaum yang berakal” (Q.S. Al-Baqarah: 164).
Andai kita mau membuka mata hati, yang tampak di mata, yang terdengar oleh telinga, atau
yang teraba oleh kulit, semuanya adalah karunia Allah yang jauh dari kesia-siaan. Semuanya
memperlihatkan kemanfaatan yang besar. ”Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), ’Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (Q.S. ’Ali Imrân [3]: 190-191). Bahkan, ketika Allah
Swt. memberi kita satu kesusahan, pada saat yang bersamaan kesusahan tersebut
membawa dua kemudahan, dua kebaikan, dan dua jalan keluar. “ Karena sesunggguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S Al Insyirah [94]: 5-6).

Contoh meneladani An-Nafi` dalam kehidupan sehari hari

1.Tanamkan keyakinan dalam hati bahwa beriman kepada sifat allah annafi` merupakan
sebagian dari keimanan kepada allah swt.

2.Perbanyak membaca dan memahami sifat sifat allah dan makna yang terkandung di
alamnya , agar semakin menambah keimanan kepadanya.

3.Mulailah meneladani makna sifat allah annafi` dari sikap perilaku yang paling mudah
dilakukan, dan terus berusaha untuk meningkatkannya.

4.Mensyukuri segala nikmat allah.

5.Berbuat hal yang dapat memberikan manfaat kepada sesamanya.

6.Serta menjauhkan segala bentuk mafsadat yang dapat menyengsarakan kehidupan


manusia.

Anda mungkin juga menyukai