Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH KOPERASI
Mata Kuliah : Koperasi dan Kewirausahaan

Disusun oleh :

ASTRI SRI ROHMAWATI (130231100089)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LatarBelakang

Koperasi mulai muncul dan tumbuh berkembang di Negara inggris sekitar abad
XIX yang kira-kira sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung
Rochdale.Tetapi sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang , sebenarnya
inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi
industry dan penerapan system ekonomi kapitalis.
Saat setelah koperasi berkembang di Negara Inggris ,koperasi menyebar di
Eropa , Amerika ,dan tidak ketinggalan di Asia termasuk di Indonesia. Dasarnya
koperasi digunakan untuk salah satu alternative dalam memecahkan permasalahan
ekonomi dan untuk mensejahterakan rakyat.
Pada dasarnya koperasi telah masuk ke Indonesia pada tahun 1896 pada abad
XIX , koperasi di Indonesia dipelopori oleh R.A Wiriadmaja. Tetapi pada saat itu belum
resmi koperasi di Indonesia. Koperasi di Indonesia resmi pada tanggal 12 juli 1947 pada
kongres I yang dilaksanakan di Tasikmalaya dan pada tanggal itu diperingati sebagai
Hari Koperasi Indonesia.
Pada dasarnya orang menganggap bahwa koperasia adalah sebagai organisasi
social yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan apapun.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa koperasi hanya untuk memenuhi kebutuhan
anggotanya. Tapi yang lebih ekstrim orang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk
mensejahterkan anggotanya. Koperasi sendiri sebenarnya koperasi adalah
bentuk kegiatan usaha yang paling ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai
produsen, sebagai konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks
Indonesia, koperasi merupakan bentuk usaha yang sah,dan yang keberadaannya diakui
dalam UUD-1945.

2. Rumusan Masalah
 Bagaimana sejarah koperasi terjadi di dunia dan di indonesia?

3. Tujuan
 Untuk mengetahui tentang sejarah koperasi di dunia dan juga di indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perkembangan Koperasi di Dunia

A. Perkembangankoperasi di Inggris
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasii
ni di pandang sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut
dapat bertahan dan sukses karena didasari oleh semangat kebersamaan dan
kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama dan menyusun berbagai
langkah yang akandilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha
yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai
menyusun pedoman kerja dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya banyak mengalami
hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu
berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative
Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :
a. Keanggota yang bersifat terbuka.
b. Pengawasan secara demokratis.
c. Bunga yang terbatas atas modal anggota.
d. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
e. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku
dan harus secara tunai.
f. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran
politik.
g. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan
yang rusak atau palsu.
h. Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.

Dari pedoman koperasi di Rochdale inilah prinsip-prinsip pergerakan


koperasi dibentuk.Meskipun masih sangat sederhana tetapi apa yang
dilakukan koperasi Rchdale dengan prinsip-prinsipnya telah menjadi tonggak
bagi gerakan koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip koperasi Rochdale
tersebut kemudian dibakukan oleh I.C.A dan disampaikan dalam konggres
I.C.A di Paris tahun 1937.

B. PerkembanganKoperasi di Jerman
F.W. Raiffeisen adalah seorang walikota yang mula-mula di
Flimensfeld pada tahun1864 dia berhasil medirikan koperasi simpan
pinjam yang diberi nama Darlehnkassenverein. Didirikannya koperasi ini
adalah karena alasan kemanusiaan. F.W. Raiffeisen berhasil mendirikan
sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
petani-petani miskin dan lemah ekonominya.
Pelopor koperasi lainnya di Jerman adalah Hermann Schuzle, dia
adalah seorang hakim yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849
dia mempelopori pendirian koperasi simpan pinjam yang bergerak
didaerah perkotaan. Pedoman kerja yang diberikan pada koperasi
Schuzle adalah :
a. Uang simpanan modal kerja dikumpulkan dari anggota
b. Wilayah kerja didaerah perkotaan
c. Pengurus koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
d. Pinjaman bersifat jangka pendek
e. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada
anggota.

C. Perkembangan Koperasi di Denmark


Perkembangan koperasi di Denmark didahului oleh kebangkitan
jiwa para petaninya. Meskipun kata koperasi belum dikenal tapi pada
waktu itu sudah terlihat dengan jelas adanya tanda kesediaan untuk
bekerjasama dikalangan petani di Denmark.
Jumlah anggota koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari
total seluruh penduduk Denmark.hampir sepertiga penduduk pedesaan
Denmark yang berusia 18-30 tahun belajar di Perguruan Tinggi. Dalam
perkembangannya tidak hanya hasil pertanian saja yang didistribusikan
dalam koperasi ,melainkan barang keperluan untuk sector pertainan itu
sendiri. Selain itu di Denmark juga berkembang koperasi
konsumsi.Koperasi konsumsi ini banyak didirikan di daerah perkotaan.

D. Perkembangan Koperasi di Swedia


Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari
Swedia bernama Albin Johansen. Salah satu tindakannya yang cukup
spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan penyaringan minyak
bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak
kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di
Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926
Koperasi berhasil menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang
dimiliki perusahan swasta.
Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat
sebanyak 674 buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota
hamper satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan Koperasi-koperasi Swedia
adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan
pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta
lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan
Swedia (Cooperative Forbundet), mensponsori program-program pendidikan
yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan kepada karyawan dan
pengurus Koperasi.

E. Perkembangan Koperasi di Amerika


Meskipun Amerika terkenal dengan Negara kapitalis yang besar
dan kuat, tapi koperasi dinegara ini juga bekembang. Koperasi pada
hakekatnya yang berkembang di Amerika dibagi sebagai berikut :
1. Koperasi penjualan
2. Koperasi pembelian
3. Koperasi jasa
Karena peran koperasi dan system ekonomi mempunyai
hubungan timbale balik ,Amerika sebagai Negara kapitalis
menggunakan system ekonomi kapitalis, koperasi tidak dapat maju
dan berkembang sepertihalnya di Denmark dan Swedia.

2. Sejarah Koperasi di Indonesia

A. Zaman Belanda
Perkenalan bangsa indonesia dengan koperasi dimulai pada
penghujung abad ke 19, tepatnya pada 1895. Ditengah penderitaan
masyarakat indonesia, R.Aria Wiriatmaja, seorang patih di Purwokerto,
mempelopori berdirinya sebuah bank yang bertujuan menolong para
pegawai agar tidak terjerat oleh lintah darat. Usaha ini mendapatkan
persetujuan dan dukungan dari Residen Purwokerto E. Sieburg. Badan
usahanya berbentuk koperasi, dan diberi nama bank penolong dan
tabungan.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan
untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha
pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia
yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

B. Zaman Jepang
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945, dan
sesuai dengan sifat kemiliteran pemerintahan Jepang, usaha-usaha
koprasi di indonesia disesuaikan dengan asas-asas kemiliteran. Usaha
Koperasi di Indonesia dibatasi hanya untuk kepentingan perang Asia
Timur Raya yang dikobarkan oleh Jepang.
Pada zaman Jepang ini dikembangkan suatu model Koperasi
yang terkenal dengan sebutan Kumiai. Sesuai dengan peraturan yang
berlaku, ia bertugas menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok
rakyat. Propaganda yang dilakukan oleh pendudukan Jepang berhasil
menyakinkan masyarakat bahwa Kumiai didirikan untuk meningkatkan
kesejahteran mereka, sehingga mendapat simpati yang cukup luas dari
masyarakat.
Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah pendudukan
Jepang menetapkan suatu kebijakan pemisah urusan perkoperasian
dengan urusan perekonomian. Akibatnya, pembinaan koperasi sebagai
alat perjuangan ekonomi masyarakat terabaikan. Fungsi koperasi dalam
periode ini hanya sebagai alat untuk mrndistribusikan bahan-bahan
kebutuhan pokok untuk kepentingan perang Jepang, bukan untuk
kepentingan rakyat Indoneia.

C. Periode 1945-1967
Sebagaimana diketahui dalam pasal 33 UUD 1945 ,semangat
Koperasi ditempatkan sebagai semangat dasar perekonomian bangsa
Indonesia. Bangsa indonesia bermaksud untuk menyusun suatu sistem
perekonomian usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta, yang dimaksud dengan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dalam pasal 33 ayat 1
Uud 1945 tersebut adalah koperasi.
Agar pengembangan koperasi benar-benar sejalan dengan
semangat pasal 33 UUD 1945 ,maka pemerintah indonesia melakukan
reorganisasi terhadap Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam
Negeri menjadi dua Jawatan yang terpisah. Pengembangan koperasi
pada masa ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Secara
keseluruhan ,setidaknya sampai dengan tahun 1959, perkembangan
Koperasi di Indonesia dapat dikatakan cukup pesat. Namun
perkembangan koperasi yang pesat itu hanya terjadi sesaat.. sebagai
akibat diterapkannya ekonomi liberal perkembangan koperasi menjadi
terombang-ambing. Partai politik cenderung memanfaatkan Koperasi
sebagai wadah untuk memperluas pengaruhnya. Hal ini telah
menyebabkan rusaknya citra koperasi, dan hilangnya kepercayaan
masyarakat terhadap koperasi sebagai organisasi ekonomi yang
meningkatkan kesejahteran mereka.

D. Periode 1967-1992
Untuk mengatasi situasi tersebut ,pemerintah Orde Baru
memberlakukan UU No. 12/1967 untuk rehabilitasi koperasi. Koperasi
mulai berkembang lagi, salah satu programnya adalah pembentukan
Koperasi Unit Desa (KUD) yang merupakan penyatuan dari beberapa
koperasi pertanian kecil di pedesaan dan diintegrasikan dengan
pembangunan di bidang-bidang lain. Perkembangan koperasi secara
kuantitas meningkat,tetapi secara kualitatif masih terdapat banyak
kelemahan. Salah satu kelemahan yang menonjol adalah tingginya
tingkat ketergantungan koperasi terhadap fasilitas dan campur tangan
pemerintah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut UU No. 12/1967
disempurnakan lagi dengan UU No. 25/1992. Melalui UU No. 25/1992
ada beberapa perubahan yang mendasar pada pengetian koperasi dan
berbagai aspek teknis pengelolaannya.
Selain itu pemerintah telah menetapkan instruksi presiden (inpres)
No. 18 tahun 1998 tentang pengembangan koperasi. Dengan demikian
pemerintahan telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk membentuk dan mengelola koperasi tanpa batasan
wilayah kerja, dan koperasi diberi kesempatan untuk lebih mandiri dan
bebas melakukan aktivitas usahanya.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif dalam memecahkan persoalan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Koperasi sendiri telah
menyebar keseluruh belahan dunia termasuk juga Indonesia. Perkembangan koperasi
terjadi pertama kali itu di negara Inggris pada abad awal ke 19 . dimana di negara
Inggris tersebut mengalami rovolusi industri yang menyebabkan kerugian bagi kaum
buruh. Pendiri koperasi konsumsi pertama kali yaitu Rochdale yang hanya bergerak
dalam usaha kebutuhan konsumsi. Rochdale banyak mengalami kesulitan di awal untuk
memajukan koperasi ini namun lambat laun Rochdale mampu membuktikan bahwa
koperasi ini dapat menguasai usaha dan gerakan koperasi di seluruh dunia. Dari
kesuksesan adanya koperasi rochdale ini menyebar ke seluruh penjuru Eropa seperti
Negara Jerman, Denmark, dan Swedia hingga merambat ke Asia termasuk Indonesia.
Di Indonesia koperasi mulai ada pada abad ke 19, ketika penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin
memuncak. Pada tahun 1896 seorang pamong peraja Patih R.Aria Wiria Atmaja di
purwokerto mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri.pada jaman penjajahan
Jepang , adanya koperasi disalah gunakan. Akhirnya pemerintahan jepang menetapkan
suatu kebijakan pemisahan urusan perkoperasian dengan urusan perekonomian.
Dalam kontenks Indonesia, koperasi merupakan bentuk usaha yang syah, yang
keberadaannya diakui dalam UUD-1945. Namun dalam perkembangannya fungsi
koperasi menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha,
sebagai bentuk usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.
Dalam intinya koperasi adalah suatu organisasi yang dibentuk atas dasar asas
kekeluargaan untuk mensejahterakan para anggotanya.koperasi di Indonesia di
peringati pada tanggal 12 Juli .
Daftar Pustaka

 Revrisond Baswir. Koperasi Indonesia, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta 2013

 Muhammad Firdaus, S.P., M.M. ; Agus Edhi Susanto, S.E. Perkoperasian Sejarah,
teori, dan praktek Bogor selatan : Ghalia indonesia 2004

 Rahayuningsih Eni Sri. Pengembangan Koperasi Wanita, Jawa Timur: Universitas


Negeri Malang: 2012

 Partomo Tiktik Sartika. Ekonomi Koperasi, Jakarta: Ghalia Indonesia: 2009

 Rima Nurul Oktaviani. Sejarah Perkembangan Koperasi di Dunia dan di Indonesia,


Jakarta : Universitas Gunadarma: 2014

Anda mungkin juga menyukai