Anda di halaman 1dari 12

ETIKET MEMAKAI DASI

Disusun Oleh: Tingkat 2 Reguler 2

Kelompok 7

Ria Suliantika

Yogi Saputra

Hesti Rizka Aprillia

Clara Chintia Dewi

Tika Octavia

Ni Ketut Ratna Dewi

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TA 2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................................

Daftar isi...........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.............................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................

1.3 Tujuan.........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam, etika dan cara pemakaian dasi..........................................................................

2.2 Tips memilih jenis dasi yang tepat..............................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................

3.2 Saran............................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Riwayat tentang dasi, sama seperti riwayat tentang seragam, kancing dan manset di
lengan kita, yaitu dari konflik militer Eropa. Di masa Perang 30 Tahun Katolik vs
Protestan, Perancis menyewa serdadu bayaran dari Kroasia. Serdadu Kroasia punya ciri
unik. Ciri unik tersebut adalah sepotong kain yang diikatkan di leher, sebagai penanda di
medan pertempuran yang sering berlangsung kacau. Perancis saat itu di tengah revolusi
mode yang dicetus oleh Menteri Keuangan J.B Colbert, sebagai strategi dalam
meningkatkan industri ekspor. Setelah merevolusi industri gelas, Colbert mengadopsi
cara kerja pabrik tekstil Finlandia - sehingga terjadi perbaikan mutu kain. Pedagang kain
yang berulang kali menjual kain mutu rendah - bisa dihukum dengan cara diikat di
lapangan dan jadi pertunjukan umum. Bersama dengan peningkatan mutu kain, maka
diperlukan perbaikan desain dan mode. Itu sebabnya potongan kain Kroasia datang pada
saat yang tepat. Kain itu disebut orang Perancis Cravat, dari bahasa Kroasia Hravati.
Belum ada batas jelas antara dasi dan scarf. Dipakai oleh pria dan wanita. Pria dan
wanita Perancis menggunakan Cravat yang berkembang seiring perkembangan tekstil
dan mode yang diperlukan untuk pemasarannya. Bersama dengan Perang 30 Tahun,
mode ini berkembang ke seluruh Eropa kecuali negara-negara Protestan. Lalu bagaimana
dengan negara Protestan?
Tahun 1660 Raja Inggris Charles II kembali dari pembuangan di Perancis, ia membawa
cravat dan memperkenalkan penggunaannya di Inggris. Segera cravat jadi bagian dari
busana pria Inggris yang lalu ikut menyebar ke seluruh dunia via jalur perdagangan East
India Co. Setelah Revolusi Industri, cravat jadi bagian busana wanita seperti scarf. Pria
tidak mau repot, sehingga muncul bentuk baru. Kain untuk dasi pria, lebih sederhana,
tipis dan kuat sehingga lebih gampang diikatkan, umumnya dari sutera Timur Jauh.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menggunakan dasi yang benar?

2. Ada berapa macam jenis dasi?


3. Dalam acara apakah dasi dapat dipakai?

1.3. Tujuan Makalah


1. Mahasiswa D3 keperawatan dapat mengetahui dan mengaplikasikan cara
menggunakan dasi yang benar
2. Mahasiswa D3 keperawatan dapat mengetahui macam jenis dasi
3. Mahasiswa D3 keperawatan dapat mengetahui Penggunaan dasi dalam berbagai acara

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Macam-macam, etika dan cara pemakaian dasi

Sebenarnya jenis dasi pria tersendiri ada dasi kupu-kupu yang selalu dipakai dengan setelan
tuksedo untuk menghadiri acara resmi seperti gala dinner atau pernikahan. Sedangkan dasi
panjang atau dasi slim yang sering dipakai untuk setelan jas atau pergi ke kantor semakin
beragam. Berikut akan dijelaskan kedua jenis dasi tersebut.
* Dasi Kupu-kupu

Dasi kupu-kupu atau bow tie berawal dari kebiasaan para pedagang Kroasia di abad ke-17 yang
kerap mengenakan scarf untuk menahan kerah baju mereka agar tetap tinggi. Lama kelamaan
scarf berevolusi hingga bentuknya menjadi simpel seperti dasi kupu-kupu. Di negara asalnya
dikenal dengan nama cravat. Dasi kupu-kupu mulai populer di kalangan para borjuis tahun 1890-
an. Dulunya, hanya orang-orang dari status sosial tinggi dengan profesi tertentu yang
menggunakan dasi kupu-kupu seperti politisi, dokter, profesor, guru, pengacara, hingga arsitek.
Tapi, lama kelamaan, dasi ini juga digunakan semua kalangan termasuk pelayan untuk acara
pesta.

Bahkan, di zaman sekarang, dasi kupu-kupu sudah menjadi aksesoris busana, tidak hanya pria
tapi juga wanita dan anak-anak. Begitu juga soal warna. Jika dulunya identik dengan warna
hitam, sekarang sudah warna-warni mengikuti tren warna kekinian mulai warna cerah, kalem,
sampai bercorak polkadot, batik, strip, dan lainnya. Bahannya juga beragam. Tidak hanya sutra,
polyester, atau katun, tetapi juga sudah ada yang rajut. Terlepas dari tren fashion yang ada saat
ini, ada baiknya kaum pria mengetahui secara detail bagaimana etika menggunakan dasi kupu-
kupu dan kapan harus dipakai, sehingga tetap tampil elegan di momen yang tepat.

Berikut ini etika dasar pemakaian dasi kupu-kupu :

- Biasanya dasi kupu-kupu dipakai saat menghadiri acara formal, misalnya pesta pernikahan atau
jamuan makan malam

- Umumnya, dasi kupu-kupu ini bewarna hitam dan memang dipasangkan dengan kemeja putih
polos dan tuxedo.

- Jangan pasangkan dasi kupu-kupu dengan sembarang kemeja dan jas. Pilih kemeja berwarna
putih polos berkualitas, jas atau tuxido hitam, ikat pinggang dengan warna senada dan celana
yang pas dengan bentuk badan. Namun demikian, warna lain juga bisa dipakai sesuai dengan
tema acara.
- Pemilihan warna hitam pada dasi kupu-kupu formal, berkaitan dengan kepercayaan bahwa
warna hitam lebih membawa keberuntungan.

- Terdapat kemeja khusus untuk dasi kupu-kupu yakni wing collar, kemeja paling formal di
antara lainnya. Jangan kenakan kemeja ini untuk acara non-formal karena kesannya bisa salah
kostum.

Kemeja wing collar. Foto: carapakaidasi

Meskipun setiap pria bebas mengenakan dasi kupu-kupu, ada


baiknya yang berleher pendek atau berutubuh gemuk, tidak
mengenakan dasi kupu-kupu karena akan semakin membuat Anda
tampak gemuk dan pendek.

* Dasi Panjang

Dilihat dari sejarahnya, masih sejalan dengan cravat milik orang Kroasia. Dasi panjang
merupakan evolusi dari bentuk scarf yang digunakan para pedagang di sana. Seiring waktu dan
perkembangan fashion masyarakat setempat, tepatnya sekitar tahun 1860-an, cravat berubah
bentuk dengan ujung runcing di bagian bawahnya dan menjuntai sampai di bawah dada. Dari
catatan sejarah, dasi panjang memang lebih awal dikenal ketimbang dasi kupu-kupu. Berbeda
dengan dasi kupu-kupu, pemakaian dasi panjang lebih santai dan tidak terlalu terikat dengan
momen yang sangat formal. Bahkan, dasi panjang yang kini juga sudah menjadi fashion kaum
hawa dan anak-anak, banyak digunakan untuk bekerja di kantor dan menjadi aksesoris wajib dari
seragam sekolah. Soal warna dan bahan, dasi panjang sudah sangat beragam dengan motif-motif
yang menarik. Berikut akan dibahas macam-macam dasi panjang.

- Dasi dari bahan wol


Anda mungkin harus menggunakan jenis dasi ini jika memakai jas tebal. Untuk pemilihan motif
dan warna bisa Anda sesuaikan tapi sebaiknya pilih warna yang netral seperti hitam atau warna
lainnya seperti biru tua, abu-abu, dan coklat.

- Dasi warna hitam atau abu polos

Warna dasi hitam dan abu polos adalah jenis dasi wajib yang harus ada di lemari pakaian Anda
karena warna yang netral sehingga cocok dipadukan dengan jenis setelan apa saja. Anda ingin
bergaya kasual atau resmi pun cocok. Karena warna netral maka membuat dasi warna hitam
menjadi tren di jepang dan korea. Umumnya dasi hitam dengan ukuran slim 2 inch paling banyak
dipakai oleh remaja untuk menghadiri berbagai acara.

- Dasi bermotif pin dot

Motif atau pola dasi ini lebih kecil daripada dasi dengan motif polkadot. Dasi ini memiliki motif
titik-titik kecil beraturan dan membuat pemakainya terlihat lebih maskulin. Umumnya dasi pin
dot dipakai dengan setelan jas hitam dan cocok untuk acara pesta.

- Dasi dengan logo club favorit

Anda pecinta klub sepak bola dan menginginkan tampil stylish tapi tetap menunjukkan sisi
sebagai pecinta klub tersebut maka tak ada salahnya memiliki dasi dengan logo club favorit. Kini
dasi berlogo tim favorit atau brand tertentu sudah banyak bermunculan yang akan membuat
penampilanmu tetap menarik.

- Dasi motif repp

Salah satu pilihan tepat dalam hal tips memilih jenis dasi adalah dasi dengan motif diagonal atau
repp. Dasi dengan motif ini bisa kamu padukan dengan kemeja polos warna apa saja yang cocok
untuk dipakai menghadiri acara resmi atau pergi ke kantor.

- Dasi motif hobi atau pekerjaan

Dasi motif hobi atau pekerjaan umumnya memiliki motif seperti pemusik dengan not balok,
pelukis dengan gambar artistik, pola gradasi, atau simbol seperti alat lukis atau tulisan, gamers
umumnya dengan motif gambar games kesukaan atau simbol games dan console yang disukai,
atau hal lainnya. Umumnya yang paling sering adalah pemusik suatu acara yang berpakaian
formal saat pentas suatu acara. Biasanya juga
dipakai oleh para pembawa acara (presenter).

- Dasi lambang agama

Untuk menjadi lebih seragam dengan pakaian yang dipakai khususnya yang beragama kristen
biasanya memerlukan dasi yang memiliki motif lambang salib, alkitab atau hal lainnya yang
masih bertemakan dengan agama kristen atau katolik untuk dipakai di gereja.

Berikut ini etika dasar pemakaian dasi panjang:

- Kenakan dasi panjang untuk bekerja di kantor (jika perusahaan mengharuskan) dan menghadiri
acara-acara yang tidak sangat formal atau disesuaikan dengan tema.

- Pasangkan dasi panjang dengan kemeja kerah biasa, bukan wing collar. Pilih warna yang
senada dengan kemeja yang dikenakan dengan prinsip, warna dasi harus lebih gelap dari kemeja
atau bisa pula warna dasi mengikuti warna jas.

- Padukan dengan jas, celana, dan pantopel yang selaras. Gunakan pula penjepit dasi agar lebih
rapi.

- Perhatikan simpul dasi dan sesuaikan dengan bentuk kepala Anda. Jika kepala Anda besar,
maka gunakan simpul lengkap. Sebaliknya, jika kepala Anda kecil, pakai simpul setengah.

Berikut adalah cara memakai dasi dengan simpul penuh dan setengah:
Simpul lengkap (grafis: ties)

Simpul setengah (grafis: ties)

Saat membuat simpul dasi menjadi bentuk


segitiga, jangan terlalu khawatir dengan
cekungan kecil di bawah segitiga tersebut. Sebab, cekungan itu sengaja dibuat sebagai simpol
ketidaksempurnaan.

- Ukuran besar dan kecilnya dasi juga disesuaikan dengan ukuran badan. Jika tubuh Anda besar,
baiknya memilih dasi yang lebar, demikian juga sebaliknya.

- Sesuaikan ukuran lebar dasi dengan lebar kerah kemeja serta lebar lipatan kerah jas, sehingga
hasilnya lebih enak dipandang karena seimbang.

- Panjang dasi saat dikenakan, idealnya mencapai kepala ikat pinggang atau maksimal bagian
pinggang celana Anda. Pastikan jangan terlalu pendek atau panjang karena merusak penampilan.

2.2 Tips Memilih Jenis Dasi yang tepat

Tips memilih jenis dasi yang tepat berikut bisa Anda aplikasikan saat hendak membeli atau
memakai dasi untuk acara formal atau semi formal. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan
sebelum memilih dasi yang akan menambah poin plus penampilan Anda.
- Memilih jenis dasi yang tepat dari segi bahan dan jahitan

Tips memilih jenis dasi pertama yang memiliki bahan yang bagus seperti kain tidak mudah rusak
dan tidak lengket saat disetrika. Slip sticth yang baik pada dasi maka akan membuat dasi Anda
tidak kusut karena tidak mudah berubah bentuk. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan
jahitan pada dasi yaitu memiliki pola jahitan yang kuat. Umumnya dasi dengan harga terjangkau
masuk dalam pembuatan “hand made” dengan bahan satin polyester.

- Memilih ukuran yang sesuai

Tips memilih jenis dasi selanjutnya adalah memilih ukuran yang pas. Setidaknya dasi yang Anda
pakai nanti memiliki jarak sekitar 5 sampai 10 cm di atas ikat pinggang yang Anda kenakan.

- Memperhatikan tekstur, warna dan motif dasi

Hal ini penting dalam tips memilih jenis dasi sebab dasi akan membuat penampilan Anda cocok
dengan kemeja yang Anda pakai atau tidak. Jika Anda adalah pribadi berani mungkin memilih
motif yang unik merupakan pilihan yang tepat. Tapi ada baiknya pula memiliki dasi yang
berwarna polos agar bisa digunakan dengan kemeja polos apa pun.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dasi adalah salah satu aksesoris yang biasa dipakai oleh pria untuk menghadiri acara-acara
formal. Dasi biasanya dicocokkan terlebih dahulu dengan warna baju pemakai, jenis acara yang
dihadiri ataupun selera dari si pemakai. Ada sua jenis dasi, yaitu dasi kupu kupu yang biasa
dipakai di acara formal dan dasi panjang yang biasa dipakai ke kantor.

3.2 Saran

Setiap akan menggunakan dasi, selalu perhatikan acara yang akan anda hadiri. Jangan
sampai dasi yang anda gunakan tidak cocok dengan acara yang anda hadiri. Setelah mengetahui
jenis acara tersebut, pilih lah baju yang sesuai juga dengan dasi anda.

Anda mungkin juga menyukai