Disusun Oleh :
SUTIHAT
RATU MILLENIA
GABE NURAHEL
ABDI
MOCHAMAD KEMAL (4441180099)
NURHILMIYAH
RANDY ALHIKMAH
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Syukur
alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucakan kepada Allah
SWT, yang karena bimbingannyalah maka saya bisa menyelesaikan makalah pada
mata perkuliahan Ilmu Gizi dan Pangan "Pengalih Fungsian Lahan di Kota
Cilegon”.
Shalawat serta salam, Marilah kita sanjungkan kepada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, dengan adanya Rasulullah, alhamdulillah sampai saat ini saya
dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini saya buat berdasarkan buku penunjang yang dimiliki dan
berbagai sumber lainnya untuk mempermudah kami dalam mengerjakan makalah
ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini.
Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan ........................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Pengertian Pengalih Fungsian Lahan ........... Error! Bookmark not defined.
2.2 Faktor - Faktor Pengalih Fungsian Lahan .... Error! Bookmark not defined.
2.3 Dasar Hukum Alih Fungsi Lahan ................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Pengalih Fungsian Lahan Pertanian di Kota CilegonError! Bookmark not
defined.
2.5 Pengalih Fungsian Lahan Pada Sektor Industri Error! Bookmark not
defined.
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18
3.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat luas
dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia dari sisi ekonomi lahan
merupakan input tetap yang utama bagi berbagai kegiatan produksi komoditas
pertanian dan non-pertanian. Banyaknya lahan yang digunakan untuk setiap
kegiatan produksi tersebut secara umum merupakan permintaan turunan dari
kebutuhan dan permintaan komoditas yang dihasilkan. Oleh karena
ituperkembagan kebutuhan lahan untuk setiap jenis kegiatan produksi akan
ditentukan oleh perkembagan jumlah permintaan setiap komoditas. Pada
225umumnya komoditas pangan kurang elastis terhadap pendapatan
dibandingkan permintaan komoditas nonpertanian, konsekuensinya adalah
pembangunan ekonomi yang membawa kepada peningkatan pendapatan
cenderung menyebabkan naiknya permintaan lahan untuk kegiatan di luar
pertanian dengan laju lebih cepat dibandingkan kenaikan permintaan lahan
untuk kegiatan pertanian Alih Fungsi Lahan adalah suatu proses perubahan
penggunaan lahan dari Bentuk penggunaan tertentu menjadi penggunaan lain
misalnya ke-non pertanian. Dan biasanya dalam pengalih fungsiannya
mengarah ke hal yang bersifat negative bagi ekosistem lingkungan alam
sawah itu sendiri-sendiri. Menurut Lestari, mendefinisikan alih fungsi lahan
atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi
sebagain atau seluruh kawasan lahan dari fungsi semula (seperti yang
direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah)
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Dampak alih fungsi lahan
juga mempengaruhi struktur sosial masyarakat, terutama dalam struktur mata
pencaharian menurut Malthus dalam bukunya yang Berjudul principles of
population menyebutkan bahwa perkembagan manusia lebih cepat di
bandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Malthus salah satu orang yang pesimis terhadap masa depan
manusia. Hal itu didasari dari kenyatanaan bahwa lahan pertaian sebagai salah
satu faktor produksi utama jumlahnya tetap. Kendati pemakaiannya untuk
produksi pertanian bisa ditingkatkan, peningkatannya tidak akan seberapa. Di
lain pihak justru lahan pertanian akan semakin berkurang keberadaanya karena
digunakan untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik serta infrastruktur
yang lainnya.
1.2 Tujuan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu gizi dan pangan.
2. Mengetahui apa itu alih fungsi lahan
3. Mengetahui dampak yang terjadi bila dilakukan pengalih fungsian lahan
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sarana Sarana yang dapat disediakan yaitu: kantin, poliklinik, tempat ibadah,
rumah penginapan sementara, fitness center, halte, pos keamanan, perkantoran
untuk bank, pos dan wartel.
Dari data di atas pada tahun 2009 terjadi penurunan dibandingkan tahun 2008
karena terjadinya Elnino dan musim kering yang berkepanjangan, terbatasnya
sumber air permukaan maupun air tanah serta serangan hama sundep sehingga
terjadi kegagalan panen sedangkan produksi padi tahun 2012 realisasinya juga
berada di bawah target/sasaran. Hal ini disebabkan khususnya karena adanya alih
fungsi lahan pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah serta adanya bencana
banjir di Kota Cilegon sehingga terjadi penurunan produksi padi yakni dengan
realisasi produksi hanya mencapai 74,75% dari target yang telah ditetapkan.
Secara umum terjadinya penurunan produksi padi dari tahun 2005 sampai
tahun 2014 disebabkan karena beberapa kendala seperti :
1. Masih rendahnya SDM petani dimana sistem penanaman belum mengikuti
metode tandur jajar atau legowo;
2. Adanya alih fungsi lahan pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah
sebesar 67 Ha;
3. Adanya bencana banjir yang mengakibatkan puso sebesar 9 Ha dan terancam
puso sebesar 17 Ha;
4. Masih adanya keterbatasan sarana produksi terutama sumber pengairan dan
irigasi;
5. Masih adanya penggunaan pupuk yang belum berimbang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tecatat bahwa tiap tahunnya lahan pertanian di wilayah cilegon menyusut
sekitar 28 hektar akibat terjadinya pergeseran wilayah pertanian menjadi
kawasan industri, hal tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa pendapatan
terbesar masyarakat di daerah tersebut bertumpu pada sektor industri.
Pergeseran wilayah pertanian menjadi kawasan industri ini mempunyai
dampak yang tidak hanya hanya dirasakan pada lingkungan saja melainkan
pada produksi pangan di wilayah tersebut. Ketidakstabilan produksi pangan
yang terjadi, menyebabkan secara tidak langsung menaruh dampak akan
ketahanan pangan pada wilayah tersebut. Walau dalam segi nasional Cilegon
belum dikategorikan sebagai pemasok atau suplay bahan pokok namun hal
tersebut menjadi tolak ukur bagi pemenuhan pangan pada suatu wilayah.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini kami berharap pemerintah dapat meregulasi
lahan pertanian yang beralih fungsi untuk dapat mempertahankan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. Di samping itu, dengan terbatasnya lahan
pertanian yang dimiliki di Kota Cilegon, maka strategi peningkatan hasil
pertanian harus dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
Tujuan
Dapat mengetahui pengertian pengalih fungsian lahan?
Dapat mengetahui faktor-faktor penyebab pengalih fungsian lahan?
Mengetahui dasar hukum pengalih fungsian lahan?
Mengetahui permasalahan pengalih fungsian lahan di kota cilegon menjadi
kawasan industri?
Mengetahui dampak dari pembagunan Kawasan industri terhadap
lingkungan maupun produktivitas pangan?