Case Sumber 1
Case Sumber 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Asma adalah suatu kelainan berupa proses inflamasi kronik saluran napas
yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagain rangsangan yang
ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa
berat di dada terutama pada malam hari atau dini hari yang umumnya bersifat
reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan.4
2.2. Epidemiologi
Asma masih merupakan masalah di dunia dengan angka kejadian sebanyak
3.000.000 penduduk (prevalensi asma di dunia berkisar diantara 1%-18%) dan
angka kematian sebanyak 250.000 penduduk setiap tahunnya.2
Di Indonesia prevalensi asma berkisar diantara 5%-6% dari populasi
penduduk di Indonesia, dengan prevalensi asma pada kehamilan berkisar diantara
3,7%-4%. Hal ini mengarah kepada tingkat kejadian asma yang banyak dijumpai
pada kehamilan.4
2.4. Patofisiologi
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran pernapasan dengan
komponen genetik yang utama. Peningkatan respon dari saluran pernapasan dan
inflamasi subakut yang persisten telah banyak dihubungkan dengan gen-gen pada
3
kromosom 5, 11, dan 12 yang meliputi kumpulan gen sitokin, gen reseptor β-
adrenegik dan glukokortikoid, seta gen reseptor antigen sel T. Selain itu, juga
dijumpai adanya stimulan alergen lingkungan seperti virus influenza dan asap
rokok pada penderita-penderita yang rentan.3
Tanda khas dari asma berupa obstruksi saluran pernapasan yang reversibel
akibat konstriksi otot polos bronkus, kongesti vaskuler, produksi mukus yang
kental, dan edema mukosa saluran pernapasan.Selain itu, juga dijumpai adanya
inflamasi saluran pernapasan dan meningkatnya respon terhadap berbagai stimuli
seperti iritan-iritan, infeksi virus, aspirin, udara dingin, dan latihan fisik. Proses
inflamasi disebaban oleh respon sel mast, eosinofil, limfosit, dan epitelium bronkus
yang mengakibatkan disekresikannya mediator-mediator inflamasi seperti
histamin, leukotrien, prostaglandin, sitokin, dan lain sebagainya. IgE juga
memegang peranan penting dalam patofisiologi dari asma.3
4
bahwa wanita dengan tingkat keparahan asma yang lebih berat memiliki
kemungkinan eksaserbasi asma yang lebih besar dalam kehamilan.3
Secara umum, Schatz et al (2003) melaporkan bahwa sekitar 20% wanita
dengan tingkat keparahan asma ringan dan sedang akan mengalami eksaserbasi
asma intrapartum.3
2.9. Penatalaksanaan
6
Pasien harus mengukur PEFR 2 kali sehari dengan target 380-550 L/menit.
Setiap pasien memiliki nilai baseline masing-masing sehingga terapi dapat
disesuaikan.
BAB III
LAPORAN KASUS
ANAMNESA PRIBADI
No. MR : 93.12.37
Nama : Ny. N
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Batak / Indonesia
Masuk RSUPM : 04 Juli 2014
Pukul : 23.57 WIB
ANAMNESA UMUM
Ny.N, 31 tahun, G2P0A1, Jawa, Islam, SMA, Ibu Rumah Tangga, i/d Tn. P,
34 tahun, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta datang ke RS Pirngadi dengan :
Keluhan utama : Sesak Napas
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 1 minggu ini, sesak tidak
dipengaruhi oleh aktivitas, sesak timbul jika cuaca
dingin, debu. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 3
minggu ini, dahak (-). Riwayat batuk darah (+)
dialami pasien pada tahun 2008 dan telah mendapat
terapi pengobatan paru-paru sejak 6 bulan dan
dinyatakan sembuh total. Mules-mules mau
melahirkan (-), riwayat keluar lendir darah (-).
Riwayat keluar air-air dari kemaluan(-). BAB (+)
normal, BAK (+) normal.
RPT : TB Paru, Asma Bronkial
RPO : Rifampicin, Etambutol, Seretide 3 minggu ini
9
RIWAYAT HAID
HPHT : 15 - 10 - 2013
TTP : 22 - 07 - 2014
ANC : Bidan 3X, SpOG 9X
STATUS PRESENS
Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)
Tekanan darah : 100/70 mmHg Sianosis : (-)
Frekuensi nadi : 96 x/i Ikterus : (-)
Frekuensi nafas : 28 x/i Dispnoe : (+)
Temperatur : 36,9 ºC Oedema : (-)
Keadaan gizi : Baik
STATUS GENERALISATA
Kepala
- Mata : Reflek cahaya +/+, pupil isokor, konjungtiva
palpebra inferior pucat -/-, ikterik-/-
- Telinga : Dalam batas normal
- Hidung : Dalam batas normal
- Mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pembesaran Kelenjar Tiroid (-)
Thoraks : Suara Pernafasan : vesikuler ekspirasi memanjang
Suara Tambahan : wheezing
Ekstremitas : Superior : Dalam batas normal
Inferior : Dalam batas normal
10
STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari di bawah proc. xypoideus (33 cm)
Bagian teregang : Kiri
Bagian terbawah janin : Kepala
Gerak : (+)
His : (-)
Denyut jantung janin : 148x/i, regular
EBW : 3000-3200 gr
PEMERIKSAAN DALAM
Adekuasi Panggul
-Promontorium : tidak teraba
-Linea Inominata : teraba 2/3 promontorium
-Spina Ischadika : lancip
-Cochcygenus : mobile
-Sakrum : cekung
KESAN : Panggul Adekuat
VT : Cx tertutup
ST : Lendir darah (-) Air Ketuban (-)
USG TAS
- Janin Tunggal, Presentasi Kepala, Anak Hidup
- FM (+), FHR (+)
- BPD = 94,9mm
- FL = 73,1 mm
- AC = 320 mm
- EFW = 2250 gram
- Tampak plasenta Fundal grade III
Kesan : IUP (37-38 minggu) + Presentase Kepala + Anak Hidup
11
LABORATORIUM
Hb :12,1g/dL
Ht :35,6%
Leukosit :9.000/mm3
Trombosit :177.000/mm3
KGD ad rand : 96 mg/dL
Ureum : 10 mg/dL
Uric acid : 3 mg/dL
Natrium : 143 mmol/dL
Kalium : 3,3 mmol/dL
Klorida : 108 mmol/dL
pH :7,493
pCO2 : 27,4
pO2 : 117,6
TCO2 : 22,9
HCO3 : 24,2
Base Excess : -2,3
O2 Saturasi : 99.1
DIAGNOSA SEMENTARA
Asma Bronkial + SG (Nulipara) + KDR (36-38) minggu + Presentasi Kepala +
Anak Hidup + Belum Inpartu
RENCANA PERSALINAN
- Perbaiki keadaan umum, sectio caesarian
- Oksigen 2-4 liter per minit
- IVFD RL 20gtt/I --- skin test (profilaksis)
- Inj. Ceftriaxone 2gr
- Ventolin nebulizer / 8jam
- Inj. Dexamethason 5mg / 8jam
12
LAPORAN PERSALINAN
- Pasien dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.
- Di bawah spinal anastesi, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada
seluruh dinding perut dengan betadine dan alkohol 70%. Kemudian
abdomen ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
- Dilakukan insisi midline mulai dari kutis, subkutis, hingga tampak fasia,
lalu digunting ke atas dan bawah.
- Otot dikuakkan tumpul, peritoneum digunting ke atas dan bawah.
- Uterus diinsisi secara konkaf pada segmen bawah rahim hingga
subendometrium lalu endometrium ditembus secara tumpul, dan dilebarkan
sesuai arah sayatan, selaput ketuban dipecahkan.
- Dengan meluksir kepala, lahir bayi perempuan, BB 3300 gram, PB 50 cm,
A/S : 8/9, anus (+).
- Tali pusat diklem di dua tempat dan digunting di antaranya, dengan PTT
lahir plasenta, kesan lengkap.
- Uterus dijahit secara continuous interlocking. Evaluasi bekas jahitan uterus,
tidak ada perdarahan.
- Kavum abdomen dibersihkan dari sisa air ketuban dan stool cell.
- Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
- Luka operasi ditutup dengan supratul, kasa steril dan hypafix, kesan bersih
- Operasi selesai
- Keadaan umum ibu post SC stabil.
ANJURAN
- Awasi vital sign, kontraksi uterus dan tanda-tanda perdarahan
- Cek darah rutin 2 jam post operasi
NEONATUS
13
PEMANTAUAN KALA IV
Jam 1400 1430 1500 1530 1600
Tekanan darah 120/90 120/80 110/80 110/80 110/70
Nadi per menit 82 84 82 80 80
Pernafasan per menit 24 22 22 22 22
Kontraksi uterus Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat
Perdarahan (dalam cc) - - - - -
Terapi IVFD RL + Oxytocin 10-10-5-5 20 gtt/i
Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50mg/12 jam
Inj. Transamin 500 mg/8 jam (24 jam pertama)
Metronidazole drip/8 jam
Nebule Ventolin /8 jam
Nebul Flexotide /8 jam
PEMANTAUAN NIFAS
14
Hari ke 0 I II III IV
Tanggal 11 Juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 15 Juli 2014
2014 2014 2014 2014
Takanan 110/80 110/80 110/70 100/80 110/80mmH
darah mmHg mmHg mmHg mmHg g
Nadi/me 80 80 92 80 84
nit
Suhu (0C) 36,8 36,5 37,0 37,0 37,0
Pernafasa 24 22 22 22 22
n/ menit
ASI (+) (+) (+) (+) (+)
Luka Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup
operasi verban verban verban verban verban
Flatus Tidak ada Ada Ada Ada Ada
Urine Terpasang + + + +
kateter
UOP
300cc/6ja
m
Defekasi Tidak ada Ada Ada Ada Ada
Peristalti Normal Normal Normal Normal Normal
k
Fundus 1 jari 2 jari 3 jari 3 jari di 3 jari di
uteri bawah bawah bawah bawah bawah pusat
pusat pusat pusat pusat
Diet M1 MB MB MB MB
15
KESIMPULAN
Telah datang seorang pasien Ny.N, 31 tahun, G2P0A1, Jawa, Islam, SMA,
Ibu Rumah Tangga, i/d Tn. P, 34 tahun, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta datang ke
RS Pirngadi dengan keluhan utama sesak napas dialami pasien sejak 1 minggu ini,
sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, sesak timbul jika cuaca dingin, debu. Pasien
juga mengeluhkan batuk sejak 3 minggu ini, dahak (-). Riwayat batuk darah (+)
dialami pasien pada tahun 2008 dan telah mendapat terapi pengobatan paru-paru
sejak 6 bulan dan dinyatakan sembuh total. Mules-mules mau melahirkan (-),
riwayat keluar lendir darah (-). Riwayat keluar air-air dari kemaluan(-). BAB (+)
normal, BAK (+) normal.HPHT tanggal 15/10/2013 dengan TTP 22/07/2014,
ditaksir usia kehamilan 37-38 minggu. Ini merupakan kehamilan yang kedua.
Keadaan umum ibu : sedang. TD: 110/70 mmHg, HR: 84 x/i, RR: 28 x/i, T:
36,9 0C. Pada status obstetrikus dijumpai abdomen: membesar asimetris, TFU: 3
jari dibawah processus xypoideus (33 cm), bagian terbawah janin: kepala, bagian
tegang: kiri, gerak janin: (+), His: (-), DJJ: 148x/i, regular, EBW: 3000-3200 gr.
VT Cx tertutup, ST lendir darah(-), air ketuban(-).Pemeriksaan USG TAS tanggal
4 Juli 2014 didapatkan : Janin Tunggal, Presentasi Kepala, Anak Hidup, FM (+),
FHR (+), BPD: 94,9 mm, FL: 73,1 mm, AC : 3200 mm, EBW : 3129 gr, placenta
fundal grade III. Kesan USG TAS: IUP ( 37-38) minggu+ PK+AH. Pasien
didiagnosis dengan Asma Bronkial + SG ( Nulipara) + KDR (36-38) minggu +
Presentasi Kepala + Anak Hidup + Belum Inpartu. Rencana tindakan perbaiki
keadaan umum dan section caesarien, oksigen 2-4 liter per menit, IVFD RL 20gtt/I,
Inj.Ceftriaxone 2gr skin test (profilaksis), Dexamethasone 5 mg, nebul ventolin/
8jam. Pasien dilakukan SC pada hari Kamis, 10 Juli 2014 pukul 1230 WIB dan
lahir bayi perempuan, BB: 3300 gram, PB: 50 cm, A/S : 8/9, Anus: (+). Keadaan
umum ibu post SC stabil.. Pasien di follow up selama 3 hari dan keadaan pasien
stabil saat pulang pada tanggal 13 Juli 2014.
BAB IV
17
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA