Contoh Proposal Analisa Perencanaan Pajak
Contoh Proposal Analisa Perencanaan Pajak
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian
Pajak digunakan pemerintah sebagai pendapatan negara untuk
membiayai keperluan negaranya. Pajak dibebankan oleh pemerintah
kepada wajib pajak baik yang berupa perorangan maupun wajib pajak
berbadan hukum.
Pada perusahaan dagang maupun industri, sudah pasti kegiatan
operasional perusahaan akan banyak menimbulkan biaya pajak, baik itu
pajak penghasilan (PPh), maupun pajak pertambahan nilai (PPN) yang
dapat mengurangi penghasilan bersih perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan di dalam melakukan kegiatan usahanya dapat menggunakan
celah dari peraturan pajak untuk melakukan penghindaran yang secara
legal agar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pajak dapat
diefisiensikan serendah mungkin namun juga tidak melanggar ketentuan
pemerintah mengenai perpajakan baik pidana maupun perdata.
PT. SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA adalah suatu
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil, perdagangan suku
cadang dan aksesoris mobil, jasa konsultasi bidang mesin mobil, jasa
penyelenggaraan usaha teknik, usaha showroom mobil, serta perawatan,
pemeliharaan, dan perbaikan mobil yang berlokasi di Denpasar, Bali.
Perusahaan ini dalam mendapatkan mobil, suku cadang, serta aksesoris
tersebut melakukan transaksi pembelian yang dapat digolongkan menjadi
dua bagian yaitu pembelian lokal dan pembelian import. Pembelian lokal
adalah pembelian yang dilakukan dengan pemasok dalam negeri
sedangkan pembelian import adalah yang dilakukan dengan pemasok luar
negeri. Serta selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian serta
pendapatan yang lainnya yang dikenakan pajak yang
membuat perusahaan dikenakan Pajak Penghasilan Badan. Berdasarkan
pertimbangan inilah yang menjadi acuan penulis dalam memilih PT.
SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA untuk dilakukan
penelitian lebih seksama mengenai perencanaan pajak dalam
mengefisiensikan kewajiban pajak pada perusahaan tersebut. Dari hasil
penelitian tersebut, penulis mengharapkan bahwa perusahaan dapat
melakukan perencanaan pajak dengan baik dan benar tanpa harus
melanggar peraturan undang – undang pajak yang berlaku. Berdasarkan
uraian diatas dapat dilakukan penelitian berjudul PERENCANAAN
PAJAK DALAM MENGEFISIENSIKAN KEWAJIBAN PAJAK PADA
PT. SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA.
I.2 Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan luasnya permasalahan perencanaan pajak, maka untuk
lebih memfokuskan dan agar penulisan proposal ini tidak menyimpang
dari topik yang diambil, maka ruang lingkup penulisan proposal ini
dibatasi melakukan perencanaan Pajak pada Penghasilan Badan, yang
difokuskan pada PPh pasal 25, dan pasal 29 dengan berdasarkan data
laporan keuangan PT. SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA
pada tahun 2006, 2007 dan 2008. Perencanaan PPh Badan pada tahun
2006, 2007, dan 2008 menggunakan peraturan perpajakan serta undang –
undang perpajakan yang berlaku pada tahun tersebut. Dengan data
tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar penelitian untuk melakukan
perencanaan pajak tahun 2006, 2007, dan 2008 dan tidak menutup
kemungkinan bila nantinya penulis mendapatkan data – data yang lain
dilapangan yang dapat mendukung proses penelitian.
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi masalah Perpajakan yang dihadapi PT PT. SUMBER
SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA terutama dalam PPh badan Pasal 25
dan pasal 29.
2. Menganalisa biaya – biaya dalam laporan keuangan yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam membuat perencanaan pajak.
3. untuk mengukur tingkat keakuratan perencanaan pajak yang telah
diterapkan ke dalam kewajiban pajak PT. SUMBER SUKSES
MOBILINDO SEJAHTERA.
4. Untuk membandingkan pajak yang selama ini terutang dengan hasil
dari perencanaan pajak dan Mengevaluasi hasil dari perencanaan pajak
tersebut.
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan atau
mempraktekan teori – teori yang diperoleh selama masa perkuliahan serta
memperoleh kesempatan untuk lebih memperluas dan memperdalam
wawasan dalam bidang perpajakan dengan cara mempraktekannya
langsung ke lapangan.
2. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan-masukan yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam penghematan beban perpajakannya.
3. Bagi pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam penelitian, penelitian
ini dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi
untuk melakukan penelitian yang lain.
I.4 Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah metode
survey langsung ke perusahaan dengan pengumpulan data secara tidak
langsung berupa data berupa arsip laporan keuangan PT. SUMBER
SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA tahun 2006, 2007, dan 2008. Serta
mengumpulkan data yang didapat dari hasil kuesioner Dengan metode
penelitian literatur penulis akan melakukan pencarian referensi atas teori-
teori yang relevan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pajak
II.1.1 Definisi Pajak
Pajak merupakan iuran yang harus dibayarkan oleh setiap
penduduk di Indonesia untuk negaranya dalam rangka pembangunan
negara. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai
dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan "pajak
dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dalam undang-undang."
Di atas
Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp100.000.000,00 15%
30%
Di atas Rp100.000.000,00
Sumber : UU PPh No. 17 th. 2000 pasal 17
Tarif Pajak Setelah Tahun 2009
Untuk Tahun 2009, berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 wajib Pajak
Badan dikenakan Tarif tunggal sebesar 30% yang kemudian diturunkan
menjadi 28%, dan nantinya akan menjadi 25% pada tahun 2010. Untuk
WP Badan Masuk Bursa diberikan tarif 5% lebih rendah dari tariff yang
berlaku.
Tax Evasion
Tax Evasion atau penggelapan pajak adalah suatu usaha untuk
meringankan biaya pajaknya dengan memanipulasi penghasilan yang
diperolehnya secara illegal atau melanggar ketentuan hokum perpajakan
yang berlaku.
Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan
alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih rendah. Misalnya,
perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak lebih dari Rp. 100 juta
dapat melakukan perubahan pemberian natura kepada karyawan menjadi
tunjangan dalam bentuk uang. Penghematan pajak atas perubahan ini
berkisar antara 5%-25% untuk penghasilan karyawan sampai dengan Rp.
200 juta.
Tax Treaty
Tax treaty atau yang lebih dikenal dengan PerjanjianPenghindaran Pajak
Berganda (P3B) adalah perjanjian perpajakan antara dua negara yang
dibuat dalam rangka meminimalisir pemajakan berganda dan berbagai
usaha penghindaran pajak. Perjanjian ini digunakan oleh penduduk dua
negara untuk menentukan aspek perpajakan yang timbul dari suatu
transaksi di antara mereka. Penentuan aspek perpajakan tersebut
dilakukan berdasarkan klausul-klausul yang terdapat dalam tax treaty
yang bersangkutan sesuai jenis transaksi yang sedang dihadapi.
Pasal 10 ayat (1) dan (2) juga mengatur tentang tatacara pembayaran
dan penyetoran pajak yang isinya (ayat 1) “Wajib Pajak wajib membayar
ataumenyetor pajak yang terutang di kas negara melalui Kantor Pos dan
atau bank badan usaha milik Negara atau bank badan usaha milik Daerah
atau tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan”.
(Ayat 2) “Tata cara pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporannya
serta tata cara mengangsur dan menunda pembayaran pajak diatur
dengan Keputusan Menteri Keuangan.”
BAB III
TINJAUAN UMUM PADA
PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA
III.1 Tinjauan Umum Perusahaan.
III.1.1 Sejarah singkat dan kegiatan operasional Perusahaan.
Perusahaan ini didirikan oleh Tuan Cokro Adinata pada tanggal 10
Juli 2002 di hadapan notaris T. Francisca Teresa N. SH. Di Denpasar
dengan akte pendirian No.104. Tanggal 29 September 2003.
Perusahaan ini saat didirikan memiliki modal dasar Rp.
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) yang terbagi atas 10.000 lembar
saham yang masing – masing lembar saham bernilai nominal Rp.
500.000,00. Dari jumlah tersebut, yang telah disetor sebesar Rp.
4.750.000.000,00 atau 9.500 lembar saham, dengan kepemilikan Tuan
Cokro Adinata sebanyak 3.230 lembar saham, Tuan Christianto Tjahjadi
sebanyak 3.125 lembar saham, dan Tuan Poei Thin Hwa sebanyak 3135
lembar saham.
Perusahaan yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 210 A, Denpasar,
ini bergerak dibidang penjualan mobil dengan merek Ford yang diimpor
langsung dari Thailand dan Philipina, melakukan ekspor – impor dan
perdagangan suku cadang dan aksesoris mobil, melakukan usaha jasa
konsultasi dibidang mesin, menjalankan usaha showroom, serta melakukan
usaha dibidang perbengkelan yang meliputi perawatan, pemeliharaan,
perbaikan, dan pemasangan dan penjualan aksesoris kendaraan.
III.1.2 Maksud dan Tujuan Perusahaan
III.1.2.1 Maksud dan Tujuan
a. Melakukan usaha dalam bidang perdagangan.
b. Melakukan usaha dalam bidang jasa.
c. Melakukan usaha dalam bidang perbengkelan.
Tabel 3.1
PT Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera
NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(Dalam Rupiah Penuh)
(Rp) (Rp)
31 Desember 2006 31 Desember 2007
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 2,000,000.00 2,000,000.00
Bank 2,549,150,787.25 1,467,655,685.39
Deposito 0.00 0.00
Piutang Usaha 7,497,486,229.00 14,414,955,045.50
Piutang Lain - Lain 68,930,788.00 261,528,861.00
Persedian Barang 2,862,428,295.00 5,913,916,613.00
Uang Jaminan 2,500,000,000.00 3,500,000,000.00
Biaya Dibayar Dimuka 32,070,841.00 122,555,522.00
Jumlah Aktiva Lancar 15,512,066,940.25 25,682,611,726.89
AKTIVA TETAP
Harga Perolehan AT 4,673,763,413.00 4,437,822,725.00
Akumulasi Penyusutan
AT (1,901,497,027.40) (2,209,568,887.37)
Nilai Buku 2,772,266,385.60 2,228,253,837.63
AKTIVA LAIN - LAIN 2,258,038,921.00 6,649,103,966.00
TOTAL AKTIVA 20,542,372,246.85 34,559,969,530.52
HUTANG DAN MODAL
HUTANG LANCAR
Hutang Usaha 5,208,633,262.00 12,718,815,132.00
Hutang Bank 6,150,000,000.00 8,990,850,000.00
Hutang Lain - Lain 3,090,924,332.00 5,302,098,245.00
Hutang Biaya 906,133,000.00 1,216,759,555.00
Hutang Bunga 100,370,545.00 190,384,285.00
Hutang Leasing 494,872,500.00 260,161,567.00
Jumlah Hutang Lancar 15,950,933,639.00 28,679,068,784.00
EKUITAS
Modal Saham 4,750,000,000.00 4,750,000,000.00
Agio Saham 0.00 0.00
Laba Ditahan 802,092,698.56 (158,561,392.15)
Laba Tahun Berjalan (960,654,090.71) 1,289,462,138.67
Jumlah Modal 4,591,438,607.85 5,880,900,746.52
TOTAL HUTANG
DAN MODAL 20,542,372,246.85 34,559,969,530.52
Sumber Laporan Tahunan PT SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA
tahun 2006 dan 2007
Tabel 3.2
PT Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera
LAPORAN PERHITUNGAN LABA - RUGI
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(Dalam Rupiah Penuh)
(RP) (RP)
2006 2007
PENDAPATAN
Penjualan Mobil 52,590,744,668.00 90,112,784,618.00
Pendapatan Bengkel 2,636,242,159.00 4,708,002,124.00
Total Pendapatan 55,226,986,827.00 94,820,786,742.00
HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok
Mobil (49,060,032,695.00) (85,325,392,834.00)
Harga Pokok Bengkel (1,832,343,977.00) (3,327,639,665.00)
Harga Pokok
Penjualan (50,892,376,672.00) (88,653,032,499.00)
Laba Kotor 4,334,610,155.00 6,167,754,243.00
BEBAN USAHA
Biaya Operasional dan
Adm. (3,434,801,216.00) (3,794,022,164.00)
Biaya Penyusutan dan Amortisasi (646,958,923.40) (535,114,357.47)
Jumlah Beban Usaha (4,081,760,139.40) (4,329,136,521.47)
Laba (Rugi) Usaha 252,850,015.60 1,838,617,721.53
PENDAPATAN DAN BIAYA NON OPERASIONAL
Pendapatan Non
Operasional 975,881,986.26 626,696,046.58
Biaya Non
Operasional. (2,189,386,092.57) (1,175,851,629.45)
Selisih Pendapatan dan Biaya non
Operasional (1,213,504,106.31) (549,155,582.87)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (960,654,090.71) 1,289,462,138.66
Sumber Laporan Tahunan PT SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA
tahun 2006 dan 2007
Tabel 3.3
PT Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera
NERACA
PER 31 DESEMBER 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
(Rp)
31 Desember 2008
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 2,000,000.00
Bank 1,742,557,649.10
Deposito 3,508,000,000.00
Piutang Usaha 10,898,868,013.00
Piutang Lain – Lain 4,918,666,182.00
Persedian Barang 5,431,370,576.00
Uang Jaminan 0.00
Biaya Dibayar Dimuka 1,007,701,698.00
Jumlah Aktiva Lancar 27,509,164,118.10
AKTIVA TETAP
Harga Perolehan Aktiva Tetap 5,429,301,749.00
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (3,147,739,350.00)
Nilai Buku 2,281,562,399.00
AKTIVA LAIN - LAIN 10,243,724,387.00
TOTAL AKTIVA 40,034,450,904.10
HUTANG DAN MODAL
HUTANG LANCAR
Hutang Usaha 14,560,112,261.00
Hutang Bank 11,500,000,000.00
Hutang Lain - Lain 8,850,900,691.60
Hutang Biaya 1,097,880,489.00
Hutang Bunga 0.00
Hutang Leasing 650,765,467.00
Jumlah Hutang Lancar 36,659,658,908.60
EKUITAS
Modal Saham 1,250,000,000.00
Agio Saham 0.00
Laba Ditahan 947,306,123.89
Laba Tahun Berjalan 1,177,485,871.61
Jumlah Modal 3,374,791,995.50
TOTAL HUTANG
DAN MODAL 40,034,450,904.10
Sumber Laporan Tahunan PT SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA
tahun 2008
Tabel 3.4
PT Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera
LAPORAN PERHITUNGAN LABA - RUGI
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
(RP)
2008
PENDAPATAN
Penjualan Mobil 106,231,269,600.00
Pendapatan Bengkel 8,186,549,734.00
Total Pendapatan 114,417,819,334.00
HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok Mobil (100,964,302,353.00)
Harga Pokok Bengkel (5,809,747,133.59)
Harga Pokok Penjualan (106,774,049,486.59)
Laba Kotor 7,643,769,847.41
BEBAN USAHA
Biaya Operasional dan Adm. (4,142,212,748.00)
Biaya Penyusutan dan Amortisasi (1,259,001,235.00)
Jumlah Beban Usaha (5,401,213,983.00)
Laba (Rugi) Usaha 2,242,555,864.41
PENDAPATAN DAN BIAYA NON
OPERASIONAL
Pendapatan Non Operasional 796,327,226.65
Biaya Non Operasional. (1,861,397,219.45)
Selisih Pendapatan dan Biaya non Operasional (1,065,069,992.80)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 1,177,485,871.61
Sumber Laporan Tahunan PT SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA
tahun 2008
Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh
penulis, diketahui terdapat beberapa informasi tambahan yang mungkin
dapat menimbulkan masalah perpajakan, diantaranya :
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan
Melalui hasil pengamatan, perhitungan dan perencanaan yang telah
dilakukanoleh penulis pada PT. SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA, maka penulis memberi kesimpulan bahwa:
1. Dalam perencanaan pajak, PT SUMBER SUKSES MOBILINDO
SEJAHTERA dapat mengganti biaya – biaya yang tidak dapat menjadi
pengurang penghasilan dengan bonus yang dapat dijadikan sebagai
deductable expense seperti bonus tambahan untuk karyawan yang
penghasilan brutonya tidak melebihi PTKP.
2. PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA belum melakukan
perencanaan pajak terhadap biaya yang berkaitan dengan natura seperti
pemberian kendaraan kepada karyawan.
3. PT. SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA belum
melaksanakan perencanaan yang efektif, hal ini di tandai dengan adanya
berbagai koreksi baik dalam PPh Pasal 23 maupun PPh Badan.
4. Perencanaan pajak PPh Pasal 23 yang dapat dilakukan PT SUMBER
SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA adalah dengan menggunakan
metode gross up.
5. PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA tidak memotong
PPh Pasal 23 atas jasa yang telah digunakan. Hal ini akan merugikan
perusahaan karena jika dengan sengaja tidak memotong pajak PPh Pasal
23 maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga yang besarnya
2% per bulan selama 24 bulan sampai dengan sanksi kenaikan sebesar
100% hal ini sesuai pasal 13 ayat 2 Undang-Undang No.16 tahun 2000
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
6. PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA belum mengoreksi
negatif atas penghasilan bunga dan pada beban bunga belum dikoreksi
positif atas PPh Final yang besarnya 20%.
7. Perusahaan harus mengoreksi biaya yang bersifat grey area dimana
biaya ini memiliki potensi besar untuk dilakukan koreksi positif.
8. PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA tidak pernah
terlambat dalam pelaporan dan pembayaran pajaknya.
9. Perencanaan pajak yang dapat dilakukan oleh perusahaan sesuai
dengan Undang- Undang perpajakan adalah sebesar Rp 122.886.473.24
yang semula berjumlah Rp 551.118.075,82, dan jika perusahaan menerima
usulan pajak ini maka perusahaan dapat menghemat hingga 78% untuk
tahun 2007. Untuk tahun 2008, perencanaan pajak yang dapat dilakukan
sebesar Rp 581.403.939,80 dari yang semula berjumlah Rp 672.183.043,01
dan juka perusahaan menerima usulan ini maka perusahaan dapat
menghemat hingga 14%.
V.2 Saran
1. PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA sebaiknya
memotong PPh Pasal 23 atas jasa perizinan dan pemeliharaan serta
melaporkan, menyetorkan dan melampirkannya pada SPT Tahunan.
2. Tahun 2006 perusahaan mengalami kerugian, maka untuk menghindari
kelebihan pembayaran pajak pada akhir tahun, perusahaan dapat
melakukan pengajuan pengurangan angsuran PPh Pasal 25 ke KPP.
Disamping itu atas kerugian tersebut, perusahaan dapat
mengkompensasikan ke tahun 2007
3. Perusahaan sebaiknya membuatkan daftar nominatif atas biaya
entertainment dan biaya lain – lain dan melampirkannya di dalam SPT.
4. Apabila pihak pemberi jasa tidak berkenan dipotong pajak, dalam hal
ini PPh pasal 23, atas biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk
jasa yang telah diterima. Maka perusahaan dapat menggunakan jasa dari
pihak lain yang sudah mengerti hak dan kewajiban untuk menghindari
kesalahan – kesalahan dalam prosedur perpajakannya.
5. Perusahaan sebaiknya mengadakan pembetulan terhadap SPT yang
telah disampaikan akibat adanya koreksi fiskal. Pembetulan ini berguna
agar SPT yang disampaikan tidak mengalami kesalahan yang berakibat
adanya sanksi baik administrasi maupun pidana. Selain itu perusahaan
juga bisa menggunakan fasilitas sunset policy yang berlaku sejak 1 januari
2008 hingga 31 desember 2008 dan diperpanjang hingga 31 maret 2009
untuk menghindari sanksi administrasi berupa bunga.
6. Perusahaan dapat memanfaatkan Account Representative di KPP untuk
mendapatkan informasi mengenai kewajiban perpajakannya. Hal ini
sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
98/KMK.01/2006.
DAFTAR PUSTAKA