Oleh:
NIIM : E1A016052
A. LATAR BELAKANG
masyarakat indonesia harus memiliki agama. Negara kita belum mengakui adanya
agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat. Ada begitu banyak aliran di
negara Indonesia yang hidup Bersama masyarakat. Hal ini salah satunya juga
dikarenakan indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku dan kebudayaan
bermacam-macam.
Lewat pernikahan, tidak hanya kedua mempelai yang bersatu, melainkan juga
keluarga kedua belah pihak. Sehingga tidak heran apabila resepsi pernikahan di
yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin, antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
1974, tersirat makna bahwa negara kita tidak mengakui adanya perkawinan
sesame jenis. Hal ini dapat dibuktikan dengan mencari beberapa peraturan
penduduk.
sesama Jenis di indonesia. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, apabila
kompak menolak hal tersebut. Selain membuat pemerintah resah, tentunya hal
tersebut juga melukai sisi agamis masyarakat indonesia, karena tindakan tersebut
B. RUMUSAN MASALAH
tersebut
(sodomi) adalah kaum Nabi Luth a.s. Dijelaskan bahwa perilaku homoseksual
kaum Nabi Lut} di mana orang yang normal lebih menyukai sesama jenisnya
Hal ini secara tegas disebutkan dalam al-Qur’an surat an-Naml (27):
“Dan (ingatlah kisah) Lut}, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa
(mendatangi) wanita? Sebenar- nya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui
(akibat perbuatanmu)”.
Dari sisi hadis, homoseksual jelas haram. Hanya, para sahabat berbeda
pelajaran bagi yang lain. Sahabat yang lain berpendapat bahwa eksekusinya sama
persis dengan hukuman pezina yang sudah menikah (rajam). Sahabat lainnya
dari atas dan dihujani dengan batu. Dengan cara ini kaum Nabi Lut} dihukum
Terlepas dari itu, yang terpenting keduanya harus dihukum mati karena ini
penyakit yang sangat berbahaya dan sulit dideteksi. Jika seorang laki-laki berjalan
dengan seorang perempuan, orang bisa bertanya, “Siapa perempuan itu?”. Tapi,
jika seorang laki-laki berjalan dengan laki-laki lain, sulit dideteksi karena hal ini
biasa dilakukan. Tentu tidak semua orang bisa menghukum mati, hanya hakim
atau wakilnya yang berhak. Tujuannya, agar tidak terjadi perpecahan dan
pria dan wanita sebagai suami isteri untuk mengatur hubungan seks yang layak
guna mendapatkan keturunan anak pria yang akan menyelamatkan arwah orang
tuanya dari neraka, yang dilangsungkan dengan upacara ritual menurut agama
Hindu Weda Smerti (G. Pudja, dalam Hilman Hadikusuma, 1990: 12).
Dalam pelaksanaan tingkatan Grahasta itulah bagi umat Hindu perkawinan itu
pengertian sebagai jalan untuk bisa membayar hutang (Rna) kehadapan para
leluhur melalui jalan melahirkan anak yang suputra. Itulah sebabnya perkawinan
bagi umat Hindu merupakan kawin suci yang bersifast religius sehingga ritualnya
Dapat disimpulkan juga bahwa dalam agama hindu, perkawinan sesame jenis
merupakan permasalahan yang tidak nampak kini menjadi salah satu isu sentral di
seperti gereja Anglikan dan United Church of Canada telah berhasil tiba pada
Kedua gereja ini bahkan telah menabiskan sejumlah kaum homoseksual sebagai
tidak lagi menjadi isu dan para pemimpin gereja telah menunjukkan penerimaan
bahkan hingga saat ini belum mampu menerima kehadiran para homoseksual di
Di dalam diri gereja Protestan sendiri, masih banyak kelompok jemaat dan
pemimpin umat yang menolak keras keberadaan kaum homoseks dan bahkan
mengasingkan kaum ini dari gereja ataupun dari kesempatan untuk ditabiskan
keberadaan kaum homoseks ini kemudian menjadi isu yang bertambah panas
pasangan sesama jenis menikah di seluruh 50 negara bagian itu. Keputusan ini
konteks Barat maupun dunia ketiga bereaksi keras terhadap keberadaan kaum
homoseks ini yang dianggap sebagai ancaman bagi kehidupan kekristenan dan
bagi Injil itu sendiri. Ini merupakan bagian dari cara setan untuk melawan gereja.
Beberapa alasan yang digunakan oleh gereja untuk menolak kaum ini adalah
sebagai berikut:
a. Perilaku homoseksual adalah dosa
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,
yang sepadan dengan dia.’ ” Bagi sebagian umat Kristen, ketika Tuhan
bathin antara seorang pria sebagai suami dan seorang wanita sebagai isteri
yang berlandaskan cinta kasih dengan tujuan untuk membentuk suatu keluarga
Adhi Budha atau Tuhan Yang Maha Esa, para Budha dan para Budhisatwa
Katholik ?
Menurut hukum Katholik, perkawinan adalah persekutuan hidup antara
pria dan wanita atas dasar ikatan cinta kasih yang total dengan persetujuan
bebas dari keduanya yang tidak dapat ditarik kembali. Dalam hal ini,
perkawinan bukan saja merupakan perikatan antara kedua suami isteri tetapi
juga mencerminkan sifat allah yang penuh kasih dan kesetiaan yang tidak
III. KESIMPULAN
Dari kelima agama diatas, pada dasarnnya tidak ada satupun yang
semua regulasi yang mengatur tentang perkawinan, juga tidak mengakui adanya