TENTANG
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA
Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat
KATA PENGANTAR
Namo Buddhaya,
Salah satu Obyek Vital yang menjadi sasaran Pembinaan dan Pelayanaan Teknis
Direktorat Jenderal Bimas Buddha yang sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan
kualitas dan kuantitas umat Buddha di Indonesia adalah Organisasi Keagamaan Buddha.
Realitanya, tidak semua organisasi keagamaan Buddha memiliki potensi meteriil yang
memadai untuk melakukan pemberdayaan dalam pembinaan umat Buddha. Direktorat
Jenderal Bimas Buddha sebagai mitra kerja Organisasi Keagamaan Buddha memiliki peran
sentral dalam memberikan pembinaan dan pelayanan teknis, yang salah satunya adalah
memberikan dana bantuan Operasional kepada Organisasi Keagamaan Buddha.
Selain untuk manfaat tersebut di atas Bantuan Opreasional ini diberikan dengan tujuan agar
dapat dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya. Oleh karena itu, untuk memperlancar
penyaluran bantuan, meningkatkan efektivitas dan efesiensi pengelolaan dana bantuan
operasional, maka disusunlah Pedoman Bantuan Operasional kepada Organisasi Keagamaan
Buddha dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, yang diharapkan dapat
menjadi acuan bagi pelaksanaan bantuan secara transparan dan akuntabel.
i
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA
NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN OPERASIONAL
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Agama memiliki peran penting dalam mewujudkan kondisi moral, etika, serta
spiritual bangsa Indonesia, pembangunan agama merupakan salah satu upaya
pemenuhan hak dasar rakyat dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan
keyakinannya. Sebagaimana diatur UU Dasar 1945 yang menegaskan bahwa negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan
setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu. Pembangunan agama bukan hanya usaha
untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan, pemahaman, serta pengamalan
ajaran agama, melainkan juga ditujukkan untuk membangun masyarakat yang
memiliki kesadaran akan adanya realitas sosial tentang nilai-nilai keberagaman (atau
kebhinnekaan) dan memahami makna kemajemukan sosial.
2. Waktu Pelaksanaan
Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha dilaksanakan berdasarkan
kontrak kerja antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penanggung Jawab
Bantuan yaitu Ketua Organisasi Keagamaan Buddha dalam kurun waktu pelaksanaan
Tahun Anggaran berjalan.
Prosentase Keterangan
No Item Peruntukan Operasional Penggunaan
A Biaya Administrasi dan Umum (General and Dapat berupa biaya seperti: pembelian
Administration Expenses) kertas HVS, Tinta/Toner Printer,
1. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK) 20 % Ballpoint, Map dan atau Alat tulis kantor
sejenis
2. Biaya perlengkapan kantor yang habis pakai
B Biaya Rapat-rapat Pengurus di dalam kantor Biaya Rapat pengurus di dalam kantor
sekretariat dapat berupa :
1. Biaya Rapat Bulanan 20 % 1. Biaya Konsumsi dan;
2. Biaya Rapat Tri Wulan 2. Biaya Snack
3. Biaya Rapat Semester Tidak diperbolehkan untuk biaya honor
4. Biaya Rapat Pengurus rapat
C Biaya Transportasi
1. Transportasi Rapat pengurus Biaya yang dikeluarkan untuk
transportasi adalah biaya perjalanan
2. Transportasi menghadiri undangan 15 % local seperti : ongkos Taxi/travel dan
rapat/acara/kegiatan local mewakili atas nama atau sejenisnya yang dibuktikan
Organisasi Kegamaan Buddha dengan struk/kwitansi.
Tidak diperbolehkan digunakan untuk
transport Luar Daerah dan atau tidak
diperbolehkan transport udara (pesawat
terbang)
D Biaya Tagihan
1. Biaya Telepon (Telephone) Biaya tagihan-tagihan dapat
dikeluarkan apabila Tagihan atas nama
2. Biaya Tagihan PDAM 20 % Organisasi Keagamaan Buddha dan
3. Biaya Tagihan PLN atau dengan Keterangan
dipakai/gunakan oleh Organisasi
4. Tagihan Internet Keagamaan Buddha.
E Biaya Rumah Tangga Kantor 15 % Dapat berupa pengeluaran, seperti :
beli gula, kopi, gas elpigi dan
sejenisnya
F Biaya Perwatan Perlengkapan Kantor 10 % Dapat berupa biaya perbaikan sperti:
perbaikan meja, kursi, pintu, service
AC, Komputer dan sejenisnya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(SANGHA)
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(MAJELIS)
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(ORGANISASI WANITA BUDDHA)
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(ORGANISASI PEMUDA BUDDHA)
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(LEMBAGA KEAGAMAAN BUDDHA)
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN OPERASIONAL
(YAYASAN SOSIAL KEAGAMAAN BUDDHA)
Nomor : 10/Proposal/SMTSI/III/2015
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Proposal Permohonan Bantuan Operasional
Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia
Kepada Yth,
Kuasa Pengguna Anggaran
Ditjen Bimas Buddha
Kementerian Agama RI
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak, semoga senantiasa dalam limpahan
rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas kedinasan.
Melalui surat ini kami sampaikan kepada Bapak, Proposal Permohonan Bantuan
Operasional Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia, Jl. Mangga Besar Raya No. 58, Kota
Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, mengingat sangat pentingnya operasional Organisasi
Keagamaan Buddha tersebut untuk perkembangan agama Buddha di wilayah kami.
(Bhiksu Dutavira)
Form. I. 2.b. Contoh Form Surat Permohonan Pengajuan Operasional
Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha (untuk Bantuan dari
Kanwil Kementerian Agama Cq. Pembimas Buddha)
Nomor : 10/Proposal/YVJM/III/2015
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Proposal Permohonan Bantuan Operasional
Yayasan Vihara Jaya Manggala – Prov. Maluku
Kepada Yth,
Ka. Kanwil Kementerian Agama
Cq. Pembimas Buddha Prov. Maluku
Di Maluku
Dengan Hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak, semoga senantiasa dalam limpahan
rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas kedinasan.
Melalui surat ini kami sampaikan kepada Bapak, Proposal Permohonan Bantuan
Operasional Yayasan Vihara Jaya Manggala Desa Pataya, Kecamatan Goa, Provinsi Maluku,
mengingat sangat pentingnya Operasional Organisasi Keagamaan Buddha tersebut untuk
perkembangan agama Buddha di wilayah kami.
Ketua
Yayasan Vihara Jaya Manggala
(Suparmen)
Form. I. 3. Contoh Form Kerangka Acuan Kerja (KAK) Bantuan Operasional
Rehabilitasi Organisasi Keagamaan Buddha
Desa : Gondola
Kecamatan : Mersoa
Kabupaten : Moncaong
Provinsi : Papua Barat
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Yayasan Benih Kebajikan Buddha Desa Gondola, Kecamatan Mersoa Provinsi
Papua Barat merupakan Yayasan Keagamaan Buddha yang bergerak dalam Bidang
Sosial, Kemanusiaan dan Keagmaan Buddha yang bersifat Nirlaba. Oleh karena itu,
dalam operasionalnya Yayasan ini sangat memerlukan sumbangsih dan partisipasi
dari para Donotur, baik dari instansi pemerintah maupun donatur swasta lainnya.
Mengingat sangat minim dana untuk mencukupi kebutuhan operasionalnya, maka
dengan ini kami Pengurus Yayasan menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Operasional Yayasan dengan harapan, dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan
Bantuan Operasional Tahun Anggaran 2015.
2. Maksud
Terealisasinya Bantuan Operasional Yayasan Benih Kebajikan Buddha Desa
Gondola, Kecamatan Mersoa Provinsi Papua barat untuk menunjang kegiatan
Organisasi Keagamaan Buddha yang berperan serta dalam mewujudkan dalam
peningkatan keyakinan (Saddha), Moral (Sila) dan bhakti kepada ajaran agama
Buddha.
3. Tujuan
Dapat Melaksanakan Operasional Yayasan Benih Kebajikan Buddha Desa Gondola,
Kecamatan Mersoa Provinsi Papua secara terencana dan terukur sesuai maksud
yang ditetapkan:
4. Sasaran
Sasaran adalah Penggunaan Bantuan Operasional Yayasan Benih Kebajikan Buddha
dalam 1 (satu) Tahun Anggaran.
5. Sumber Pendanaan
Sumber Dana Operasional Yayasan Benih Kebajikan Buddha direncanakan
bersumber dari :
a. Bantuan dari Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama RI
(menyesuaikan);
b. Bantuan dari para Donatur yang bersifat tidak mengikat, serta;
c. Hasil dari Swadaya Masyarakat umat Buddha.
2. Biaya perlengkapan kantor yang habis 1 THN Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,-
pakai
B Biaya Rapat-rapat Pengurus di dalam kantor
1. Biaya Rapat Bulanan 12 KL Rp. 1.000.000,- Rp. 12.000.000,-
2. Biaya Rapat Tri Wulan 4 KL Rp. 1.000.000,- Rp. 4.000.000,-
3. Biaya Rapat Semester 2 KL Rp. 1.000.000,- Rp. 2.000.000,-
4. Biaya Rapat Pengurus 2 KL Rp. 1.000.000,- Rp. 2.000.000,-
C Biaya Transportasi
1. Transportasi Rapat pengurus 50 KL Rp. 200.000,- Rp. 10.000.000,-
2. Transportasi menghadiri undangan 25 KL Rp. 200.000,- Rp. 5.000.000,-
rapat/acara/kegiatan local mewakili
atas nama Organisasi Kegamaan
Buddha
D Biaya Tagihan
1. Biaya Telepon (Telephone) 1 THN Rp. 500.000,- Rp. 6.000.000,-
2. Biaya Tagihan PDAM 1 THN Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-
3. Biaya Tagihan PLN 1 THN Rp. 500.000,- Rp. 6.000.000,-
4. Tagihan Internet 1 THN - Rp. 1.400.000,-
E. Biaya Rumah Tangga Kantor 1 THN - Rp. 10.000.000,-
F. Biaya Perwatan Perlengkapan Kantor 1THN - Rp. 15.000.000,-
TOTAL Rp. 100.000.000,-
(Bejo Santoso)
Form. I. 4. Contoh Tanda Daftar Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha
Form. I. 5. Contoh Surat Keterangan Domisili
Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha
Form. I. 6. Contoh Form Surat Rekomendasi Pembimas Buddha
Bantuan Organisasi Keagamaan Buddha
Form. I. 7. Contoh Form Contoh Copy Rekening Organisasi Keagamaan Buddha
Form. I. 8. Contoh Form Surat Ketrangan Aktif Bank
Bantuan Organisasi Keagamaan Buddha
Lampiran II. Contoh Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha
Form. II. 1. Contoh Form Halaman Depan (Cover) Laporan Pertanggung Jawaban
(LPJ) Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA
LPJ
Kepada Yth,
Kuasa Pengguna Anggaran
Ditjen Bimas Buddha
Kementerian Agama RI
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak, semoga senantiasa dalam limpahan
rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas kedinasan.
Melalui surat ini kami sampaikan kepada Bapak, Bantuan Operasional Yayasan
Vihara Jaya Manggala, Desa Pataya, Kecamatan Goa, Provinsi Maluku telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal, RAB dan Peruntukan yang ditetapkan sebagaimana hasil laporan
terlampir.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan laporan penggunaan
dana operasional sebagaimana berkas terlampir dan pada kesempatan ini pula kami mohon
Bapak dapat meberikan bantuan kembali pada masa mendatang untuk kelanjutan
Operasional Yayasan Vihara Jaya Manggala.
Demikian disampaikan dengan hormat untuk menjadi periksa, atas perkenan dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
SUPARMEN
Form. II. 2. Contoh Form Surat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bantuan
Operasional Organisasi Keagamaan Buddha
(untuk bantuan dari Kanwil Kementerian Agama)
Kepada Yth,
Ka. Kanwil Kementerian Agama
Cq. Pembimas Buddha Prov. Maluku
Di Maluku
Dengan Hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak, semoga senantiasa dalam limpahan
rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas kedinasan.
Melalui surat ini kami sampaikan kepada Bapak, Bantuan Operasional Yayasan
Vihara Jaya Manggala, Desa Pataya, Kecamatan Goa, Provinsi Maluku telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal, RAB dan Peruntukan yang ditetapkan sebagaimana hasil laporan
terlampir.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan laporan penggunaan
dana operasional sebagaimana berkas terlampir dan pada kesempatan ini pula kami mohon
Bapak dapat meberikan bantuan kembali pada masa mendatang untuk kelanjutan
Operasional Yayasan Vihara Jaya Manggala.
Demikian disampaikan dengan hormat untuk menjadi periksa, atas perkenan dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
SUPARMEN
Form. II. 3. Contoh Form Realisasi Progres Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan
Buddha
Berdasarkan pada penilaian hasil pekerjaaan, Jadwal, RAB dan Peruntukan yang ditetapkan
dinyatakan bahwa Pelaksanaan Bantuan Operasional Yayasan Vihara Jaya Manggala Tahun 2015
telah selesai dilaksanakan dengan Rincian Realisasi sebagai berikut :
Demikian realisasi progres operasional ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
SUPARMEN SAKYATI
Form. II. 4. Contoh Form Neraca Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan
Operasional Organisasi Keagamaan Buddha
Desa : Pataya
Kecamatan : Goa
Kabupaten : Toli-Toli
Provinsi : Maluku
dst
Rp. 0
SUPARMEN SAKYATI
Form. II. 5. Contoh Form Bukti Kas Keluar Bantuan Operasional Organisasi
Keagamaan Buddha
Agama Buddha
MAJELIS.....................................................
Alamat : Desa Pataya, Kec. Goa, Kab. Toli-Toli, Provinsi Maluku
Telp. (0278) 111788, Hp. 08111788
NOTA
Nomor : 10/Permohonan-Pencairan /III/2015
Demikian disampaikan dengan hormat untuk mendapat persetujuan atas biaya tersebut sebagaimana
mestinya, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hendro Joyo
Form. III. 3. Contoh Form Nota Persetujuan Pencairan Dana Operasional
MAJELIS.....................................................
Alamat : Desa Pataya, Kec. Goa, Kab. Toli-Toli, Provinsi Maluku
Telp. (0278) 111788, Hp. 08111788
NOTA
Nomor : 10/Persetujuan-Pencairan/III/2015
Demikian disampaikan dengan hormat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
SUPARMAN MAYA
Form. III. 4. Contoh Form Nota Laporan Pelaksanaan Penggunaan Dana
Operasional
MAJELIS.....................................................
Alamat : Desa Pataya, Kec. Goa, Kab. Toli-Toli, Provinsi Maluku
Telp. (0278) 111788, Hp. 08111788
NOTA
Nomor : 06/Pel. Penggunaan Dana/III/2015
Demikian disampaikan dengan hormat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hendro Joyo
Lampiran IV. Contoh Suarat Perjanjian Kerja Sama (Kontrak)
1. ……………………………..: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bertindak untuk Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Buddha, yang berkedudukan di Jalan MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat yang untuk selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
2. ………………………….: Ketua Majelis ………………………………..hal ini bertindak untuk dan atas nama
Majelis…………………………………….yang berkedudukan di …………………………………………………….yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah
pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha Tahun Anggaran 2015 ,
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN
1. DIPA Ditjen Bimas Buddha, Nomor : SP.025.08.1.445319-00/AG//2014 tanggal 5 Desember 2015;
2. Pedoman Pemberian Bantuan Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha Tahun 2015;
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan
memanfaatkan dana Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha Tahun 2015 tersebut sesuai dengan Proposal dan
Rencana Penggunaan Anggaran (RAB) yang dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Organisasi
Keagamaan Buddha Agama Buddha Tahun 2015.
Pasal 3
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah dana Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha Tahun 2015 yang diterima oleh
PIHAK KEDUA adalah :
1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Bimas Buddha
SP.025.08.1.445319-00/AG//2014 tanggal 5 Desember 2014.
2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) sesuai dengan
Proposal pengajuan.
Pasal 4
PEMBAYARAN
Pembayaran Dana Bantuan Sosial dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah
Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), dengan cara
pembayaran langsung ke rekening masing-masing Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha sesuai dengan Surat
Keputusan Dirjen Bimas Buddha.
Pasal 5
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan sesuai dengan pasal 2, maka PIHAK PERTAMA
berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama
batal.
Pasal 6
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian kerjasama
ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan
perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri, Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak.
Pasal 7
FORCE MAJEURE
1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sehingga tertundanya
pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bimas Buddha
atau PPK/KPA atau pejabat yang berwenang dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 X 24 jam kepada PIHAK
PERTAMA;
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK
KEDUA;
b. Peperangan;
c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Pasal 8
LAIN – LAIN
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK KEDUA;
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama;
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua
belah pihak.
Pasal 9
PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa
adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 2 (dua) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
Ketua Vihara…………………… PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Mat
erai
terai (……………………………..)
(……………………………) NIP……………………………
Ketua
SAKSI I
…………………………………
…………………………………
NIP. …………………………………
SAKSI II
…………………………………
…………………………………
NIP. …………………………………
Lampiran IV. Contoh Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kecamatan : ……………………………….
Kab/Kota : ……………………………….
Provinsi : ……………………………….
2. akan melaksanakan Pemberian Bantuan Operasional Keagamaan Buddha Agama Buddha Tahun 2015 berdasarkan
Pedoman Pemberian Bantuan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. akan melaporkan kepada Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam
pelaksanaan Bantuan Sosial Organisasi Keagamaan Buddha Agama Buddha;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
……………………………………….
NIP…………………………………. Joyo Kartiko
Ketua Vihara
Lampiran V. Contoh Surat Pernyataan Kesiapan
SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN MELAKSANAKAN BANTUAN OPERASIONAL
ORGANISASI KEAGAMAAN BUDDHA AGAMA BUDDHA
Menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan Bantuan Operasional Organisasi Keagamaan Buddha dari
Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama RI sesuai dengan Pedoman Pemberian Bantuan Operasional
Organisasi Keagamaan Buddha Tahun 2015 sampai dengan jangka waktu dimulai dari tanggal 1 April 2015
sampai dengan 31 Desember 2015 dengan sebaik-baiknya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………………….
NIP…………………………………. Joyo Kartiko
Ketua Vihara