Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2017
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi semakin tumbuh dengan kiat dan pesat di era ke-20 ini.
semakin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang menandai
semakin kompleks nya organisasi itu sendiri. Pada dasarnya organisasi ada
dan lahir dari adanya sekelompok manusia yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Organisasi itu sendiri terdiri dari tingkat
rendah/sederhana, menengah, dan besar/kompleks. Begitu pula dengan
organisasi pemerintahan yang ada. Otoritas Jasa Keuangan merupakan salah
satu dari bentuk organisasi pemerintahan yang bergerak pada jasa pelayanan
public berupa pengawasan jasa keuangan baik itu di dunia perbankan, pasar
modal, maupun usaha-usaha lainnya. Sehingga kami memilih Otoritas Jasa
Keuangan sebagai tempat untuk observasi dalam pemenuhan tugas mata
kuliah organisasi dalam hal mengkaji dan membedah dinamika organisasi
yang ada di Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
A.3 TUJUAN
1
A.4 METODE OBSERVASI
Pada observasi di Otoritas Jasa Keuangan DIY ini kami mengunakan 2 (dua)
pendekatan metode yaitu metode wawancara dan metode observasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) agar menjadi terintegrasi
dan komprehensif.
4
b. Mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil.
c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang
terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional
yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
5
Misi OJK adalah:
Selain itu, OJK memiliki Nilai-nilai Strategis OJK yang menjadi dasar atau
landasan dalam melakukan kegiatan pengawasannya, nilai-nilai strategis
tersebut yaitu:
1) Integritas
Bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan
kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.
2) Profesionalisme
Bekerja dengan penuh tanggungjawab berdasarkan kompetensi yang
tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.
3) Sinergi
Berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.
4) Inklusif
Terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta
memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri
keuangan.
5) Visioner
Memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (forward
looking) serta dapat berfikir kritis di luar kebiasaan (out of the box
thinking).
6
B.5 STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Deputi Direktur
Pengawasan OJK*
Bagian Pengawasan
----------- Bagian Pengawasan IKNB,
Bank Pasar Modal, dan EPK
Subbagian Perizinan,
Informasi, dan
Dokumentasi
Ket:
*) : berfungsi sebagai Wakil Kepala OJK
: garis komando
------ : garis koordinasi
7
B.6 PRINSIP ORGANISASI
1. Prisip skalar (the scalar principle), yaitu prinsip yang terkait dengan
hierarki organisasi yang melahirkan jenjang komando.
2. Prinsip delegasi (principle of delegation), yaitu prinsip yang berkaitan
dengan penyerahan hak untuk bertindak dan mengambil keputusan pada
bawahan.
3. Prinsip kemutlakan tanggung jawab (principle of absoluteness of
responsibility), yaitu prinsip yang menyatakan bahwa tanggung jawab
akhir atas keberhasilan kerja sama ada pada atasan.
4. Prinsip persamaan antara wewenang dan tanggung jawab (principle of
parity of authority and responsibility), yaitu keseimbangan antara tugas
yang diterima bawahan dengan kewenangan yang diterimanya untuk
dapat melaksanakan tugasnya tersebut.
5. Prinsip kesatuan perintah (principle of unity of command), yaitu prinsip
yang menyatakan bahwa perintah yang diterima bawahan harus jelas
sumbernya. Oleh karena itu, setiap bawahan harus memiliki kejelasan
tentang atasan yang harus diikutinya.
6. Prinsip jenjang kewenangan (the authority level principle), yaitu prinsip
yang terkait dengan kewenangan bagi setiap anggota dalam posisinya
sebagai bagian dari organisasi.
8
kepala kantor ojk kepada deputi direktur pengawasan ojk, dan di terukan ke
bagian pengawasan bank, bagian pengawasan IKNB, pasar modal, dan
informasi serta bagian administrasi yang selanjutnya akan di teruskan lagi
ke subbagian dari masing-masing bagian.
9
selanjutnya diberikan keputusan oleh kepala kantor OJK setelah
mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner OJK.
PRESIDEN DPR
Keterangan :
10
B.9 KOMUNIKASI DAN KERJASAMA ORGANISASI
1. Secara Preventif
2. Secara Represif
1. Well Literate
2. Suff Literate
3. Less Literate
11
Hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa lkeuangan, produk
dan jasa keuangan.
4. Not Literate
12
keputusan akhir, kantor cabang akan kembali untuk melaporkannya kepada
kantor pusat untuk mendapat persetujuan. Karena dalam hal ini kekuasaan
tertinggi berada di kantor pusat yaitu berada di tangan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan.
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
13
B.12 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN OJK
14
BAB III
PENUTUP
C.1 KESIMPULAN
Kritik dan saran yang dapat diberikan utuk Otoritas Jasa Keuangan antara
lain:
Lebih diperluas lagi dalam hal sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
karena masih banyaknya dan belum meratanya masyarakat yang tahu dan
paham tentang makna OJK sebenarnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ojk.go.id/id/Default_Login.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan
http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/booklet-perbankan-
indonesia/Documents/booklet_2014_opt_1395931938.pdf
16
LAMPIRAN
17