Pengaruh Video Review Produk Dengan Keputusan Pembelian PDF
Pengaruh Video Review Produk Dengan Keputusan Pembelian PDF
Pendahuluan
Kombinasi antara teknologi yang berkembang pesat itulah yang memunculkan ide-ide
baru bagi para pekerja kreatif untuk melakukan sebuah ulasan, atau mungkin kita lebih
mengenalnya dengan sebutan review. Ulasan ini bisa bermacam-macam bentuknya, baik itu
berbentuk tulisan melalui blog, sampai berbentuk video dengan memanfaatkan platform seperti
YouTube. Keterikatan antara platform berbelanja online, teknologi yang berkembang pesat,
serta tingginya demand terhadap produk smartphone inilah yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian lebih dalam.
Ulasan sendiri merupakan sebuah penilaian terhadap sesuatu yang didasari oleh
pengalaman pengguna dan dipublikasikan agar dapat menjadi referensi bagi calon pengguna
lainnya. Dalam sebuah ulasan, terdapat beberapa unsur di dalamnya yang menjadikan ulasan
tersebut sebagai suatu penilaian yang komprehensif, diantaranya merupakan orientasi, tafsiran,
evaluasi, serta rangkuman. Keempat unsur tersebut membentuk struktur ulasan menjadi lebih
kredibel meski sifatnya subjektif.
Saat ini ulasan sudah menjadi tren di kalangan para pengguna sosial media. Hadirnya
platform yang mewadahi kreatifitas pengguna tersebut mendorong mereka untuk dapat
mengutarakan pendapat serta penilaian mereka mengenai suatu produk yang mereka gunakan.
Ulasan itu sendiri bisa mencakup banyak hal, baik itu produk kecaktikan, makanan, tempat-
tempat menarik, hingga hal-hal lain yang ada di sekitar kita.
Ulasan produk sendiri terbagi kedalam dua bentuk, yaitu ulasan produk berupa teks
atau tulisan, serta ulasan produk berupa video. Keduanya memiliki tujuan yang sama, hanya
saja pengemasannya berbeda. Ulasan produk berupa teks seringkali kita temui di web atau blog
1
pribadi, forum diskusi seperti Kaskus, atau website khusus yang dibuat untuk mengulas sebuah
produk. Sedangkan ulasan produk berupa video seringkali kita temukan di platform social
media seperti YouTube atau Instagram. Platform-platform seperti inilah yang menjadikan
persebaran informasi lebih luas dan mudah diakses sehingga dapat memberikan manfaat bagi
orang-orang yang mengaksesnya.
Pada penelitian ini, ulasan yang akan penulis bahas merupakan ulasan produk berupa
video. Video ulasan sendiri merupakan sebuah penilaian terhadap suatu produk yang didasari
oleh pengalaman pengguna dalam format video. Adapun video ulasan ini terdiri dari beberapa
unsur di dalamnya, diantaranya isi pesan, daya tarik pesan, serta visualisasi atau pengambilan
gambar yang terdapat dalam video ulasan tersebut. Sedangkan untuk produknya, penulis akan
meneliti mengenai ponsel pintar atau smartphone sebagai objek yang dijadikan ulasan oleh
para pengulas produk tersebut, dan mengkaitkannya dengan keputusan penjualan.
Di Indonesia sendiri, telah banyak orang-orang yang dikenal ahli dalam melakukan
video ulasan smartphone atau lebih dikenal sebagai reviewer, beberapa diantaranya adalah
GadgetIn, Sobat Hape, Putu Reza, Bang Ripiu, dan masih banyak lagi. Mereka biasa mengulas
produk smartphone melalui jejaring sosial seperti YouTube dan Twitter. Meski begitu,
pengulas yang akan kita fokuskan pada penelitian ini adalah GadgetIn dikarenakan jumlah
audiens yang lebih luas.
2
bisnis yang diharapkan mampu meningkatkan nilai penjualan brand. Maka atas dasar tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam seperti apa pengaruh yang diberikan
oleh video ulasan produk terhadap keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apa pengaruh video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen di kalangan mahasiswa Kota Bandung?”
Berdasarkan judul penelitian, latar belakang dan perumusan masalah maka dapat
diidentifikasi bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh isi pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen?
b. Bagaimana pengaruh daya tarik pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen?
c. Bagaimana pengaruh visual dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen?
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dengan adanya penelitian ini sehingga dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat adalah seperti dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengetahui pengaruh isi pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen.
b. Mengetahui pengaruh daya tarik pesan dalam video ulasan channel YouTube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen.
c. Mengetahui pengaruh visual dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen.
3
1.5. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berharap agar dapat memberikan manfaat baik secara
akademis maupun praktis, sebagai berikut:
Bagi peneliti, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat
lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti
program perkuliahan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Bandung.
Mengingat luasnya pembahasan yang bisa ditemukan dalam penelitian ini, maka perlu
adanya batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam
penelitian ini. Maka dari itu, peneliti membatasi penelitian agar hanya berkaitan dengan “video
ulasan produk, serta keputusan pembelian”.
Pengertian Istilah:
Platform, yaitu unsur penting dalam pengembangan perangkat lunak. Platform dapat
didefinisikan secara sederhana sebagai tempat untuk menjalankan perangkat lunak
Channel, yaitu saluran yang menjadi perantara antara media dan audiens.
4
Gadget, yaitu perangkat yang memiliki fungsi lebih spesifik, bersifat praktis dan
dirancang dengan teknologi canggih.
Online, yaitu keadaan dimana perangkat gadget yang terkoneksi atau terhubung ke
jaringan internet.
5
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1. Pesan
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan / non-verbal yang mewakili perasaan,
nilai, dan gagasan. Menurut Onong Effendy, pesan adalah: “suatu komponen dalam proses
komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan
lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain” (Effendy,
1989:224).
a. Kode pesan
Adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi
orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi,
suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.
b. Isi pesan
Adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator
untuk mengomunikasikan maksudnya.
c. Wujud pesan
Adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator memberi
wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya. (Siahaan,1991:62).
Selain hal tersebut di atas, pesan juga dapat dilihat dari segi bentuknya.
Menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu:
a. Informatif
Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan
mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu pesan
informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persuasif.
b. Persuasif
Yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia
bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah. Tetapi
6
berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan seperti ini bukan terasa
dipaksakan akan tetapi diterima dengan keterbukaan dari penerima.
c. Koersif
Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi
bentuk yang terkenal dari penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan
yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik. Koersif
berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target. (Widjaja &
Wahab, 1987:61)
Daya tarik pesan mencakup gaya bahasa dan pemilihan kata yang termasuk kedalam
pesan paralinguistik. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan
cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.
Pesan paralinguistik terdiri atas- antara lain- nada, kualitas suara, volume, kecepatan,
dan ritme. Nada (pitch) menunjukkan jumlah getaran atau “gelombang” yang dihasilkan
sumber bunyi. Makin banyak jumlah getaran, makin tinggi nada. Orang yang memilih stereo
tentu mengenal perbedaan nada. Orang yang berbicara tanpa banyak perrubahan dana disebut
monoton. Nada dapat mengungkapkan gairah, ketakutan, kesedihan, kesungguhan, atau kasih
sayang. Nada dapat memperteguh dampak kata yang kita ucapkan. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa nada sering digunakan untuk mengungkapkan identitas diri dan
mempengaruhi orang lain (Addington, 1968)
Kualitas suara menunjukkan penuh atau tipisnya suara. Volume menunjukkan tinggi-
rendahnya suara. Apabila seseorang marah atau ingin menegaskan sesuatu, maka ia akan
cenderung menaikkan volume suaranya. Begitu juga dengan situasi atau suasana lain, maka
volume suaranya juga akan menyesuaikan. Seperti halnya volumen, kecepatan dan ritme dapat
menggarisbawahi pernyataan dan mengungkapkan perasaan. Secara keseluruhan, pesan
paralinguistik merupakan cara yang paling cermat dalam menyampaikan perasaan kita
terhadap orang lain. Tidak setiap orang memiliki kemampuan yang sama untuk
mengungkapkan emosi melalui pesan paralinguistik. Akan tetapi, sebagaimana kemampuan
berbahasa dapat ditingkatkan, begitu pula kemampuan paralinguistik.
7
2.3. Visual
Kita bisa mengingat dan berkomunikasi karena ia memiliki arti pada pesan visual.
Pesan visual bisa juga termasuk kedalam brain wash. Pesan visual menurut Aldous Huxley
dikatergorikan menjadi tiga tipe, yaitu:
Melalui cara melihat pesan visual mental dan berpikir dengan pikiran dalam benak anda
dari waktu ke waktu, secara berulang-ulang, gambar menjadi permanen dan otak anda
menyimpan kenangan visual.
Semua pesan baik verbal atau visual, memiliki komponen harfiah dan simbolis. Ujung
dari komunikasi visual dan memproduksi gambar yang kuat sehingga orang yang melihatakan
selalu ingat dengan isinya. Aldous Huxley membuat metode untuk melihat dengan baik akan
menciptakan pesan visual yang kuat. Pesannya yaitu sebagai berikut:
“The more you know - the more you sense - the more you select - the more you perceive
- the more you remember - the more you learn - the more you know”
Akal budi mengartikan pesan pada tampilan visual, oleh karena itu untuk memandang,
bagaimana pikiran memproses informasi visual yang diterimanya dari mata sangat penting.
Akal budi memproses gambar menjadi 4 dasar isyarat persepsi visual:
a. Warna (Color)
Warna adalah setiap kita lihat merupakan gabungan dari 3 warna primer: red, green
and blue. Warna tersebut merupakan warna additive atau penggabungan warna
primer cahaya menghasilkan warna putih.
8
Warna additive atau warna dari cahaya. Sedangkan warna primer pada pigmen cat,
cyan, yellow and magenta. Warna tersebut merupakan warna subtractive atau
penggabungan warna primer pigmen cat menghasilkan warna hitam.
9
melihat sebuah kedalaman, yaitu: space, size, color, lighting, textural gradient,
interposition, time, and perspective.
d. Gerakan
Gerakan / movement merupakan atribut yang terakhir yang mempengaruhi respon
syaraf penglihatan manusia. Ada 4 jenis gerakan, yaitu:
- Real
Real movement adalah gerakan yang dilakukan oleh objek dan langsung kita
lihat tanpa melalui media.
- Apparent
Apparent movement adalah gerakan yang memperlihatkan objek bergerak,
contohnya film di bioskop maupun di TV.
- Graphics
Graphic movement adalah gerakan mata yang mengamati sebuah layout gambar
dan mencari elemen-elemen grafis.
- Implied
Implied movement adalah gerakan yang ada pada gambar beku (still image)
dengan tujuan menstimulasi mata untuk melihat gerakan pada gambar tersebut.
2.4. Ulasan
Ulasan atau review merupakan sebuah penilaian terhadap sesuatu yang didasari oleh
pengalaman pengguna dan dipublikasikan agar dapat menjadi referensi bagi calon pengguna
lainnya. Dalam sebuah ulasan, terdapat beberapa unsur di dalamnya yang menjadikan ulasan
tersebut sebagai suatu penilaian yang komprehensif, diantaranya yaitu:
a. Orientasi
Berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan
drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan “latar belakang” bagi
pembaca mengenai apa yang akan diulas.
b. Tafsiran
Berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas,
misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan
sebagainya.
10
c. Evaluasi
Berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan
setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian
ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang
kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
d. Rangkuman
Berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini
juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau
tidak untuk ditonton/disaksikan.
Ulasan produk terbagi kedalam dua bentuk, yaitu ulasan produk berupa teks atau
tulisan, serta ulasan produk berupa video.
Keputusan membeli yaitu salah satu komponen utama dari perilaku konsumen.
Keputusan pembelian konsumen yaitu tahap demi tahap yang digunakan konsumen ketika
membeli barang dan jasa (Lamb, 2008:23). Keputusan pembelian yaitu sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yg terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,
pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan tingkah
laku setelah pembelian (Swastha, 2007:68).
Menurut Basu Swastha perilaku konsumen bisa diartikan sebagai suatu kegiatan-
kegiatan individu yg secara langsung terlibat dalam menbisakan serta menggunakan barang-
barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penerapan kegiatan (Swastha, 2007:69). Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut yaitu sebuah pendekatan
penyelesaian masalah yg terdiri atas beberapa tahap. Seluruh proses tersebut tidak selalu
dilakukan oleh konsumen dalam pembeliannya. Pada umunya konsumen akan lebih mudah
mengambil keputusan dalam pembelian ulang atau pembelian yg sifatnya terus menerus
terhadap produk yg sama. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian tersebut bisa
digambarkan dalam sebuah model seperti di bawah ini (Kotler, 2010 :23).
11
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112), keputusan pembelian yaitu pemilihan dari
dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang bisa membuat
keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah
pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan
pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
Menurut Kotler (2010:211) proses pembelian yg spesifik terdiri dari urutan kejadian
sebagai berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar yaitu memahami perilaku pembeli
pada tiap tahap dan pengaruh apa yg bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Untuk melakukan
pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya,
mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap
perilaku pembelian konsumen, sebab harga yg bisa dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut (Tejdhakusuma, dkk.
2006:48).
Munculnya ide dan gagasan penelitian ini tentu tidak terlepas dari bantuan penelitian
terdahulu, yang sejauh ini terdapat beberapa penelitian yang mengkaji tentang ulasan produk
dan keputusan pembelian konsumen. Beberapa penelitian tersebut digunakan peneliti sebagai
acuan dan telaah pustaka.
Penelitian jurnal milik Ahmad Farki, Imam Baihaqi, dan Berto Mulia Wibawa yang
berjudul “Pengaruh Online Customer Review dan Rating Terhadap Kepercayaan dan Minat
Pembelian pada Online Marketplace di Indonesia”. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
penyebab kepercayaan pada online marketplace bukanlah berasal dari review dan rating namun
dari hal lain. Hal ini dimungkinkan karena online marketplace telah memakai rekening bersama
dan merupakan sebuah perusahaan besar dan juga beberapa memiliki garansi ketika berbelanja.
12
Kepercayaan dan Minat terhadap Keputusan
Pembelian pada Online Pembelian Konsumen
Marketplace di Indonesia
2 Tempat / Waktu Pengguna internet di Mahasiswa Kota Bandung
penelitian Indonesia / 2016 / 2017
3 Fokus penelitian Apa pengaruh dari online Apa pengaruh dari video
customer review terhadap ulasan akun YouTube
minat beli konsumen pada terhadap keputusan
online marketplace pembelian konsumen.
4 Jenis dan pendekatan Jenis penelitian kuantitatif Jenis penelitian kuantitatif
penelitian
5 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penyebab Untuk mengetahui sejauh
kepercayaan pada online mana pengaruh yang
marketplace diberikan oleh video
ulasan dalam keputusan
pembelian konsumen di
website e-commerce
Kerangka Pemikiran
13
Video ulasan, pada dasarnya merupakan sebuah informasi yang memberikan
proses pembelajaran bagi audiensnya mengenai suatu benda atau produk. Dari video
ulasan tersebut, calon konsumen mendapatkan pesan yang membuat mereka
mempelajarinya hingga memberikan efek pada perubahan sikap dalam memutuskan
pembelian. Hal ini sejalan dengan teori SOR atau stimulus - organism - respons, yang
mana dalam psikologi komunikasi dijelaskan bahawa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kuatlitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme.
Elemen dari teori ini adalah pesan (stimulus), komunikan (organisme), efek
(respon). Stimulus yang diberikan (dalam hal ini adalah video ulasan) kepada
organisme (konsumen) dapat diterima atau dapat ditolak. Apabila stimulus diterima
oleh organisme maka berarti terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme.
Selanjutnya adalah organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah
sehingga dapat terjadi kesedian dalam mengubah sikap, yang mana merupakan respon
dari proses pembelajaran yang telah dilalui. Perubahan sikap ini mengarah pada
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
14
yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap
seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak atau
bereaksi dengan cara-cara tertentu (Sobur, 2003:358-362).
2.7.2. Hipotesis
H0: Tidak ada pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
H0: Tidak ada pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen
H0: Tidak ada pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
H0: Tidak ada pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen
15
Bab III
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5). Penelitian ini mengarah pada studi
korelasional, yaitu hubungan antar dua variabel, tidak saja dalam bentuk sebab akibat
melainkan juga timbal balik antara dua variabel (Subana, 2005: 36).
a. Populasi
b. Sampel
a. Data Primer
16
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi
kepustakaan.
17
• Kedalaman gambar yang
visual ditampilkan
• Gerakan dalam • Tingkat kedalaman
video gambar yang
diambil
• Tingkat gerakan
yang ditampilkan
2 Keputusan - • Kepahaman • Tingkat kepahaman Ordinal
pembelian dalam dalam mengenali
(Y) mengenali sebuah produk
sebuah produk • Tingkat keyakinan
• Yakin dalam dalam membeli
membeli produk
produk • Tingkat
• Merekomendasi rekomendasi yang
orang lain diberikan kepada
orang lain
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis korelasi rank
spearman. Rank spearman merupakan bagian dari statistik non parametrik sehingga
dalam analisis korelasi ini tidak diperlukan asumsi adanya hubungan yang linear (uji
linearitas) antara variable penelitian.
18
3.1.7. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
3.2.1. Gadget In
19
Dengan konten yang dimilikinya tersebut, maka tak heran GadgetIn menjadi
salah satu pengulas yang paling banyak diminati di Indonesia. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk meneliti apakah video yang dibuatnya mengenai ulasan produk teknologi
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ketika mereka hendak membeli
perangkat baru.
20
Bab IV
Pada bab ini penulis akan menganalisa hasil penelitian yang telah dilakukan. Data
diperoleh melalui angket yang disebar ke 15 responden meliputi 14 butir pertanyaan
menggunakan skala ordinal. Responden diperbolehkan memilih jawaban yang paling sesuai
dengan dirinya masing-masing.
21
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden berdasarkan jenis
kelamin, serta usia mahasiswa di Kota Bandung.
Laki-laki 10 66.6%
Perempuan 5 33.3%
Jumlah 15 100%
Pada tabel 4.1. dijelaskan bahwa sebagian besar dari responden merupakan laki-
laki dengan presentase 66.6 % atau 10 orang. Sedangkan sebagian kecil dari responden
merupakan perempuan dengan jumlah 5 orang atau 33.3%.
Usia F Presentase
21 – 25 tahun 11 73.3%
> 26 tahun 0 0%
Jumlah 15 100%
22
4.1.2. Analisis Data Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan mengemukakan data penelitian berdasarkan hasil
dari jawaban-jawaban responden yang telah dikumpulkan melakui kuesioner atau
angket mengenai video ulasan channel GadgetIn terhadap keputusan pembelian.
Responden mengisi angket berupa pernyataan dan diperbolehkan memilih jawaban
berdasarkan kondisi yang paling sesuai dengan dirinya. Skala penelitian menggunakan
skala ordinal 5 poin dengan tolak ukur sangat setuju, setuju, ragu, kurang setuju, dan
sangat tidak setuju.
Nilai F Presentase
Setuju 14 93.3%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 4.4. Pesan yang disampaikan mengajak saya membeli produk yang diulas
Nilai F Presentase
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 13 86.6%
23
Ragu 2 13.3%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 4.4. membahas mengenai tingkat persuasi yang disampaikan oleh narator
pada video ulasan di channel GadgetIn. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh
dari responden setuju bahwa pesan yang disampaikan mengajak mereka untuk membeli
produk yang diulas, dengan presentasi 86.6% atau sejumlah 13 orang. Hanya sangat
sedikit dari responden yang menyatakan ragu dengan presentasi sebesar 13.3% atau
setara 2 orang.
Tabel 4.5. Pesan yang disampaikan memaksa saya membeli produk yang diulas
Nilai F Presentase
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 6 40%
Ragu 5 33.3%
Jumlah 15 100%
Pada tabel 4.5., dijelaskan mengenai tingkat koersi dari pesan yang disampaikan
oleh channel GadgetIn pada ulasannya. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian kecil
dari responden menyatakan setuju bahwa pesan yang disampaikan memaksa mereka
untuk membeli produk yang diulas dengan presentase 40%, sedangkan sebagian kecil
responden lainnya menyatakan ragu akan hal tersebut dengan presnetase 33.3%.
Sementara itu, sangat sedikit dari responden dengan presentase 20 menyatakan tidak
setuju bahwa pesan yang disampaikan memaksa mereka membeli produk yang diulas,
24
serta sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan sangat tidak setuju bahwa pesan
yang disampaikan memaksa mereka membeli produk yang diulas dengan presentase
6.6%.
Nilai F Presentase
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 12 80%
Ragu 3 20%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Masuk pada bagian daya tarik pesan, tabel 4.6. menjelaskan mengenai intonasi
kata yang diucapkan pada video ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh
dari responden menyatakan setuju dengan intonasi kata yang disampaikan dengan
presentase sebesar 80% atau sejumlah 12 orang, sementara sangat sedikit dari
responden menyatakan ragu bahwa intonasi kata yang disampaikan sesuai dengan
presentase 20% atau setara 3 orang.
Nilai F Presentase
Setuju 12 80%
Ragu 2 13.3%
Tidak Setuju 0 0%
25
Jumlah 15 100%
Pada tabel 4.7., membahas mengenai tempo pesan yang disampaikan. Hasilnya
hampir dari seluruh responden menyatakan setuju bahwa pesan disampaikan dengan
tempo yang sesuai, presentasenya mencapai 80% atau setara 12 orang. Sementara itu,
sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase sebesar
6.6% dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu dengan presentase
sebesar 13.3% atau berjumlah 2 orang.
Tabel 4.8. Gaya bahasa dan pemilihan kata yang disampaikan baik
Nilai F Presentase
Setuju 12 80%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Nilai F Presentase
26
Setuju 14 93.3%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Pada tabel 4.9., dijelaskan mengenai kualitas suara yang disajikan pada video
ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh dari responden menyatakan setuju
bahwa kualitas suara yang disajikan baik dengan presentase sebesar 93.3% atau setara
14 orang dan sebagian kecil dari responden menyatakan sangat setuju bahwa kualitas
suara yang disajikan baik dengan presentase sebesar 6.6% atau setara 1 orang saja.
Tabel 4.10. Tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan yang disampaikan
Nilai F Presentase
Setuju 7 46.6%
Ragu 3 20%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Masuk pada bagian visual, pada tabel 4.10. dijelaskan mengenai kesesuaian
tema dan warna yang ditampilkan. Hasilnya, hampir setengah dari responden
menyatakan setuju bahwa tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan yang
disampaikan dengan presentase sebesar 46.6% atau setara dengan 7 orang. Sementara
itu sebagian kecil dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase 33.3%,
dan sangat sedikit dari responden menyatakan ragu dengan presentase sebesar 20% atau
setara dengan 3 orang.
27
Tabel 4.11. Sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang disampaikan
Nilai F Presentase
Setuju 11 73.3%
Ragu 1 6.6%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Pada tabel 4.11., dijelaskan mengenai sudut pengambilan gambar pada video
ulasan channel GadgetIn. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden
meyatakan setuju bahwa sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang
disampaikan dengan presnetase hingga 73.3% atau setara dengan 11 orang. Sementara
sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju bahwa sudut pengambilan
gambar mewakilkan pesan yang disampaikan dengan presnetase 20% atau setara 3
orang. Dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu dengan presentase
6.6%.
Nilai F Presentase
Setuju 13 86.6%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
28
Tabel 4.12. diatas menjelaskan mengenai tingkat kedetailan gambar yang
diambil pada video ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh responden
menyatakan setuju bahwa video ulasan channel GadgetIn memberikan tingkat detail
yang baik dengan presentase mencapai 86.6% atau setara dengan 13 orang. Sementara
itu, sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase 13.3%
atau setara dengan 2 orang responden.
Nilai F Presentase
Setuju 12 80%
Ragu 1 6.6%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 4.12. diatas menjelaskan mengenai gerakan atau gestur yang ditampilkan.
Hasilnya, lagi-lagi hampir dari seluruh responden meyatakan setuju bahwa gestur serta
gerakan yang ditampilkan bervariasi dengan nilai presentase mencapai 80% atau setara
12 orang responden. Sementara itu, sangat sedikit dari responden menyatakan sangat
setuju dengan presentase 13.3% dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan
ragu dengan presentase 6.6%.
Tabel 4.14. Video ulasan yang ditayangkan membuat Anda memahami produk
Nilai F Presentase
Setuju 13 86.6%
Ragu 0 0%
29
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 4.15. Anda yakin dalam membeli produk setelah menyaksikan video ulasan
Nilai F Presentase
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 11 73.3%
Ragu 2 13.3%
Jumlah 15 100%
30
senilai 13.3%. Sementara itu, sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu
dengan presentase 13.3% atau setara 2 orang responden.
Tabel 4.16. Memberi rekomendasi kepada orang lain yang akan membeli produk
Nilai F Presentase
Setuju 8 53.3%
Ragu 4 26.6%
Jumlah 15 100%
4.4.1. Analisis Inferensial Antara Isi Pesan (X1) dan Keputusan Pembelian (Y)
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
31
H1: Terdapat pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
Tabel 4.17. Hasil Uji Korelasi antara Isi Pesan (X1) dengan Keputusan
Pembelian (Y)
Kriteria Uji
Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Isi Pesan dengan
Keputusan Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,917 > 0,05, dengan begitu
maka disimpulkan bahwa Ho yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara isi pesan
dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen”, diterima. Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara isi pesan
pada channel YouTube GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.
4.4.2. Analisis Inferensial Antara Daya Tarik Pesan (X2) dan Keputusan
Pembelian (Y)
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen
32
Tabel 4.18. Hasil Uji Korelasi antara Daya Tarik Pesan (X2) dengan Keputusan
Pembelian (Y)
Kriteria Uji
Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Daya Tarik Pesan dengan
Keputusan Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,146 > 0,05, dengan begitu
maka disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara daya tarik
pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen”, diterima. Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara daya
tarik pesan pada channel YouTube GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.
4.4.3. Analisis Inferensial Antara Visual (X3) dan Keputusan Pembelian (Y)
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen
33
Tabel 4.19. Hasil Uji Korelasi antara Visual (X3) dengan Keputusan Pembelian
(Y)
Kriteria Uji
Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Visual dengan Keputusan
Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,285 > 0,05, dengan begitu maka
disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara visual dalam video
ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen”, diterima.
Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara visual pada channel YouTube
GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.
4.4.3. Analisis Inferensial Keseluruhan Antara Video Ulasan (X) dan Keputusan
Pembelian (Y)
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen
H1: Terdapat pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen
34
Tabel 4.20. Hasil Uji Korelasi antara Video Ulasan (X) dengan Keputusan
Pembelian (Y)
Kriteria Uji
Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)
35
Bab V
Penutup
5.1. Kesimpulan
Sub-variabel lainnya seperti Isi Pesan, juga tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen dengan nilai signifikansi sebesar 0,917. Daya Tarik Pesan juga
menunjukkan hasil yang sama, dengan nilai signifikansi sebesar 0,146. Hasil yang sama juga
diperoleh pada sub-variabel ketiga yaitu visual yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,285.
Semuanya bernilai lebih besar dari alpha (0,05) sehingga kesemua variabel dinyatakan tidak
berkorelasi.
Hal ini menunjukkan bahwa video ulasan yang kerap kita temui di sosial media, seperti
channel GadgetIn salah satunya, tidak serta merta menjadi acuan bagi para konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Konsumen hanya menjadikan konten yang ada di sosial
media sebagai referensi, atau rujukan untuk mengenali sebuah produk lebih dalam, akan tetapi
tidak menjadi acuan dalam keputusan pembelian. Ini sejalan dengan Kotler (2003:202) yang
menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi.
5.1. Saran
36
5.1.2. Penelitian Yang Akan Datang
Pada penelitian yang akan datang, peneliti berharap agar sampel yang
digunakan bisa lebih banyak sehingga hasil dari analisis penelitian yang dilakukan bisa
lebih akurat.
37
Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/9036594/Hakikat_Pesan_Dalam_Komunikasi
Julian Ding, E-commerce: Law & Practice (Sweet & Maxwell Asia, 1999)
Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung. Sunarwinadi, Ilya. 1993.
Komunikasi Antar Budaya.UI Pers, Jakarta
38
Lampiran
1. Coding Book
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki =1
b. Perempuan =2
2. Usia
a. < 20 tahun =1
b. 21-25 tahun =2
c. > 26 tahun =3
B. Pernyataan
Isi Pesan
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Pesan yang disampaikan oleh GadgetIn informatif 5 4 3 2 1
2. Pesan yang disampaikan mengajak saya membeli 5 4 3 2 1
produk yang diulas
3. Pesan yang disampaikan memaksa saya membeli 5 4 3 2 1
produk yang diulas
39
Visual
No Pernyataan SS S R TS STS
8. Tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan 5 4 3 2 1
yang disampaikan
9. Sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang 5 4 3 2 1
disampaikan
10. Kedetailan gambar yang diambil 5 4 3 2 1
11. Gerakan / gestur yang ditampilkan bervariasi 5 4 3 2 1
Keputusan Pembelian
No Pernyataan SS S RR TS STS
12. Video ulasan yang ditayangkan membuat Anda 5 4 3 2 1
memahami produk
13. Anda yakin dalam membeli produk setelah 5 4 3 2 1
menyaksikan video ulasan
14. Anda akan memberi rekomendasi kepada orang lain 5 4 3 2 1
yang akan membeli produk
40
2. Kuesioner
Kuesioner
Identitas Responden
1. Email:
2. Jenis Kelamin:
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia:
a. < 20 tahun
b. 21 – 25 tahun
c. > 26 tahun
Daftar Pertanyaan
Petunjuk Pengisian:
Isilah jawaban atas pertanyaan yang ada dengan cara memilih pada kolom yang telah
tersedia sesuai keadaan yang anda alami.
Keterangan Pengisian:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu
TS : Tidak Setuju
41
Isi Pesan
No Pernyataan SS S R TS STS
No Pernyataan SS S R TS STS
Visual
No Pernyataan SS S R TS STS
42
Keputusan Pembelian
No Pernyataan SS S RR TS STS
43