Anda di halaman 1dari 43

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Kehadiran platform yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja pada dasarnya


merubah pola hidup masyarakat dalam bertransaksi. Salah satu-nya adalah pola mereka dalam
berbelanja ponsel pintar atau smartphone. Di tengah gempuran teknologi yang semakin
mempermudah kehidupan manusia, smartphone tentunya seolah menjadi kebutuhan primer
bagi setiap individu di muka bumi tak terkecuali.

Kombinasi antara teknologi yang berkembang pesat itulah yang memunculkan ide-ide
baru bagi para pekerja kreatif untuk melakukan sebuah ulasan, atau mungkin kita lebih
mengenalnya dengan sebutan review. Ulasan ini bisa bermacam-macam bentuknya, baik itu
berbentuk tulisan melalui blog, sampai berbentuk video dengan memanfaatkan platform seperti
YouTube. Keterikatan antara platform berbelanja online, teknologi yang berkembang pesat,
serta tingginya demand terhadap produk smartphone inilah yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian lebih dalam.

Ulasan sendiri merupakan sebuah penilaian terhadap sesuatu yang didasari oleh
pengalaman pengguna dan dipublikasikan agar dapat menjadi referensi bagi calon pengguna
lainnya. Dalam sebuah ulasan, terdapat beberapa unsur di dalamnya yang menjadikan ulasan
tersebut sebagai suatu penilaian yang komprehensif, diantaranya merupakan orientasi, tafsiran,
evaluasi, serta rangkuman. Keempat unsur tersebut membentuk struktur ulasan menjadi lebih
kredibel meski sifatnya subjektif.

Saat ini ulasan sudah menjadi tren di kalangan para pengguna sosial media. Hadirnya
platform yang mewadahi kreatifitas pengguna tersebut mendorong mereka untuk dapat
mengutarakan pendapat serta penilaian mereka mengenai suatu produk yang mereka gunakan.
Ulasan itu sendiri bisa mencakup banyak hal, baik itu produk kecaktikan, makanan, tempat-
tempat menarik, hingga hal-hal lain yang ada di sekitar kita.

Ulasan produk sendiri terbagi kedalam dua bentuk, yaitu ulasan produk berupa teks
atau tulisan, serta ulasan produk berupa video. Keduanya memiliki tujuan yang sama, hanya
saja pengemasannya berbeda. Ulasan produk berupa teks seringkali kita temui di web atau blog

1
pribadi, forum diskusi seperti Kaskus, atau website khusus yang dibuat untuk mengulas sebuah
produk. Sedangkan ulasan produk berupa video seringkali kita temukan di platform social
media seperti YouTube atau Instagram. Platform-platform seperti inilah yang menjadikan
persebaran informasi lebih luas dan mudah diakses sehingga dapat memberikan manfaat bagi
orang-orang yang mengaksesnya.

Pada penelitian ini, ulasan yang akan penulis bahas merupakan ulasan produk berupa
video. Video ulasan sendiri merupakan sebuah penilaian terhadap suatu produk yang didasari
oleh pengalaman pengguna dalam format video. Adapun video ulasan ini terdiri dari beberapa
unsur di dalamnya, diantaranya isi pesan, daya tarik pesan, serta visualisasi atau pengambilan
gambar yang terdapat dalam video ulasan tersebut. Sedangkan untuk produknya, penulis akan
meneliti mengenai ponsel pintar atau smartphone sebagai objek yang dijadikan ulasan oleh
para pengulas produk tersebut, dan mengkaitkannya dengan keputusan penjualan.

Di Indonesia sendiri, telah banyak orang-orang yang dikenal ahli dalam melakukan
video ulasan smartphone atau lebih dikenal sebagai reviewer, beberapa diantaranya adalah
GadgetIn, Sobat Hape, Putu Reza, Bang Ripiu, dan masih banyak lagi. Mereka biasa mengulas
produk smartphone melalui jejaring sosial seperti YouTube dan Twitter. Meski begitu,
pengulas yang akan kita fokuskan pada penelitian ini adalah GadgetIn dikarenakan jumlah
audiens yang lebih luas.

Keterkaitannya dengan keputusan pembelian adalah, ketika seseorang ingin melakukan


pembelian terhadap sebuah produk gawai, dalam hal ini termasuk ponsel pintar atau
smartphone, maka mereka akan mencari referensi terlebih dahulu sebagai salah satu upaya
yang dilakukan untuk mengenali produk yang akan dibeli secara lebih dalam. Hal ini dilakukan
mengingat bahwa sebuah produk smartphone merupakan produk yang tidak murah, sehingga
calon konsumen merespon dengan mempelajari produk yang ingin dimilikinya agar tidak salah
beli dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Selain itu, hadirnya video ulasan juga
memberikan referensi bagi calon konsumen yang tadinya tidak ingin membeli produk
smartphone, akan tetapi ketika menyaksikan video ulasan tersebut, menjadi tertarik untuk
membeli produk yang diulas. Hal ini tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah
dijelaskan sebelumnya, bisa jadi isi pesan, daya tarik pesannya, atau kualitas visual yang
disajikan. Hal ini pun kerap kali dimanfaatkan oleh brand sebagai produsen produk elektronik
untuk mempromosikan produk mereka melalui para pengulas, hal ini menjadikan sebuah
ulasan bukan hanya menjadi sebuah ajang penyaluran kreatifitas tetapi juga menjadi celah

2
bisnis yang diharapkan mampu meningkatkan nilai penjualan brand. Maka atas dasar tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam seperti apa pengaruh yang diberikan
oleh video ulasan produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apa pengaruh video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen di kalangan mahasiswa Kota Bandung?”

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul penelitian, latar belakang dan perumusan masalah maka dapat
diidentifikasi bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh isi pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen?
b. Bagaimana pengaruh daya tarik pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen?
c. Bagaimana pengaruh visual dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dengan adanya penelitian ini sehingga dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat adalah seperti dijelaskan sebagai berikut:

a. Mengetahui pengaruh isi pesan dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen.
b. Mengetahui pengaruh daya tarik pesan dalam video ulasan channel YouTube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen.
c. Mengetahui pengaruh visual dalam video ulasan channel YouTube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen.

3
1.5. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berharap agar dapat memberikan manfaat baik secara
akademis maupun praktis, sebagai berikut:

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai


sarana pengembangan ilmu komunikasi, serta menjadi dokumen akademik yang
berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.

1.5.2. Kegunaan Praktis

Bagi pihak-pihak yang terkait, penelitian ini diharapkan mampu


mengembangkan motif masyarakat dalam memahami pengaruh dari sebuah video
ulasan produk terhadap minat beli konsumen, serta dapat menjadi referensi bagi mereka
yang terlibat dalam menjalankan kegiatan bisnis online serta konten kreator agar bisa
terus meningkatkan kualitas kontennya.

Bagi peneliti, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat
lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti
program perkuliahan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Bandung.

1.6. Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah

Mengingat luasnya pembahasan yang bisa ditemukan dalam penelitian ini, maka perlu
adanya batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam
penelitian ini. Maka dari itu, peneliti membatasi penelitian agar hanya berkaitan dengan “video
ulasan produk, serta keputusan pembelian”.

Pengertian Istilah:

Platform, yaitu unsur penting dalam pengembangan perangkat lunak. Platform dapat
didefinisikan secara sederhana sebagai tempat untuk menjalankan perangkat lunak

Channel, yaitu saluran yang menjadi perantara antara media dan audiens.

4
Gadget, yaitu perangkat yang memiliki fungsi lebih spesifik, bersifat praktis dan
dirancang dengan teknologi canggih.

Online, yaitu keadaan dimana perangkat gadget yang terkoneksi atau terhubung ke
jaringan internet.

5
Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1. Pesan

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan / non-verbal yang mewakili perasaan,
nilai, dan gagasan. Menurut Onong Effendy, pesan adalah: “suatu komponen dalam proses
komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan
lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain” (Effendy,
1989:224).

Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu:

a. Kode pesan
Adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi
orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi,
suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.
b. Isi pesan
Adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator
untuk mengomunikasikan maksudnya.
c. Wujud pesan
Adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator memberi
wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya. (Siahaan,1991:62).
Selain hal tersebut di atas, pesan juga dapat dilihat dari segi bentuknya.

Menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu:

a. Informatif
Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan
mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu pesan
informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persuasif.
b. Persuasif
Yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia
bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah. Tetapi

6
berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan seperti ini bukan terasa
dipaksakan akan tetapi diterima dengan keterbukaan dari penerima.
c. Koersif
Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi
bentuk yang terkenal dari penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan
yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik. Koersif
berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target. (Widjaja &
Wahab, 1987:61)

2.2. Daya Tarik Pesan

Daya tarik pesan mencakup gaya bahasa dan pemilihan kata yang termasuk kedalam
pesan paralinguistik. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan
cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.

Pesan paralinguistik terdiri atas- antara lain- nada, kualitas suara, volume, kecepatan,
dan ritme. Nada (pitch) menunjukkan jumlah getaran atau “gelombang” yang dihasilkan
sumber bunyi. Makin banyak jumlah getaran, makin tinggi nada. Orang yang memilih stereo
tentu mengenal perbedaan nada. Orang yang berbicara tanpa banyak perrubahan dana disebut
monoton. Nada dapat mengungkapkan gairah, ketakutan, kesedihan, kesungguhan, atau kasih
sayang. Nada dapat memperteguh dampak kata yang kita ucapkan. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa nada sering digunakan untuk mengungkapkan identitas diri dan
mempengaruhi orang lain (Addington, 1968)

Kualitas suara menunjukkan penuh atau tipisnya suara. Volume menunjukkan tinggi-
rendahnya suara. Apabila seseorang marah atau ingin menegaskan sesuatu, maka ia akan
cenderung menaikkan volume suaranya. Begitu juga dengan situasi atau suasana lain, maka
volume suaranya juga akan menyesuaikan. Seperti halnya volumen, kecepatan dan ritme dapat
menggarisbawahi pernyataan dan mengungkapkan perasaan. Secara keseluruhan, pesan
paralinguistik merupakan cara yang paling cermat dalam menyampaikan perasaan kita
terhadap orang lain. Tidak setiap orang memiliki kemampuan yang sama untuk
mengungkapkan emosi melalui pesan paralinguistik. Akan tetapi, sebagaimana kemampuan
berbahasa dapat ditingkatkan, begitu pula kemampuan paralinguistik.

7
2.3. Visual

Kita bisa mengingat dan berkomunikasi karena ia memiliki arti pada pesan visual.
Pesan visual bisa juga termasuk kedalam brain wash. Pesan visual menurut Aldous Huxley
dikatergorikan menjadi tiga tipe, yaitu:

a. Pesan Visual Mental


Yaitu berkaitan dengan apa yang ada didalam pikiran kita. Contohnya seperti mimpi
dan fantasi (khayalan).
b. Pesan Visual Langsung (Direct)
Yaitu berkaitan dengan apa yang kita lihat tanpa intervensi / melalui media.
c. Pesan Visual Mediated
Merupakan apa yang kita lihat dari medium cetak (print) maupun layar (screen).

Melalui cara melihat pesan visual mental dan berpikir dengan pikiran dalam benak anda
dari waktu ke waktu, secara berulang-ulang, gambar menjadi permanen dan otak anda
menyimpan kenangan visual.

Semua pesan baik verbal atau visual, memiliki komponen harfiah dan simbolis. Ujung
dari komunikasi visual dan memproduksi gambar yang kuat sehingga orang yang melihatakan
selalu ingat dengan isinya. Aldous Huxley membuat metode untuk melihat dengan baik akan
menciptakan pesan visual yang kuat. Pesannya yaitu sebagai berikut:

“The more you know - the more you sense - the more you select - the more you perceive
- the more you remember - the more you learn - the more you know”

Dasar-dasar Isyarat Persepsi Visual

Akal budi mengartikan pesan pada tampilan visual, oleh karena itu untuk memandang,
bagaimana pikiran memproses informasi visual yang diterimanya dari mata sangat penting.
Akal budi memproses gambar menjadi 4 dasar isyarat persepsi visual:

a. Warna (Color)
Warna adalah setiap kita lihat merupakan gabungan dari 3 warna primer: red, green
and blue. Warna tersebut merupakan warna additive atau penggabungan warna
primer cahaya menghasilkan warna putih.

8
Warna additive atau warna dari cahaya. Sedangkan warna primer pada pigmen cat,
cyan, yellow and magenta. Warna tersebut merupakan warna subtractive atau
penggabungan warna primer pigmen cat menghasilkan warna hitam.

Ada 3 metode untuk menguraikan warna:


- Objective
Adalah metode menguraikan warna berdasarkan standar ukuran terhadap
panjang gelombang elektromagnetik / spketrum cahaya yang memiliki satuan
nanometer.
- Comparative
Metode ini menyetarakan warna, seperti mendefinisikan warna merah yang
disetarakan dengan warna darah atau warna biru disetarakan dengan warna
langit cerah.
- Subjective
Metode ini mendeskripsikan warna berkaitan dengan maksud pikiran seseorang
atau asosiasi dari warna yang memiliki efek pada reaksi emosional.
b. Bentuk (Form)
Form atau wujud didefinisikan sebagai garis luar yang membentuk objek dan
memiliki 3 komponen:
- Titik (Dots)
Adalah bentuk yang paling sederhana, digunakan membuat penekanan dalam
bingkai gambar.
- Garis (Lines)
Titik-titik yang di gambar dengan ukuran yang sama dan jarak yang
berdempetan. Garis bisa berbentuk lurus, melengkung dan kombinasi keduanya.
- Bentuk (Shapes)
Kombinasi dari titik-titik dan garis yang membentuk pola yang mengacu pada
bentuk natural di dalam desain grafis. Ada 3 bentuk (shape) dasar, yaitu:
parallegram, circle, dan triangle.
c. Kedalaman (Depth)
Kedalaman atau depth berhubungan dengan volume, ketika tiga bentuk dasar
memiliki volume maka ia akan memperlihatkan berat dan massa, seperti kotak,
silinder, piramida, kerucut, dan bola. Ada delapan faktor yang mempengaruhi orang

9
melihat sebuah kedalaman, yaitu: space, size, color, lighting, textural gradient,
interposition, time, and perspective.
d. Gerakan
Gerakan / movement merupakan atribut yang terakhir yang mempengaruhi respon
syaraf penglihatan manusia. Ada 4 jenis gerakan, yaitu:
- Real
Real movement adalah gerakan yang dilakukan oleh objek dan langsung kita
lihat tanpa melalui media.
- Apparent
Apparent movement adalah gerakan yang memperlihatkan objek bergerak,
contohnya film di bioskop maupun di TV.
- Graphics
Graphic movement adalah gerakan mata yang mengamati sebuah layout gambar
dan mencari elemen-elemen grafis.
- Implied
Implied movement adalah gerakan yang ada pada gambar beku (still image)
dengan tujuan menstimulasi mata untuk melihat gerakan pada gambar tersebut.

2.4. Ulasan

Ulasan atau review merupakan sebuah penilaian terhadap sesuatu yang didasari oleh
pengalaman pengguna dan dipublikasikan agar dapat menjadi referensi bagi calon pengguna
lainnya. Dalam sebuah ulasan, terdapat beberapa unsur di dalamnya yang menjadikan ulasan
tersebut sebagai suatu penilaian yang komprehensif, diantaranya yaitu:

a. Orientasi
Berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan
drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan “latar belakang” bagi
pembaca mengenai apa yang akan diulas.
b. Tafsiran
Berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas,
misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan
sebagainya.

10
c. Evaluasi
Berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan
setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian
ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang
kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
d. Rangkuman
Berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini
juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau
tidak untuk ditonton/disaksikan.

Ulasan produk terbagi kedalam dua bentuk, yaitu ulasan produk berupa teks atau
tulisan, serta ulasan produk berupa video.

2.5. Keputusan Pembelian

Keputusan membeli yaitu salah satu komponen utama dari perilaku konsumen.
Keputusan pembelian konsumen yaitu tahap demi tahap yang digunakan konsumen ketika
membeli barang dan jasa (Lamb, 2008:23). Keputusan pembelian yaitu sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yg terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,
pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan tingkah
laku setelah pembelian (Swastha, 2007:68).

Menurut Basu Swastha perilaku konsumen bisa diartikan sebagai suatu kegiatan-
kegiatan individu yg secara langsung terlibat dalam menbisakan serta menggunakan barang-
barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penerapan kegiatan (Swastha, 2007:69). Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut yaitu sebuah pendekatan
penyelesaian masalah yg terdiri atas beberapa tahap. Seluruh proses tersebut tidak selalu
dilakukan oleh konsumen dalam pembeliannya. Pada umunya konsumen akan lebih mudah
mengambil keputusan dalam pembelian ulang atau pembelian yg sifatnya terus menerus
terhadap produk yg sama. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian tersebut bisa
digambarkan dalam sebuah model seperti di bawah ini (Kotler, 2010 :23).

11
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112), keputusan pembelian yaitu pemilihan dari
dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang bisa membuat
keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah
pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan
pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

Menurut Kotler (2010:211) proses pembelian yg spesifik terdiri dari urutan kejadian
sebagai berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar yaitu memahami perilaku pembeli
pada tiap tahap dan pengaruh apa yg bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Untuk melakukan
pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya,
mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap
perilaku pembelian konsumen, sebab harga yg bisa dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut (Tejdhakusuma, dkk.
2006:48).

2.6. Penelitian Terdahulu

Munculnya ide dan gagasan penelitian ini tentu tidak terlepas dari bantuan penelitian
terdahulu, yang sejauh ini terdapat beberapa penelitian yang mengkaji tentang ulasan produk
dan keputusan pembelian konsumen. Beberapa penelitian tersebut digunakan peneliti sebagai
acuan dan telaah pustaka.

Penelitian jurnal milik Ahmad Farki, Imam Baihaqi, dan Berto Mulia Wibawa yang
berjudul “Pengaruh Online Customer Review dan Rating Terhadap Kepercayaan dan Minat
Pembelian pada Online Marketplace di Indonesia”. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
penyebab kepercayaan pada online marketplace bukanlah berasal dari review dan rating namun
dari hal lain. Hal ini dimungkinkan karena online marketplace telah memakai rekening bersama
dan merupakan sebuah perusahaan besar dan juga beberapa memiliki garansi ketika berbelanja.

Tabel Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Saat Ini

No Pembanding Penelitian Terdahulu Penelitian Saat Ini


1 Judul Pengaruh Online Customer Pengaruh Video Ulasan
Review dan Rating Terhadap akun YouTube GadgetIn

12
Kepercayaan dan Minat terhadap Keputusan
Pembelian pada Online Pembelian Konsumen
Marketplace di Indonesia
2 Tempat / Waktu Pengguna internet di Mahasiswa Kota Bandung
penelitian Indonesia / 2016 / 2017
3 Fokus penelitian Apa pengaruh dari online Apa pengaruh dari video
customer review terhadap ulasan akun YouTube
minat beli konsumen pada terhadap keputusan
online marketplace pembelian konsumen.
4 Jenis dan pendekatan Jenis penelitian kuantitatif Jenis penelitian kuantitatif
penelitian
5 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penyebab Untuk mengetahui sejauh
kepercayaan pada online mana pengaruh yang
marketplace diberikan oleh video
ulasan dalam keputusan
pembelian konsumen di
website e-commerce

2.7. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.7.1. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

13
Video ulasan, pada dasarnya merupakan sebuah informasi yang memberikan
proses pembelajaran bagi audiensnya mengenai suatu benda atau produk. Dari video
ulasan tersebut, calon konsumen mendapatkan pesan yang membuat mereka
mempelajarinya hingga memberikan efek pada perubahan sikap dalam memutuskan
pembelian. Hal ini sejalan dengan teori SOR atau stimulus - organism - respons, yang
mana dalam psikologi komunikasi dijelaskan bahawa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kuatlitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme.

Elemen dari teori ini adalah pesan (stimulus), komunikan (organisme), efek
(respon). Stimulus yang diberikan (dalam hal ini adalah video ulasan) kepada
organisme (konsumen) dapat diterima atau dapat ditolak. Apabila stimulus diterima
oleh organisme maka berarti terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme.
Selanjutnya adalah organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah
sehingga dapat terjadi kesedian dalam mengubah sikap, yang mana merupakan respon
dari proses pembelajaran yang telah dilalui. Perubahan sikap ini mengarah pada
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

Sikap yang dimaksud disini adalah kecendrungan bertindakan, berpikir,


berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah
perilaku, tetapi lebih merupakan kecendrungan untuk berprilaku dengan cara tertentu
terhadap objek sikap, dengan demikian pada kenyataan tidak ada istilah sikap yang
berdiri sendiri. Sikap juga bukanlah sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan
apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang
disukai, diharapkan.

Sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan


atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi, dan mungkin aspek-aspek lain
dunia, termasuk ide abstrak dan kebijaksanaan sosial. Dengan demikian ahli psikologi
sosial biasanya memandang sikap sebagai gabungan dari komponen kognitif,
komponen afektif, dan komponen perilaku. Mann (1969, dalam Azwar,1995)
menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotip yang
dimiliki individu mengenai sesuatu. Adapun komponen afektif merupakan perasaan
individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi, aspek emosional inilah
yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek

14
yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap
seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak atau
bereaksi dengan cara-cara tertentu (Sobur, 2003:358-362).

2.7.2. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka hipotesis dari


penelitian ini adalah:

H0: Tidak ada pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

H0: Tidak ada pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen

H0: Tidak ada pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

H0: Tidak ada pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen

15
Bab III

Metodologi Penelitian

3.1. Metodologi Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5). Penelitian ini mengarah pada studi
korelasional, yaitu hubungan antar dua variabel, tidak saja dalam bentuk sebab akibat
melainkan juga timbal balik antara dua variabel (Subana, 2005: 36).

3.1.2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Kota Bandung yang


membeli smartphone secara online melalui website e-commerce.

b. Sampel

Dari populasi yang ada penulis menarik sampel sebanyak 20 mahasiswa


untuk dapat mengetahui seperti apa video ulasan produk mempengaruhi mereka
dalam menentukan keputusan pembelian. Maka dari itu, peneliti menggunakan
teknik sampling purposive (purposive sampling).

3.1.3. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui


kuesioner. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner berbasis online
dengan menggunakan Google Form. Kriteria responden pada penelitian ini
adalah mahasiswa di Kota Bandung khususnya yang menyaksikan ulasan
GadgetIn dalam mempertimbangkan keputusan membeli smartphone.

16
b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi
kepustakaan.

3.1.4. Operasional Variabel

Tabel 3.1. Operasional Variabel

No. Variabel Sub Dimensi Indikator Skala


variabel
1 Video Isi pesan • Informatif • Tingkat informasi Ordinal
ulasan (X) (X1) pesan yang disampaikan
• Pesan ajakan • Tingkat persuasi
• Wujud pesan yang disampaikan
• Tingkat koersi yang
disampaikan
Daya • Nada dan • Tingkat intonasi
tarik intonasi pesan yang disampaikan
pesan • Ritme pesan • Tingkat kecepatan
(X2) • Gaya bahasa pesan yang
dan pemilihan disampaikan
kata • Tingkat gaya bahasa
• Kualitas suara dan pemilihan kata
yang digunakan
• Tingkat kualitas
suara yang
disampaikan

Visual • Warna dan tema • Tingkat tema serta


(X3) pada video tone yang
• Sudut ditampilkan
pengambilan • Tingkat sudut
gambar pengambilan

17
• Kedalaman gambar yang
visual ditampilkan
• Gerakan dalam • Tingkat kedalaman
video gambar yang
diambil
• Tingkat gerakan
yang ditampilkan
2 Keputusan - • Kepahaman • Tingkat kepahaman Ordinal
pembelian dalam dalam mengenali
(Y) mengenali sebuah produk
sebuah produk • Tingkat keyakinan
• Yakin dalam dalam membeli
membeli produk
produk • Tingkat
• Merekomendasi rekomendasi yang
orang lain diberikan kepada
orang lain

3.1.5. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis korelasi rank
spearman. Rank spearman merupakan bagian dari statistik non parametrik sehingga
dalam analisis korelasi ini tidak diperlukan asumsi adanya hubungan yang linear (uji
linearitas) antara variable penelitian.

Analisis korelasi menggunakan rank spearman secara umum bertujuan untuk


melihat tingkat kekuatan (keeratan) hubungan dua variabel, melihat arah (jenis)
hubungan dua variabel, dan melihat apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak.

18
3.1.7. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat


keterbatasan serta kelemahan di dalamnya. Salah satu keterbatasan tersebut adalah
bahwa dalam penelitian ini, penulis hanya bisa mencari tahu apakah terdapat pengaruh
dari sebuah video ulasan produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian
yang dilakukan hanya sebatas mencari tahu apakah ada pengaruh atau tidak, serta
sampel yang menjadi data penelitian masih hanya terbatas di sekitar lingkungan
penulis. Maka dari itu dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki, penulis berharap
penelitian ini bisa dijadikan motivasi agar dapat menjadi lebih baik lagi.

3.2. Gambaran Umum Objek / Wilayah Penelitian

3.2.1. Gadget In

GadgetIn merupakan sebuah channel YouTube yang khusus membahas soal


gawai terbaru, meliputi ponsel pintar, laptop, serta perangkat teknologi lainnya.
GadgetIn sudah mulai melakukan ulasan melalui YouTube sejak tahun 2014 dan ketika
penelitian ini ditulis jumlah subscribernya mencapai 251 ribu orang dan memiliki
jumlah penonton sebanyak 47 juta orang. Channel ini dijalankan oleh seorang pengguna
bernama David Brendi, yang berasal di Jakarta.

Di dalam channelnya, GadgetIn kerap mengulas perangkat teknologi terbaru


yang telah dirilis dari berbagai brand dan merek sehingga GadgetIn menjadi salah satu
referensi bagi mereka yang ingin membeli gadget baru. Adapun konten yang terdapat
di dalam channelnya diantaranya Impressions atau kesan pertama terhadap suatu
produk, lalu Unboxing produk, serta Ulasan produk.

GadgetIn sendiri merupakan channel yang berbasis di Jakarta, Indonesia.


Channel ini dikenal karena ciri khasnya dalam mengulas produk high-end seperti
produk iPhone dan Galaxy, yang mana perangkat tersebut dinilai mempunyai nilai jual
yang tinggi di pasaran. Channel ini bahkan termasuk salah satu pengulas yang tercepat
dalam menlakukan hands-on terhadap perangkat-perangkat terbaru, ia sudah
mendapatkan perangkat yang ingin diulas bahkan ketika channel lain belum
mendapatkan perangkatnya.

19
Dengan konten yang dimilikinya tersebut, maka tak heran GadgetIn menjadi
salah satu pengulas yang paling banyak diminati di Indonesia. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk meneliti apakah video yang dibuatnya mengenai ulasan produk teknologi
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ketika mereka hendak membeli
perangkat baru.

20
Bab IV

Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini penulis akan menganalisa hasil penelitian yang telah dilakukan. Data
diperoleh melalui angket yang disebar ke 15 responden meliputi 14 butir pertanyaan
menggunakan skala ordinal. Responden diperbolehkan memilih jawaban yang paling sesuai
dengan dirinya masing-masing.

4.1. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek


penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.
Jumlah responden diperoleh melalui teknik sampling sistematis. Untuk memudahkan peneliti
dalam menginterpretasikan hasil penelitian dalam tabel, maka peneliti mengacu penafsiran data
dengan pedoman interpretasi menurut Arikunto (2002:246) sebagai berikut:

0 %: Tidak seorang pun dari responden

1 - 25 %: Sangat sedikit dari responden

26 - 49 %: Sebagian kecil/ hampir setengah dari responden

50 %: Setengah dari responden

51 - 76 %: Sebagian besar dari responden

77 - 99 %: Hampir seluruh dari responden

100 %: Seluruh responden

4.1.1. Analisis Data Responden

Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa di kota Bandung. Adapun


pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari lima bagian, yaitu pertanaan
mengenai identitas, pertanyaan mengenai isi pesan, daya tarik pesan, visual dan
keputusan pembelian.

21
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden berdasarkan jenis
kelamin, serta usia mahasiswa di Kota Bandung.

Tabel 4.1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin F Presentase

Laki-laki 10 66.6%

Perempuan 5 33.3%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel 4.1. dijelaskan bahwa sebagian besar dari responden merupakan laki-
laki dengan presentase 66.6 % atau 10 orang. Sedangkan sebagian kecil dari responden
merupakan perempuan dengan jumlah 5 orang atau 33.3%.

Tabel 4.2. Data Responden Berdasarkan Usia

Usia F Presentase

< 20 tahun 4 26.6%

21 – 25 tahun 11 73.3%

> 26 tahun 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.2., dijelaskan klasifikasi responden berdasarkan usia


dimana hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden merupakan
mahasiswa berusia 21 – 25 tahun dengan jumlah 11 orang atau setara 73.3%, sedangkan
sebagian kecil responden lainnya merupakan mahasiswa berusia kurang dari 20 tahun
dengan jumlah 4 orang atau sekitar 26.6 %.

22
4.1.2. Analisis Data Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan mengemukakan data penelitian berdasarkan hasil
dari jawaban-jawaban responden yang telah dikumpulkan melakui kuesioner atau
angket mengenai video ulasan channel GadgetIn terhadap keputusan pembelian.
Responden mengisi angket berupa pernyataan dan diperbolehkan memilih jawaban
berdasarkan kondisi yang paling sesuai dengan dirinya. Skala penelitian menggunakan
skala ordinal 5 poin dengan tolak ukur sangat setuju, setuju, ragu, kurang setuju, dan
sangat tidak setuju.

Tabel 4.3. Pesan yang disampaikan oleh GadgetIn informatif

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 1 6.6%

Setuju 14 93.3%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Tabel 4.3. menjelaskan mengenai tingkat informasi pesan yang disampaikan


oleh channel GadgetIn ketika melakukan ulasan produk. Hasilnya, hampir seluruh
dari responden menyatakan setuju bahwa pesan yang disampaikan oleh GadgetIn
informatif dengan presentase sebesar 93.3% atau sejumlah 14 orang. Sementara itu,
sangat sedikit dari responden menyatakan bahwa mereka sangat setuju bahwa pesan
yang disampaikan oleh Gadgetin informatif dengan presentase 6.6%.

Tabel 4.4. Pesan yang disampaikan mengajak saya membeli produk yang diulas

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 13 86.6%

23
Ragu 2 13.3%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Tabel 4.4. membahas mengenai tingkat persuasi yang disampaikan oleh narator
pada video ulasan di channel GadgetIn. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh
dari responden setuju bahwa pesan yang disampaikan mengajak mereka untuk membeli
produk yang diulas, dengan presentasi 86.6% atau sejumlah 13 orang. Hanya sangat
sedikit dari responden yang menyatakan ragu dengan presentasi sebesar 13.3% atau
setara 2 orang.

Tabel 4.5. Pesan yang disampaikan memaksa saya membeli produk yang diulas

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 6 40%

Ragu 5 33.3%

Tidak Setuju 3 20%

Sangat Tidak Setuju 1 6.6%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel 4.5., dijelaskan mengenai tingkat koersi dari pesan yang disampaikan
oleh channel GadgetIn pada ulasannya. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian kecil
dari responden menyatakan setuju bahwa pesan yang disampaikan memaksa mereka
untuk membeli produk yang diulas dengan presentase 40%, sedangkan sebagian kecil
responden lainnya menyatakan ragu akan hal tersebut dengan presnetase 33.3%.
Sementara itu, sangat sedikit dari responden dengan presentase 20 menyatakan tidak
setuju bahwa pesan yang disampaikan memaksa mereka membeli produk yang diulas,

24
serta sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan sangat tidak setuju bahwa pesan
yang disampaikan memaksa mereka membeli produk yang diulas dengan presentase
6.6%.

Tabel 4.6. Intonasi kata yang disampaikan sesuai

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 12 80%

Ragu 3 20%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Masuk pada bagian daya tarik pesan, tabel 4.6. menjelaskan mengenai intonasi
kata yang diucapkan pada video ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh
dari responden menyatakan setuju dengan intonasi kata yang disampaikan dengan
presentase sebesar 80% atau sejumlah 12 orang, sementara sangat sedikit dari
responden menyatakan ragu bahwa intonasi kata yang disampaikan sesuai dengan
presentase 20% atau setara 3 orang.

Tabel 4.7. Pesan disampaikan dengan tempo yang sesuai

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 1 6.6%

Setuju 12 80%

Ragu 2 13.3%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

25
Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel 4.7., membahas mengenai tempo pesan yang disampaikan. Hasilnya
hampir dari seluruh responden menyatakan setuju bahwa pesan disampaikan dengan
tempo yang sesuai, presentasenya mencapai 80% atau setara 12 orang. Sementara itu,
sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase sebesar
6.6% dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu dengan presentase
sebesar 13.3% atau berjumlah 2 orang.

Tabel 4.8. Gaya bahasa dan pemilihan kata yang disampaikan baik

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 3 20%

Setuju 12 80%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Tabel selanjutnya menjelaskan mengenai gaya bahasa dan pemilihan kata.


Berdasarkan data pada tabel 4.8., diperoleh hasil bahwa hampir seluruh dari responden
menyatakan setuju bahwa gaya bahasa dan pemilihan kata yang disampaikan pada
video ulasan channel GadgetIn baik dengan presentase sebesar 80% atau setara dengan
12 orang, dan sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan
presentase 20% atau setara dengan 3 orang.

Tabel 4.9. Kualitas suara yang disajikan baik

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 1 6.6%

26
Setuju 14 93.3%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel 4.9., dijelaskan mengenai kualitas suara yang disajikan pada video
ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh dari responden menyatakan setuju
bahwa kualitas suara yang disajikan baik dengan presentase sebesar 93.3% atau setara
14 orang dan sebagian kecil dari responden menyatakan sangat setuju bahwa kualitas
suara yang disajikan baik dengan presentase sebesar 6.6% atau setara 1 orang saja.

Tabel 4.10. Tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan yang disampaikan

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 5 33.3%

Setuju 7 46.6%

Ragu 3 20%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Masuk pada bagian visual, pada tabel 4.10. dijelaskan mengenai kesesuaian
tema dan warna yang ditampilkan. Hasilnya, hampir setengah dari responden
menyatakan setuju bahwa tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan yang
disampaikan dengan presentase sebesar 46.6% atau setara dengan 7 orang. Sementara
itu sebagian kecil dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase 33.3%,
dan sangat sedikit dari responden menyatakan ragu dengan presentase sebesar 20% atau
setara dengan 3 orang.

27
Tabel 4.11. Sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang disampaikan

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 3 20%

Setuju 11 73.3%

Ragu 1 6.6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel 4.11., dijelaskan mengenai sudut pengambilan gambar pada video
ulasan channel GadgetIn. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden
meyatakan setuju bahwa sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang
disampaikan dengan presnetase hingga 73.3% atau setara dengan 11 orang. Sementara
sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju bahwa sudut pengambilan
gambar mewakilkan pesan yang disampaikan dengan presnetase 20% atau setara 3
orang. Dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu dengan presentase
6.6%.

Tabel 4.12. Kedetailan gambar yang diambil

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 2 13.3%

Setuju 13 86.6%

Ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

28
Tabel 4.12. diatas menjelaskan mengenai tingkat kedetailan gambar yang
diambil pada video ulasan channel GadgetIn. Hasilnya, hampir seluruh responden
menyatakan setuju bahwa video ulasan channel GadgetIn memberikan tingkat detail
yang baik dengan presentase mencapai 86.6% atau setara dengan 13 orang. Sementara
itu, sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan presentase 13.3%
atau setara dengan 2 orang responden.

Tabel 4.13. Gerakan / gestur yang ditampilkan bervariasi

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 2 13.3%

Setuju 12 80%

Ragu 1 6.6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Tabel 4.12. diatas menjelaskan mengenai gerakan atau gestur yang ditampilkan.
Hasilnya, lagi-lagi hampir dari seluruh responden meyatakan setuju bahwa gestur serta
gerakan yang ditampilkan bervariasi dengan nilai presentase mencapai 80% atau setara
12 orang responden. Sementara itu, sangat sedikit dari responden menyatakan sangat
setuju dengan presentase 13.3% dan sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan
ragu dengan presentase 6.6%.

Tabel 4.14. Video ulasan yang ditayangkan membuat Anda memahami produk

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 2 13.3%

Setuju 13 86.6%

Ragu 0 0%

29
Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Memasuki pernyataan mengenai keputusan pembelian, tabel 4.14. membahas


mengenai pemahaman konsumen mengenai produk setelah menyaksikan video ulasan.
Hasilnya, hampir dari seluruh responden menyatakan setuju bahwa video ulasan yang
ditampilkan membuat mereka memahami produk dengan presentase senilai 86.6% atau
setara dengan 13 orang repsonden. Sementara itu sangat sedikit dari responden
menyatakan sangat setuju bahwa video ulasan yang ditampilkan membuat mereka
memahami produk dengan presentase 13.3% atau setara 2 orang responden.

Tabel 4.15. Anda yakin dalam membeli produk setelah menyaksikan video ulasan

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 11 73.3%

Ragu 2 13.3%

Tidak Setuju 2 13.3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Pada tabel selanjutnya, dijelaskan mengenai keyakinan konsumen untuk


membeli produk setelah menyaksikan video ulasan. Hasilnya, responden memberikan
jawaban yang bervariasi. Sebagian besar dari responden menyatakan setuju bahwa
mereka menjadi yakin dalam membeli produk setelah menyaksikan video ulasan,
dengan presentase senilai 73.3% atau setara dengan 11 orang responden. Selain itu,
sangat sedikit dari responden yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka menjadi
yakin dalam membeli produk setelah menyaksikan video ulasan, dengan presentase

30
senilai 13.3%. Sementara itu, sangat sedikit dari responden lainnya menyatakan ragu
dengan presentase 13.3% atau setara 2 orang responden.

Tabel 4.16. Memberi rekomendasi kepada orang lain yang akan membeli produk

Nilai F Presentase

Sangat Setuju 2 13.3%

Setuju 8 53.3%

Ragu 4 26.6%

Tidak Setuju 1 6.6%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 15 100%

Sumber: data yang diolah, 2017

Tabel terakhir menjelaskan mengenai sejauh mana responden akan memberikan


rekomendasi kepada orang lain yang akan membeli produk untuk menyaksikan video
ulasan channel GadgetIn. Meski di dominasi dengan pernyataan setuju, akan tetapi
hasilnya sangat bervariasi. Sebagian besar dari responden menyatakan setuju dengan
presentase senilai 53.3% atau setara dengan 8 orang responden. Kemudian sebagian
kecil dari responden menyatakan ragu dengan presentase 26.6% atau setara dengan 4
orang responden. Lalu sangat sedikit dari responden menyatakan sangat setuju dengan
presentase senilai 13.3% atau setara 2 orang responden dan sangat sedikit dari
responden lainnya menyatakan tidak setuju dengan presentase 6.6%.

4.2. Analisis Inferensial Data Penelitian

4.4.1. Analisis Inferensial Antara Isi Pesan (X1) dan Keputusan Pembelian (Y)

Hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

31
H1: Terdapat pengaruh antara isi pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

Tabel 4.17. Hasil Uji Korelasi antara Isi Pesan (X1) dengan Keputusan
Pembelian (Y)

Kriteria Uji

Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Isi Pesan dengan
Keputusan Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,917 > 0,05, dengan begitu
maka disimpulkan bahwa Ho yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara isi pesan
dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen”, diterima. Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara isi pesan
pada channel YouTube GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.

4.4.2. Analisis Inferensial Antara Daya Tarik Pesan (X2) dan Keputusan
Pembelian (Y)

Hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara daya tarik pesan dalam video ulasan channel Youtube
GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen

32
Tabel 4.18. Hasil Uji Korelasi antara Daya Tarik Pesan (X2) dengan Keputusan
Pembelian (Y)

Kriteria Uji

Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Daya Tarik Pesan dengan
Keputusan Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,146 > 0,05, dengan begitu
maka disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara daya tarik
pesan dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian
konsumen”, diterima. Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara daya
tarik pesan pada channel YouTube GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.

4.4.3. Analisis Inferensial Antara Visual (X3) dan Keputusan Pembelian (Y)

Hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara visual dalam video ulasan channel Youtube GadgetIn
terhadap keputusan pembelian konsumen

33
Tabel 4.19. Hasil Uji Korelasi antara Visual (X3) dengan Keputusan Pembelian
(Y)

Kriteria Uji

Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Visual dengan Keputusan
Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,285 > 0,05, dengan begitu maka
disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara visual dalam video
ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen”, diterima.
Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara visual pada channel YouTube
GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.

4.4.3. Analisis Inferensial Keseluruhan Antara Video Ulasan (X) dan Keputusan
Pembelian (Y)

Hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen

H1: Terdapat pengaruh antara video ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap
keputusan pembelian konsumen

34
Tabel 4.20. Hasil Uji Korelasi antara Video Ulasan (X) dengan Keputusan
Pembelian (Y)

Kriteria Uji

Tolak Ho jika nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari alpha (0,05)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui antara Video Ulasan


dengan Keputusan Pembelian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,325 > 0,05, dengan
begitu maka disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara video
ulasan channel Youtube GadgetIn terhadap keputusan pembelian konsumen”, diterima.
Ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara video ulasan pada channel
YouTube GadgetIn dengan keputusan pembelian konsumen.

35
Bab V

Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil


kesimpulan bahwa video ulasan channel GadgetIn tidak memberikan pengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, dapat kita
ketahui bahwa video ulasan memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,325 terhadap keputusan
pembelian, yang berarti tidak terdapat pengaruh antara keduanya.

Sub-variabel lainnya seperti Isi Pesan, juga tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen dengan nilai signifikansi sebesar 0,917. Daya Tarik Pesan juga
menunjukkan hasil yang sama, dengan nilai signifikansi sebesar 0,146. Hasil yang sama juga
diperoleh pada sub-variabel ketiga yaitu visual yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,285.
Semuanya bernilai lebih besar dari alpha (0,05) sehingga kesemua variabel dinyatakan tidak
berkorelasi.

Hal ini menunjukkan bahwa video ulasan yang kerap kita temui di sosial media, seperti
channel GadgetIn salah satunya, tidak serta merta menjadi acuan bagi para konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Konsumen hanya menjadikan konten yang ada di sosial
media sebagai referensi, atau rujukan untuk mengenali sebuah produk lebih dalam, akan tetapi
tidak menjadi acuan dalam keputusan pembelian. Ini sejalan dengan Kotler (2003:202) yang
menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi.

5.1. Saran

5.1.1. Channel Youtube GadgetIn

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, saran yang bisa


disampaikan adalah diantaranya untuk meningkatkan kualitas penyajian konten yang
ada sehingga tidak hanya bersifat entertaining atau menghibur, akan tetapi juga menjadi
salah satu tolak ukur konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

36
5.1.2. Penelitian Yang Akan Datang

Pada penelitian yang akan datang, peneliti berharap agar sampel yang
digunakan bisa lebih banyak sehingga hasil dari analisis penelitian yang dilakukan bisa
lebih akurat.

37
Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/9036594/Hakikat_Pesan_Dalam_Komunikasi

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005)

Julian Ding, E-commerce: Law & Practice (Sweet & Maxwell Asia, 1999)

Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung. Sunarwinadi, Ilya. 1993.
Komunikasi Antar Budaya.UI Pers, Jakarta

38
Lampiran

1. Coding Book

Coding Book Angket Responden


Video Ulasan Channel YouTube GadgetIn terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki =1
b. Perempuan =2
2. Usia
a. < 20 tahun =1
b. 21-25 tahun =2
c. > 26 tahun =3

B. Pernyataan
Isi Pesan
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Pesan yang disampaikan oleh GadgetIn informatif 5 4 3 2 1
2. Pesan yang disampaikan mengajak saya membeli 5 4 3 2 1
produk yang diulas
3. Pesan yang disampaikan memaksa saya membeli 5 4 3 2 1
produk yang diulas

Daya Tarik Pesan


No Pernyataan SS S R TS STS
4. Intonasi kata yang disampaikan sesuai 5 4 3 2 1
5. Pesan disampaikan dengan tempo yang sesuai 5 4 3 2 1
6. Gaya bahasa dan pemilihan kata yang disampaikan 5 4 3 2 1
baik
7. Kualitas suara yang disajikan baik 5 4 3 2 1

39
Visual
No Pernyataan SS S R TS STS
8. Tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan 5 4 3 2 1
yang disampaikan
9. Sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang 5 4 3 2 1
disampaikan
10. Kedetailan gambar yang diambil 5 4 3 2 1
11. Gerakan / gestur yang ditampilkan bervariasi 5 4 3 2 1

Keputusan Pembelian
No Pernyataan SS S RR TS STS
12. Video ulasan yang ditayangkan membuat Anda 5 4 3 2 1
memahami produk
13. Anda yakin dalam membeli produk setelah 5 4 3 2 1
menyaksikan video ulasan
14. Anda akan memberi rekomendasi kepada orang lain 5 4 3 2 1
yang akan membeli produk

40
2. Kuesioner

Kuesioner

Pengaruh Video Ulasan Channel YouTube GadgetIn Terhadap Keputusan Pembelian


Konsumen

Identitas Responden

1. Email:
2. Jenis Kelamin:
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia:
a. < 20 tahun
b. 21 – 25 tahun
c. > 26 tahun

Daftar Pertanyaan

Petunjuk Pengisian:

Isilah jawaban atas pertanyaan yang ada dengan cara memilih pada kolom yang telah
tersedia sesuai keadaan yang anda alami.

Keterangan Pengisian:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

41
Isi Pesan

No Pernyataan SS S R TS STS

1. Pesan yang disampaikan oleh GadgetIn informatif

2. Pesan yang disampaikan mengajak saya membeli


produk yang diulas

3. Pesan yang disampaikan memaksa saya membeli


produk yang diulas

Daya Tarik Pesan

No Pernyataan SS S R TS STS

4. Intonasi kata yang disampaikan sesuai

5. Pesan disampaikan dengan tempo yang sesuai

6. Gaya bahasa dan pemilihan kata yang disampaikan


baik

7. Kualitas suara yang disajikan baik

Visual

No Pernyataan SS S R TS STS

8. Tema dan warna yang dipilih sesuai dengan pesan


yang disampaikan

9. Sudut pengambilan gambar mewakilkan pesan yang


disampaikan

10. Kedetailan gambar yang diambil

11. Gerakan / gestur yang ditampilkan bervariasi

42
Keputusan Pembelian

No Pernyataan SS S RR TS STS

12. Video ulasan yang ditayangkan membuat Anda


memahami produk

13. Anda yakin dalam membeli produk setelah


menyaksikan video ulasan

14. Anda akan memberi rekomendasi kepada orang lain


yang akan membeli produk

43

Anda mungkin juga menyukai