Anda di halaman 1dari 10

AGORA Vol. 4, No.

2, (2016)
294

ANALISIS PENERAPAN ETIKA DEONTOLOGI TERKAIT KETENAGAKERJAAN PADA


PT TRISAKTI CIPTA NUSANTARA DI SURABAYA - JAWA TIMUR

Chatrina Sari Dewi


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: chatrin_1994@yahoo.co.id

Dalam berbisnis kesadaran akan kewajiban dari


Abstrak— Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaku bisnis begitu penting, namun saat ini banyak sekali
dan menganalisis penerapan prinsip kemurahan, keadilan, kecurangan yang terjadi dan dapat merugikan banyak pihak
otonomi, kejujuran, dan ketaatan pada PT Trisakti Cipta salah satunya karyawan. Salah satu contoh bentuk kasus
Nusantara di Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah yang berkaitan dengan etika deotologi adalah tertundanya
penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian pada pembayaran gaji karyawan lima hingga sembilan bulan
studi kasus (case studi). Teknik pengambilan sampel dalam
yang dilakukan oleh manajemen PT Kertas Nusantara.
penelitian ini adalah purposive sampling, sedangkan metode
pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara dan Manajemen berdalih bahwa PT Kertas Nusantara pada
observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pertengahan 2013 mengalami kesulitan keuangan karena
penerapan prinsip kemurahan hati, prinsip keadilan, dan prinsip pabrik tidak beroperasi dengan kapasitas penuh karena
ketaatan yang dijalankan di PT. Trisakti Cipta Nusantara telah kurang bahan baku, sehingga produksi tidak optimal dan
berjalan dengan cukup baik, (2) penerapan prinsip keadilan dan kondisi keuangan sulit (Suprapto, 2014). Kasus tersebut
prinsip kejujuran otonomi pada PT. Trisakti Cipta Nusantara menunjukkan apabila manajemen PT Kertas Nusantara
telah berjalan dengan baik. secara sengaja mengabaikan pemenuhan hak-hak karyawan
yang selama ini sudah bekerja, hal ini tentu merugikan
Kata Kunci—Prinsip Kemurahan hati, keadilan, otonomi, karyawan dan keluarganya.
kejujuran, dan ketaatan.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan PT Trisakti
Cipta Nusantara sebagai obyek penelitiannya. PT Trisakti
I. PENDAHULUAN Cipta Nusantara beralamat di Jalan Tenggilis Mejoyo,
Berbisnis tidak dapat dipisahkan dari masalah etika. Surabaya merupakan perusahaan bergerak pada bidang jasa
Bisnis yang memperhatikan prinsip-prinsip etika tidak akan konstruksi, arsitektur, dan perencanaan. Peneliti memilih PT
merugikan bagi perusahaan maupun orang lain karena semua Trisakti Cipta Nusantara karena pada perusahaan tersebut
telah diatur dalam suatu peraturan. Namun tidak jarang ditemui adanya permasalahan yang berkaitan dengan etika.
pebisnis saat ini melakukan tindakan yang kurang etis dan Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan PT Trisakti
cenderung melanggar prinsip-prinsip etika tersebut. Cipta Nusantara bernama Freddy Praktinyo menunjukkan
Perilaku yang kurang etis meliputi, penyalahgunaan masalah paling krusial yang di hadapi oleh PT Trisakti Cipta
wewenang dan jabatan, penyalahgunaan dalam penentuan Nusantara adalah karyawan yang tidak memiliki rasa tanggung
harga terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan, jawab dalam menjalankan kewajibannya sebagai pekerja,
perilaku tidak adil terhadap karyawan, tidak etis saat seperti misalnya terkait kedisiplinan karyawan. Peraturan
menjalin kerjasama dengan pelanggan dan sesama rekan perusahaan telah mengatur bahwa ijin tidak masuk karena
bisnis, tidak adanya kesejahteraan dalam perusahaan suatu kepentingan memiliki prosedur membuat surat
(sebagai contohnya, karyawan diberi upah lembur yang permohonan ijin H-7. Namun kenyataannya ada beberapa staff
tidak sesuai, karyawan tidak diberi tunjangan dengan yang baru ijin pada hari H, dan hanya dilakukan lewat telepon.
selayaknya), serta tidak adanya tanggung jawab sosial dan Selain itu, PT Trisakti Cipta Nusantara memiliki ketentuan
lingkungan. jam kerja pukul 08.00 yang wajib dipatuhi oleh karyawan.
Dalam etika dikenal aliran etika deontologi yang Namun kenyataannya masih ada staff yang datang terlambat
melihat bahwa kerangka tindakan atau perilaku manusia 30 menit atau bahkan ada yang masuk kerja jam 10.00. Kuli
dilihat sebagai kewajiban. Kata deon berasal dari Yunani atau tukang yang dimiliki perusahaan juga sering melakukan
yang mengandung arti sebagai kewajiban. Berdasarkan korupsi waktu atau jam lembur.
pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa teori deontologi Selama ini PT Trisakti Cipta Nusantara telah
menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan menjalankan kewajibannya kepada karyawan dengan
akan baik apabila didasarkan pada pelaksanaan kewajiban, memberikan gaji tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan.
sehingga selama melakukan kewajiban berarti sudah Selain itu gaji karyawan yang sudah naik tidak akan
melakukan kebaikan (Syamsiyatun & Wafiroh, 2013). Etika diturunkan lagi, misalnya gajinya sekarang Rp 100.000,00/hari
deontologi menekankan pentingnya seseorang tidak akan diturunkan menjadi kurang dari Rp 100.000,00. PT
melaksanakan kewajiban, baik atau buruknya seseorang Trisakti Cipta Nusantara telah bertanggung jawab dalam
dalam berperilaku berdasarkan sesuai atau tidaknya mengikutsertakan karyawan dalam Jaminan Sosial Tenaga
perilaku orang tersebut dengan kewajibannya. Kerja (Jamsostek) dan pemberian upah lembur tidak pernah
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
295

terlambat. Lebih lanjut dikatakan oleh Freddy Praktinyo Ristica dan Juliarti (2014, pp.68-70) membagi teori
bahwa karyawan di kantor maupun yang ada di proyek deontologi menjadi tiga macam, yaitu:
memiliki kemampuan yang di bawah standar, misalnya 1. Rational monism
seorang project manager yang tidak memiliki kemampuan Teori ini dibuat oleh Immanuel Kant yang menyakini
dalam melakukan estimasi waktu pengerjaan proyek, sehingga bahwa suatu tindakan dianggap bermoral jika dilakukan
seringkali peyelesaian proyek menjadi terlambat karena tidak dengan sense of duty (rasa tanggung jawab). Tugas atau
sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya kewajiban individu adalah melakukan sesuatu yang
dengan klien. Hal ini menyebabkan tidak terlaksananya rasional dan bermoral, sehingga semua tindakan yang
kewajiban PT Trisakti Cipta Nusantara kepada pelanggan berasal dari keinginan Tuhan dianggap bermoral. Untuk
untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan perusahaan membedakan tindakan bermoral dan tidak bermoral, maka
mengalami kerugian karena harus membayar denda kepada perlu diajarkan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan
klien. apa yang tidak seharusnya dilakukan. Ukuran yang
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh digunakan adalah hati nurani individu yang bersangkutan.
pimpinan PT Trisakti Cipta Nusantara menunjukkan 2. Traditional deontology
permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah adanya Teori ini memiliki dasar religi yang kuat, yaitu
pelanggaran terhadap prinsip kejujuran dan rendahnya menyakini Tuhan dan kesucian hidup. Tugas dan
tanggung jawab karyawan untuk melaksanakan kewajibannya kewajiban moral berpedoman pada perintah Tuhan. Semua
sebagai pekerja yang menunjukkan ada ketidaksesuaian apa tindakan yang harus dilakukan harus berdasarkan perintah
yang dilakukan oleh karyawannya dengan unsur utama dari Tuhan.
etika deontologi yang mengutamakan kesesuaian perilaku atau 3. Intuitionistic pluralis
tindakan dengan pemenuhan kewajiban. Hal bisa terlihat dari Teori ini tidak memiliki prinsip utama, hanya
perilaku karyawan yang datang terlambat ke kantor, menyatakan bahwa ada beberapa aturan moral atau
mengabaikan kejujuran dalam mengisi form lembur, kewajiban yang harus diikuti oleh semua manusia. Aturan
pelanggaran terhadap prosedur ijin tidak masuk, dan dan kewajiban tersebut sama pentingnya sehingga sering
ketidaktepatan dalam melakukan estimasi waktu pengerjaan muncul konflik satu aturan dengan aturan lainnya. Tujuh
proyek. Padahal perusahaan telah melakukan kewajibannya kewajiban utama yang harus dilakukan manusia, yaitu:
dengan memberikan hak-hak karyawan seperti gaji, jamsostek, a. Kewajiban akan kebenaran, kepatuhan, ketaatan,
dan uang lembur. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa menjaga rahasia, setia, dan tidak berbohong.
karyawan tidak memiliki rasa hutang budi pada perusahaan, b. Kewajiban untuk berderma, murah hati, dan membantu
sehingga dirinya bertindak semaunya sendiri tanpa orang lain.
mengindahkan peraturan dan kepentingan perusahaan. Pada c. Tidak merugikan orang lain.
akhirnya perusahaan dan klien pun juga bisa mengalami d. Menjunjung tinggi keadilan.
kerugian. Hal inilah yang dinilai tidak sesuai dengan unsur e. Wajib memperbaiki kesalahan yang ada
utama dari etika deontologi. f. Wajib bersyukur, membalas budi kepada orang yang
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di PT telah berbuat baik kepada kita (khususnya orang tua).
Trisakti Cipta Nusantara yang diuraikan di atas, maka g. Kewajiban untuk mengembangkan kemampuan diri
penelitian ini difokuskan kepada penerapan etika deontologi Penerapan etika deontologi dalam bisnis berarti jangan
pada PT Trisakti Cipta Nusantara. Melalui penelitian ini, memperlakukan orang lain sebagai alat demi meraih
penulis ingin melihat lebih jauh bagaimana penerapan konsep keuntungan, melainkan sebagai mitra yang punya harkat dan
etika deontologi pada PT Trisakti Cipta Nusantara dalam martabat yang perlu dihargai dalam mencapai tujuan bersama.
menjalankan bisnisnya terutama dalam hubungannya dengan Hal ini berarti kewajiban lainnya harus dikalahkan oleh
pekerja. Penulis memutuskan untuk mengambil judul kewajiban tidakmboleh memperlakukan manusia sebagai alat
“Penerapan Etika Deontologi Pada PT Trisakti Cipta bagi tujuan lain di luar dirinya (Keraf, 2012, p.26). Pada
Nusantara di Surabaya.” kepemimpinan di perusahaan, manajer yang menganut prinisp
deontologi akan menilai apakah keputusan dan tindakannya
Etika Deontologi sesuai dengan hak-hak dasar serta hak-hak istimewa individu
Deontologi sendiri berasal dari kata “deon” dalam dan kelompok. Penerapan prinisp deontologi mencakup hak
bahasa Yunani yang mengandung arti “duty” atau tugas. Teori terhadap kehidupan, rasa aman, standar kejujuran, privasi,
ini memiliki keyakinan bahwa sesuatu yang baik berakar dari kebebasan beragama, kebebeasan mengeluarkan pendapat, dan
keberhasilan manusia dalam mengerjakan tugas atau kepemilikan pribadi (Pearce dan Robinson, 2008, pp.103).
kewajibannya. Teori ini diketahui juga bertentangan dengan Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik dalam etika
teori teleological yang mengganggap bahwa semua hal di deontologi bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat
baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu sejalan
dunia diciptakan Tuhan untuk melayani umat manusia. Fokus
dengan kewajiban si pelaku, misalnya memberikan pelayanan
utama dari teori deontologi adalah tugas atau kewajiban
yang baik kepada semua konsumen, mengembalikan utang
manusia dan mengesampingkan konsekuensinya. Teori ini sesuai sesuai dengan kesepakatan, untuk menawarkan barang
biasanya merupakan dorongan hati individu, sehingga pada dan jasa dengan mutu yang sebanding dengan harga, dan
umumnya terjadi ketika membela negara atau membela sebagainya (Keraf, 2012, pp.23).
keluarganya sendiri (Ristica & Juliarti, 2014).
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
296

Hukum Ketenagakerjaan Pengertian ini terlihat umum namun maknanya lebih luas
Pada bagian ini, hukum yang berkaitan dengan etika karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada
bisnis adalah hukum ketenagakerjaan. Dalam Undang-Undang siapa saja baik perorangan, persekutuan, badan hukum atau
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan badan lainnya dengan menerima upah atau imbalan dalam
dalam Pasal 1 angka 2 bahwa tenaga kerja adalah setiap orang bentuk apapun. Penegasan imbalan dalam bentuk apapun
yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan ini perlu karena upah selama ini diberikan dengan uang,
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun padahal ada pula buruh/pekerja yang menerima imbalan
masyarakat. Seorang pekerja harus diperlakukan dengan adil, dalam bentuk barang.
agar pekerja merasa sejahtera dan merata. b. Pengusaha/ pemberi kerja
Peraturan untuk tenaga kerja sebenarnya dibuat dan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
ditentukan sendiri oleh perusahaan dengan pihak pekerjanya. 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang
Tetapi, di dalam pasal 111 Hukum Ketenagakerjaan, dimaksud dengan pengusaha adalah:
dituliskan bahwa peraturan yang dibuat harus memuat hak dan 1) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
kewajiban pengusaha, hak dan kewajiban pekerja/buruh, yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri,
syarat-syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan jangka waktu 2) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
berlakunya peraturan perusahaan. Dalam pasal 77 Hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan
Tenaga Kerja dikatakan bahwa waktu kerja dalam satu hari bukan miliknya,
adalah 7 jam, dan waktu kerja dalam satu minggu adalah 40 3) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
jam. Ini berlaku jika enam hari bekerja dalam satu minggu yang berada di Indonesia mewakili perusahaan
(hari minggu tidak bekerja). sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang
Terdapat banyak pendapat berkaitan dengan sumber berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
hukum perburuhan atau ketenagakerjaan berdasarkan c. Organisasi pekerja/ buruh
konvensi-konvensi International Labour Organisation (ILO) Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2000
yang meliputi (Agus, 2013): tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh bahwa serikat
1. Zainal Asikin, et al., menjelaskan bahwa sumber hukum buruh/serikat pekerja ialah organisasi yang dibentuk dari,
perburuhan meliputi undang-undang, peraturan lain oleh dan untuk pekerja/buruh, baik di perusahaan maupun
(peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan dan di luar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,
keputusan instansi lain), kebiasaan, putusan (P4D/P4P), demokratis, dan bertanggung jawab guna
perjanjian (perjanjian kerja, perjanjian perburuhan, dan memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
peraturan perusahaan), dan traktat (Konvensi ILO bidang kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
ketenagakerjaan) (Agus, 2013). kesejahteraan pekerja/buruh beserta keluarganya.
2. Iman Sjahputra Tunggal, menyebutkan bahwa sumber d. Organisasi pengusaha
hukum ketenagakerjaan meliputi: peraturan perundang- Dalam perkembangannya di Indonesia terdapat 2
undangan, adat/kebiasaan, perjanjian-perjanjian (dua) organisasi pengusaha yaitu Kamar Dagang dan
internasional (konvensi-konvensi ILO, traktat-traktat dan Industri (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia
lain-lain), peraturan-peraturan (peraturan kerja, tata tertib (APINDO). Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
kerja dan lainnya yang sejenis), perjanjian-perjanjian merupakan organisasi yang menangani bidang ekonomi
kerja, dan perjanjian perburuhan (Agus, 2013). secara umum, yaitu mengenai hal-hal yang berkaitan
3. Hari Supriyanto, menyatakan bahwa sumber hukum dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa.
ketenagakerjaan meliputi: undang-undang, peraturan lain Sedangkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
yang kedudukannya lebih rendah dari undang-undang, merupakan organisasi pengusaha yang khusus bergerak
kebiasaan, putusan P4D/P4P dan putusan peradilan pada bidang sumber daya manusia (SDM) dan hubungan
umum, perjanjian-perjanjian (perjanjian perburuhan, industrial.
perjanjian kerja atau peraturan perusahaan), perjanjian e. Pemerintah/ penguasa
internasional mengenai persoalan perburuhan baik yang Secara garis besar pemerintah sebagai penguasa
bersifat bilateral dan multilateral maupun berbagai memiliki sebuah fungsi pengawasan, dimana pengawasan
Konvensi ILO (International Labour Organization) terhadap pekerja di bidang ketenagakerjaan dilakukan oleh
(Agus, 2013). Depnaker. Secara normatif pengawasan perburuhan dalam
Pada suatu perjanjian ketenagakerjaan terdapat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1948. Undang-Undang
beberapa pihak yang terlibat, yaitu buruh/pekerja, Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan perburuhan.
pengusaha/pemberi kerja, organisasi buruh/pekerja, organisasi Dalam undang-undang ini pengawas perburuhan yang
pengusaha dan pemerintah. Kelima unsur tersebut akan saling merupakan penyidik pegawai negeri sipil.
berpengaruh dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
hubungan industrial. Stakeholder
a. Buruh/Pekerja Secara tradisional menurut Fontaine, et al., (2006),
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang stakeholders adalah kelompok atau individu yang dapat
ketenagakerjaan dalam Pasal 1 angka 3 memberikan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan
pengertian pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja organisasi. Menurut Darmaputera (2008), stakeholders adalah
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. semua kelompok yang terkena dampak dari keputusan dan
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
297

kebijakan perusahaan dan juga sebaliknya memberi dampak diperlukan pada pasar tenaga kerja. Dengan cara yang sama,
pada perusahaan. Menurut Mulyadi (2007), stakeholders ketergantungan karyawan pada pengusaha tertentu akan
adalah orang, kelompok, atau organisasi yang memiliki berhenti pada apakah ada peluang pekerjaan di tempat lain
kepentingan terhadap entitas tertentu. Freeman (2004) (Kain & Sharma, 2014).
mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok-kelompok yang Penelitian terdahulu yang keempat adalah penelitian
sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan dengan tujuan untuk menyoroti bagaimana produsen
korporasi. Friedman (dalam Fontaine, et al., 2006) identifikasi mengiklankan produknya untuk mencapai posisi tertentu
yang merupakan stakeholders termasuk Kelompok-kelompok dalam persaingan dengan produsen lain. Selain itu, penelitian
utama adalah: a) Pelanggan; b) Karyawan; c) Masyarakat ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana para produsen
sekitar; d) Pemasok dan distributor; dan e) Pemegang saham. untuk menghilangkan efek negatif bias karena komunikasi
antara produsen dan konsumen melalui iklan. Hasil penelitian
Penelitian Terdahulu ini membuktikan bahwa pada tahun 2012 hampir semua
Seiring dengan adanya perkembangan jaman, diketahui stasiun televisi yang menjadi objek penelitian ini melanggar
telah banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan etika pedoman etika dalam iklan. Kebanyakan pelanggaran dalam
bisnis. Pertama penelitian yang didesain secara bijaksana, bentuk kejujuran dalam penawaran penjualan, melecehkan
metodologi kualitatif digunakan dengan metode khusus yang pesaing, dan pengaburan fakta. Stasiun TV yang dominan
penelitian pelayanan di mana literatur tentang etika dianalisis melanggar etika bisnis dan iklan adalah SCTV dan MNCTV.
untuk memahami apa yang peneliti sebelumnya analisis Proposisi akhir dari penelitian ini adalah: pelanggaran
tentang masalah ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terhadap etika bisnis iklan ditentukan oleh industri periklanan,
bias kognitif, asimetri informasi dan banyaknya kerangka peristiwa kehidupan dan persaingan industri, dan seorang juru
moral dalam masyarakat heterogen yang bertentangan dengan kamera televisi atau industri periklanan, serta kekuatan lain
etika. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam atau melihat konsep tertentu (yang dalam hal ini dipahami
masyarakat majemuk, aturan memiliki potensi untuk sebagai ideologi) (Adona, 2012).
menyelaraskan kerangka moral yang berbeda dari segmen Penelitian terdahulu kelima adalah penelitian yang
yang berbeda (Dzansi & Hoeyi, 2013). menjelaskan bahwa etika merupakan keyakinan mengenai
Penelitian terdahulu yang kedua bertujuan untuk tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik
membangun pendekatan mengenai tata kelola perusahaan dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai
seperti yang dilakukan oleh organisasi di Afrika. Metode dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan
penelitian menggunakan pendekatan eksplanatori dengan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang
teknik analisis deskriptif kuantiatif. Hasil penelitian ini etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya
menjelaksan bahwa kerangka sosial budaya Afrika yang berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan
didasarkan pada filosofi Ubuntu menyebar dengan prinsip- oleh manajer atau pemilik suatu organisasi. Metode penelitian
prinsip umum etika bisnis dan tata kelola perusahaan ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah etika
sekitarnya. Temuan utama dalam penelitian ini adalah mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Tanggung
kerangka sosial budaya Afrika memiliki dampak secara jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun
langsung pada etika bisnis, pendekatan tata kelola perusahaan, merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan
dan kinerja perusahaan secara keseluruhan dari organisasi komitmennya terhadap kelompok dan pribadi dalam
yang beroperasi di Afrika (Khomba & Vermaak, 2012). lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu itu sering kali
Penelitian ketiga adalah penelitian yang menjelaskan disebut sebagai pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
bahwa etika bisnis mengacu pada aturan dan standar yang Mereka adalah kelompok, orang, dan organisasi yang
mengatur perilaku seseorang.. Hasil penelitian telah dipengaruhi langsung oleh praktek-praktek suatu organisasi
ditemukan bahwa perilaku etis dipengaruhi tidak hanya oleh dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
perilaku individu atau kelompok, tetapi juga oleh faktor-faktor organisasi itu. Pihak-pihak utama yang berkepentingan dalam
dalam lingkungan budaya, organisasi dan eksternal. Kode etik, korporasi yaitu karyawan, investor, komunitas lokal,
model peran, kebijakan dan praktek serta sistem penghargaan pelanggan, pemasok (Wilardjo, 2011).
dan hukuman terdiri dari pengaruh organisasi. Faktor eksternal Kemudian penelitian terdahulu yang keenam dalam
meliputi perkembangan yang terjadi di arena politik, hukum, penelitian ini adalah penelitian dengan tujuan untuk
ekonomi dan internasional. Semua faktor ini dalam mendiskripsikan kinerja perusahaan dan pelaksanaan tanggung
menentukan perilaku etis dan kelompok dalam organisasi. jawab sosial oleh Perusahaan Multinasioanl (MNC) yang
Bagi kebanyakan pengusaha hubungan juga sangat penting. beroperasi di Nigeria. Sebagai studi empiris, pendekatan
Biaya tenaga kerja, dan penggunaan efektif HR, sering kuantitatif di adopsi menggunakan kuesioner terstruktur
pengaruh besar pada keberhasilan suatu organisasi. Tubuh dengan lima poin skala Likert untuk mendapatkan data primer,
karyawan secara keseluruhan akan menjadi penting, meskipun dengan teknik analisis statistik deskriptif, analisis faktor, dan
kepentingan ekonomi karyawan individu akan tergantung pada t-test yang digunakan dalam menganalisis data. Hasil
ketergantungan pengusaha pada keterampilannya, dan penelitian ini menjelaskan bahwa adanya etika yang rendah
kemampuan untuk menggantikan orang-orang tersebut jika sehubungan dengan kinerja tanggung jawab sosial pada
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
298

perusahaan multinasional sehubungan dengan karyawan yang


ada di dalam perusahaan sebagai salah satu pemangku Tujuan Penelitian
kepentingan internal. Rekomendasi yang diajukan untuk Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan di atas,
mempercepat etika kerja internal untuk memperbaiki maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
perusahaan, dan meningkatkan saling, ramah dan hubungan penerapan etika deontologi pada PT Trisakti Cipta Nusantara
yang harmonis antara manajemen dan karyawan untuk operasi di Surabaya dalam hubungannya dengan pekerja pada level
bisnis yang bebas dan adil, adil, efisien dan efektif (Aliyu, bawah.
2012).
Pada penelitian terdahulu yang ketujuh ini menjelaskan Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
bahwa bisnis ritel tradisional harus lebih sensitif dalam
1. Bagi perusahaan,
merespon persaingan dan perubahan pasar apabila para pelaku
ritel ingin tetap eksis pada bisnis tersebut, faktor etika bisnis Penelitian ini dapat menjadi masukan dan
pertimbangan akan pentingnya penerapan etika deontologi
dan kinerja manajerial harus dikembangkan sebagai strategi
yang baik dan benar terhadap kelangsungan usaha
utama. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu para peritel
perusahaan.
tradisional yang dipilih melalui metode judgement sampling. 2. Bagi pendidikan
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti
pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan
empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya, khususnya
bahwa etika bisnis memiliki pengaruh positif dan signifikan penelitian yang berkaitan dengan etika deontologi.
terhadap kinerja manajemen bisnis ritel tradisional. Namun 3. Bagi penulis
pengaruh dari kinerja manajemen ritel terhadap keberlanjutan
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk
usaha ritel tradisional sangat bergantung pada aspek memperluas wawasan dan menganlisis masalah-masalah
pemasaran sebagai pengaruh yang paling dominan. aktual yang terjadi khususnya yang berhubungan.
Memahami aspek manusia dari etika bisnis dan keterampilan Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk memperluas
manajerial merupakan elemen yang penting dalam mencapai wawasan dan melihat masalah-masalah aktual yang terjadi
keberlanjutan bisnis ritel tradisional (Utami & Ryadi, 2013). khususnya yang berhubungan dengan etika deontologi.

Kerangka Penelitian 4. Bagi mahasiswa


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
PT Trisakti Cipta
Nusantara tambahan pengetahuan mengenai penerapan etika bisnis
serta dapat mengimplementasikan teori-teori yang selama
ini diperoleh selama masa perkuliahan

Etika II. METODE PENELITIAN


Deontologi Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian
yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan
Kemura Keadi- Otonomi Keju- Ketaat prosedur analisis statistik atau secara kuantitatif lainnya.
-han lan juran -an Dapat juga diartikan sebagai jenis penelitian yang
hati dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi,
tindakan dan motivasi; secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah (Moleong, 2011, pp.6).
Penerapan Etika
Deontologi pada Unit Analisis
PT Trisakti Cipta Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nusantara dalam etika deontologi. Etika deontologi merupakan kewajiban etika
hubungannya dengan yang harus dijalankan, dan kebenarannya sesuai dengan norma
pekerja sosial dan moral tanpa mengukur dan melihat apakah hal
tersebut menguntungkan, bermanfaat, maupun menyenangkan
Rumusan Masalah (Priharjo, 2006, pp.45). Etika deontologi dalam penelitian ini
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka akan ditinjau dari unsur-unsur utama yang terkandung di
dapat diketahui rumusan masalah yang diajukan dalam dalamnya yang meliputi:
penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan etika deontologi 1. Kemurahan hati
pada PT Trisakti Cipta Nusantara di Surabaya?”
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
299

Inti dari prinsip kemurahan hati adalah tanggung Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan
jawab untuk melakukan kebaikan. Inti dari prinsip teknik wawancara semi terstruktur. Tujuannya untuk
kemurahan hati adalah tanggung jawab untuk melakukan menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
kebaikan yang menguntungkan orang lain dan menghindari pihak yang diwawancarai (interviewee) diminta pendapat
perbuatan yang merugikan atau membahayakan orang lain. dan ide-idenya tanpa terbatas hanya pada pertanyaan-
pertannyaan yang diajukan oleh pewawancara
2. Keadilan (interviewer). Peneliti melakukan wawancara pada bulan
Prinsip keadilan menyatakan bahwa mereka yang Juni 2016.
sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang 2. Observasi
tidak sederajat diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan Dalam observasi peneliti akan menyatakan terus
kebutuhan mereka. terang kepada sumber data bahwa peneliti sedang
3. Otonomi melakukan penelitian. Jadi pihak yang diteliti mengetahui
Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu dari awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Peneliti
mempunyai kebebasan menentukan tindakan atau melakukan observasi pada bulan Juni 2016.
keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih.
4. Kejujuran Teknik Analisis Data
Prinsip kejujuran dapat diartikan sebagai menyatakan 1. Menelaah seluruh data dari sumber data yaitu data hasil
hal yang sebenarnya dan tidak berbohong. Kejujuran wawancara, serta dokumen-dokumen atau data perusahaan.
merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antar 2. Data reduction (reduksi data).
karyawan di organisasi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
5. Ketaatan yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
Prinsip ketaatan dapat diartikan sebagai tanggung dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
jawab untuk setia pada suatu kesepakatan (Priharjo, 2006, direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
pp.45-46). mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Subyek dan Obyek Penelitian 3. Data display (penyajian Data).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
PT Trisakti Cipta Nusantara di Surabaya. PT Trisakti Cipta singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
Nusantara yang beralamat di Jalan Tenggilis Mejoyo AA-2, sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan
Surabaya merupakan perusahaan bergerak pada bidang jasa memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
konstruksi, arsitektur, dan perencanaan. Objek penelitian yang merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
akan diteliti adalah etika deontologi yang dilihat berdasarkan telah dipahami tersebut.
rasionalitas, kemampuan berpikir benar dan salah, bermoral, 4. Conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan/
kewajiban saling menghormati. verifikasi).
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
Teknik Pemilihan Informan sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
Teknik non probability sampling yang digunakan oleh bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
peneliti adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, dikemukakan pada tahap awal, didukung dengan bukti-
2012). Pertimbanganan yang peneliti gunakan dalam bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
penelitian ini adalah informan. Informan yang diwawancara lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
oleh peneliti adalah informan yang benar-benar mengetahui dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
keadaan perusahaan. Alasan peneliti memilih purposive
sampling agar informan merupakan orang yang paling Validitas Data Penelitian
mengetahui tentang apa yang peneliti harapkan sehingga bisa Pada penelitian ini uji keabsahan data dilakukan
menjawab tujuan penelitian. dengan menggunakan triangulasi. Jenis triangulasi yang
Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini adalah: digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1. Freddy Praktinyo selaku pimpinan PT Trisakti Cipta Menurut Moleong (2011) triangulasi sumber adalah
Nusantara yang bernama dengan tujuan untuk mengetahui membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
bagaimana penerapan etika bisnis dalam hubungan kerja suatu informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber yang
antara pemimpin dengan pekerja, klien, dan rekan. berbeda. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara data yang
2. Pekerja sebagai narasumber kedua. didapat dari hasil wawancara dengan narasumber penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi hanya dua dibandingkan dengan data yang didapatkan dari narasumber
orang pekerja untuk dijadikan narasumber yaitu Tiffani yang lainnya. Dengan demikian pengujian datanya melibatkan
sudah bekerja selama 2 tahun dan Jeffry yang sudah bekerja berbagai narasumber.
selama 3 tahun.

Teknik Pengumpulan Data III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Wawancara Profil Perusahaan
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
300

PT.Trisakti Cipta Nusantara merupakan perusahaan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan. Namun
yang berdomisili di Surabaya yang bergerak pada bidang jasa cara yang dilakukan oleh PT.Trisakti Cipta Nusantara ialah
konstruksi, arsitektur dan perencanaan. Komitmen yang dengan memberikan pekerjaan terlebih dahulu untuk menggali
dibangun oleh PT.Trisakti Cipta Nusantara terhadap setiap potensi dari setiap karyawan yang dimiliki.
kliennya ialah memberikan pelayanan jasa yang profesional
dan berorientasi pada integritas dan dedikasi untuk
memberikan yang terbaik dengan didukung oleh tenaga-tenaga
berpengalaman dari berbagai disiplin ilmu agar dapat Prinsip Otonomi
memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Berikutnya mengenai prinsip otonomi, yang
Bentuk pelayanan yang diberikan oleh PT.Trisakti menjelaskan mengenai kebebasan individu untuk menentukan
Cipta Nusantara dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang telah
konstruksi, perencanaan dan supply. Pada konstruksi, dimiliki. Pada penelitian ini, diketahui bahwa penerapan
PT.Trisakti Cipta Nusantara dapat mengerjakan proyek seperti prinsip otonomi pada PT.Trisakti Cipta Nusantara telah
bangunan baja, gedung bertingkat, jalan, jembatan, dermaga berlangsung. PT.Trisakti Cipta Nusantara memberikan atau
dan bangunan sipil lainnya. Pada perencanaan, PT.Trisakti bahwa memfasilitasi karyawannya untuk dapat
Cipta Nusantara memiliki tahapan mengenai standar kerja, mengembangkan karir. Namun dalam penerapannya tetap
yakni membentuk struktur organisasi personil dan terdapat prosedur yang harus dapat dipenuhi oleh karyawan
perencanaan, melakukan collect data dan mewujudkan hasil yang mau mengambil fasilitas pengembangan tersebut. Salah
perencanaan. PT.Trisakti Cipta Nusantara juga dapat satu bentuk prosedurnya ialah terkait kontrak karyawan pada
membantu dalam pengadaan bahan material dan mekanikal perusahaan.
supllier untuk pekerjaan konstruksi terutama dalam jumlah
besar. Prinsip Kejujuran
Pada prinsip kejujuran, yang merupakan prinsip
Analisis dengan menekankan pada menyatakan perihal dengan
Prinsip Kemurahan Hati sebenar-benarnya dan tidak berbohong. Dimana kejujuran
Dalam penelitian ini, prinsip kemurahan hati yang telah merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara
diimplementasikan oleh karyawan PT.Trisakti Cipta karyawan dalam sebuah organisasi. Pada PT.Trisakti Cipta
Nusantara dalam kegiatan operasional sehari-hari telah Nusantara, prinsip kejujuran yang terjalin antar karyawan juga
berjalan dengan baik. Pada sisi tanggung jawab karyawan didukung oleh perusahaan sepenuhnya. Selama ini, karyawan
terhadap perusahaan, selama ini karyawan PT.Trisakti Cipta PT.Trisakti Cipta Nusantara dianggap telah memiliki
Nusantara memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. kejujuran yang baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya
Pada sisi komitmen karyawan, dijelaskan oleh narasumber 2 proyek yang tidak terselesaikan. Semua proyek yang
bahwa komitmen karyawan PT.Trisakti Cipta Nusantara dikerjakan oleh karyawan dapat diselesaikan dengan baik.
terhadap perusahaan ialah dengan menjaga kesopanan selama
berhubungan klien atau pihak luar. Selain itu, bentuk Prinsip Ketaatan
komitmen yang ditunjukkan oleh karyawan PT.Trisakti Cipta Pada prinsip ketaatan, yang menjelaskan mengenai
Nusantara terhadap perusahaan ialah juga dalam bentuk tanggung jawab untuk setia pada sebuah kesepakatan yang
bekerja sesuai dengan standard yang telah ditentukan oleh telah terjalin antara perusahaan dengan individu. Pada
perusahaan dan memproses pekerjaan dengan maksimal untuk penelitian ini, prinsip ketaatan yang dimaksud ialah tanggung
mencapai tujuan hasil yang baik. jawab karyawan untuk setia dengan kesepakatan yang telah
disepakati bersama dalam bentuk kontrak kerja dengan
Prinsip Keadilan PT.Trisakti Cipta Nusantara. sekitar 70 persen karyawan yang
Pada prinsip keadilan, yakni dimana perlakuan bekerja di PT.Trisakti Cipta Nusantara dapat menyelesaikan
terhadap setiap karyawan tidak ada perbedaan, di PT.Trisakti pekerjaan dengan baik. Kemudian ketaatan karyawan terhadap
Cipta Nusantara, penerapannya telah cukup baik. Salah atasan juga cukup baik. Dimana hampir 70 persen karyawan
satunya pada sisi kesesuian kompensasi yang diterima dengan berusaha untuk cepat tanggap ketika mendapat instruksi kerja
beban kerja yang dipikul oleh karyawan. Berdasarkan hasil dari atasan. Karyawan terkendala untuk memenuhi instruksi
wawancara, diketahui bahwa kompensasi yang diterapkan kerja dari atasan ketika pekerjaan yang sedang dikerjakan
dalam PT.Trisakti Cipta Nusantara terdiri dari dua komponen, masih belum terselesaikan.
yakni gaji dan upah lembur. Namun untuk upah lembur,
ternyata tidak semua divisi mendapatkan. Secara keseluruhan, Pembahasan
kompensasi yang diterima oleh karyawan PT.Trisakti Cipta Prinsip Kemurahan Hati
Nusantara telah sesuai. Perusahaan tidak berfokus pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada
mencari karyawan yang mahir dalam satu bidang pekerjaan, bagian sebelumnya menunjukkan bahwa prinsip kemurahan
melainkan perusahaan mencari karyawan yang memiliki niat hati merupakan prinsip yang lebih menekankan pada tanggung
kerja. Ketika mengalami kesulitan maka akan dibantu dan jawab karyawan terhadap perusahaan, yang dalam penelitian
diarahkan hingga mahir dalam bidang pekerjaan tersebut. ini ialah PT.Trisakti Cipta Nusantara. Pada penelitian ini,
Selain itu, hasil wawancara ini menjelaskan bahwa perusahaan pihak karyawan dan pihak atasan PT.Trisakti Cipta Nusantara
berusaha untuk menempatkan setiap karyawan pada bidang mampu menerapkan prinsip kemurahan hati dengan baik. Hal
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
301

ini dibuktikan dengan bentuk tanggung jawab dari sisi berkembang sesuai dengan minat dan karir. Diketahui bahwa
karyawan yang dilakukan dengan baik. Karyawan telah karyawan di PT.Trisakti Cipta Nusantara diberi kebebasan
memiliki tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan setiap dalam menentukan setiap keputusan dalam setiap pekerjaan
pekerjaan atau proyek yang telah dipegang dengan kualitas yang diterima atau diproses. Selain itu, karyawan juga
yang sesuai dengan standar perusahaan dan dalam waktu yang memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat mengenai
telah disepakati bersama. Namun apabila terjadi kemunduran perihal yang mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan.
dalam waktu penyelesaian, karyawan juga tetap berusaha Karyawan juga diberi kebebasan untuk berkreasi dalam
untuk mengejar waktu penyelesaian dengan mengajukan bekerja. Namun kebebasan tersebut juga terdapat koridor atau
lembur. batasan dari pihak PT.Trisakti Cipta Nusantara guna
Selain itu, hubungan antara karyawan selam proses membantu karyawan untuk mengarahkan kebebasan tersebut
kerja juga berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan untuk mencapai percepatan pencapaian tujuan perusahaan.
adanya kepedulian untuk saling membantu antar satu Selain itu, karyawan juga diberikan fasilitas untuk
karyawan dengan karyawan lain guna dapat menyelesaikan dapat mengembangkan setiap potensi yang terdapat pada
setiap proyek atau pekerjaan yang sedang diproses. Selama dirinya untuk dapat meningkatkan karir dalam perusahaan.
bekerja di PT.Trisakti Cipta Nusantara, sebagian besar Pada pemberian fasilitas pengembangan diri pada PT.Trisakti
karyawan juga tidak pernah melakukan pelanggaran dan selalu Cipta Nusantara, terdapat beberapa prosedur yang perlu
berusaha menjaga kesopanan ketika berhubungan dengan dipenuhi terlebih dahulu oleh karyawan, salah satunya terkait
pihak luar dan berusaha bekerja sesuai dengan standar kontrak kerja.
perusahaan sebagai bentuk komitmen karyawan terhadap
perusahaan. Dari pihak atasan, atasan berusaha untuk
Prinsip Kejujuran
membantu setiap permasalahan yang dihadapi oleh setiap
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pula,
karyawannya dengan memberi arahan. Hal ini dilakukan oleh
menunjukkan bahwa pada penerapan prinsip kejujuran di
atasan mengingat sebagian besar karyawan merupakan lulusan
PT.Trisakti Cipta Nusantara, pihak manajemen telah
SMK, sehingga masih perlu diberi pengarahan secara intensif.
memberikan penekanan mengenai penerapan untuk selalu
Aliyu (2012) menerangkan bahwa peningkatan hubungan baik
menanamkan kejujuran di setiap proses kerja. Perusahaan
antar karyawan ataupun karyawan dengan atasan, akan
selalu berusahaan untuk percaya terhadap setiap karyawannya,
menciptakan operasi bisnis yang bebas dan adil, efisien dan
namun apabila ternyata terdapat kebohongan yang dilakukan
efektif, sehingga dapat mempercepat perbaikan internal
oleh karyawan maka manajemen akan memberikan surat
perusahaan.
peringatan. Pada sisi karyawan juga mendukung penerapan
prinsip kejujuran ini dengan mengakui setiap kesalahan yang
Prinsip Keadilan
telah dilakukan ketika memproses setiap pekerjaan yang
Pada prinsip keadilan, berdasarkan hasil analisis yang
diterima. Perusahaan juga menghargai setiap bentuk kejujuran
telah dilakukan, diketahui bahwa kompensasi yang ditetapkan
yang ditunjukkan oleh setiap karyawannya, namun tidak
oleh pihak manajemen PT.Trisakti Cipta Nusantara telah
dalam bentuk pujian atau reward. Lebih menekankan pada
sesuai dengan beban kerja yang dipikul oleh setiap karyawan.
arahan yang diberikan kepada karyawan untuk selalu berusaha
Beban kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan di PT.Trisakti
jujur dan mengurangi kesalahan selama bekerja.
Cipta Nusantara juga telah disesuaikan dengan keahlian yang
dimiliki oleh setiap karyawan.
Prinsip Ketaatan
Bentuk kompensasi yang diterapkan di PT.Trisakti
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
Cipta Nusantara terdiri dari dua komponen yakni gaji dan
menunjukkan bahwa penerapan prinsip ketaatan yang
upah lembur. Kedua komponen ini telah memiliki kesesuaian
dijalankan di PT.Trisakti Cipta Nusantara merupakan ketaatan
pula dengan beban kerja yang dihadapi oleh karyawan
yang meliputi ketaatan terhadap peraturan perusahaan,
PT.Trisakti Cipta Nusantara. Pada sisi punishment, PT.Trisakti
kemudian ketaatan terhadap perjanjian, ketaatan terhadap
Cipta Nusantara menerapkan teguran kepada setiap karyawan
prosedur kerja dan ketaatan terhadap atasan di PT.Trisakti
yang melakukan pelanggaran untuk pertama kali. Apabila
Cipta Nusantara. Ketaatan karyawan terhadap peraturan atau
pelanggaran dilakukan kembali maka perusahaan akan
ketetapan yang berlaku di PT.Trisakti Cipta Nusantara,
mendapatkan surat peringatan, dan punishment paling berat
sebagian besar telah terpenuhi, terutama pada jam masuk
ialah berupa pemutusan hubungan kerja. Sedangkan pada sisi
kerja. Pada sisi ketaatan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat
reward, PT.Trisakti Cipta Nusantara belum memiliki sistem
waktu juga cukup baik, dimana hampir 70 persen karyawan di
yang mengatur mengenai reward tersebut.
PT.Trisakti Cipta Nusantara mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan tepat waktu. Terkait prosedur kerja, masih
Prinsip Otonomi terdapat karyawan yang mengalami kesulitan untuk patuh,
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terutama mengenai ijin tidak masuk kantor. Kemudian
diketahui bahwa penerapan prinsip otonomi di PT.Trisakti terhadap instruksi yang diberikan kepada atasan, sekitar 70
Cipta Nusantara ialah mengenai penerapan kebebasan yang persen karyawan PT.Trisakti Cipta Nusantara mampu segera
sesuai dengan hak karyawan, seperti kebebasan untuk melakukan, walaupun terdapat karyawan yang tidak mampu
mengambil keputusan dalam setiap pekerjaan, kebebasan segera dikarenakan pekerjaan sebelumnya yang masih belum
untuk berkreasi terhadap setiap pekerjaan yang diproses, terselesaikan
kebebasan untuk memberikan pendapat dan kebebasan untuk
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
302

IV. KESIMPULAN/RINGKASAN 5. Penerapan etika deontologi terkait ketenagakerjaan di


Kesimpulan PT. Trisakti Cipta Nusantara pada prinsip ketaatan masih
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang belum berjalan dengan baik karena masih terdapat
telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Etika karyawan yang masih keberatan untuk taat dengan
Deontologi terkait Ketenagakerjaan pada perusahaan PT. peraturan perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan masih
Trisakti Cipta Nusantara telah berjalan dengan baik terutama terdapat karyawan yang melanggar ijin tidak masuk
pada prinsip kemurahan hati, prinsip keadilan, dan prinsip kerja. Kemudian ketaatan terhadap instruksi atasan juga
otonomi. Sedangkan, pada prinsip kejujuran dan ketaatan masih terdapat kekurangan, terutama ketika karyawan
masih belum berjalan dengan baik. Untuk lebih jelasnya akan mengalami benturan dengan pekerjaan sebelumnya yang
diuraikan sebagai berikut: belum terselesaikan.
1. Penerapan etika deontologi terkait ketenagakerjaan di
PT. Trisakti Cipta Nusantara pada prinsip kemurahan Saran
hati ditunjukkan dengan tindakan dan sikap karyawan Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang
yang bertanggung jawab penuh atas setiap pekerjaan telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan
yang dikerjakan. Pada sisi manajemen, juga siap yang dapat diajukan oleh peneliti ialah sebagai berikut:
membantu setiap karyawan yang mengalami 1. Implikasi manajerial, meliputi:
permasalahan dalam memproses setiap pekerjaan. a. Masih terdapat karyawan yang melakukan pelanggaran
2. Penerapan etika deontologi terkait ketenagakerjaan di mengenai perijinan untuk tidak masuk kerja yang
PT. Trisakti Cipta Nusantara pada prinsip keadilan terlambat. Hal ini dapat dikendalikan dengan pemberian
adalah karyawan merasakan keadilan dari sisi punishment berupa teguran atau sanksi dalam bentuk
kompensasi dan upah lembur yang sesuai dengan beban surat peringatan.
pekerjaan yang telah diterima. Kemudian sisi punishment b. PT.Trisakti Cipta Nusantara belum memiliki sistem yang
yang diberlakukan oleh perusahaan juga dapat diterima mengatur mengenai reward atas kinerja karyawan yang
oleh karyawan yang berupa teguran untuk pelanggaran berprestasi. Oleh karena itu perlu dibuatkan sistem
pertama, surat peringatan untuk pelanggaran berikutnya berupa pemberian reward atas kinerja karyawan yang
dan pemutusan hubungan kerja untuk pelanggaran berat. berprestasi di semua divisi yang terdapat di PT. Trisakti
Namun, penerapan terhadap prinsip-prinsip keadilan di Cipta Nusantara, misalnya pemberian bonus berupa uang
PT. Trisakti Cipta Nusantara masih memiliki kekurangan kepada project manager yang mampu melakukan
karena belum memiliki sistem yang mengatur pemberian estimasi waktu pengerjaan proyek secara akurat sesuai
reward bagi karyawan. deadline waktu dari klien. Agar tidak terjadi
3. Penerapan etika deontologi terkait ketenagakerjaan di kesalahpahaman antara pihak manajemen dengan
PT. Trisakti Cipta Nusantara pada prinsip otonomi karyawan.
ditunjukkan dengan adanya kebebasan yang diberikan c. Karyawan masih mengalami kesulitan dalam
oleh perusahaan kepada setiap karyawannya untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
mengambil keputusan sesuai dengan nalurinya demi ditentukan. Oleh karena itu, pengawasan terkait perihal
tercapainya tujuan perusahaan, kemudian kebebasan pekerjaan juga perlu ditingkatkan, disamping dengan
untuk berkreasi selama menjalankan proses kerja, pemberian arahan dan fasilitas pengembangan terkait
kebebasan untuk mengutarakan pendapat yang positif bidang pekerjaan karyawan.
dalam setiap forum. Namun dalam kebebasan tersebut 2. Penelitian ini memiliki keterbatasan terkait heterogenitas
tetap terdapat pengawasan yang dilakukan oleh PT. informan yang digunakan. Penelitian ini hanya
Trisakti Cipta Nusantara, yakni dengan ketetapan- menggunakan sumber informasi berupa dua karyawan
ketetapan yang berlaku di perusahaan. Selain itu dan satu pimpinan. Oleh karena itu, penelitian berikutnya
PT.Trisakti Cipta Nusantara juga memberikan fasilitas hendaknya dapat menambahkan sumber informasi dari
mengenai pengembangan pribadi karyawan untuk karyawan lain dan pihak manajemen lain diatas
menunjang perkembangan karir karyawan dengan karyawan level bawah.
prosedur yang berlaku.
4. Penerapan etika deontologi terkait ketenagakerjaan di
PT. Trisakti Cipta Nusantara pada prinsip kejujuran DAFTAR PUSTAKA
ditunjukkan dengan kebijakan perusahaan untuk
menanamkan kejujuran kepada karyawan terutama
Adona, F. (2012). Etika bisnis periklanan: Pelanggaran
perihal pekerjaan. Perusahaan menerima kejujuran
karyawan ketika mengalami kesulitan dan melakuka pedoman etis dalam iklan televisi 2012. Polibisnis, Vol.
kesalahan selama proses kerja. Dan pada sisi sebagian 4, No. 2.
Agus, D. (2013). Kedudukan konvensi ILO sebagai sumber
besar karyawan juga telah mampu menerapkan prinsip
hukum perburuhan/ketenagakerjaan indonesia. Jurnal
kejujuran, seperti mengakui kesalahan dalam bekerja dan
Hukum Internasional, Vol. 1, No. 1.
penyelesaian pekerjaan dengan kualitas sesuai harapan
Aliyu, A. N. (2012). Business ethics and practice in
perusahaan. Prinsip ini belum berjalan dengan baik
sesuai yang diharapkan perusahaan. Sehingga tidak multinational companies: Evidence from Nigeria.
sesuai dengan kaidah etika deontologi.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
303

European Journal of Humanities and Social Sciences Pearce, John A., Robinson, Richard B. (2008). Manajemen
Vol. 14, No.1. strategis: Fundamental, implementasi, dan
Dzansi, D. Y., & Hoeyi, P. K. (2013). Finding an equilibrium pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
ethical framework in a heterogeneous society: The role Priharjo, Robert. (2006). Pengantar etika keperawatan.
of rules and values. J Sociology Soc. Anth, Vol. 4, No. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
3, 239-249. Ristica, O. D., & Juliarti, W. (2014). Prinsip etika dan
Fontaine, C., Haarman, A., & Schmid, S. (2006). The moralitas dalam pelayanan kebidanan. Yogyakarta:
stakeholder theory. Retrieved October 17, 2015, from Deepublish.
http://www.martonomily.com/sites/default/files/attach Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
/Stakeholders%20theory.pdf Bandung: CV. Alfabeta.
Freeman, R.E (2004). A stakeholder theory of modern Suprapto, Hadi. (2014). Telat bayar gaji karyawan, direktur
corporations, ethical theory and business, 7th edn. PT Kertas Nusantara minta maaf. Retrieved April 10,
Kain, P., & Sharma, S. (2014). Business ethics as competitive 2016, from http://bisnis.news
advantage for companies in the globalized era. Journal .viva.co.id/news/read/476108-telat-bayar-gaji-
of Management Sciences and Technology, Vol. 3, No. karyawan--direktur-pt-kertas-nusantara-minta-maaf
1. Syamsiyatun, S., & Wafiroh, N. (2013). Filsafat, etika, dan
Keraf, Sonny. (2012). Etika bisnis: Tuntutan dan relevansinya. kearifan lokal untuk konstruksi moral kebangsaan.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Geneva: Globethics.net.
Khomba, J. K., & Vermaak, F. N. (2012). Business ethics and Utami, C. W., & Ryadi, A. (2013). An analysis business ethics
corporate governance: an african socio-culture and performance management towards sustainability
framEwork. African Journal of Business Management, retail traditional in indonesia. Journal of Business And
Vol. 6, No. 9, 3510-3518. Economics, Vol. 4, No. 1 , 76-85.
Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Wilardjo, S. B. (2011). Menjalankan bisnis secara etis dan
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. bertanggung jawab. Value Added, Vol. 7, No. 2

Anda mungkin juga menyukai