Anda di halaman 1dari 1

Perilaku Organisasi Dan

Contoh Kasus

Uploaded by Mustofa Tofa

 87% (15) · 50K views · 16 pages


Document Information 

Original Title
Download
PERILAKU ORGANISASI DAN CONTOH KASUS.docx 
Copyright
© © All Rights Reserved

Available Formats
DOCX,PERILAKU
PDF, TXT or read online from Scribd
ORGANISASI DAN CONTOH KASUS
hallo sahabat saya disini ingin menjelaskan tentang apa itu perilaku organisasi dan juga
membantu kawan kawan untuk memberikan contoh kasus perilaku organisasi.
Share this document
perilaku organisasi atau organization behavior adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok/organisasi yang berdampak
kepada kinerja dan tujuannya adalah untuk mengarahkan kepada upaya pencapaian
tujuan.

dan ini adalah contoh kasus yang saya bahas

Facebook Twitter
KASUS : Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman 3,5
tahun penjara terhadap Triasih Wahyu Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai
verifikator program Jaminan Persalinan Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Blora,


Jawa Tengah. Triasih terbukti menyalahgunakan kesempatan ketika menjadi verifikator
program Jampersal sehingga menguntungkan dirinya sendiri. Hakim juga mewajibkan
terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara yang besarnya Rp 695,5 juta.
"Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31
tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20
Email
tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi," katanya Suprapto, Selasa
(8/9). "Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima kucuran dana
untuk program Jampersal yang besarnya mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana tersebut,
sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan
terdakwa," tuturnya. Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana yang
Did you find thistersebut
digelapkannya document
digunakanuseful?
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas
putusan hakim tersebut, terdakwa Triasih menyatakan menerima hukuman yang
dijatuhkan kepada dirinya.
Teori jenjang kebutuhan karena dikasus tersebut Triasih memakai uang korupsi buat
kebutuhan pribadinya jadi ia ngelakuin segala cara agar bisa memuasin kebutuhan
pribadinya.

ANALISIS MASALAH : dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilaku individu
dalam organisasi sangat berdampak pada organisasi tempatnya bekerja. dari kasus
korupsi tersebut, Triasih adalah sosok yang mementingkan kepentingan individu dan
Is thisdapat
content inappropriate?
mencoreng Report
nama organisasinya. this Document
kepercayaan yang telah diberikan kepada Triasih
disalah gunakan, seharusnya ia dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok
dibandingkan dengan kepentingan pribadi. diketahui Triasih mengambil sebagian dana
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk program Jampersal pada tahun 2013 lalu. dari
sisi organisasi sendiri perlu diadakan pengawasan, evaluasi berkala dan bimbingan agar
tidak terjadi kecurangan dan adanya sanksi yang tegas. karena prilaku individu yang
baik akan membawa organisasi yang baik dan sesuai dengan tujuan.

KESIMPULAN : Triasih mangaku menggelapkan dana untuk kepentingan pribadinya,


atas putusan hakim terdakwa dijatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara terhadap Triasih
Wahyu Sari.

SARAN : seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompok


agar tidak mencoreng nama baik kelompok/organisasi karena kepentingan pribadi. dan
dalam suatu organisasi ini perlulah yang namanya pengawasan yang ketat sehingga
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

jadi itu sekilas pembahasan saya mengenai kasus dalam perilaku organisasi, semoga
dapat membantu anda....

CONTOH KASUS ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN


TUGAS PERTAMA

Contoh Kasus Organisasi dalam perusahaan

Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan
dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh
anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia
perusahaan yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan
perilaku tertentu. Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang akan
menentukan efektivitas organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang
berhubungan dengan suasana kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan
harapan anggota tim akan meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi.

Berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran organisasi, dalam proses pelaksanaan proyek
terdapat berbagai hambatan dan penyimpangan yang sangat mengurangi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, yaitu terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian proyek karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan-
perbaikan dari bagian pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan
realisasi biaya selalu melampaui rencana biaya yang telah ditetapkan.
Dimana masalah tersebut berakar dari kurangnya kerja sama dan koordinasi anggota tim
dalam mencapai tujuan. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran, pengolahan dan analisis
terhadap suasana kerja para anggota tim proyek khususnya tim design, quantity surveyor, dan
supervisor di PT. Light Instrumenindo Jakarta.

Hasil studi lapangan, pengolahan data, dan analisis menunjukkan bahwa ketidak jelasan
tujuan tim (V-1), kurangnya kerja sama antar anggota tim (V-3), kepemimpinan yang kurang
baik (V-5), dan kurang saling memberi informasi (V-7) merupakan faktor yang menghambat
ketiga tim tersebut. Sedangkan kurang pengaruh mempengaruhi sesama anggota tim (V-4),
tidak mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan (V-8), kreativitas anggota tim
rendah (V-9), dan kurang mampu mengolah masukan dari sesama anggota tim (V-10) hanya
menghambat tim quantity surveyor dan supervisor.

1. Inti dari kasus tersebut :


Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan
dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh
anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia
perusahaan yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan
perilaku tertentu. Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang akan
menentukan efektivitas organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang

berhubungan dengan suasana kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan
harapan anggota tim akan meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi.

2. Penyebabnya :
Berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran organisasi, dalam proses pelaksanaan
proyek terdapat berbagai hambatan dan penyimpangan yang sangat mengurangi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, yaitu terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian proyek karena terjadinya pekerjaan ulang atau perbaikan-
perbaikan dari bagian pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan
realisasi biaya selalu melampaui rencana biaya yang telah ditetapkan.
3. Yang bertanggung jawab dalam kasus ini :
Menurut saya, dalam kasus ini yang harus bertanggung jawab adalah manager dari
perusahaan tersebut karena kurang mengontrol kinerja dari pekerjaan bawahan-bawahannya.
4. Kondisi saat ini :
Hasil studi lapangan, pengolahan data, dan analisis menunjukkan bahwa ketidak jelasan
tujuan tim (V-1), kurangnya kerja sama antar anggota tim (V-3), kepemimpinan yang kurang
baik (V-5), dan kurang saling memberi informasi (V-7) merupakan faktor yang menghambat
ketiga tim tersebut. Sedangkan kurang pengaruh mempengaruhi sesama anggota tim (V-4),
tidak mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan (V-8), kreativitas anggota tim
rendah (V-9), dan kurang mampu mengolah masukan dari sesama anggota tim (V-10) hanya
menghambat tim quantity surveyor dan supervisor.

5. Solusi dari kasus ini :


Seharusnya manager perusahaan tersebut harus selalu mengontrol pekerjaan
karyawan-karyawan yang ada

STUDI KASUS
 Disini saya mengangkat contoh konflik dalam organisasi yaitu seperti yang terjadidalam
konfliknya PSSI yang sudah lama terjadi dan sampai sekarang belum juga adapenyelsaian
yang pasti. Hal ini disebabkan oleh kurang becusnya ketua PSSI tersebut dalammengelola
organisasi itu tersebut. Padahal organisasi yang sebesar itu yang bernaunglangsung dibawah
pimpinan Indonesia dan organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA(Federation International
Football Asosiation). Akan tetapi organisasi ini tidak menunjukankinerja yang baik dimata
masyarakan Indonesia sendiri bahkan dimata dunia. Hal utama yang menyebabkan organisasi
ini gagal dan boleh dibilang kacaudikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI yaitu Nurdin
Khalid yang telah gagal dalammemimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus
yang menimpa ketua umumorganisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang Ia
lakukan terhadap dana-danayang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola di negeri
kita ini , tetapi malahdimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia
pernah dinyatakansebagai terpidana atas kasus korupsi dalam PSSI . Dan akibat dari
kegagalan itu FIFAmelayangkan surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan
kursisinggasananya sebagai ketua PSSI , akan tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat
yangdilayangkan FIFA itu dari publik.SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
ORGANISASI Ketua umum PSSI akhirnya mengumumkan mengundurkan diri dari jabatan
yangditelah diemban dalam suka maupun duka, dalam kebebasan maupun dalam
kurungan.Setelah Nurdin Khalid meniggalkan kekuasaannya , kisruh dalam PSSI tidak
selesai sampaidisitu saja. Perlu sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua
umum PSSI.Namun pada akhirnya Johar Arifin pun menempati posisi yang telah
ditinggalkan olehNurdin Khalid organisasi PSSI.KONDISI ORGANISASI SAAT INI

U NK
YB t l i t

EJ
MA Got

E
M
HI
IST
IC
E

LD
n

L C
Lo

OU
HEM
A

E
IC SH E ON
S OM

§SCRIBD
Enjoymillionsofebooks,audiobooks,
magazines,andmore,withafreetrial

Startyourfree30days

Cancelanytime.

. Kondisi PSSI sekarang bisa diibaratkan seperti Kecoa yang sedang terbalik? Kira-kiraseperti
itulah perumpamaannya. PSSI di bawah komando Johar Arifin berusaha melanjutkanrevolusi
atau perubahan pada sepakbola Indonesia, tapi apalah daya situasi yang terjadiseakan-akan
berjalan di tempat. Liga Primer Indonesia (LPI) yang diusung Johar Arifin
kurangmendapatkan respon positif dari beberapa klub papan atas di Indonesia. Sepertinya
klub-klub tersebut lebih senang dengan konsep Liga Super Indonesia (LSI) yang diusung
pengurusPSSI yang lama. Berbagai langkah dibuat PSSI sekarang untuk menanggapi masalah
dualismekompetisi ini. Mulai dari memberikan peringatan bagi pemain yang berlaga di Liga
SuperIndonesia (LSI) tidak akan mendapatkan kesempatan membela Timnas
Indonesia.SOLUSI MENURUT PENDAPAT SAYA Ini adalah kasus yang sulit karena yang
berkonflik adalah pemimpin. Di sini seorangpemimpin tidak bisa menjalankan amanatnya
sebagai pemimpin dan kehilangan rasakepercayaan dari bawahannya dan masyarakat. Jika
saya berada dalam posisi ketua dan bawahannya ingin saya mundur karenakepemimpinan
saya yang kurang, maka saya akan berusaha membuka hati saya untukmenerima, dan mundur
demi membangkitkan kembali rasa percaya karyawan / anggotakepada pihak organisasi /
perusahaan. Tapi akan berbeda jika sifat saya seperti Nurdin Halidyang masih menginginkan
kekuasaan dan menganggap anggotanya masih membutuhkandia, padahal tidak. Mungkin
saya akan bersikukuh tetap dalam organisasi hingga sayamenyerah atau masa jabatan saya
habis. Tidak ada yang bisa menurunkan saya kecualilembaga yang berhak menurukan saya.
Inilah mengapa kasus ini cukup sulit. Saya sebagaipemimpin, dan saya yang berkonflik, dan
manajemen konflik tidak bisa dilakukan. Jika saya dalam posisi sebagai bawahan, saya harus
memiliki peran aktif untukmenyadarkan atau paling tidak mempengaruhi pemimpin saya.
Akan lebih baik jika sayaadalah tangan kanan pemimpin saya, dengan syarat saya tidak
terpengaruh tindakan jelekpemimpin saya. Jika tetap tidak berhasil, mungkin saya harus
menghubungi lembaga yangberwenang (jika ada) untuk membicarakan masalah yang terjadi.
Jelas akan menampakkan citra buruk perusahaan kepada pihak luar. Namun akan sangat sulit
jika tidak ada bukti yangmendukung. Jika tetap tidak berhasil juga, mungkin yang saya
lakukan hanya bisa pasrahkepada Tuhan. Ketika, kondisi perusahaan / organisasi memburuk
dan konflik tetap bisadiatasi, maka saya akan keluar. Daripada menyelesaikan konflik
semacam ini, yaitu memiliki pemimpin yangberkonflik. Alangkah lebih baik jika kita
memilih pemimpin yang baik sebelum terpilihnyapemimpin. Dia harus memiliki kualifikasi
untuk memimpin perusahaan tersebut, bukanterpidana korupsi seperti kasus di atas. Akan
sangat merepotkan jika terjadi. Konfliktersebut saat ini mungkin berakhir dengan terpilihnya
Johar Arifin sebagai pemimpin baru.Namun muncul lagi konflik baru yang harus diselesaikan
Johar Arifin. Ini adalah hal yanglumrah yang harus dihadapi seorang pemimpin Terima
kasih.Sumber :http://naruchan07.blogspot.com/2011/11/makalah-konflik-dalam-
organisasi.htmlhttp://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/12/15/kondisi-sepakbola-
indonesia-sekarang-seperti-%E2%80%9Ckecoa-terbalik%E2%80%9D/

asus perilaku
Tuntut Kesejahteraan, Pegawai Kecamatan Mogok Kerja
SAMPANG – Sejumlah pegawai di Kantor Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang,
Madura, Jawa Timur, mogok kerja. Kabarnya mereka mogok lantaran tuntutan tambahan
kesejahteraan saat Hari Raya Idul Adha tidak dipenuhi.

Akibatnya, Kantor Kecamatan Camplong sepi. Meski begitu, pelayanan terhadap masyarakat
tetap berjalan, karena masih ada pegawai yang masuk untuk melaksanakannya.

Jumlah pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Camplong sebanyak 31 orang. Mereka terdiri
dari pegawai negeri sipil dan tenaga honorer. Sebagian dari jumlah tersebut melakukan mogok
kerja pada hari ini.

Sekretaris Camat Camplong, Taufik, membenarkan adanya aksi mogok kerja sebagian staf.
Diduga aksi itu dipicu tuntutan tambahan kesejahteraan lebaran kemarin tidak bisa dipenuhi.

“Mogoknya hari ini saja. Pada Jumat kemarin memang sepertinya ada tanda-tanda protes. Saat
itu kursi yang sudah dipakai pertemuan berserakan,” terang Taufik saat dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, diperkirakan para pegawai akan kembali bekerja besok. Dengan adanya kejadian
ini, dirinya yang akan meng-handle tugas dari pegawai yang tidak masuk.

“Saya siap melayani masyarakat. Dengan adanya kejadian ini, saya akan laporkan kepada
pimpinan (Camat Camplong Samhari) yang saat ini sedang diklat di Trawas,” paparnya.

(Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/10/06/340/1048657/tuntut-kesejahteraan-
pegawai-kecamatan-mogok-kerja . Diakses pada : 13-Okt-2014)
Analisa dan tanggapan :
Dalam berita di atas, terdapat pernyataan bahwa camat tersebut tetap akan menjalankan
kewajibanya sebagai atasan terhadap anak buah yang ada dalam ruang lingkup tanggung
jawabnya, dan menginformasikan kepada garis komando di atasnya sesuai otoritas yang ada,
sesuai rantai komando dalam organisasi terhadap bawahanya, walaupun garis dari puncak
organisasi kepada eselon paling bawah tersebut terdapat kesenjangan dikarenakan konflik
kesejahteraan hari raya, camat tersebut tetap memanajemen dengan memerintahkan pegawai
yang tersisa untuk menjalankan tugasnya agar tetap berjalanya pelayanan kepada masyarakat,
hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan juga bergantung kepada kesiapan anggota yang ada
di dalamnya, walaupun beberapa anggota mogok dari pekerajaan, masih ada sebagian pegawai
yang tetap dalam tugasnya dan mengikuti instruksi sesuai wewenang pemimpinya, selanjutnya
sesuai dengan teori situasional Hersey dan Blanchard Sebuah teori kemungkinan yang
berfokus pada kesiapan para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dapat dicapai dengan cara
memilih gaya kepemimpinan yang baik dan yang benar, penekanan pada para pengikut dalam
efektivitas kepemimpian mencerminkan bahwa para pengikutlah yang menerima atau menolak
pemimpin tersebut.

Ini merupakan sebuah bukti bahwa faktor situasi dapat sangat berperan dalam kepemimpinan di
dalam sebuah organisasi , disaat beberapa pegawai memiliih untuk mogok kerja, tetapi
beberapa pegawai lain tetap mengikuti perintah atasan mereka, ini membuktikan bahwa pola
kepemimpinan camat tersebut baik dan masih efektif dapat mempengaruhi beberapa bawahanya
untuk tetap bekerja dan tidak mengikuti mogok kerja sebagaimana yang dilakukan pegawai
setempat lainya

Juga jika dilihat dari teori kepemimpinan yang mendefinisikan bahwa kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian

tujuan yang di tetapkan, disini juga dijelaskan bahwa sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat
formal seperti yang diberikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah organisasi
karena posisi manajemen memiliki tingkat otoritas yang diakui secara formal (Robbins dan
Judge, 2011), perilaki yang terjadi diatas telah sesuai dengan hal tersebut, dimana camat
tersebut berhasil memegaruhi bawahanya untuk tidak ikut berdemo dikarenakan jika semua tidak
ada di posisi masing-masing maka pelayanan terhadap masyarakat tidak bisa dilakukan, tetapi ia
berhasil mempengaruhi beberapa bawahanya agar tetap diposisi masing-masing untuk
berlangsungnya sebuah tujuan, yaitu pelayanan kepada masyarakat.

Adapun tindakan dari camat tersebut cukup membuat kesan sikap profesional, sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawab yang dimilikinya sebagai kepala dari beberapa bawahanya agar
tetap menjalankan tugas yang sudah sesuai prosedur yang telah sama-sama ditetapkan

Kasus apoteker dengan perawat


Kasus Perilaku Organisasi. Pada pukul 1 siang, Astuti, seorang kepala ruang bedah
menghubungi Apoteker untuk menanyakan mengapa Tn Rahmat tidak diberikan
obat untuk persiapan pulang. Dengan meletakan telpon, ia berkata, “saya kecewa
dengan kerja mereka, apakah Ia pikir hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak
ada staf lain yang mampu mengerjakannya”. Kemudian Asuti melanjutkan
kalimatnya, “Saya akan membicarakan hal ini pada seseorang”.
Ringkasan
Berdasarkan kasus perilaku sebuah organisai dirumah diatas, hubungan
interpersonal antara perawat dengan kolega, kelompok, keluarga pasien maupun
orang lain dapat merupakan sumber terjadinya konflik, oleh sebab itu perawat harus
mengetahui dan memahami manajemen kasus perilaku organisasidalam sebuah
kasus. Penyebab kasus perilaku organisasimeliputi: ketidak jelasan uraian tugas,
gangguan komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas,
perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai. Kasus perilaku organisasidapat
dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif, dan saling
pengertian antara sesama rekan kerja.
Untuk mengembangkan alternatif solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan
dalam pemecahan kasus perilaku organisasi,diperlukkan komitmen yang sungguh
sungguh . Ada beberapa stragtegi yang dapat digunakan, antara lain ; akomodasi,
kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi. Diharapkan Manajer Perawat dapat
memahami dan menggunakan keahliannya secara khusus untuk mencegah dan
mengatur konflik.

Kasus 2
Krisis dokter
Di tengah krisis dokter yang dihadapi RSU Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh,
ternyata tiga dokter spesialis yang selama ini bertugas di rumah sakit tersebut,
terhitung 18 Mei 2010 dipindahkan ke Puskesmas. Akibatnya, dua hari lalu,
pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Aceh Barat itu nyaris lumpuh. Berdasarkan
SK Bupati Aceh Barat yang dikeluarkan awal Mei 2010, ketiga dokter spesialis itu
diperbantukan ke Puskesmas Peureumeu, Kecamatan Kaway XVI. Sedangkan
tugas pokok, termasuk gaji masih tetap di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Inilah

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million


titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

yang juga memunculkan keheranan beberapa kalangan, termasuk para dokter yang
dicopot itu.
Ketiga dokter spesialis yang tidak diizinkan lagi bertugas di RSUD Cut Nyak Dhien
itu adalah spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan spesialis kandungan. Kita
memang tak tahu bagaimana duduk persoalan dalam kasus itu.
Keluhan masyarakat selama ini terhadap rumah sakit di daerah adalah soal
ketiadaan tenaga dokter spesialis. Kalaupun ada tapi tidak tetap. Dokter-dokter
spessialis yang bertugas di rumah sakit daerah, apalagi daerah terpencil, umumnya
tidak mau menetap meski dibayar mahal.
Mantan Menkes Siti Fadhilah Supari pernah mengatakan, “Memang sangat sulit
untuk mengirim dokter spesialis ke daerah. Menurut saya, sebaiknya semua yang
dididik spesialis diberikan ketentuan bahwa setelah lulus harus PTT satu tahun di
daerah terpencil, kemudian selesai dan berganti-ganti terus. Dengan cara ini, saya
kira daerah terpencil akan dapat di-cover”.
Beberapa tahun yang lalu, ada suatu ketentuan untuk meningkatkan tenaga
spesialis ini, dilaksanakan pendidikan tenaga dokter spesialis berbasis kompetensi
di rumah sakit daerah yang belum tersedia fasilitas pendidikan fakultas kedokteran.
Jadi seperti dokter yang magang di rumah sakit, kemudian diuji oleh universitas
yang terdekat. Pola pendidikan seperti ini dimulai di Provinsi Aceh, NTT, dan
Maluku.”
Tapi persoalannya ternyata tak sesederhana itu, satu hasil survei dua tahun lalu
menemukan kenyataan buruk. Yakni, lebih dari 50 persen dokter kurang kompeten.
Meskipun sudah mempunyai sertifikat Continuing Medical Education (CME), belum
tentu dia dokter yang baik. Banyak fakultas kedokteran yang didirikan hanya demi
uang. Ini sangat berbahaya. Celakanya lagi, perguruan tinggi negeri (PTN) ikut-
ikutan. Yang tidak punya kompetensi tapi punya uang diterima jadi mahasiswa.
Sebaliknya yang punya kompetensi tapi tidak punya uang tidak diterima.
Ringkasan
Sumber dari kasus perilaku organisasi yang sedang terjadi adalah diberlakukannya
SK bupati aceh barat yang terkait dengan pemindahan 3 dokter spesialis RSU Cut
Nyak Dhien (CND) Meulaboh yang diperbantukan ke Puskesmas Peureumeu,
Kecamatan Kaway XVI. Yang dirugikan dengan adanya kasus perilaku organisasidi
atas adalah pihak RSU Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh yg merupakan tempat
bertugasnya 3 orang dokter spesialis yang di pindahkan ke puskesmas, karena
dengan dipindahkannya spesialis ini pelayanan RS ini terlihat menurun drastis,
antusias masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tidak terpenuhi yg berimbas
juga kepada pendapatan dari RS tersebut, selain itu untuk tugas pokok dan gaji dari
3 dokter spesialis tersebut masih dalam tanggungan dari RSU Cut Nyak Dhien
(CND) Meulaboh,
Cara memulai mencari pemecahan masalah ini yaitu dengan cara
Menganalisa dan Mencari permasalahan utama kenapa harus 3 dokter spesialis yg
sudah lama menetap di RS harus dipindahkan ke puskesmas
Mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul
akibat dipindahkannya ketiga dokter spesialis tersebut, dengan bukti faktual serta
dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma
dan standar keadilan yang berlaku
Penanggulangan kasus perilaku organisasiyang saya gunakan adalah dengan
strategi penanggulangan kompromi, dimana saya setuju dengan pendapatnya
Mantan Menkes Siti Fadhilah Supari pernah mengatakan, “Memang sangat sulit
untuk mengirim dokter spesialis ke daerah, sebaiknya semua yang dididik spesialis

Download

Anda mungkin juga menyukai