Anda di halaman 1dari 4

Penyebab Konflik Antar Agama di Indonesia

Sponsors Link

Beragam konflik memang muncul dari beragam sumber, termasuk agama di dalamnya. Padahal
tentunya, agama tidak serta merta diciptakan untuk berbuat semena-mena terhadap yang lainnya.
Tentunya, semuanya kembali lagi ke manusia nya. Apabila tindakan manusia tadi memang baik,
maka segala hal yang menyangkut kehidupannya pun akan ikut berimbas menjadi kegiatan yang
baik. Seperti halnya air, yang tentunya akan tetap jernih bila tanpa dicampur dengan limbah yang
beracun. Sama dengan manusia, bila akhlak nya dirusak oleh kegiatan-kegiatan yang buruk,
pikirannya akan jatuh ke dalam lembah kebusukan.

ads

Lalu, apakah manusia sendiri memang murni melakukan konflik hanya karena agama? Sepertinya
tidak. Perbedaan di agama ini dijadikan momentum yang bagus bagi oknum-oknum yang ingin
mencari jalan pintas untuk memecah masyarakat. Membunuh atas nama agama, melakukan
pelecehan atas nama agama, melakukan penghakiman atas nama agama. Padahal, tidak ada satu
agamapun yang mengajarkan itu semua. Segala kehancuran yang mereka sebabkan sendiri itu
bahkan tidak ada yang mengajarkan. Kita pasti tahu bukan, seluruh agama pasti selalu menyerukan
perdamaian. Lalu apa yang sebenarnya menjadi penyebab konflik antar agama terus terjadi di
masyarakat?

Baca juga:

Urutan Tentara Terbaik di Dunia

Angkatan Darat Terkuat di ASEAN

Angkatan Udara Terkuat di Dunia

Pasukan Elit Terkuat di Dunia

Angkatan Laut Terkuat Di Dunia

Pasukan Intel Terhebat Di Dunia

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Kehidupan yang Harmonis

Nah, di pikiran kita, kita bisa membayangkan bukan bahwa kehidupan harmonis itu sangat indah
sekali untuk ditinggali. Untuk menciptakan keharmonisan dalam berkehidupan antar sesama, maka
diperlukan juga yang namanya rasa memaklumi, tenggang rasa, dan menghormati yang harus
dimiliki oleh setiap orang. Kadang kita lupa, bahwa kita yang sebenarnya telah merusak
keharmonisan itu sendiri. Kita tuduh teman kita sendiri sembarangan, kita melakukan tindakan
perusakan entah itu fisikal ataupun sosiologis. Semua memang seringkali kita lakukan tanpa sadar,
namun imbasnya tetap saja berujung pada kehancuran harmonisasi tadi sehingga jurang perpecahan
akan semakin lebar luasnya. Disitulah konflik merajalela, dan dilakukan oleh siapa saja di dunia. Kita
memaksakan kehendak untuk kepentingan pribadi namun menyingkirkan kebutuhan golongan yang
mendasar begitu saja.

Rasa kurang simpati inilah yang membuat kita akhirnya menjadi manusia yang individualis. Selama
kita aman dengan apapun yang kita pegang (termasuk agama), orang terluka di depan mata pun
nampaknya dibiarkan begitu saja. Sayangnya inilah yang seringkali dilakukan oleh masyarakat
mayoritas, apalagi dengan masyarakat mayoritas agama tertentu. Jumlah suara yang begitu banyak
akan menghancurkan suatu individu begitu saja, terutama yang minoritas. Tentunya ini tidak
dibenarkan, namun itu terjadi begitu saja.

2. Sengketa Lahan Untuk Tempat Ibadah

Tanah di Indonesia ini bisa digunakan untuk membangun segala unit bangunan, untuk segala
kebutuhan manusia yang mendasar. Bisa saja digunakan untuk membangun bangunan pribadi
seperti rumah, atau untuk bangunan publik seperti mall atau swalayan. Bangunan publik yang
umumnya dibangun adalah tempat ibadah, rumah Tuhan. Walaupun progress untuk membangun
suatu bangunan sudah jelas, namun ada saja pihak yang menyelewengkannya. Contohnya, pernah
terjadi perebutan tanah entah oleh pihak mana, dan ujung-ujungnya ternyata tanah yang akan
diperebutkan akan dibangun tempat ibadah. Hal ini tentunya tidak ada hubungan dengan agama
sebenarnya.

Baca juga:

Penyebab Konflik Maluku

Penyebab Konflik Poso

Penyebab Perang Yaman

Penyebab Konflik Antar Suku

Faktor Pelanggaran HAM

Sponsors Link

Yang jelas bersalah disini adalah pihak manusianya, yang senang memperebutkan sesuatu pada
tempatnya. Tapi, ada saja yang menyangkut pautkan hal ini dengan agama, dengan cara mengutip
beberapa ayat yang bisa saja mengandung makna yang berbeda. Perlukah hal ini dilakukan?
Tentunya tidak. Menyangkutkan hal yang tidak ada kaitannya sebenarnya adalah suatu tindakan
yang tercela, dosa. Bukankah hal itu sama saja dengan memfitnah?

3. Penyalah Artian Ayat Dalam Kitab Suci

Seperti yang kita tahu, Kitab Suci agam kita dibuat oleh Tuhan. Tidak ada campur tangan manusia di
dalamnya, bukan? Nah, sebagai manusia kita dibekali dengan pemikiran yang diberikan untuk
melihat, mengamati, dan berpikir tentang segala hal dengan cara yang berbeda-beda. Satu hal
memiliki banyak arti, satu kalimat bisa diartikan berbeda antar satu manusia dengan manusia yang
lain. Tentang pemahaman kitab suci inilah, kadang ada dari kita yang salah mengartikannya. Banyak
manusia yang “terlalu cepat” berpikir tanpa melakukan ulasan lebih lanjut mengenasi suatu ayat.

Anehnya lagi, dia merasa dialah yang merasa paling benar mengartikannya. Kemudian menjalankan
segala sesuatu sesuai apa yang dia tangkap di pikirannya. Nah, apabila kita masih belum mengetahui
betul akan sesuatu, lebih baik kita mengkajinya terlebih dahulu, apa yang benar-benar terkandung di
dalamnya agar kita bisa lebih mengerti. Jangan hanya melihatnya dari pemahaman kita saja, bisa
saja memang kita sudah tidak paham dari awalnya. Lalu, bila kita melakukan suatu tindakan tertentu
berdasarkan apa yang pertama kali kita tangkap di otak, maka kita melakukan kegiatan tadi bukan
berdasarkan arti yang benar-benar sesuai dengan suatu ayat. Tapi kita hanya melakukannya
berdasarkan asumsi belaka. Jangan sampai kita melukai seseorang hanya kita salah mengartikan
tuntunan hidup yang terangkum di Kitab Suci oleh kita sendiri.

Sponsors Link

Baca juga:

Penyebab Konflik Ambon

Penyebab konflik Qatar

Penyebab Konflik Rohingya

Penyebab Perang Suriah

4. Pemikiran Radikal

Pada suatu agam yang damai, ada suatu kelompok yang memaksakan kehendaknya dan berujung
pada sikap merendahkan agama lain. Inilah kelompok yang radikal. Kelompok ini selalu menjalankan
segala cara untuk semua pihak bisa “setuju” dengan apa yang ingin dia capai. Ya, dia memaksakan
kehendak seenak hati saja tanpa memikirkan imbasnya pada orang lain. Anehnya, ada yang setuju
dengan pemikiran primitif seperti ini dan ikut bergabung dengan kelompok itu. Tak ragu-ragu,
mereka berani menjatuhkan siapapun yang ada di jalannya. Termasuk para petinggi negara bila
perlu. Hal ini tentunya cukup disayangkan, terutama membayangkan imbasnya yang akan
mempengaruhi hubungan antar sesama agama, ras, ataupun suku di suatu negara. Mereka yang
dianggap “menyimpang” akan ketakutan, sementara badan yang berwenang berusaha menutup
mata. Lengkap sudah, kehancuran sudah di depan mata bila hal tersebut akan berlanjut.

Baca juga:

Urutan Pangkat Militer di Inggris

Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar

Militer yang Paling Ditakuti di Asia Tenggara

Negara dengan Militer Terlemah

Negara Dengan Militer Terkuat

Begitulah, 4 Penyebab Konflik Antar Agama yang bisa selalu terjadi. Tidak ada manusia yang
sempurna, namun ada baiaknya jika dia berusaha menjadi orang yang baik. Bukan hanya dirinya, tapi
untuk orang lain yang hidup bersamanya di dunia.

Anda mungkin juga menyukai