Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI
APOTEK KIMIA FARMA 35 SURABAYA

Disusun oleh :
1. ANJAR SARI NIS : 4011/4011.079
2. DELTA PRATAMA NIS : 4016/4016.079

I1
SMK KESEHATAN BHAKTI WIYATA
PROGLI FARMASI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
APOTEK KIMIA FARMA 35 SURABAYA

Pembimbing praktek Pembimbing sekolah

Tri Wahyuni Mulyadi S.Si Renny Besyanita, S.Si.,Apt.

Mengetahui

Kepala SMK Bhakti Wiyata

Program Farmasi

Dra.Titik Dwi Wulandari

II 2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “ Laporan hasil kegiatan praktek
kerja industri ( prakerin ) di Apotik Kimia Farma no.35 Ngagel Surabaya Kompetensi
keahlian farmasi”.
Terselesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
dorongan moral, sampai pada bantuan yang berbentuk materi oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra.Titik Dwi Wulandari Selaku Kepala SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri.
2. Ibu Tri Wahyuni Muladi S.Si selaku pembimbing utama yang banyak
memberikan arahan dan bimbingan berupa teori selama penulisan laporan.
3. Para staf dan Instruktur SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan laporan.
4. Ibu Renny Besyanita,S.Si.,Apt. beserta perangkatnya, selaku pembimbing yang
banyak memberikan arahan dan bimbingan berupa praktek dan teori selama
penulisan laporan serta telah memberi ijin kepada penulis untuk menjalankan
Praktek Kerja Industri ( prakerin ) di Apotik Kimia Farma no. 35 Ngagel Surabaya.
5. Ibu Sofia Unsiyah,S.Farm.,Apt. dan Ibu Bheta Sari Dewi,S.Farm.,Apt. selaku
pendamping yang banyak memberikan arahan dan bimbingan berupa praktek
dan teori selama penulisan laporan.
6. Segenap anggota keluarga yang telah memberikan dorongan do’a sehingga
terselesainya laporan ini.
7. Semua teman-teman SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri. Akhirnya, dengan
terselesainya penyusunan laporan ini sudah tentu banyak kekurangan dan
kekeliruan. Maka,kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Kediri, 27 Juni 2017

Penulis

III 3
DAFTAR ISI

Lembar judul……………………………………………………………………..….. I
Lembar Pengesahan……………………………………………………………….. II
Kata pengantar…………………………………………………………………..….. III
Daftar isi…………………………………………………………………………..….. IV
Daftar Lampiran……………………………………………………………………... V

Bab I pendahuluan………………………………………………………………….. 5
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 5
1.2 Tujuan dan Manfaat PKL…………………………………………..….. 6
1.3 Waktu dan Tempat PKL……………………………………………….. 6
Bab II Tinjauan Umum………………………………………………………….….. 7
2.1 Sejarah berdiri, Lokasi, Visi, Misi………………………………..….. 7
2.2 Struktur organisasi Instansi………………………………………….. 8
2.3 Fasilitas Sarana dan Prasarana……………………………………… 10
Bab III Kegiatan……………………………………………………………………… 14
3.1 Perencanaan…………………………………………………………….. 16
3.2 Pengadaan……………………………………………………………….. 16
3.3 Penyimpanan dan pengolaan Barang…………………………..….. 19
3.4 Pelayanan Kefarmasian…………………………………………...….. 20
- Resep…………………………………………………………….….. 21
- Non Resep……………………………………………………....….. 21
- Komunikasi, Informasi, Edukasi…………………………….…. 21
3.5 Pelaporan…………………………………………………………….….. 23
Bab IV Permasalahan dan pembahasan…………………………………….….. 24
Bab V Penutup…………………………………………………………………...….. 44
2.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 44
2.2 Saran……………………………………………………………………… 44

Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 45
Lampiran……………………………………………………………………………… 46

IV4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Obat Sediaan Insulin

Lampiran 2 : Obat Sediaan Suppusitoria

Lampiran 3 : Obat Sediaan Sirup Kering

Lampiran 4 : Obat Sediaan Lepas Lambat

Lampiran 5 : Obat Sediaan Subligual

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Tenaga Kesehatan merupakan bagian integral pembangunan
Nasional bidang Kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian
derajatkesehatan Masyarakat secara optimal. Dalam kaitan ini, pendidikan tenaga
kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu,
yang mampu mengembangkan tugas dan untuk mewujudkan perubahan,
pertumbuhan dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Salah satu institusi tenaga kesehatan yang menyediakan tenaga kesehatan


adalah Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Progli Farmasi. Sekolah Menengah
Kejuruan Progli Farmasi menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga
farmasi tingkat menengah yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan
khususnya di bidang farmasi. Oleh karena itu tenaga farmasi harus terampil, terlatih
dan dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga
kesehatan yang profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya
pembanguna di bidang kesehatan

Untuk menghasilkan tenaga farmasi tersebut,maka penyelanggaraan pendidikan


terutama peroses belajar mengajar perlu di tingkatkan secara terus menerus baik
kuantosas maupun kualitasnya. Salah satunya yg dapat di lakukan, diantaranya
adalah dengan mendirikan pengalaman terhadap pesrta didik melalui program PKL.

Bahwa latihan keterampilan secara intensif diberikan di laboratorium sekolah,


hanyalah ketrampilan untuk meracik obat, untuk berkerja di laboratorium farmasi
dan mengenal bahan obat serta alkes dalam jumlah terbatas, keterampilan lain
(misal : pengendalian obat penyuluhan obat,dsb) penerapan sikap yang baik
sebagai enaga kesehatan lain dan cara mengenal, menghadapi,memahami,dan
memecahkan masalah yang terjadi di lapangan tidaklah di berikanlah di sekolah
secara kusus. Untuk itulah Praktik Kerja Lapangan merupakan cara terbaik untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yg di peroleh selama mengikuti
pendidikan.

1.2 Tujuan dan manfaat PKL


Tujuan
a. Meningkatkan, memperluas dan meningkatkan keterampilan yang membentuk
kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memasyarakatkan pada
susasana/ iklim kerja yang sebenarnya.
c. Memberikan kesempatan pada peserta dididk untuk mendapatkan pengalaman
kerja yg nyata dan secara langsung dan terpadu dalam melaksanakan kegiatan
pelaksanaan kesehatan farmasi rumas sakit dan apotik.

6
d. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap etis, profesionalisme, dan
nasionalisme yang di perlukan pesrta didik untuk memasuki lapangan kerja
sesuai bidangnya.

Manfaat PKL
Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-
betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya
dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri
tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi. Peserta PKL akan dapat menambah
wawasan yang diperoleh dari dunia kerja di Apotek.

1.3 Waktu dan Tempat PKL


a. Kegiatan praktek kerja lapangan SMK Kesehatan Progli Farmasi Bhakti Wiyata
dilaksanakan pada :
01 s.d 30 Juli 2017

b. Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK KESEHATAN Progli Farmasi Bhakti
Wiyata, dilaksanakan di :
Apotek:
 APOTEK KIMIA FARMA No. 35 NGAGEL SURABAYA

7
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Berdiri, Lokasi, Visi Misi

1. Sejarah Kimia Farma

Sejarah Kimia Farma (KF) dimulai sekitar tahun 1957. PT Kimia Farma Apotek
adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-
apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan
untuk memperbesar penjualan kini pada tahun 2014 Apotek Kimia Farma mengelola
kurang lebih sebanyak 500 apotek yang tersebar diseluruh tanah air yang memimpin
pasar di bidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total
penjualan apotek dari seluruh Indonesia.

Apotek Kimia farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan
menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC
(swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat.

PT Kimia Farma Apotek yang dulu terkoordinasi dalam Unit Apotek Daerah
(UAD) sejak bulan Juli tahun 2004 dibuat dengan orientasi bisnis manager dan apotek
pelayanan sebagai hasil restrukturasi organisasi yang dilakukan. Manajemen PT Kimia
Farma Apotek melakukan perubahan struktur (restrukturisasi) organisasi dan sistem
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pendekatan efisiensi, produktifitas
kompetensi, dan komitmen dalam rangka mengantisipasi perubahan yang ada.

Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah persepsi dan
citra lama tentang Kimia Farma. Dengan konsep baru bahwa setiap apotek Kimia
Farma bukan lagi terbatas sebagai gerai untuk jual obat, tetapi menjadi pusat
pelayanan kesehatan atau health center, yang didukung oleh berbagai aktivitas
penunjang seperti laboratorium klinik, optik, praktek dokter, dan gerai untuk obat-obatan
tradisional Indonesia seperti herbal medicine.

Terdapat dua jenis apotek di Kimia Farma, yaitu Apotek Administrator yang
sekarang disebut sebagai Business Manager (BM) dan Apotek Pelayanan, Apotek BM
membawahi beberapa Apotek Pelayanan yang berada dalam suatu wilayah. Apotek
BM bertugas menangani pembelian, penyimpanan barang dan administrasi apotek
pelayanan yang berada di bawahnya. Dengan adanya konsep BM diharapkan
pengelolaan aset dan keuangan dari apotek dalam satu area menjadi lebih efektif dan
efisien.

8
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. tetap menggunakan budaya perusahaan yang
merupakan nilai inti Perseroan (corporate values) yaitu I CARE yang menjadi acuan
pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya. untuk berkarya meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

Berikut adalah budaya perusahaan (corporate culture) perseroan :

 Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk
unggulan.
 Customer First
Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja.
 Accountable
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh
perusahaan dengan teguh profesialisme integritas dan kerja sama.
 Responsible
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat
diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam
menghadapi setiap masalah.
 Eco-Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang baik ramah
lingkungan.
 Meaning
Meningkatkan kesehatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.
2. Lokasi
1) Nama Apotik : Apotik Kimia Farma 35
2) Lokasi : Jl. Ngagel Jaya Selatan No.109 Surabaya.
3) Letak : Surabaya Timur, 60 m Setelah Supermarket Bilka.
4) Kodepos : 60284
5) Telp : (031) 504 9098, (031) 504 1276
3. Visi
Menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu
memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.
4. Misi
Menghasilkan pertumbuhan nilai perusahaan melalui :
1. Jaringan layanan kesehatan terintegrasi meliputi jaringan apotek, klinik,
laboratorium klinik dan layanan kesehatan lainnya.
2. Saluran distribusi utama bagi produk sendiri dan produk principal.
3. Pengembangan bisnis waralaba dan peningkatan pendapatan lainnya (Free
- Based Income).

9
2.3 Struktur Organisasi Kimia Farma

APOTEKER
PENGELOLA
APOTIK

SUPERVISOR APOTEKER
PENDAMPING

ASISTEN NON ASISTEN

2.2.1 Ruang Lingkup PKL

Nama Apotek : Apotik Kimia Farma 35 Surabaya


Telepon : (031) 504 9098, (031) 504 1276
Dibentuk : 2014
APA : Reni Besyanita, S.Si., Apt
SIA : 503.445/SIA/436.6.3/728/P/VI/2016
SIP : 19690126/SIPA-35.78/2016/21200
Personalia
Apoteker Pendamping : - Silvia Septiana,S.Farm,Apt
:-
TTK : Asisten Apoteker
- Iis - Angga
- Malik -
- Dodik -
- Mayla -
- Rima -
- Riska -

10
Non TKK : 1. Sales Promotion Girl
- Pipit - Isma
- Ayu
- Ani
- Ulfa
2. cleaning service
- Arif
- Junet

2.4 Fasilitas dan Sarana Prasarana

2.4.1. Ruangan dalam Apotek Kimia Farma 35


1. Swalayan farmasi
Swalayan farmasi adalah suatu bentuk pengembangan pelayanan
kefarmasian, sehingga pasien dapat memilih dan melihat secara langsung
obat-obatan yang akan dibeli. Dalam swalayan farmasi terdapat obat
bebas, obat bebas terbatas, obat tradisonal, suplemen makanan,
kosmetik, susu, peralatan bayi, makanan ringan dan minuman, dll.
2. Ruang tunggu
Ruang tunggu yang disediakan di dalam apotek ditujukan untuk
pasien yang menunggu resep yang sedang disiapkan oleh asisten
apoteker dan untuk menunggu antrian praktek dokter.
3. Kasir
Kasir tempat pembayaran pembelian obat dari swalayan farmasi,
selain itu penyerahan resep pertama kali dari pasien juga melalui kasir,
yang selanjutnya resep akan di cek, dihitung dan di hargai.
4. Tempat peracikan obat
Ruang peracikan digunakan untuk mengerjakan resep peracikan
maupun non racikan.
5. Rak obat
Rak obat di Kimia Farma 35 surabaya digolongkan beberapa
warna :
Lemari 1 : Hormon,uragental,multivitamin mineral
Lemari 2 : Antidiabetes,antireumatik
Lemari 3 : analgesik,kostikostoroid
Lemari 4 : kolesterol hipertensi
Lemari 5 : antibiotik
Lemari 6 : salep,krim dan gel
Lemari 7 : tetes mata,spray,dan drop
Lemari 8 : pencernaan
6. Ruang praktek dokter
Digunakan untuk tempat praktek dokter gigi

11
7. Kamar mandi
Kamar mandi sebagai fasilitas untuk pasien dan pegawai apotek.
8. Musholla
Tempat ibadah untuk yang beragama muslim yang berhadapan
dengan ruang arsip dan tersedia alat sholat.
2.4 .2 Peralatan
Peralatan racik yang tersedia di apotek kimia farma 304 meliputi :
mortir,stemper,kertas perkamen, blender, sudip, penyaring, mesin pres
bungkus puyer, kuas, dll.

12
BAB III
KEGIATAN
3.1 Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang
dibutuhkan Apotek. Proses perencanaan di Apotek Kimia Farma 35 Surabaya
dilakukan dengan menyeleksi obat dan perbekalan kesehatan yang telah habis atau
yang stoknya tinggal sedikit. Sistem perencanaan dalam Kimia Farma ada 2, yaitu :
1. Berdasarkan Pareto, yakni dimana penjualan terbanyak direncanakan terlebih
dahulu atau diutamakan untuk dibeli atau barang tersebut tidak boleh sampai
kosong.
2. Berdasarkan buku Defecta, yakni barang yang habis atau hampir habis ditulis
kedalam buku defecta. Selanjutnya akan diberikan kepada bagian pemesanan.
Jika perencanaan telah selesai maka dilanjutkan dengan pengadaan.

3.2 Pengadaan
Suatu tempat pencatatan khusus dimana obat telah atau akan habis. Pada
umumnya pencatatan defecta berasal dari stock minimal obat yang tiap hari harus
dicek oleh AA yang sudah mempunyai tugas dan wewenang rak obat masing-
masing. Di Kimia Farma 35, pengadaan dilakukan setiap dua kali dalam sebulan.
Yakni BPBA Ethical dilakukan setiap hari selasa. Sedangkan OTC/HV dilakukan
setiap hari kamis.Jika barang tersedia di gudang, BM membuat dropping kepada
Apotek tersebut. Jika barang tidak ada, BM membuat SP ( Surat Pesanan).
Dropping adalah sebuah Apotek telah mengeluarkan barang / stock obat dari
tempatnya untuk kebutuhan Kimia Farma lain.

3.3 Penyimpanan Obat dan Pengelolaan


A. Penyimpanan obat
Penyimpanan Obat dalam Apotek Kimia Farma ini diatur dengan
Memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Efek Farmakologi
Di Kimia Farma terdapat berbagai jenis obat dengan khasiat / keguna-an
yang berbeda beda, maka dari itu berbagai macam obat tersebut disimpan
dalam rak yang sesuai dengan kegunaan masing-masing antara lain seperti :
a.Anti Infectives / antibiotik
b. Cardiovascular
c. Allergy
d. Gastro Intestinal
e. Hormones
f. Physicotropika
g. Narkotika
h. Vitamin
i. Generik
j. Cendo / Eye

13
k. Ear Drop
l. Injeksi / Injection
2. Bentuk / jenis sediaan
Di Apotek Kimia Farma terdapat berbagai macam bentuk atau jenis
sediaan, antara lain seperti :
a) Obat bebas dan obat bebas terbatas penempatannya di swalayan Apotek
dimaksudkan agar para pasien dapat memilih langsung obat mana yang
diinginkan.
b) Obat keras disimpan dalam rak-rak tersendiri.
c) Obat tetes mata, sirup, dan salep disimpan dalam rak – rak tersendiri.
d) Obat generik juga disimpan dalam rak – rak tersendiri.
e) Obat tablet lepas ( DMP, GG, Ephedrin ) di tempatkan dalm rak – rak
tersendiri.
f) Obat narkotika disimpan dalam lemari tertutup
g) Alkes diletakkan di dekat swalayan Apotek yang tujuannya pun sama
h) Dengan peletakan obat bebas dan obat bebas terbatas.
3. Urutan alfabetis
Untuk setiap bentuk sediaan ( obat keras, obat tetes mata, sirup,
salep,obat generik,narkotika, dan psikotropika ) diatur urut sesuai dengan
kaidah alfabetis di
Indonesia yaitu dimulai dari huruf A hingga huruf Z.
4. Suhu penyimpanan
Untuk beberapa obat harus disimpan pada suhu tertentu untuk menjaga
agar sediaan tersebut tetap layak swaktu diserahkan kepada pasien.
Misalnya saja seperti suppositoria, ovula, tablet, dry syrup, insulin, dsb.
5. Penyimpanan obat khusus di swalayan
Dari barang datang melalui sales Distributor, kemudian dicocokkan
dengan fakturnya. Setelah dicocokkan, barang tersebut dibeli harga dan
kemudian disimpan di gondola ( tempannya masing – masing ) sesuai
bentuk, golongan dan khasiat.
6. Khasiat atau kegunaan obat
Khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas yang ada di swalayan
Apotek peletakannya selain menurut abjad, juga sesuai dengan khasiat obat
misalnya saja obat panas ( Dumin syrup, Panadol Syrup, Termorex Syrup )
diletakkan di rak teratas baru kemudian di rak bawahnya diletakkan obat
batuk ( Rhinos Syrup,Decolsin Syrup, Woods Expectorant Syrup ).

B. Pengelolaan Obat
Pencatatan yang baik dan benar akan mempermudah administrasi dan
pengecekan, pengawasan dan pelaporan khusunya obat golongan narkotik
dan psikotropik, serta mengetahui tingkat kecepatan obat laku terjual
sehingga memudahkan dalam pengadaan barang dan mengetahui laba atau
rugi suatu Apotek.
Kartu stock bertujuan untuk memeriksa arus keluar masuknya obat serta

14
menelusuri kebenaran obat bila ada kekeliruan atau keluhan dari pasien
tersebut,sehingga hampir tiap minggu kita harus mengecek kartu stock obat
dan fisiknya juga. Bila terdapat selisih antara jumlah obat yang ada dengan
kartu stock maka dapat dilihat melalui komputer dimana nantinya muncul
secara otomatis jumlah sisa obat yang sebenarnya.
Pencatatan di Apotek Kimia Farma 35 dilakukan tiap hari berdasarkan
pemasukan obat dan pengeluaran obat baik resep atau non resep. Hal – hal
yang
perlu diperhatikan dalam proses pencatatan adalah :
a. Pencatatan dilakukan setiap ada pemasukan atau pengeluaran obat atas
pelayanan resep dan non resep dalam kartu stock dengan menuliskan
tanggal, nomor resep, jumlah ( keluar atau masuk ) dan sisa akhir.
b. Pencatatan pemasukan dan pengeluaran obat golongan narkotik dan
psikotropik
dalam kartu stock.
c. Stock Opname dilakukan setiap 3 bulan sekali pada buku khusus
mengenai nama
obat, keadaan riil, keadaan stock serta keadaan obat termasuk tanggal
kadaluarsa.
Pemakaian obat narkotik dan psikotropik di Apotek wajib dilaporkan tiap
bulannya kepada Dinas Kesehatan. Pelaporan tiap bulan berdasarkan data
yang tercantum dalam waktu stock narkotik dan psikotropik. Dalam hal ini
pencatatan narkotik dan psikotropik berbeda laporan dan kartu stocknya.
Laporan ini ditandatangani oleh APA dan diserahkan kepada DINKES paling
lambat tanggal 10 setiap bulannya. Laporan ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kotamadya Surabaya dengan tembusan :
1. Kepala Dinas Proinsi
2. Kepala Balai POM Surabaya
3. Kepala DIV Khusus / Pj. Narkotika PT.KIMIA FARMA Pusat
4. Arsip
Laporan terdiri dari :
1. Laporan penggunaaan sediaan jadi narkotik
2. Laporan penggunaan obat psikotropik

3.4 Pelayanan Kefarmasian


a. Cara melayani obat dengan resep
1. Memberikan salam pada pasien “Selamat datang di Kimia Farma”
2. Menanyakan kepada pasien “ ada yang bisa dibantu ”
3. Menerima resep dari pasien
5. Mengecek di komputer ada atau tidaknya stok obat yang diminta
6. Menghitung biaya yang harus dibayar oleh pasien
7. Pasien melakukan pembayaran
8. Mempersilahkan pasien untuk menunggu terlebih dahulu
9. Asisten apoteker menghitung kembali jumlah dosisnya
10. Asisten apoteker mengambilkan obat sesuai dengan resep
11. Bila obat racikan buatkan etiket terlebih dahulu

15
12. Cek obat yang telah diambil kepada Apotekernya ataupun kepada Asisten
Apoteker yang sudah senior
13. Setelah di cek, obat sudah siap di racik dan dibungkus (untuk sediaan yang
diminta berupa puyer) ataupun dimasukkan ke dalam cangkang kapsul (
untuk sediaan yang diminta berupa kapsul)
14. Selesai di racik obat siap dimasukkan kedalam plastik klip dan diberi etiket
15. Periksakan kembali racikan kepada Apoteker ataupun Asisten Apoteker yang
sudah senior
16. Apoteker atau Asisten Apoteker memberikan KIE kepada pasien
17. Dan mengucapkan “terima kasih, semoga sehat selalu”

c. Pelayanan Non Resep


Untuk pelayanan obat tanpa resep dokter di Apotek Kimia Farma 35
Surabaya hanya diperbolehkan membeli obat bebas dan bebas terbatas.
Dimana pasien bisa secara langsung mengambilnya sendiri di swalayan Apotek
yang ada.

d. Komunikasi, Informasi, Edukasi


Resep yang sudah dikerja-kan oleh juru resep / AA selanjutnya akan di
serah-kan kepada Apoteker. Apoteker akan mengecek kembali resep yang
sudah dikerjakan, seperti jumlah obat, etiket dan copy resepnya.
Langkah-langkah KIE kepada pasien :
1. Apoteker akan memanggil nama pasien yang tertera dalam resep. Dipastikan
usia, jenis kelamin, dan alamatnya.
2. Pasien datang
3. Apoteker memberi penjelasan tentang penggunaan obat / aturan pakai dan
Disertai dengan khasiat obatnya.
4. Setelah memberi penjelasan kepada pasien, apoteker akan
mempertanyakan lagi kepada pasien apakah pasien sudah paham atau
belum. Jika belum maka apoteker harus mengulang lagi penjelasannya.
5. Setelah pasien paham obat dan copy resep diserahkan.

3.5 Pelaporan
Pelaporan di Apotek Kimia Farma 35 Surabaya
Laporan bulanan, yaitu mencakup laporan narkotika dan laporan psikotropika.

16
17
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Masalah Yang Dihadapi


Beberapa masalah yang dihadapi di tempat PKL, yaitu :
1. Kurang lancar dalam membaca resep
2. Kesulitan mengetahui tata letak obat
3. Kurang mengetahui sinonim obat
4. Kurang mengetahui kegunaan dan efek samping obat dan cara penggunaan
obat

4.2. Pembahasan
Untuk mengatasi masalah diatas, kami melakukan hal-hal antara lain sebagai
berikut :
1. Bertanya kepada Asisten Apoteker senior dan pembimbing
2. Sering berlatih membaca resep dari dokter disaat waktu senggang
3. Sering membaca buku sinonim, farmakologi, ilmu resep, ISO, dan MIMS
4. Lebih sering menghafalkan letak obat di rak obat

18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Apotek adalah suatu tempat dimana diaksanakannya pekerjaan
kefarmasi-an yang mempunyai peran penting yaitu sebagai tempat untuk
memperoleh berbagai informasi tentang obat mulai dari pelayanan resep hingga
pelayanan obat atu non resep yang disertai dengan komunikasi dan pemberian
informasi serta edukasi (KIE) dengan selalu berpegang teguh pada kepedulian
terhadap kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan PKL ini sungguh sangat bermanfaat bagi para calon tenaga
kesehatan (Asisten Apoteker) yang akan memasuki dunia kerja. Di lahan PKL
kami dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah kami
dapatkan dari sekolah, kami juga bisa belajar menyesuaikan diri dan beradaptasi
dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya, selain itu juga yang terpenting dan
terutama kami memperoleh pengalaman yang cukup banyak tentang peranan
dan tugas seorang tenaga kesehatan khususnya Asisten Apoteker.
Dengan PKL tersebut, diharapkan bagi calon tenaga kesehatan (Asisten
Apoteker) memiliki bekal dan pengalaman yang cukup untuk persiapan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan ( Asisten Apoteker).

5.2 Saran
 Saran untuk sekolah
1. Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan
PKL lebih diperbanyak dan diperluas sehingga siswa dan siswi dapat
lebih mantap lagi dalam melaksanakan PKL.
2. Dan perlu adanya bimbingan kepada siswa-siswi yang akan PKL
bagaimana
cara membuat laporan PKL.
 Saran untuk Apotek
1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien.
2. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.
 Saran untuk peserta PKL
 Sebaiknya siswa-siswi yang hendak melaksanakan PKL kiranya bias
menguasai pelajaran kefarmasian khususnya sinonim, mengetahui
nama-nama obat baik generik maupun paten serta pengetahuan
mengenai tata cara pemakaian computer.
 Hendaknya siswa-siswi PKL dapat lebih disiplin, menjaga sikap dan
mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan oleh instansi yang
menjadi tempat PKL.

19
Daftar Pustaka

 Petunjuk praktis praktek kerja lapangan


 Anief, Moh. 1993, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 922/Menkes/per/X/1993 tentang Persyaratan Apotek, Jakarta :
Depkes RI.
 Anief, Moh. 2003. Undang-Undang Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
 Hartono. Drs. 2003. Manajemen Apotek. Jakarta : Depo Informasi Obat.
 Ria Erilina, 2009. Peranan ASEAN Dalam Penanggulangan Perdagangan
Narkoba. Malang : Program Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Malang.
 Andri Prima. 2010. Peran ASOD (Asean Senior Officials On Drugs Matters)
Dalam Menanggulangi Drugs Trafficking di Asia Tenggara. Program Sarjana
Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Jakarta: Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”
 https://www.sejarahkimiafarmaapotek.com
 https://kedaiobatcocc.wordpress.com/2010/05/18/sejarah-visi-misi-tujuan-
dan-budaya perusahaan-pt-kimia-farma/
 https://ilmusdm.woerdpress.com/2008/01/23/mengenal-konsep-pareto/
 https://kimiafarmabogor.com/wp/?page_id=99
 https://permenkesno32015

20
Lampiran

1. Sediaan Insulin

Nama obat Komposisi Indikasi Kontra Indikasi


NovoMix 30 Insulin aspan 30%, Utuk terapi Diabetes Hipoglikemia(kad
protamianted insuin Militus tipe 1 dan 2 ar gula di dalam
aspart 70% darah berada di
bawah kadar
normal)

2. Sediaan Suppusitoria

Nama obat Komposisi Indikasi Kontra Indikasi


Borraginol Lithospermi radix Hemoroid intrna dan -
S extr, prednisolone, eksterna, pendaahan,
lidocaine,benzocain, periproknitis, proituis
cetrimide. ani

21
3. Sediaan Sirup Kering

Nama Obat Komposisi Indikasi Kontra Indikasi


Cefat Forte Cefadroxil Infeksi saluran Hipersensitif
Monohydrate nafas,
kulit,kelamin,dan
jaringan lunak

4. Sediaan Lepas Lambat

Nama Obat Komposisi Indikasi Kontra indikasi


Adalat oros Nifedripin GITS Hipertensi,agina Hamil,katasi,infark
praktoriskronik akut,terapy
stabil,agina dengan rifampisin
prektoris pasca in
fark kecuali 8hari
pertama pasca
infarkmiokard akut

22
5. Sediaan Subligual

Nama obat Komposisi Indikasi Kontra Indikasi


Farsorbid 5 Isosorbide Terapi dan Glaukoma,anemia,hiperteroi
dinitrate profilaksis d, peningkatan TIK infark
agina pektoris miokardium

23

Anda mungkin juga menyukai