Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Deborah Limos

NIM : 01011381722218

JURUSAN / PROGRAM : Manajemen / S1

MATA KULIAH : Manajemen Strategik ( Kelas A )

DOSEN PENGAJAR : Iisnawati , S.E., M.SI

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS STUDI KASUS PADA MASKAPAI PENERBANGAN AIR ASIA

( KECELAKAAN PESAWAT AIRBUS A320-200 NOMOR PENERBANGAN QZ8501 )

1. CASE / MASALAH

Insiden kecelakaan pesawat Airbus A320-200 nomor penerbangan QZ8501 ini bermula
ketika pesawat lepas landas dari Bandara Udara Internasional Juanda pada pukul 05:35 Waktu
Indonesia Barat (UTC+7) dan dijadwalkan untuk mendarat di Singapura pada pukul 08:30 WSS
(UTC+8). Pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:00 waktu
setempat saat sedang terbang di atas laut Jawa. Pesawat yang mengangkut 162 penumpang dan
awak tersebut dinyatakan hilang dan di hari ketiga pencarian dipastikan pesawat jatuh ke laut
Jawa.

Berbeda dengan tanggapan masyarakat paska tragedi yang menimpa maskapai


penerbangan kompetitornya ( Lion Air ) pada tahun 2007, AirAsia dinilai tanggap dan responsif
dalam menanggapi musibah tersebut. Salah satunya ditunjukkan melalui respon positif
masyarakat terhadap postingan CEO AirAsia karena pada saat diketahui pesawat hilang kontak,
CEO Air Asia Tony Fernandes langsung mengucapkan bela sungkawa-nya melalui akun
twitter-nya @tonyfernandes “My heart is filled with sadness for all the families involved in
QZ 8501. On behalf of AirAsia my condolences to all. Words cannot express how sorry I
am.” yang langsung mendapatkan respon positif dari khalayak. Selain itu, sejak resmi
dinyatakan hilang pada 28 Desember, Tony Fernandes langsung terbang ke Surabaya guna
menjumpai sekaligus berkomunikasi langsung dengan keluarga penumpang serta keluarga para
crew pesawat AirAsia QZ8501.

Untuk mempermudah komunikasi keluarga dan kerabat paska kecelakaan AirAsia


langsung membuka Emergency Operation Centre AirAsia dan memberikan informasi
terkini melalui website AirAsia, www.airasia.com. Logo maskapai di media sosial juga
berubah menjadi abu-abu yang lebih muram dan hanya putih. Sebelumnya logo itu berwarna
merah cerah. Semua tampilan media digitalnya juga berubah menjadi lebih gelap. Mulai dari
website, Facebook, sampai Twitter, semuanya diisi dengan warna abu-abu. Pihaknya sengaja
menggunakan warna hitam (simbol duka), warna gelap di media sosial juga dinilai ampuh untuk
memperkuat pesan-pesan pada konten yang disebarkan. Di samping itu AirAsia juga
memisahkan call centre antara awak media dengan keluarga. Setiap hari AirAsia
mengeluarkan press release menjaga agar komunikasi tidak terputus. Selain itu mereka
juga menyediakan ‘caregiver’ relawan dari karyawan AirAsia yang menjadi pendamping
keluarga korban, bahkan CEO-nya memberikan nomor ponsel pribadi yang siap
dihubungi oleh pihak keluarga kapan saja.

Dari sisi media, sebelum menghadapi krisis jatuhnya pesawat QZ8501 rute Surabaya-
Singapura, dinilai Wartawan Senior Harian Suara Merdeka Budi Nugaraha, tim Public Relations
AirAsia Indonesia cukup dekat dengan media. Bahkan, jika dibandingkan dengan maskapai
penerbangan low cost carrier lainnya di Tanah Air, tim PR AirAsia Indonesia tergolong lebih
akrab, jauh lebih terbuka dan transparan dengan media.

2. REVIEW

Pada kasus kecelakaan pesawat AirAsia diatas, yang lebih detail dibahas adalah aksi
cepat tanggap maskapai tersebut dalam menanggapi massalah yang terjadi. Selain untuk
menenangkan para keluarga korban kecelakaan, aksi recovery/ pemulihan dengan cara cepat
tanggap , simpati terhadap keluarga korban, memberi santunan, dan melakukan pendekatan
persuasif ini juga sangat berguna demi menyelamatkan reputasi AirAsia.

Tindakan recovery yang nyata, salah satunya lewat strategi komunikasi AirAsia, perlu
dilakukan demi mengembalikan kepercayaan public terhadap brand AirAsia ke depannya.
Upaya perusahaan untuk segera mengambil langkah recovery cukup dimaklumi. Mengingat, efek
menurunnya trust atau kepercayaan public senantiasa dialami perusahaan penerbangan yang
tengah mengalami musibah hilang atau jatuhnya pesawat. Seperti halnya yang dialami AirAsia
saat ini, atau Lion Air dan Malaysia Air Line yang juga mengalami hal serupa beberapa waktu
lalu. Alasan itulah yang membuat AirAsia tak boleh menunda-nunda upaya recovery-nya.

Berbagai langkah Strategi komunikasi massif yang dilakukan oleh manajemen AirAsia
sejak insiden hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 : Selalu mengkomunikasikan informasi terkini
via akun twitter AirAsia dan Tony Fernandes ( CEO AirAsia ) , AirAsia Indonesia menyatakan
secara resmi kehilangan pesawat QZ8501 lewat tim komunikasi Melalui Communication
AirAsia Indonesia Malinda Yasmin , Tony Fernandes dan manajemen AirAsia Indonesia
berkomunikasi langsung dengan keluarga penumpang dan crew pesawat , Manajemen AirAsia
Indonesia juga mengirim rilis kepada media seputar up-date informasi hilangnya pesawat
AirAsia QZ8501 , manajemen Air Asia menggelar press conference di Surabaya di hadapan
media nasional, lokal, dan asing, terkait hilangnya pesawat AirAsia QZ8501
Strategi lain yang dilakukan AirAsia sesaat setelah salah satu pesawatnya jatuh adalah
dengan cara menambah rute internasional yang baru.

3. KAITAN KASUS DENGAN RELEVAN TEORI

 TEORI :

Manajemen : kelola / menata

Strategik : keputusan dalam jangka panjang / berdampak luas

Definisi manajemen Strategik : tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan


pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi.
 KASUS

Dari kasus diatas dapat dipahami bahwa AirAsia sudah melakukan manajemen strategik yang
baik ( aksi recovery/ pemulihan dengan cara cepat tanggap , memberi santunan, dan melakukan
pendekatan persuasive seperti menampilkan iklan iklan keselamatan penumpang,dll )

Sebagai contoh seperti pada bagian review tadi, setelah insiden jatuhnya pesawat AirAsia,
maskapai ini selalu mengkomunikasikan informasi terkini via akun twitter AirAsia dan Tony
Fernandes ( CEO AirAsia ) , kemudian Tony dan manajemen AirAsia Indonesia juga
berkomunikasi langsung dengan keluarga penumpang dan crew pesawat , Manajemen AirAsia
Indonesia juga mengirim rilis kepada media seputar up-date informasi hilangnya pesawat
AirAsia QZ8501 , dan manajemen Air Asia menggelar press conference di Surabaya di hadapan
media nasional, lokal, dan asing, terkait hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Alasan mengapa
pendekatan Persuasif seperti ini sangat diperlukan tidak lain untuk menjaga nama baik
perusahaan, juga agar loyalitas konsumen tidak berkurang pada AirAsia.

Strategi – strategi dengan melakukan pendekatan persuasif diatas memang sangat penting
dilakukan mengingat dijaman sekarang model pemberitaan dan media sosial begitu demokratis,
maka pendekatan tersebut sangat berguna bagi perusahaan sebagai variabel yang bisa
mencegah pemburukan reputasi perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan
panjang. Keputusan manajemen strategi yang baik seperti diatas inilah yang juga
berdampak pada competitive advantage.

Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah


kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang
sama ( konsep Michael E. Porter tahun 1985 dalam tulisannya berjudul "Competitive
Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. ) Pasar yang sama dengan
AirAsia adalah lion Air.

Lion air dan AirAsia merupakan “rival” penerbangan komersial yang menjadikan harga
tiket sebagai variable kompetitifnya dalam memenangkan pangsa pasar. Penerbangan mereka
masuk ke kategori low cost carrier dimana AirAsia melakukan Re-Branding dengan
didaulat sebagai predikat “Worlds Best Low Cost Airline” dari Skytrax (Institusi
perangking yang menilai performa pesawat terbang dan bandara ) selama enam tahun
berturut-turut.

Tetapi dijelaskan pada artikel lain, Manajemen PT Indonesia AirAsia menilai insiden
kecelakaan pesawat Airbus A320-200 nomor penerbangan QZ8501 telah meruntuhkan
citra perusahaan sebagai maskapai penerbangan murah (low cost carrier/LCC) yang aman
di benak masyarakat Indonesia sehingga, untuk menghilangkan kesan tersebut, AirAsia akan
melakukan rebranding bisnis penerbangan yang dilayaninya pasca proses evakuasi dan krisis
QZ8501 secara tuntas.

Pada artikel tersebut juga terdapat pandangan Istijanto Oei, selaku Pengamat
Pemasaran sekaligus Dosen Prasetiya Mulya yang menilai untuk kasus ini tidak mungkin
AirAsia melakukan upaya rebranding di tengah keyakinan publik yang sedang menurun.

Hal lain yang dilakukan AirAsia dengan cara beriklan dan menambah rute adalah upaya
AirAsia untuk menunjukkan eksistensi dan kepeduliannya. Untuk itu, iklan kepedulian
ditonjolkan pada iklan-iklan AirAsia saat iniAirAsia Seperti yang sudah saya jelaskan pada
bagian review , Strategi lain yang dilakukan AirAsia sesaat setelah salah satu pesawatnya jatuh
yang secara tidak langsung membantu ReBranding AirAsia adalah dengan cara menambah
rute internasional yang baru bebas visa, sebenarnya AirAsia juga memperoleh manfaat ganda.
Pertama, AirAsia menambah pemasukan untuk mengganti jalur-jalur yang menurun. Kedua,
melakukan upaya rebranding di tengah keyakinan publik yang sedang menurun. Kemudian yang
dilakukan AirAsia adalah beriklan dan menambah rute adalah upaya AirAsia untuk
menunjukkan eksistensi dan kepeduliannya. Karena itu, iklan kepedulian lebih ditonjolkan pada
iklan-iklan AirAsia waktu itu.

AirAsia juga memperkuat brand mereka dengan cara memperluas relasi dengan tour
dan travel agent di berbagai negara, sehingga dapat menaikkan kembali eksistensi dan
kepercayaan publik.

Hal – hal diatas sejalan dengan teori definisi manajemen strategik menurut
Nawawi dimana manajemen strategik merupakan perencanaan berskala besar yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa
serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
(disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi. Sasaran atau
tujuan operasional sebuah organisasi / pada AirAsia adalah LABA melalui sebuah
Reputasi dan Brand Image AirAsia.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan definisi manajemen strategik yang pada intinya keputusan yang dibuat oleh
pimpinan akan berlangsung pada jangka panjang dan berdampak luas bagi suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan, Penerapan strategi yang baik dan tepat sasaran sangat dibutuhkan untuk
kegiatan apapun, terutama dalam menjalankan suatu perusahaan. Strategi yang tepat dan disusun
secara terorganisir akan membuat sebuah organisasi dapat lebih mudah melaksanakan misi untuk
mencapai tujuan

Pada kasus AirAsia diatas. Hal yang terpenting pada saat menghadapi krisis adalah budaya
“sense of belonging” dari karyawan AirAsia yang memiliki sebutan “All Star” dan memiliki
filosofi “All for One, One for All” . Manajemen AirAsia berhasil menciptakan suasana kerja
yang nyaman, atasan dekat dengan karyawan, menjadikan kantor sebagai rumah kedua bagi
karyawan dan kental dengan rasa kekeluargaan, karena di sini krisis loyalitas karyawan teruji

5. DAFTAR PUSTAKA

 https://www.bakrie.ac.id/news/160-news-ub/talkshow-seminar/humas/679-mengungkap-
rahasia-manajemen-krisis-maskapai-airasia-dibalik-tragedi-pesawat-qz8501

 https://mix.co.id/corcomm-pr/public-relations/tepatkah-langkah-penguatan-merek-yang-
dilancarkan-airasia-paska-krisis/
 https://mix.co.id/corcomm-pr/public-relations/tepatkah-langkah-penguatan-merek-yang-
dilancarkan-airasia-paska-krisis/

 https://www.hestanto.web.id/teori-evolusi-manajemen-strategi/

 https://www.bakrie.ac.id/lang-en-news-home-lang-lang-id-beranda-berita-lang-2/160-
news-ub/talkshow-seminar/humas/679-mengungkap-rahasia-manajemen-krisis-maskapai-
airasia-dibalik-tragedi-pesawat-qz8501

 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150108132006-92-23215/pasca-evakuasi-
indonesia-airasia-lakukan-rebranding

 https://mix.co.id/corcomm-pr/public-relations/lima-strategi-komunikasi-airasia-hadapi-
insiden-pesawat-qz8501/

 https://www.dw.com/id/belajar-manajemen-krisis-dari-airasia-dan-lion-air/a-18270902

 Catatan Ibu Sulastri

6. LAMPIRAN

Dibawah ini merupakan lampiran Artikel yang menjadi acuan saya dalam menyelesaikan tugas
Manajemen strategik yang ibu berikan ( Di daftar pustaka, Link yang pertama bu )

Anda mungkin juga menyukai