Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai tujuan


yang ingin dicapai. Pencapaian tujuan rumah sakit harus didukung dengan kegiatan-kegiatan
yang maksimal dari rumah sakit itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan rumah sakit
yaitu dengan melakukan pengorganisasian. Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah
personil yang dimiliki rumah sakit untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan rumah
sakit, dengan jalan mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggung jawabnya.
Pengorganisasian harus dilakukan dengan baik oleh rumah sakit. Tumbuhnya rumah sakit-
rumah sakit swasta memunculkan persaingan baru dalam industri jasa di bidang pelayanan
kesehatan. Secara tidak langsung pengorganisasian dapat membantu rumah sakit untuk
menghadapi persaingan tersebut.
Pengorganisasian rumah sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Organisasi rumah sakit mempunyai
bentuk yang unik dan berbeda dengan organisasi lain. Pola organisasi rumah sakit di
Indonesia, pada umumnya terdiri atas Badan Pengurus Yayasan, Dewan Pembina, Dewan
Penyantun, Badan Penasehat, dan Badan Penyelenggara. Badan Penyelenggara terdiri atas
direktur, wakil direktur, komite medik, satuan pengawas, dan berbagai bagian dari instalasi.
Tergantung pada besarnya rumah sakit, dapat terdiri atas satu sampai empat wakil direktur.
Wakil direktur pada umumnya terdiri atas wakil direktur pelayanan medik, wakil direktur
penunjang medik dan keperawatan, wakil direktur keuangan dan administrasi.
Rumah Sakit Umum St. Madyang Kota Palopo (RSU St. Madyang) merupakan rumah
sakit umum kelas C. Susunan organisasi Rumah Sakit Kelas C lebih sederhana jika
dibandingkan dengan kelas A atau Kelas B. Kondisi ini berpengaruh pada jenis pelayanan
medis dan jumlah staf profesional (medis dan paramedis) yang dipekerjakan pada tiap-tiap
rumah sakit ini. Secara umum, jenis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan juga
akan ikut menentukan peningkatan kelas sebuah RS di suatu wilayah.

2
Mengatur personal atau staf yang dikenal dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
ada dalam suatu institusi agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana dapat
berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai dengan baik. Penguraian
tugas (jobdescription) masing-masing staf pelaksana penting karena masing-masing orang
yang terlibat dalam program tersebut harus mengetahui dan melaksanakan program sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dalam organisasi.
Struktur organisasi rumah sakit harus efektif, mudah beroperasi dan tidak banyak
birokrasi. Penetapan struktur organisasi ini dimaksudkan untuk bisa membagi tugas
pekerjaan, memberikan wewenang, melakukan pengawasan dan meminta
pertanggungjawaban. Mengingat sifat rumah sakit yang berbeda dengan sifat umumnya suatu
institusi. Azas-azas yang perlu diperhatikan dalam membentuk organisasi rumah sakit adalah
azas kesatuan komando dan pendelegasian wewenang kekuasaan. Permasalahan dalam
organisasi yang nantinya akan menyebabkan kegagalan rumah sakit adalah lemahnya
rancangan struktur organisasi, tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, tidak tepat nilai dalam
sistem informasi manajemen, tidak efektifnya dalam pengendalian pendapatan dan piutang,
sedikit atau tidak ada sama sekali perencanaan jangka panjang, tidak realistisnya standar
produktivitas pegawai.
Sistem dalam organisasi terbentuk dari elemen atau bagian yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau subsistem tidak berjalan dengan
baik, maka akan mempengaruhi bagian yang lain. Secara garis besarnya komponen suatu
sistem terdiri dari Indikator masukan (input), yaitu sumber daya atau masukan yang
dikonsumsikan oleh sistem. Indikator proses (process) adalah semua kegiatan sistem.
Indikator keluaran (output) adalah hal yang dihasilkan oleh proses. Indikator efek (effect)
adalah perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang diukur dengan peran
serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia. Indikator dampak
(impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
Indikator umpan balik (feed back) yaitu merupakan hasil dari proses yang sekaligus sebagai
masukan untuk sistem tersebut. Dan indikator lingkungan (environment) yaitu lingkungan
yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

I. Gambaran Umum/ Informasi Rumah Sakit


1. Nama Rumah Sakit : RSU St.Madyang
2. Alamat Rumah Sakit : Jl. Andi Kambo Nomor 87 Kec. Wara Timur Kota Palopo
Telpon : (0471) 3201316
Fax : (0471) 3201316
Email : rsust.madyang@yahoo.com
3. Luas Tanah – Bangunan Rumah Sakit
Luas Tanah = 6.700 m2
Luas Bangunan = 4.816 m2
4. Realokasi Bangunan
RSU St. Madyang berada di kawasan strategis yang mudah diakses oleh masyarakat
Kota Palopo maupun luar kota Palopo. Selama ini RSU St. Madyang belum pernah
direalokasi ke lokasi lain. Kecuali penambahan lahan rumah sakit yang awalnya hanya
satu bangunan dengan tiga lantai. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan
semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan maka RSU St.
Madyang menambah lahan bangunannya.
5. Wilayah Rujukan
RSU St. Madyang menerima rujukan dari Puskesmas, klinik, dan dokter praktik
pribadi (FKTP) yang tidak bisa mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami
oleh pasiennya.
6. Sumber Air Bersih : Air PDAM
7. Sumber Tenaga Listrik : PLN Daya 82 kVA dan Genset Listrik satu unit
8. Pengelolaan Limbah : Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di area rumah sakit
9. Pemilik : Yayasan
10. Status Kepemilikan : Yayasan St. Madyang/Swasta
11. Kategori : Rumah Sakit Umum
12. Type/Kelas :C
13. Tahun didirikan : 2007

4
14. Tahap II (penambahan lahan) : 2011
15. Surat izin pemakaian sumber radiasi (X-Ray)
Nomor : 030214.010.22.151117
Tanggal : 15 November 2017
Dari : Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Masa Berlaku : 2 (Dua) tahun
16. Sertifikat Akreditasi
RSU St. Madyang masih berproses untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Target
pelaksanaan survey akreditasi pada Bulan September 2018

II. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum (RSU) St. Madyang Kota Palopo merupakan salah satu rumah
sakit swasta di bawah Yayasan St. Madyang. RSU St. Madyang beralamat di Jalan Andi
Kambo No. 87 Salekoe, Wara Kota Palopo. Rumah Sakit St. Madyang Palopo didirikan pada
Tanggal 7 Bulan Juli Tahun 2007, awalnya RS St. Madyang merupakan Rumah Sakit Ibu dan
Anak. Pengembangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini dilatarbelakangi oleh semakin
meningkatnya kunjungan dan minat masyarakat terhadap pelayanan obgyn dan anak pada
praktek pribadi dr. Nasaruddin Nawir, Sp.OG dan dr. Tanty Febriany Takahasi, Sp.A.
Sehingga pada Tahun 2007 didirikanlah Rumah Sakit Ibu dan Anak St. Madyang.
Sejak didirikan pada Tahun 2007, animo masyarakat terhadap pelayanan obgyn dan
anak semakin tinggi. Namun seiring meningkatnya variasi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan, maka Rumah Sakit Ibu dan Anak St. Madyang beralih status menjadi Rumah
Sakit Umum St. Madyang pada Tahun 2014. Rumah Sakit Umum St. Madyang mendapatkan
izin penyelenggaraan RSU St. Madyang pada tanggal 30 Oktober 2015 dengan status kelas D.

5
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH , NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Wilayah Luwu Raya yang Memberikan
Pelayanan Prima dengan Berorientasi pada Kebutuhan Pelanggan”.
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, terjangkau
dengan mengutamakan keselamatan pasien
2. Menjadikan rumah sakit yang ramah lingkungan dan menciptakan rasa aman
dan nyaman bagi pasien
3. Meningkatkan sarana, prasarana, dan peralatan untuk mendukung mutu
pelayanan
4. Mengembangkan potensi, kompetensi, etos, dan budaya kerja sumber daya
manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan
kesejahteraan karyawan rumah sakit
5. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan tepat
6. Menciptakan hubungan kemitraan yang baik dengan pihak luar baik profesional
medis, lembaga swasta/pemerintah, maupun bidang kemasyarakatan
7. Menjadi rumah sakit yang terakreditasi
C. FALSAFAH
Mengutamakan kemitraan dan kekeluargaan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan paripurna.
D. NILAI-NILAI DASAR
Pembelajar, Inovatif, Profesional, Kasih-Sayang, Ikhlas, Semangat, Kerjasama,
Integritas dan Spiritual

6
E. TUJUAN
1. Tujuan Umum RSU ST. MADYANG adalah mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka terwujudnya
masyarakat adil dan makmur melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh dan dengan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Tujuan khusus RSU ST. MADYANG adalah :
a. Meningkatkan loyalitas SDM terhadap RSU St. Madyang.
b. Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) sesuai dengan standar baku pelayanan kesehatan.
d. Memenuhi kebutuhan pelanggan .
e. Meningkatkan kualitas mutu pelayananan kesehatan.
f. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
g. Meningkatkan pertumbuhan rumah sakit
h. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
i. Mewujudkan pengembangan fisik rumah sakit sesuai dengan harapan masyarakat
sehingga mampu bersaing di era globalisasi.

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU ST.MADYANG PALOPO

8
BAB V
URAIAN JABATAN

DIREKTUR
(1) RSU St. Madyang Palopo dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Yayasan St. Madyang ;
(2) Direktur mempunyai Tugas Pokok memimpin, membina, mengkoordinasikan,
mengawasi, dan mengendalikan serta menyusun kebijakan dalam pelaksanaan tugas
di bidang rumah sakit, sesuai dengan peraturan perungang-undangan yang berlaku ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur
mempunyai rincian tugas :
a. Memimpin, mengkoordinir, mengendalikan, dan mengawasi semua kegiatan
rumah sakit
b. Mengadakan koordinasi secara horizontal dalam melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan
c. Memberikan informasi mengenai usaha pelayanan kesehatan di rumah
sakit,saran dan pertimbangan kepada ketua yayasan sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan atau membuat keputusan
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara teknis administrasi
dan operasional kepada ketua yayasan
e. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lain baik pemerintah maupun
swasta untuk kepentingan atau kelancaraDaln pelaksanaan tugasnya
(4) Tanggungjawab Direktur yaitu :
a. Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan rumah sakit dan
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya
b. Menetapkan bersama kepala bidang dan kepala bagian dalam usulan strategis
untuk pengembangan rumah sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang
sumber pendapatan dan belanja rumah sakit dibantu jajaran manajemen
c. Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggungjawaban kerja
terhadap bagian-bagian pelayanan di rumah sakit
d. Bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kelangsungan keuangan dan
operasional rumah sakit secara menyeluruh
e. Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam
rumah sakit

9
f. Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang
timbul dalam manajemen rumah sakit
g. Mampu memimpin, memerintah, memberi wewenang, teguran, serta
mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting
h. Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja kepala bidang dan kepala bagian
i. Mampu membuat inovasi dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang
mampu membawa rumah sakit ke arah yang lebih baik
j. Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan, dan perintah dari pemilik
rumah sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi
operasional rumah sakit ke depan
k. Membuat laporan-laporan rutin pada pemiliki dan membuat laporan
pertanggungjawaban setiap periode
(5) Wewenang Direktur, yaitu :
a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemilik rumah sakit
b. Memberi tugas dan perintah kepada seluruh staf rumah sakit
c. Mengadakan pemantauan penggunaan sarana prasarana rumah sakit
d. Menandatangani dan menjalankan dokumen serta kebijakan tertulis yang
ditetapkan rumah sakit
e. Memberikan penilaian kinerja kepada seluruh staf rumah sakit
f. Memberikan teguran dan penghargaan kepada seluruh staf rumah sakit
(6) Persyaratan jabatan menjadi Direktur, yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Berlatar belakang pendidikan dokter atau dokter gigi (tenaga medis) dan
manajemen rumah sakit (MARS)
c. Memiliki pengalaman kerja di rumah sakit minimal dua tahun
d. Telah mengikuti pelatihan perumahsakitan seperti kepemimpinan, rencana
strategis, tata kelola rumah sakit, dan berbagai pelatihan yang lain terkait
perumahsakitan

10
KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK, KEPERAWATAN, DAN PENUNJANG
(1) Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur ;
(2) Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang mempunyai tugas
pokok membantu dan menyelenggarakan tugas direktur dalam pengelolaan kegiatan
pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang, baik dari segi mutu, pengembangan
pelayanan umum, pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan medik,
keperawatan, dan penunjang pelayanan ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang mempunyai rincian tugas :
a. Membantu direktur dalam melaksanakan tugasnya di bidang pelayanan
medik,keperawatan, dan penunjang
b. Memimpin, mengkoordinir, mengendalikan, dan mengevaluasi semua kegiatan
rumah sakit di bidang pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang
c. Memberikan informasi, saran, dan pertimbangan mengenai pelayanan medik,
keperawatan, dan penunjang di rumah sakit kepada Direktur sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan atau membuat keputusan
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas teknis pelayanan medik, keperawatan,
dan penunjang rumah sakit kepada direktur
e. Mengadakan koordinasi di bidang pelayanan medik, keperawatan, dan
penunjang dengan instansi terkait
f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan kebijakan di bidang pelayanan medik,
keperawatan, dan penunjang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
g. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan untuk kepentingan atau kelancaran pelaksanaan tugasnya
h. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
medik, keperawatan, dan penunjang
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur rumah sakit
(4) Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang memiliki tanggung
jawab :
a. Melakukan pemantauan terhadap proses pelayanan
b. Melaporkan hasil kinerja kepada Direktur
c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas perencanaan, pelaksanaan,

11
pengawasan, monitoring, dan evaluasi seluruh program kerja bidang pelayanan
medis, keperawatan, dan penunjang
d. Bertanggung jab atas kontinuitas serta pengembangan atau penyelenggaraan
kegiatan operasional padabidang pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang
(5) Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang memiliki wewenang
yaitu :
a. Akses terhadap semua dokumen, pencatatan personal, dan fisik informasi untuk
mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas.
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf pelayanan

(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepada Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan
Penunjang, yaitu :

a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Mempunyai latar belakang pendidikan medis (dokter, dokter gigi, dokter
spesialis) dan pendidikan Strata Dua (S2) di bidang kesehatan
c. Memiliki pengalaman jabatan di bidang kesehatan
d. Pernah mengikuti pelatihan di bidang perumahsakitan

KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI UMUM, SDM, DAN KEUANGAN


(1) Bagian Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur ;
(2) Kepala Bagian Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan mempunyai tugas pokok
membantu dan menyelenggarakan sebagian tugas direktur dalam pengelolaan
administrasi umum, SDM dan keuangan serta pelayanan non medis ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bagian Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan mempunyai rincian tugas :
a. Membantu direktur dalam melaksanakan tugasnya di bidang administrasi umum,
SDM, dan keuangan di rumah sakit
b. Memimpin, mengkoordinir, serta mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan
rumah sakit di bidang administrasi umum, SDM, dan keuangan
c. Memberikan informasi mengenai administrasi umum, SDM, dan keuangan di
rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada direktur sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan atau membuat keputusan

12
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara teknis administrasi
kepada direktur
e. Mengadakan koordinasi di bidang administrasi umum, SDM, dan keuangan
f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang administrasi umum, SDM, dan
keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
g. Memberikan masukan kepada direktur untuk mengangkat/menunjuk pegawai-
pegawai rumah sakit dalam jabatan tertentu di lingkungan rumah sakit
h. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lain baik pemerintah maupun
swasta untuk kepentingan dan kelancaran pelaksanaan tugasnya
i. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang administrasi
umum, SDM, dan keuangan
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur
(4) Kepala Bagian Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan semua kegiatan yang berhubungan dengan bagian umum, SDM,
dan keuangan di rumah sakit
(5) Kepala Bagian Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan memiliki wewenang :
a. Menata sistem operasional pelayanan umum dan keuangan
b. Mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah atau hal yang berkaitan
dengan bidang administrasi umum, SDM, dan keuangan
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Bagian Administrasi Umum, SDM, dan
Keuangan yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Berlatar belakang pendidikan minimal Strata Dua (S2) di bidang manajemen
kesehatan
c. Mempunyai pengalaman jabatan di bidang kesehatan
d. Pernah mengikuti pelatihan yang terkait perumahsakitan

KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIK DAN PENUNJANG


(1) Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik,
Keperawatan, dan Penunjang ;
(2) Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan penunjang, pemantauan,
dan pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan medis dan penunjang, rekam medis,

13
dan sistem informasi kesehatan kepada instalasi-instalasi ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan di bidang pelayanan medik, penunjang, rekam
medis, dan sistem informasi kesehatan
b. Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis, penunjang, rekam medis, dan
sistem informasi kesehatan
c. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pelayanan medis, penunjang, rekam medis, dan sistem informasi kesehatan
d. Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan oleh pelayanan
medis, penunang, rekam medis, dan sistem informasi kesehatan
e. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pelayanan medis, penunjang, rekam
medis, dan sistem informasi kesehatan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
(4) Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang mempunyai tanggung jawab :
a. Berkoordinasi dengan kepala instalasi dalam mendukung penyelenggaraan
pelayanan medik dan penunjang
b. Memimpin staf bidang pelayanan medik dan penunjang
(5) Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang mempunyai wewenang :
a. Menyusun standard operating procedure (SPO), standar pelayanan minimal
(SPM) dan alur proses di bidang pelayanan medik dan penunjang
b. Mengelola penyelenggaraan pelayanan medik di semua instalasi pelayanan dan
penunjang rumah sakit
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Berlatar belakang pendidikan dokter, dokter gigi, atau dokter spesialis
c. Memiliki pengalaman di organisasi bidang kesehatan
d. Pernah mengikuti pelatihan di bidang perumahsakitan

KEPALA SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN


(1) Seksi Pelayanan Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik,
Keperawatan, dan Penunjang ;
(2) Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

14
pembinaan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai rincian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan bidang keperawatan
b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan pengendalian terhadap kegiatan
yang dilaksanakan seksi asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan dan
seksi etika dan mutu pelayanan keperawatan
c. Mengkoordinasikan kebutuhan tenaga keperawatan
d. Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan oleh seksi asuhan
dan penunjang pelaksanaan keperawatan dan seksi etika dan mutu pelayanan
keperawatan
e. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil kegiatan seksi asuhan dan
penunjang pelaksanaan keperawatan dan seksi etika dan mutu pelayanan
keperawatan
f. Melaksanakan pembinaan asuhan keperawatan dan kebidanan secara
menyeluruh dan berkesinambungan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
(4) Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tanggung jawab berkoordinasi dengan kepala
instalasi dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan keperawatan
(5) Kepala Seksi Keperawatan mempunyai wewenang :
a. Melakukan koordinasi dengan komite keperawatan dalam menyusun standar
asuhan keperawatan, standar prosedur operasional (SPO), dan alur proses
pelayanan keperawatan
b. Mengelola penyelenggaraan pelayanan keperawatan di semua instalasi
pelayanan rumah sakit
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Seksi Keperawatan, yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Berlatar belakang pendidikan Sarjana Keperawatan dan berprofesi NERS
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang keperawatan
d. Pernah mengikuti pelatihan di bidang keperawatan

15
KEPALA SUB BAGIAN UMUM, PERENCANAAN, DAN EVALUASI
(1) Sub Bagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan ;
(2) Kepala Sub Bagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi umum, perencanaan,
evaluasi dan pelaporan
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub
Bagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai rincian tugas ;
a. Mengelola, membina, dan memberikan pelayanan kesekretariatan yang meliputi
ketatausahaan dan kearsipan, serta pengelolaan dan pelayanan kerumahtanggaan
di lingkungan rumah sakit
b. Mengelola, membina, dan memberikan pelayanan administrasi perlengkapan di
lingkungan rumah sakit
c. Menyusun rencana dan langkah-langkah kerja di bidang perencanaan
d. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan-kebijakan untuk penyusunan
perencanaan kerja rumah sakit
e. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran (RBA dan RKA) rumah sakit
f. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait untuk kelancaran
pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
g. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja rumah sakit
h. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas bagian perencanaan
i. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program rumah sakit kepada
kepala bidang
j. Memberikan saran dan informasi di bidang perencanaan kepada kepala bidang
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan
(4) Kepala Subbagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai tanggung jawab
berkoordinasi dengan seluruh kepala bidang, komite, dan instalasi serta memimpin
staf bagian umum, perencanaan, dan evaluasi
(5) Kepala Subbagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai wewenang :
a. Melaksanakan analisis, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
kegiatan seluruh unit kerja
b. Menyusun rekapitulasi kegiatan seluruh unit kerja

16
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Subbagian Umum, Perencanaan, dan Evaluasi
yaitu :

a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Pendidikan minimal strata dua (S2) di bidang manajemen rumah sakit
c. Memiliki pengalaman di bidang perumahsakitan
d. Pernah mengikuti pelatihan di bidang perencanaan dan evaluasi rumah sakit

SUB BAGIAN PEMASARAN, SDM, DAN HUMAS


(1) Sub Bagian Pemasaran, SDM, dan Humas dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Administrasi
Umum, SDM,dan Keuangan ;
(2) Kepala Sub Bagian Pemasaran, SDM, dan Humas mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan dan pengawasan kepegawaian, sumber daya manusia,
pemasaran, dan humas
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub
Bagian Pemasaran, SDM, dan Humas mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja bagian sumber daya manusia, pemasaran,
dan humas
b. Mengelola, membina, dan memberikan pelayanan administrasi kepegawaian
sesuai dengan kewenangan rumah sakit
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lainnya dalam rangka pelaksanaan
tugas
d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan di bidang sumber daya manusia, pemasaran, dan
humas
e. Mengumpulkan dan mengelola data kepegawaian di lingkungan rumah sakit
f. Menyiapkan dan menyusun formasi pegawai di lingkungan rumah sakit
g. Melaksanakan riset dan analisis pasar, perumusan strategi pemasaran, dan
promosi rumah sakit
h. Melaksanakan pengukuran kepuasan pelanggan internal (staf) rumah sakit
i. Menangani keluhan pelanggan/pasien
j. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

17
(4) Kepala Subbagian Pemasaran, SDM, dan Humas mempunyai tanggung jawab :
a. Berkoordinasi dengan seluruh unit rumah sakit dalam hal pemasaran, SDM, dan
humas
b. Memimpin staf Bagian Pemasaran, SDM, dan humas
c. Bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan administrasi SDM
(5) Kepala Subbagian Pemasaran, SDM, dan Humas mempunyai wewenang :
a. Meminta petunjuk dan informasi dalam penyusunan program, evaluasi, dan
pelaporan serta penyelenggaraan kegiatan bagian pemasaran, SDM, dan humas
b. Mengawasi, memberikan petunjuk, dan arahan terhadap pelaksanaan tugas
bawahan
c. Memberikan teguran, peringatan, dan penghargaan kepada bawahan/staf bagian
pemasaran, SDM, dan humas
d. Membimbing dan menciptakan iklim kerja yang baik
e. Menilai kinerja staf bagian pemasaran, SDM, dan humas
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Subbagian Pemasaran, SDM, dan Humas yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Minimal berpendidikan Strata 2 (S2) di bidang manajemen/kesehatan
c. Memiliki pengalaman di bidang kesehatan
d. Telah mengikuti pelatihan yang terkait perumahsakitan
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI
(1) Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Administrasi
Umum, SDM, dan Keuangan ;
(2) Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan rumah sakit ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian
Keuangan dan Akuntansi mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja bagian keuangan
b. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi keuangan yang meliputi
pembayaran gaji dan tunjangan pegawai dan pelayanan administrasi keuangan
lainnya
c. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran uang untuk
keperluan rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku

18
d. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
e. Mengumpulkan bahan penyusunan pertanggungjawaban keuangan rumah sakit
f. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan di lingkungan rumah sakit
g. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan dalam pelaksanaan
tugas
h. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
(4) Kepala Subbagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tanggung jawab :
a. Berkoordinasi dengan kepala bagian administrasi umum, SDM, dan keuangan
b. Memimpin staf keuangan
(5) Kepala Subbagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai wewenang :
a. Mengusulkan perubahan/penggeseran anggaran kepada Kepala Bagian
Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan
b. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan
c. Mengusulkan mata anggaran kepada KepalaBagian Administrasi Umum, SDM,
dan Keuangan
d. Mengajukan pembayaran seluruh kewajiban rumah sakit
e. Menilai kinerja staf bagian keuangan dan akuntansi
(6) Persyaratan jabatan menjadi Kepala Subbagian Keuangan dan Akuntansi yaitu :
a. Berkewarganegaraan Indonesia
b. Pendidikan minimal Strata Satu (S1) di bidang ekonomi dan profesi akuntansi
c. Memiliki pengalaman di bidang manajemen keuangan rumah sakit
d. Telah mengikuti pelatihan di bidang manajemen keuangan rumah sakit

19
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Hubungan Internal

Kepala Bidang Pelayanan Medik,


Keperawatan, dan, Penunjang

Satuan Pemeriksaan
Komite-Komite Direktur Internal

Kepala Bagian Administrasi


Umum, SDM, dan Keuangan

B. Hubungan Eksternal

BPJS Direktur Pemilik RS

Instansi/RS Lain

20
BAB VII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang
tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Ketersediaan SDM rumah
sakit disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit berdasarkan kelas rumah sakit dan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam perencanaaan kebutuhan SDM di
Rumah Sakit, masing-masing jenis tenaga harus dianalisis agar kegiatan dari masing-
masing bagian/instalasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Perhitungan kebutuhan tenaga RSU St. Madyang menggunakan metode
Gillies. Metode Gillies mengemukakan dalam memberikan pelayanan keperawatan ada
tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu perawatan langsung, perawatan tidak langsung, dan
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien/pasien.
KUALIFIKASI
JML SAAT INI
NO UNIT KERJA PENDIDIKAN JML
FORMAL PNS NON PNS TOTAL
1 Direktur S2 1 1

2 Dokter spesialis:
- Obgyn 3
- Anak 1
- Patologi Klinik 1
- Bedah 1
- Anestesi S2 2 14
- Radiologi 1
- Penyakit Dalam 2
- THT 2
- Kulit Kelamin 1

3 Dokter Umum S1 10
Dokter Gigi S1 2 12

21
4 Perawatan & a) S1 7
Kebidanan Keperawatan
& Ns
b) S1 -
Keperawatan
c) D3 34 67
Keperawatan
d) D4 Kebidanan 2
e) D3 Kebidanan 22
f) D3 Perawat 2
Gigi

17 Instalasi Farmasi S1 Apoteker 1


S1 Farmasi - 6
D3 Farmasi 5

18 Instalasi Gizi/Pramusaji S1 Gizi 1


D3 Gizi 1 13
SMA/Sederajat 11

19 Instalasi Laboratorium D3 Analis 3 3


Kesehatan

20 Instalasi Radiologi D3 Radiologi 2 2


21 Instalasi Rekam Medik D3 Perekam 7 7
Medis

22
22 Instalasi IPSRS S1. SKM 1 1
Kesling
23 - Bidang Pelayanan S1 Kedokteran 1
- Seksi Pelayanan S1 Kedokteran 1
Medik dan Penunjang Gigi 3
- Seksi Keperawatan D3 Keperawatan 1
24 Bagian Administrasi S1 Pendidikan 1 1
Umum, SDM, dan
Keuangan
25 Subbagian Umum, a) S2 MARS 1
Perencanaaan, dan b) S2 1 2
Evaluasi Epidemiologi
26 Subbagian Pemasaran, a) S2 1
SDM, dan Keuangan Manajemen 2
b) SMA 1
25 Bidang Keuangan S1 Ekonomi 2 2
26 Security SMA 6 6

27 Cleaning Service SMA 12 12

28 Laundry SMA 3 3

29 Driver SMA 2 2

30 BPJS Center a) S1 1
Komunikasi 1
b) S1 Ekonomi 1 4
c) SKM
d) D3 1
Keperawatan
31 Satuan Pemeriksa S1 Hukum 1 1
Internal (SPI)

JUMLAH 164

23
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap:
1. Orientasi Umum, berisi materi-materi rumah sakit secara umum
2. Orientasi Khusus, berisi materi-materi mengenai peran-peran staf baru sesuai
dengan unit kerja dimana mereka akan ditempatkan
3. Orientasi mahasiswa/peserta magang, berisi materi umum tentang profil rumah
sakit, profil unit, tata tertib dan Hand Hiygiene, keselamatan pasien

B. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Orientasi Pegawai Baru
1. Bagian SDM menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru
2. Bagian SDM menginformasikan kepada pegawai baru yang diterima
berdasarkan hasil seleksi untuk melaksanakan orientasi pegawai baru
(melalui telepon dan surat tertulis)
3. Bagian SDM menyusun jadwal orientasi.
4. Bagian SDM mengirim surat permohonan kepada pihak terkait untuk
menjadi pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
5. Setelah dilaksanakan orientasi umum, Bagian SDM menyerahkan
pegawai baru kepada unit kerja masing-masing melalui atasan langsung
untuk orientasi di unit kerja.
6. Bagian SDM melaporkan hasil dan evaluasi pelaksanaan orientasi kepada
Direktur RS.
b. Orientasi Pegawai Lama
1. Bagian SDM menyerahkan pegawai lama kepada kepala seksi/unit kerja
baru dengan menyertakan bukti surat Mutasi/Rotasi dari Direktur RS
2. Kepala seksi/unit kerja baru menerima pegawai mutasi/rotasi tersebut
dan memberikan penjelasan administrasi yang diperlukan berkaitan
dengan unit baru tersebut.
3. Pegawai hasil mutasi/rotasi menjalani orientasi unit kerja dibawah
bimbingan supervisor atau pembimbing yang ditunjuk.

24
4. Kepala seksi/ Supervisor unit kerja melaporkan hasil orientasi kepada
Bagian SDM.
c. Lama Orientasi
Pelaksanaan orientasi dilakukan selama dua minggu (14 hari). Orientasi
umum dilaksanakan selama dua hari dan orientasi khusus dilaksanakan selama
12 hari.
d. Mahasiswa/peserta magang
1. Bagian SDM berkoordinasi dengan unit yang akan dipergunakan sebagai
tempat praktek untuk menentukan kapan pelaksanaan kegiatan orientasi
2. Kesepakatan tersebut disampaikan ke institusi pendidikan pengirim
3. Mahasiswa mengadiri kegiatan orientasi
4. Untuk peserta magang, langsung diserahkan kepada penanggungjawab
kegiatan.

25
e. Materi Orientasi

NO MATERI PEMATERI
Materi Umum
1 Sejarah, Struktur, Visi & Misi, serta Direktur
Profil RS
3 Kebijakan/Peraturan RS, Kewajiban dan Direktur
hak pegawai RS
4 Instalasi-instalasi dan kegiatan Direktur
pelayanan di RS, Fasilitas yang tersedia
di RS
5 Program Akreditasi RS Ketua Akreditasi RS
6 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Ketua PPI RS atau yang ditugasi
RS
7 Orientasi unit-unit di rumah sakit Kasi masing-masing atau yang
ditugasi
8 Materi –materi yang berkaitan dengan Kasi. masing-masing atau yang
unit masing-masing ditugasi
- Struktur organisasi
- Uraian tugas staf
- Kebijakan/peraturan yang ada di unit
- SPO unit
- Manajemen Risiko
- Sarana & Prasarana dalam unit

Bagi mahasiswa/peserta magang, materi orientasinya adalah :


a. Struktur Organisasi RSU St. Madyang
b. Peraturan dan tata tertib mahasiswa selama praktek
c. Pengendalian dan pencegahan infeksi
d. Sasaran keselamatan pasien
e. Peraturan dan prosedur-prosedur di unit kerja tempat pelaksanaan praktek

26
F. Evaluasi Dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan orientasi meliputi 2 hal berikut ini:
1. Evaluasi
a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan orientasi dievaluasi berdasarkan kuesioner yang diisi
oleh peserta meliputi evaluasi terhadap pembicara/pemberi materi, sarana
tempat kegiatan, serta pendukung yang lain, ditambah dengan evaluasi materi
dan pemanfaatan waktu kegiatan orientasi.
b. Evaluasi kemampuan peserta
Evaluasi ini meliputi hasil yang berisi materi orientasi. Selain itu evaluasi
peserta berupa point-point capaian kemampuan peserta dan pemahaman
peserta selama orientasi yang diisi oleh atasan langsung/atasan terkait.
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan orientasi pegawai ditujukan kepada Direktur dibuat oleh
Kepala Subbagian SDM. Laporan berisi antara lain :
1. Jumlah peserta orientasi
2. Materi yang disampaikan dan siapa yang menyampaikan
3. Realisasi jadwal kegiatan
4. Hambatan dan saran-saran
5. Laporan berkaitan dengan hasil evaluasi sejauh mana pedoman orientasi
pegawai ini dapat secara efektif sebagai pedoman orientasi, berkaitan dengan
waktu pelaksanaan, materi, pembicara dan lain-lain yang diperlukan.

27
BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pendahuluan
Dalam upaya memaksimalkan pelayanan di RSU St.Madyang dan meningkatkan
mutu rumah sakit, maka perlu ada forum komunikasi antar pimpinan dan staf untuk
melakukan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dan dilakukan.
B. Tujuan
Untuk melakukan evaluasi upaya-upaya peningkatan mutu pelayanan di RSU
St.Madyang Palopo serta menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dengan cara
musyawarah, sehingga dicapai suatu kesepakatan yang berguna untuk meningkatkan
kinerja rumah sakit
C. Sasaran
Peningkatan mutu pelayanan di RSU St.Madyang Palopo
D. Jenis Kegiatan
Rapat koordinasi dimaksud meliputi :
1. Rapat Direksi yaitu rapat yang pesertanya terdiri dari Direktur, kepala bidang,
kepala bagian, dan kepala seksi, dilaksanakan setiap satu bulan sekali atau sesuai
kepentingan.
2. Rapat Unit Kerja yaitu rapat yang pesertanya terdiri dari semua instalasi pelayanan
dan instalasi penunjang
3. Rapat-rapat lainnya yang dibutuhkan
E. Materi Rapat
1. Rapat Direksi membahas masalah kegiatan manajemen, program kerja, pencapaian
target dan peningkatan mutu pelayanan RS masing-masing bidang dibawah
koordinasi Kepala Bagian/Kepala Bidang
2. Rapat Unit Kerja membahas masalah kegiatan pelayanan sehari-hari di masing–
masing unit
3. Rapat – rapat lainnya membahas permasalahan diluar Rapat Direksi dan Rapat Unit
Kerja
F. Ketentuan Penyelenggaraan Rapat
1 Rapat harus didokumentasikan dengan form yang sudah dibakukan dan hasilnya
ditindaklanjuti sesuai dengan kebijakan Direktur
2 Pengaturan pemakaian ruang-ruang rapat, secara umum dikoordinir oleh bagian
umum

28
BAB X
PELAPORAN

Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk
dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat.
Jenis laporan yang dibuat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Laporan intern rumah sakit
Yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun konsep rancangan dasar
sistem informasi manajemen rumah sakit
Indikasi laporan adalah : Sensus harian meliputi :
a. Pasien masuk rumah sakit
b. Pasien keluar rumah sakit
c. Pasien meninggal di rumah sakit
d. Lamanya pasien dirawat dan hari perawatan
e. Prosentase pemakaian TT
f. Kegiatan persalinan
g. Kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya
h. Kegiatan rawat jalan
2. Laporan eksternal rumah sakit
Yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku, meliputi :
a. Data kegiatan rumah sakit (RL 1)
b. Data keadaan morbiditas pasien rawat inap (RL 2a)
c. Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap (RL 2 a1)
d. Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL 2b)
e. Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat jalan (RL2b1)
f. Data inventaris rumah sakit
h. Data keadaan ketenagaan
i. Data individual ketenagaan rumahs akit
j. Data peralatan rumah sakit

29

Anda mungkin juga menyukai