tentang
Ditetapkan di : Balikpapan
pada tanggal : Januari 2018
KEPALA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bersama melakukan suatu usaha
dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten. Sumber daya yang berkompeten
dapat diperoleh dengan cara melakukan manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
menarik, mengembangkan, memotivasi dan memelihara performa kerja yang tinggi
dalam organisasi (Bowin dan Bruce, 2001).
Proses yang terjadi dalam manajemen sumber daya manusia yang pertama
adalah perencanaan sumber daya manusia. Perencananaan sumber daya manusia
meliputitigahal, yaitu perencanaan kuantitatif, perencanaan kualitatif, dan perencanaan
karir. Perencanaan kuantitatif merupakan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk dapat bekerja optimal, sementara perencanaan
kualitatif terkait perencanaan kemampuan tenaga kerja dalam hal melakukan tuga
kerjanya, hal ini dapat didukung dengan training and development. Perencanaan karir
adalah proses untuk menentukan tujuan karir dan jalur untuk mencapai tujuan tersebut
dengan cara setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri.
Setelahmelakukanperencanaankuantitatif, hal yang dilakukan selanjutnyaadalah
Job Analysis, Job description dan Job Spesification.Job Analysis adalah suatu studi
untuk menetapkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan suatu
jabatan dalam suatu organisasi. Analisa jabatan akan menghasilkan deskripsi jabatan
dan spesifikasi jabatan. Job description atau deskripsi pekerjaan adalah uraian
mengenai tugas dan tanggung jawab serta pelaporan antara atasan dan bawahan
dalam suatu jabatan disebuah organisasi. Dalam Job description juga menjelaskan
tentang sesuatu yang harus dikerjakan dan yang menjadi tanggung jawab serta
wewenang suatu jabatan tertentu. Job spesification adalah kualifikasi minimum
pengalaman kerja, pengetahuan dan keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang
dalam memegang jabatannya. Setelah melakukan Job Spesification, proses
selanjutnya adalah rekruitmen dan seleksi.
Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar dalam perencanaan sumber daya
manusia adalah dengan memahami tujuan organisasi, kebutuhan tiap departemen dan
gambaran skill serta jumlah karyawan yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat dipengaruhi
oleh tersedianya penawaran tenaga kerja dan kondisi permintaaan. Namun dalam
panduan ini kami hanya membahas tentang perencanaan sumber daya manusia,
khususnya adalah perencanaan kuantitatif.
B. TUJUAN
Tujuan dari panduan ini adalah:
1. Mengetahui proses perencanaan sumber daya manusia;
2. Mengetahui cara memilih tenaga kerja yang sesuai;
3. Mampu meramalkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan agar proses kinerja
suatu organisasi berjalan secara efektif dan efisien.
C. MANFAAT
Manfaat dari panduan ini adalah:
1. Dapat mengetahui proses perencanaan sumber daya manusia berjalan;
2. Dapat menegetahui cara memilih tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan;
3. Dapat mengetahui cara meramalkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan agar
proses suatu organisasi berjalan secara efektif dan efisien.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pola ketenagaan Rumkit Bhayangkara Tk. III Balikpapan meliputi :
a. Anggota Polri
Adalah anggota Polri yang berstatus sebagai staf klinis, tenaga kesehatan
lain dan staf non klinis yang bekerja dan ditempatkan di Rumkit Bhayangkara Tk.
III Balikpapan berdasarkan surat perintah dari Kapolda Kaltim yang diteruskan ke
Karumkit Bhayangara Tk. III Balikpapan sesuai dengan pangkat dan jabatan.
3. Menentukan SDM
Dengan berbekal visi dan misi yang sudah jelas,analisis masalah yang
mencukupi maka organisasi akan menuju ke langkah ketiga.Hal ini termasuk
jumlah pegawai yang dibutuhkan, level produktivitas yang dibutuhkan untuk
memperoleh kesuksesan dan seterusnya.Organisasi menggunakan beberapa
prosedur untuk memprediksi kebutuhan pegawai dimasa yang akan datang.
Secara khas hal ini berdasarkan estimasi dari SDM yang
dibutuhkan.Sehinggadilakukanperamalankebutuhan SDM untukorganisasi.
a. Peramalan Permintaan(Forecasting Human Resource Demand)
Langkah-langkah untuk perencanaan SDM dimulai dengan peramalan
dengan jumlah dan jenis karyawan yang dibutuhkan di masa depan. Hal ini
membutuhkan pemahaman yang baik dari lingkungan internal dan eksternal
perusahaan.
Aspek-aspek utama dari lingkungan internal yang mempengaruhi
perencanaan SDM mencakup rencana dan strategi organisasi jangka
pendek dan jangka panjang, dan status organisasi sumber daya manusia.
Aspek-aspek utama dari lingkungan eksternal perusahaan yang
mempengaruhi perencanaan SDM meliputi status umum perekonomian,
perkembangan teknologi, tingkat persaingan, tren pasar tenaga kerja dan
peraturan, tren demografis dan sejenisnya.
Peramalan kebutuhan (forecasting demand) merupakan peramalan
yang digunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja di masa
sekarang ataupun masa mendatang. Peramalan tersebut perlu dilakukan
sebab terjadi perubahan kebutuhan akan tenaga kerja saat ini dengan di
masa mendatang. Dengan kata lain, peramalan kebutuhan tenaga kerja
dapat dilakukan untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Beberapa
faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja diantaranya:
1) Penjualan;
2) Profit;
3) Capital;
4) Investment;
5) Gross National Product (GNP).
c. Audit
Langkah ketiga dalam perencanaan SDM adalah audit, yang
mencakup rekonsiliasi persediaan dengan perkiraan melalui analisa
sistematis tentang peramalan permintaan dan pasokan, dan
mengidentifikasi daerah di mana kekurangan dan surplus ada. Tahap audit
juga meliputi:
1) Mengidentifikasi alasan pengunduran diri, biaya pengunduran diri
tersebut seperti biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru, biaya
kehilangan pengalaman, keterampilan dan pengetahuan karyawan,
dan sejenisnya, serta rencana retensi merancang untuk
mempertahankan bakat kunci jika diperlukan.
2) Review efektivitas kegiatan perekrutan, inisiatif pelatihan dan
pengembangan, latihan perencanaan karir, perencanaan suksesi, dan
intervensi lain.
d. Rekonsiliasi
Langkah berikutnya dalam Perencanaan SDM adalah
mengembangkan rencana aksi untuk menjembatani kesenjangan antara
proyeksi dan penawaran. Berbagai alternatif meliputi:
1) Strategi merekrut karyawan baru.
2) Penghematan dari strategi perampingan untuk menumpahkan
kelebihan tenaga kerja.
3) Rencana pelatihan dan pengembangan pada ukuran yang benar di
angkatan kerja.
4) Perencanaan Karir dan Suksesi Perencanaan untuk mengidentifikasi
personil kunci.
5) Perubahan peraturan kerja seperti timing, kebijakan lembur dan
sejenisnya.
Dasar pertimbangan ketika melakukan proses perencanaan adalah
kepatuhan dan dampak dari undang-undang tenaga kerja. Hukum yang
mengatur lembur dan penghematan misalnya dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap strategi yang diterapkan. Pertimbangan lain adalah
ketersediaan sumber daya seperti keuangan, fisik, dan teknis untuk
pelaksanaan rencana. Setelah disetujui, rencana tersebut menjadi bagian
dari tujuan strategis perusahaan. Perencanaan Strategis SDM melibatkan
penggunaan penyelarasan rencana SDM tersebut dengan tujuan strategis
organisasi secara menyeluruh.
e. Kontrol
Langkah terakhir dalam perencanaan SDM adalah pemantauan dan
pengendalian pelaksanaan rencana SDM. Hal ini mencakup memastikan
hasil pelaksanaan sesuai dengan rencana dan mengambil koreksi tentu
secara tepat waktu.Lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan
selalu tetap dalam keadaan fluktuatif, dan perencanaan SDM yang baik
mencakup mekanisme untuk membuat revisi tepat waktu sesuai dengan
perubahan tersebut.
2) Tantangan
Perencanaan SDM dalam suatu organisasi/perusahaan akan
dirasakan efektif atau tidak sangat tergantung pada kualitas dan jumlah
informasi yang relevan dan tersedia bagi pengambilan keputusan.
Dalam praktek pelaksanaan perencanaan SDM yang efektif, pada era
global seperti sekarang ini akan menghadapi tantangan yang tidak
ringan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi, antara lain (Henry
Simamora, 1997:73):
a) Mempertahankan keunggulan kompetitif. Dalam persaingan
bisnis yang keras, keunggulan kompetitif menjadi tujuan setiap
organisasi bisnis. Mendukung keseluruhan strategi bisnis.
Penyusunan strategi SDM untuk mendukung keseluruhan strategi
bisnis merupakan tantangan karena beberapa sebab;
b) Menghindari konsentrasi berlebihan pada masalah-masalah
harian;
c) Menyusun strategi SDM yang sesuai dengan karakteristik unik
organisasi;
d) Menanggulangi perubahan lingkungan. Lingkungan bisnis yang
kompetitif merupakan tantangan bagi program perencaan, bukan
saja dalam bidang SDM tetapi dalam hal perencanaan produksi,
pemasaran, dan penganggaran lainnya;
e) Menyita komitmen manajemen. Perencanaan SDM di tengah
persaingan bisnis pada situasi ekonomi global saat ini,
departemen/manajer SDM seringkali dibuat pusing karena jarang
dilibatkan dalam perencanaan strategi bisnis pada tingkat
korporat;
f) Menterjemahkan rencana stratejik ke dalam tindakan. Tantangan
lain dalam pelaksanaan perencanaan SDM dan perencanaan
strategi bisnis adalah sering tidak adanya kesesuaian antara
rencana yang bagus tetapi jelek dalam praktek;
g) Mengakomodasikan perubahan. Tantangan terakhir dalam
perencanaan SDM dan perencanaan strategi bisnis perusahaan
adalah bagaimana semua rencana yang akan dilakukan dapat
menyesuaikan dengan dinamika jaman yang ada. Perencanaan
yang tidak akomodatif, tidak lentur, tidak fleksibel dan tidak peka
terhadap perkembangan pasar hanya akan melahirkan kumpulan-
kumpulan rencana yang sulit untuk direalisasikan.
Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja
C = Pendidikan & Pelatihan F = Waktu Kerja
2. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan
kesehatan kuratif, rehabilitatif secara serasi dan terpadu dengan pelayanan
preventif dan promotif.
Berdasarkan fungsi utama tersebut, unit kerja RS dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Unit Kerja Fungsional Langsung, adalah unit dan sub-unit kerja yang langsung
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di dalam
dan diluar RS, misalnya : Intalasi Rawat Inap, Intalasi Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi
Farmasi/Apotik, Unit Pelayanan Home Care dll.
2. Unit Kerja Fungsional Penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak
langsung berkaitan dengan penyelenggaraan :
- Pelayanan kesehatan perorangan di RS, misalnya: Instalasi Tata Usaha
Rawat Inap/Rawat Jalan, Intalasi Pemeliharaan Sarana RS.
- Pelayanan kesehatan Promotif di dalam dan diluar RS, misalnya: Unit
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM-RS).
Apabila ditemukan unit atau sub-unit kerja fungsional yang belum diatur
atau ditetapkan oleh Direktur, Depkes, Pemda (Pemilik RS) perlu ditelaah terlebih
dahulu sebelum disepakati ditetapkan keberadaanya. Selanjutnya apakah fungsi,
kegiatan kegiatannya dapat digabung atau menjadi bagian unit kerja yang telah
ada.
Setelah unit kerja dan sub unit kerja di RS telah ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan
untuk menjamin mutu, efisensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan
di tiap unit kerja RS.
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu
tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya (rata-rata waktu) dan
waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-
masing kategori SDM utamanya adalah sebagai berikut:
1) Kategori SDM yang bekerja pada tiap unit kerja sebagaimana hasil yang telah
ditetapkan pada langkah kedua;
2) Standar profesi, standar pelayanan yang berlaku;
3) Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan/menyelesaikan berbagai pekerjaan;
4) Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja.
Beban kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja adalah meliputi:
1) Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM.
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar
pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan
pelayanan perusahaan yang dilaksanakan oleh SDM dengan kompetensi
tertentu.
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok.
Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan pokok, oleh masing-masing kategori SDM pada
tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk menyelesaikan kegiatan sangat
bervariasi dan dipengaruhi standar pelayanan, standar operasional prosedur
(SOP), sarana dan prasarana medik yang tersedia serta kompetensi SDM.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman
selama bekerja dan kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata-rata waktu
yang cukup akurat dan dapat dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok
oleh SDM yang memilikikompetensi, kegiatan pelaksanaan standar pelayanan,
standar operasional prosedur (SOP) dan memiliki etos kerja yang baik.
3) Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori SDM
Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun
per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan nya (waktu rata-
rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM.
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut:
Pada umumnya kategori SDM dr. Sp. Penyakit Dalam dan dr. Sp. Bedah
memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
1. Pertemuan auditmedik
2. Mengajarkan program pendidikan dokter
3. Mengajarkan program pendidikan dokter spesialis
Apabila kategori SDM Dr. Sp. Penyakit Dalam memiliki waktu kerja tersedia
1,656 jam/tahun dan faktor kelonggaran pertemuan audit medik 1 jam/minggu maka
Standar Kelonggaran yang dimilikinya adalah sebesar 0,03 SDM. Hal ini juga dapat
diartikan bahwa kegiatan pertemuan audit medik membutuhkan/menyita 3 % waktu
kerjatersedia Dr. Sp. Penyakit Dalam. Adapun uraian perhitungannya adalah sebagai
berikut :
1. Waktu kerja tersedia : 1,656 jam/tahun
2. Faktor kelonggaran : Pertemuan audit medik, 1 jam/minggu (1 jam x 52
Minggu = 52 jam/tahun)
3. Standar Kelonggaran = 52 jam/tahun
1.656 jam tahun
= 0,03 SDM
Hasil perhitungan stnadar kelonggaran untuk kategori SDM Dokter Spesialis
Penyakit Dalam sebesar 0,188 dan Dokter Spesialis Bedah 0,220. Adapun besarnya
standar kelonggaran tiap faktor kelonggaran dapat dilihat pada Tabel.
STANDAR
KATEGORI RATA-RATA
NO FAKTOR KELONGGARAN BEBAN
SDM WAKTU
KERA
Pertemuan automedik, 1 jam/minggu 1 jam/minggu 0,031
Mengajar :
Dokter Spesialis
1 = Program pendidikan dokter 2 jam/minggu 0,063
Penyakit Dalam
= program pendidikan dokter spesialis 3 jam/minggu 0,094
JUMLAH 0,188
2. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahuan.
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap unit kerja RS selama kurun waktu
satu tahun.
Jadi total kebutuhan dalam 2 kamar operasi mayor dengan jumlah operasi sekitar 100
– 120 pasien perbulan adalah :
1 Perawat Kepala Ruangan
11 Perawat RR
2 Perawat Anestesi
1 Administrasi
f. Pemasak
Waktu kerja
= 360 – 90 hari = 275 hari
Kapasitas kerja / tahun
= 275 x 8 jam kerja = 2200 jam
Jumlah pemasak
Jumlah pemasak = 3 orang
Rata- rata melayani 50 pasien / hari
Beban kerja dalam / tahun = (jumlah karyawan x jam kerja x 365) x 1
= (3 orang x 8 jam x 365 hari) x 1
= 8760 jam
Kebutuhan pemasak = 8760 = 3,9 orang = 4 orang
2200
6. MENGHITUNG KEBUTUHAN SDM CLEANING SERVICE
Waktu Waktu
Volume
Yang Yang
Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Uraian Tugas Diperlukan Diperlukan
Perhari
Perkasus Perhari
(Kasus)
(Menit) (Menit)
Membersihkan 1. Menyapu lantai 18 100 1800
1
lantai ruangan 2. Mengepel lantai 18 100 1800
1. Menyapu 3 40 120
Membersihkan
4 2. Membersihkan rumput di halaman 1 60 60
halaman
3. Menyiram seluruh tanaman 1 60 60
Koding
77400
- Rawat Jalan = = 38700
2
77400
- Rawat Inap = = 25800
3
5. Kebutuhan SDM
kuantitas kegiatan
Rumus kebutuhan SDM = + standar kelonggaran
standar beban kerja
TPPRJ
5005
- Pasien baru = 15480 + 0,04= 0,35 + 0,04 = 0,75 =1orang (DIII RM/SMA)
17750
- Pasien lama = + 0,04= 0,45 + 0,04 = 0,5 =1orang (DIII RM/SMA)
38700
25750
Filling = + 0,04= 1,66 + 0,04 = 1,7 =2orang (DIII RM/SMA)
15480
3750
Assembling = + 0,04= 0,24 + 0,04 = 0,3 =1orang (DIII RM/SMA)
15480
3750
Analis = + 0,04= 0,10 + 0,04 = 0,14 =1orang (DIII RM)
38700
Koding
23250
- Rawat Jalan = + 0,04= 0,60 + 0,04 = 0,64 =1orang (DIII RM)
38700
3750
- Rawat Inap = + 0,04= 0,14 + 0,04 = 0,17 =1orang (DIII RM)
25800
Sumber Daya Manusia Rumkit Bhayangkara Tk. III Balikpapan terdiri dari :
a. Tenaga medis
Tenaga medis paling sedikit terdiri atas :
2) 9 (Sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar
3) 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medic gigi mulut
4) 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar
5) 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
penunjang
6) 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi
mulut
b. Tenaga kefarmasian
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas :
(1) 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi rumah sakit
(2) 2 (dua) orang apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling
sedikit 4 (empat) orang teknik kefarmasian
(3) 4 (empat) orang apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling
sedikit 8 (delapan) orang teknik kefarmasian
(4) 1 (satu) orang apoteker sebagai coordinator penerimaan, distribusi dan
produksi yang dapat merangkap melakukan pelayagan farmasi klinik di rawat
inap atau rawat jalan dan di bantu oleh teknis kefarmasian rumah sakit
jumlahnya dsesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian rumah
sakit.
c. Tenaga keperawatan
1) Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dihitung dengan perbandingan 2 (dua)
perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur
2) Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
S1 Kedokteran / S2
1 Karumkit 1 S2 Spesialis Paru 1 - - -
Spesialis
S1 Kedokteran / S2
2 Wakarumkit 1 S1 Kedokteran Umum 1 - -
Spesialis
S1 Kesehatan
3 Kasubbag Renmin S1 Administrasi Publik 1 1 - - -
Masyarakat
S1 Kesehatan
4 Ka Urtu S1 Administrasi 1 1 - - -
Masyarakat
S1 Informartika /
9 Kaur SIM dan RM 1 D1 Bidan 1 - - -
D4 rekam medis
1 2 3 4 5 6 7 8 9
13 Kaur Wasopsyan S1 Keperawatan 1 D3 Kebidanan 1 - - -
S2 Kedokteran
14 Kasubbid YanmedDokpol S1 kedokteran 1 1 - - -
Spesialis Obgyn
S1 Kedokteran / S1 Kesehatan
17 Kaur YanDokpol 1 1 - - -
D3 Tenaga Kesehatan Masyarakat
D3 Keperawatan / D3
21 Pamin S1 Administrasi Publik 5 5 - -
RO / SMU
D3 Kebidanan/D3
22 Bamin/Banum S1- Administrasi Publik 26 13 13 7 6
Umum/SMA
S1 Kedokteran Gigi /
23 Non Job - - 2 - - -
SMA
Staf Medis
Keperawatan
IGD
S1 Keperawatan / D3 S1 Keperawatan / D3
46 Perawat
Keperawatan Keperawatan
Rawat Inap
Unit Radiografi
D4 Radiologi / D3
56 Radiografer 3 D3 Radiologi 3 - - -
Radiologi
Unit Fisioterapi
Unit Gizi
TPPRJ
61 - Pasien Baru D3 RM/ SMA 1 SMA 3 - - -
- Pasien Lama D3 RM/ SMA 1 SMA 3 - - -
62 Filling D3 RM/ SMA 2 D3 RM 1 1 1 -
63 Assembling D3 RM/ SMA 1 D3 RM 1 - - -
64 Analisis D3 RM 1 D3 RM 1 - - -
Koding
Rawat Jalan D3 RM 1 S1 Kedokteran/ D3 1 - - -
Keperawatan
65
Rawat Inap D3 RM 1 S1 Kedokteran/ D3 1 - - -
Keperawatan
S1 Informatika/ D3
66 SIMRS S1 Teknologi Informatika 3 3 - - -
informatika/ SMK
Unit IPSRS
67 Ketua 1 D3 Radiologi 1 - - -
68 Admin 1 D3 Radiologi 1 - - -
Petugas maintenance
74 SMK/SMU 2 SMK/SMU 2 - - -
genset, listrik & AC
Unit Petugas lainnya
S1 Keperawatan / D3
75 Petugas IPCN D3 Keperawatan 1 2 - - -
Keperawatan
S1 Keperawatan / D4
76 Petugas CSSD S1 Keperawatan 4 2 2 1 1
Analis Lab
77 Petugas Kesling D3 Kesling 1 D3 Kesling - 1 1 -
S1/D3 UMUM S2/S1/D3 UMUM
78 Petugas Administrasi 20 19 1 1 -
SMU/SMK SMU/SMK
79 Petugas Keamanan SMU/SMK 4 SMU/SMK 4 - - -
80 Petugas Laundry SMU 2 SMU 2 - - -
81 Petugas Kebersihan SMU/SMK 9 SMU/SMK 28 19 4 15
82 Admin Pemulasaran Jenazah SMU 1 SMU 1 - - -
83 Pekarya SMK 1 SMK 1 - - -
84 Driver SMU 3 SMU 1 2 1 1
85 Juru Parkir SMU/SMK 2 SMU/STM 2 - - -
269 245 77
BAB IV
PENUTUP
Demikian Panduan Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)Rumkit Bhayangkara Tk. III
Balikpapan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan SDM.
Ditetapkan di : Balikpapan
pada tanggal : JANUARI 2020
KEPALA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN