Anda di halaman 1dari 14

Lembar Pernyataan

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai salinan atau kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah
yang dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang
telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah ini untuk
kami.

Jika di kemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik,


kami bersedia mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 20 September 2018

NAMA NIM TANDA TANGAN

Diah Ayu Wulandari 0118011

Kiki Aprilia M. 0118021

Nurul Wilkyis 0118030

1
Lembar Penilaian makalah dan presentasi kelompok

FORMAT PENILAIAN MAKALAH:


N Aspek yang Bobot Nilai Kreteria penilaian
o dinilai Maks
1 Pendahuluan 2% 2 Menjelaskan topik tujuan, dan deskripsi singkat
makalah
Supervisial, tidak Sangat spesifik
spesifik dan relevan

2 Laporan analisis 5 % 5 Laporan lugas dan ringkas serta lengkap


masalah
Intervensi 16% 16 Penjelasan teori konsep dasar keperawatan
keperawatan /fisiologi/patofisiologi terkait
yang diusulkan Analisis peran perawat dalam intervensi serta
kaitan intervensi dengan proses keperawatan
Pengalaman atau realita di klinik dan gap
Literature review
Ide logis dan ringkas
Menunjukkan kemampuan analisis
Argument logis dan rasional
Analisa kritis rencana aplikasi ide atau hasil
pembahasan
Literatur yang digunakan terkini dan berkualitas
serta extensive
Kesimpulan 2% 2 Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi
atas kritik jurnal
Pengurangan -7.5% -7.5 Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria
nilai berikut tidak terpenuhi:
Jumlah halaman< 10 atau lebih dari 20 halaman
(batas toleransi 5%)
Tidak mengikuti aturan penulisan referensi
dengan benar
Penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
termasuk tanda baca.
NILAI MAKSIMAL 25

Komentar Fasilitator:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.............................
2
Presentasi Kelompok (5%)

No ASPEK YANG DINILAI PROSENTASE


1 Kemampuanmengemukakanintisarimakalah 1
2 Kemampuanmenggunakan media & IT 1
3 Kontribusi yang bermanfaat bagi kelompok 1
4 Kemampuanberdiskusi (responsive, analitis) 2
TOTAL NILAI MAKSIMUM 5

Soft skill yang dinilai selama diskusi: team work, berpikir kritis, komunikasi
Komentar Fasilitator:
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
........................

Penilaian mahasiswa lain: (nilai maksimum 10)


POINT PROSENTAS
NO. ASPEK YANG DINILAI
PENILAIAN E
Aktifbertanya 10%
Aktif memberikan ide/pendapat 10%
Selama proses Inovatif dan kreatif dalam
1 diskusi memberikan pendapat.
(50%) Kemampuan analitik dalam 30%
mengajukan pertanyaan dan
memberikan solusi
Ringkasdanpadat 20%
Resume
3 Isi resume 20 %
(50%)
Simpulan & saran 10%
TOTAL NILAI MAKSIMUM 10

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul “TEORI KEPERAWATAN TERPILIH JEAN WATSON” yang
dibuat sebagai tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1 prodi S1 Keperawatan Stikes Dian
Husada Mojokerto.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini,
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapatkan referensi dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Anik Supriani S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan I.
2. Seluruh pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.
Makalah ini adalah hasil karya kami. Oleh sebab itu, kami bertanggung jawab atas makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sangat menerima kritik dan saran pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat.

Mojokerto, 20 September 2018

penyusun

4
DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan.......... ........................................................................................................ .1


Lembar Penilaian........ .............................................................................................................. 2
Kata Pengantar......................................................................................................................... .4
Daftar Isi.................................. ................................................................................................ .5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... ....6
B. Rumusan Masalah.... .............................................................................................. ......6
C. Tujuan............. ..................................................................................................... .........6

BAB II PEMBAHASAN
A. Perjalanan Karir Jean Watson....................................................................................... 7
B. Latar Belakang Jean Watson..................... ................................................................... 7
C. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson.... .................................. .8
D. Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan............. .............................. ..8
E. Strktur Asuhan Keperawatan Menurut Jean Watson............... ................................... ..9
F. Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan................ ...................................... ..11
G. Hubungan dengan Ciri Teori Keperawatan....................... ....................................... ..13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan......................................................... .................................................................... 13
Saran........................................... ........................................................................................ ....13
DAFTAR PUSTAKA................. ................................................................................. ...........14

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu
sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai
kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun
asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai
kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep
keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,
serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan
“Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Perjalanan Karir Jean Watson?
B. Bagaimana Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson?
C. Bagaimana Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan?
D. Bagaimana Strktur Asuhan Keperawatan Menurut Jean Watson?
E. Bagaimana Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan?
F. Bagaimana Hubungan dengan Ciri Teori Keperawatan?

C. Tujuan
A. Untuk Mengetahui Perjalanan Karir Jean Watson
B. Untuk Mengetahui Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson
C. Untuk Mengetahui Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan
D. Untuk Mengetahui Strktur Asuhan Keperawatan Menurut Jean Watson
E. Untuk Mengetahui Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
F. Untuk Mengetahui Hubungan dengan Ciri Teori Keperawatan

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan Karir Jean Watson


Margaret Jean Harman Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan
wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di
University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul
“Animal Education”. Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan
tentang psikologi binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi
komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium
psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan
bekerja dalam bidang psikologi konsumen.
Jean Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya
yang paling dikenal adalah “Psychology as the Behaviourist view it” (1913). Menurut Watson
dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak
mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga
berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu
alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan
tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun
harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang
metode-metode obyektif dalam psikologi.

B. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson


Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini di dasari pada unsur teori
kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantara kebutuhan dasar biofisikal yaitu:
1) Kebutuhan untuk hidup yang meliputi butuhan makanan dan cairan , kebutuhan eliminiasi
dan kebutuhan ventilasi , kebutuhan psikofisikal.
2) Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial.
3) Kebutuhan untuk intergrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi , kebutuhan organisasi ,
dan kebutuhan intra dan interpersonal.
4) Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri ( Aziz AH : 2004)
Berdsarkan empat kebutuhan tersebut.

Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mecapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan, dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut
keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada
7
unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4
bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu
dengan kebutuhan yang lain.

Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1) Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dandipraktekkan hanya secara
interpersonal.
2) Asuhan keperawatan berisi faktor care atau perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3) Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah
perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4) Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja,
tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5) Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan
kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik
untuk dirinya saat itu.
6) Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan
keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan atau
pertolongan kepada mereka yang sakit.
7) Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

C. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan


Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau
mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu
mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna, tetapi dalam fungsi
perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi
tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial), yang berdampak
pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar
dapat ditanggulangi.

2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial yang baik. Akan tetapi
Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan ke
dalam definisi sehat ini, yaitu:
a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi.
b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya.
c. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan,
yaitu :
a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.

8
b. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakandengan
apa yang dialami.

3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan,
dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial,
kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai
seseorang yang bisa lebih care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan
keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai
beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari
generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu toping
yang unik terhadap lingkungan.

4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak
dari dua area, yaitu; masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat
dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral,
dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat,
sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui
kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.

D. Struktur Asuhan Keperawatan Menurut Jean Watson


Struktur asuhan keperawatan menurut jean watson di jelasan dalam 10 carative factor:
1) Humanistic – altruistic
Dimulai pada usia dini dengan membawa nilai-nilai dari orang tua, serta pengalaman
pribadi. Watson menganjurkan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada nilai-nilai
kemanusiaan (humanistic) dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain daripada
diri sendiri (altruistic). Hal ini dapat dikembangkan dengan memahami nilai-nilai yang
ada pada diri sendiri, keyakinan, interaksi dengan bermacam-macam kultur, serta
pengalaman pribadi.
2) Faith-Hope
Perlu untuk carative dan curative proses. Perawat perlu menekan penggunaan obat
untuk curative dan juga membantu seseorang untuk mengetahui bahwa ada alternative
pengobatan yang lain seperti meditasi, relaksasi atau kekuatan penyembuhan oleh diri
sendiri atau secara spiritual.
3) Pengembangan sensitifitas untuk diri sendiri dan untuk orang lain
Sebagai perawat perlu untuk meningkatkan sensitivitas diri pribadi dan pada orang
lain serta lebih authentic.

9
4) Membangun hubungan helping – trust
Ciri hubungan ini adalah harmoni, empati dan hangat. Hubungan yang harmoni
terbuka dan jujur tidak dibuat-buat. Empati adalah perawat berusaha untuk merasakan apa
yang dirasakan klien, hangat dimana kita menerima orang lain secara positif.
5) Menerima pengekpresian perasaan baik positif ataupun negative
Ekspresi meningkatkan kesadaran, perasaan mempengaruhi pikiran dan perilaku, dan
hal ini perlu untuk dipertimbangkan dan memelihara hubungan.
6) Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam pengambilan keputusan
Watson percaya bahwa tanpa penggunaan metode pemecahan masalah yang
sistematik dan praktek yang efektif merupakan sebuah kebetulan, sembrono atau
berbahaya. Metode pemecahan masalah yang ilmiah merupakan metode yang
memberikan control dan prediksi serta membolehkan koreksi.
7) Peningkatan belajar mengajar interpersonal
Merupakan factor dimana seseorang berusaha mengontrol kesehatan mereka setelah
ia mendapat informasi-informasi dan alternative pengobatan. Dalam merawat, perawat
memfokuskan pada proses belajar sama banyaknya dengan proses mengajar.
8) Menyediakan dukungan, melindungi dan memperbaiki lingkungan mental, fisikal,
sosiokultural dan spiritual.
Perawat dapat memberikan dukungan situasional, membantu seseorang
mengembangkan persepsi yang lebih akurat, membantu informasi sehingga pasien dapat
menanggulangi masalahnya. Perawat juga harus memberikan perasaan nyaman,
keleluasaan pribadi, aman kepada pasien.
9) Membantu memenuhi kebutuhan manusia
Urutan kebutuhan menurut Watson hampir serupa dengan hirarki kebutuhan menurut
Maslow, yaitu :
a. Kebutuhan biofisikal (lower order needs)
 Kebutuhan untuk makanan dan cairan, Kebutuhan untuk eliminasi,Kebutuhan
ventilasi
 Merupakan kebutuhan untuk hidup
b. Kebutuhan psikofisikal (higher order needs)
 Kebutuhan untuk aktifitas dan tidak aktif, Kebutuhan seksualitas
 Merupakan kebutuhan fungsional
c. Kebutuhan psikososial (higher order needs)
 Kebutuhan untuk berprestasi, Kebutuhan untuk ikut menjadi anggota suatu
perkumpulan
 Merupakan kebutuhan untuk integrasi
d. Kebutuhan intrapersonal-interpersonal (higher order needs)
 Kebutuhan untuk aktualisasi diri
 Merupakan kebutuhan untuk pengembangan.

10) Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenological


Phenomenology adalah jalan untuk mengerti seseorang dari penampilannya. Factor
ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan, sakit dan kematian. Membantu
seseorang untuk menentukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi kehidupan atau
kematian.
10
E. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam,
agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia.
Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metode pemecahan masalah secara
ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama
dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan
yang dicetak miring mengindikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam proses
keperawatan).
1. Pengkajian
a. Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah
masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
b. Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai kerangka
kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait
secara konseptual.
c. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan factor-
faktor yang mempengaruhi masalah.
d. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-
variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2. Perencanaana
a. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan dan
sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan

4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dijabarkan sesuai dengan masalah yang ditemukan
adalah :
 Gangguan pada kebutuhan-kebutuhan biofisikal yang berhubungan dengan makanan,
cairan, eliminasi dan ventilasi.
 Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body image, rasa tidak percaya, dan
lain-lain, Rusaknya gangguan interaksi sosial dan Ketergantungan atau kemandirian yang
belum terselesaikan.

5. Perencanaan dan Implementasi


 Pada perencanaan dan implementasi dianjurkan un tuk menggunakan “careative
factor” :
 Membangun lingkungan yang “caring” melalui pemahaman yang empatik.
 Mengembangkan hubungan “helping - trust” dengan meningkatkan perhatian terhadap
perasaan takut terhadap hal - hal sebagai berikut: takut berat badan bertambah, marah
terhadap rencana pengobatan atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang tokoh.

11
 Menggunakan cara yang empati, hangat, dan sesuai untuk menciptakan komunikasi
yang terbuka
 Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching –learning” dengan melibatkan
pasien, misal: dalam merencanaan nutrisi
 Ajarkan pasien, bagaimana cara menghadapi konflik pada diri sendiri
 Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan kemandirian
 Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres
 Bantu untuk mengenali masalah seksual
 Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas dengan
hasil interaksinya tersebut
 Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan jangan terlalu berharap
terhadap kesempurnaan.

6. Evaluasia
a. Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi
untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan
masalah.

F. Hubungan dengan Ciri Teori Keperawatan


Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-ide,
dan pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena-fenomena. Menurut Jean
Watson moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan pengetahuan baru dari
tingkah laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat dikembangkan dengan melibatkan
prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang terbaik adalah dengan melakukan
penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam merawat manusia, baik sehat, maupun sakit,
serta mendorong peningkatan kesehatan.
Karya Watson telah dikembangkan dalam konteks tradisional:
1) Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun solusi
berbeda dalam melihat fenomena tertentu.
2) Teori harus logis secara alami.
3) Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan.
4) Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji.
5) Teori berkontribusi dan membantu dalam pengembangan pengetahuan secara umum
sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai sesuatu yag valid.
6) Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan meningkatkan mutu
dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang diberikan.
7) Teori tersebut harus konsisten dengan teori-teori lainnya, dengan hukum, dan prinsip-
prinsip lainnya, tetapi masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa
dijawab, kemudian di investigasi.

12
BAB III

A. KESIMPULAN
Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care ”, yang fokus
utamanya dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari humanistic
perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.
Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori
kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
Hubungan dengan proses perawatan Jean Watson menganjurkan supaya penelitian- penelitian di
bidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses
keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.
Hubungan dengan ciri-ciri teori Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan sebuah
pengelompokan, ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan
dia menolak konsep tradisional.
Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

B. SARAN
Teori keperawatan ini dapat diterapkan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan. Model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien,
serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Kami selaku penulis menyadari kelemahan dan
kekurangan kami dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/tillapranata.wordpress.com/2014/09/24/teori-watson-
keperawatan-dasar-1/amp/
http://windrisetiarahayuu.blogspot.com/2016/09/konsep-teori-keperawatan-model-jean.html
http://tiwinalole.blogspot.com/2016/05/makalah-teori-keperawatan-jean-watson.html
http://thomaz1945.blogspot.com/2013/11/teori-keperawatan-jean-watson.html

14

Anda mungkin juga menyukai