06 Panduan Rancang Kota Untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang PDF
06 Panduan Rancang Kota Untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang PDF
PANDUAN
RANCANG KOTA
UNTUK PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG (2 JP)
1 PENGENALAN PANDUAN
RANCANG KOTA
2
P E N G E N A L A N PA N D U A N R A N C A N G K O TA
PANDUAN RANCANG KOTA
=
R e n c a n a Ta t a B a n g u n a n d a n L i n g k u n g a n
4
KEDUDUKAN
RT B L
dalam pengendalian bangunan
gedung dan lingkungan
5
JENIS PENATAAN RUANG, BANGUNAN, DAN LINGKUNGAN
CAKUPAN
lawasan baru berkembang cepat, kawasan terbangun, kawasan dilestarikan, kawasan rawan
bencana, kawasan gabungan atau campuran. 6
R U A N G L I N G K U P PA N D U A N R A N C A N G K O TA
Intensitas Pemanfaatan
Struktur Peruntukan Lahan Tata Bangunan
Lahan
Sistem Sirkulasi dan Jalur Sistem Ruang Terbuka dan Sistem Prasarana dan
Tata Kualitas Lingkungan
Penghubung Tata Hijau Utilitas Lingkungan
9
Estetika, karakter, dan citra kawasan dikendalikan untuk
peruntukan yang mendukung karakter khas kawasan ataupun
yang ingin dibentuk
P E N E R A PA N S E C A R A F I S I K
PENATAAN STRUKTUR PERUNTUKAN LAHAN
10
Perbaikan jalan tanpa
Peletakan, bentuk dan memperhatikan
jenis tanaman yang ada peruntukan pejalan kaki
justru merusak wajah (tidak ada pedestrian),
bangunan padahal direncanakan
sebagai kawasan wisata
kota lama
Penambahan kanopi
untuk parkir motor Pemisahan peruntukan
menjadi tidak sesuai Tanaman yang lahan transportasi untuk
dengan karakter menunjang keindahan kendaraan bermotor,
bangunan, meskipun bangunan sepeda, dan pejalan
sudah berusaha kaki (pedestrian)
memadukan warna
KTB
KLB
INTENSITAS
merupakan tingkat alokasi dan distribusi luas
PEMANFAATAN lantai maksimum bangunan terhadap
LAHAN lahan/tapak peruntukannya.
KOMPONEN PENATAAN INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Perangkat untuk mengendalikan kerapatan bangunan
% perbandingan antara luas lantai dasar bangunan yang dapat dibangun
dengan luas lahan perpetakan/ wilayah perencanaan
Faktor yang menentukan besaran KDB adalah
• Lokasi bangunan, KDB dari pusat kawasan ke wilayah pinggiran bergerak dari
tinggi ke rendah
• Fungsi bangunan, KDB bangunan komersial memiliki nilai KDB tinggi dibandingkan
dengan fungsi hunian dan pelayanan sosial
• Menjaga privasi ruang dan • Memprioritaskan tata guna lahan • Memperhatikan keserasian dan
fungsi pribadi hunian dengan nekafungsi campuran (mixed kelestarian lingkungan sosial -
fungsi publik use) budaya
• Menjaga kualitas ekologis untuk • Mendefinisikan ruang publik
kenyamanan lingkungan hunian dnegan jelas
• Mengoptimalkan wajah jalan/
streetscape untuk orientasi
visual
PRINSIP UTAMA
Memperhatikan pembentukan karakter/ identitas visual kawasan
Memaksimalkan penataan ruang dan visual bagi pejalan kaki 16
KOMPONEN
Pengaturan Blok Lingkungan
P E N ATA A N D A L A M
TATA B A N G U N A N Pengaturan Kaveling/ Petak Lahan
Pengaturan Bangunan
17
PENGATURAN BLOK BANGUNAN
FAKTOR PENENTU
Topografi
Komposisi Fungsi
Skala Pelayanan
P E N E R A PA N P E N G AT U R A N B L O K L I N G K U N G A N 19
P E N G AT U R A N K AV E L I N G / P E TA K L A H A N
FAKTOR PENENTU
Hirarki Jalan
Fungsi
Contoh
Bentuk dan
Ukuran
Kaveling
P E N G AT U R A N B A N G U N A N
Pengelompokan Bangunan
SUBSTANSI
Letak dan Orientasi Bangunan
C O N TO H P E N E R A PA N
P E N G AT U R A N B A N G U N A N
PENGATURAN KETINGGAN DAN ELEVASI BANGUNAN
KETINGGIAN BANGUNAN
Mengatur tentang komposisi elevasi bagian atas bangunan terhadap bidang permukaan tanah.
Manfaatnya untuk mendapatkan kualitas ruang yang diinginkan, memberikan pengaruh signifikan
terhadap iklim mikro, dan sebagai sarana keleluasaan jangkauan pandang antarbangunan
25
C O N TO H
P E N E R A PA N
P E N G AT U R A N
KETINGGIAN DAN
E L E VA S I
BANGUNAN
P R I N S I P – P R I N S I P P E N ATA A N
SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG
27
KOMPONEN SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG
Sistem Jaringan Jalan dan Sistem Sirkulasi Kendaraan Sistem Sirkulasi Kendaraan Sistem Pergerakan Transit
Pergerakan Umum dan Pribadi Umum Informal Setempat
Sistem Parkir Sistem Perencanaan Jalur Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki Sistem Jaringan Jalur
Servis/ Pelayanan dan Sepeda Penghubung Terpadu
(Pedestrian Linkage) 28
PRINSIP PERANCANGAN
RUANG TERBUKA
ELEMEN PENATAAN
Konsep Identitas Lingkungan
Wajah Jalan
Identifitas, elemen dalam suatu kawasan yang berkarakter dan khas sebagai jati diri yang dapat membedakan dengan
kawasan lainnya
PRINSIP Struktur, pola hubungan antara obyek/elemen dengan obyek/ elemen lain dalam ruang kawasan yang dapat dipahami dan
dikenali oleh pengamat berkaitan dengan fungsi kawasan tempat obyek/ elemen tersebut berada
Makna, orang dapat mengalami ruang perkotaan (arti obyek-obyek, arti subyek-obyek, rasa yang dapat dialami), atau
merupakan pemahaman arti oleh pengamat terhadap dua komponen (identitas dan struktur)
31
EDGE NODE
batas-batas antara dua titik strategis kota dimana
wilayah, sela-sela linier pengamat bisa masuk, dan
dalam kontinuitas untuk yang merupakan fokus
memberikan batasan untuk, ke, dan dari mana dia
terhadap suatu area kota berjalan, seperti persilangan
dalam menjaga privasi dan path. Prinsipnya memiliki
identitas kawasan, bentuk jelas (agar mudah
misalnya : pantai, potongan diingat) dan tampilan
jalur kereta, jajaran pohon, berbeda dari linkungannya
tepian bangunan, dinding (fungsi & bentuk)
P E N E R A PA N K O N S E P I D E N T I TA S ( C I T R A K O TA ) 32
PENERAPAN KONSEP ORIENTASI LINGKUNGAN DAN WAJAH JALAN
CLOUD
Jaringan Telepon
34
STUDI KASUS BENTUK PENGENDALIAN
P E M A N FA ATA N R U A N G
S T U D I K A S U S P E R M A S A L A H A N D E N S I TA S
D A N I N T E N S I TA S P E M A N FA ATA N R U A N G
PREDIKSI PERBANDINGAN
STANDAR TINGKAT BEBAN FASILITAS
KEBUTUHAN KEBUTUHAN
HIDUP GUNA LAHAN LINGKUNGAN
LAHAN LAHAN
36
PERTIMBANGAN PENENTUAN DENSITAS DAN INTENSITAS
Kesehatan Ekonomi Aspek Pendekatan Utama Prinsip Pemanfaatan Ruang
• Water supply • Land cost
• Santiation and waste • Distance from home to Geologi Konservasi air 1. Neraca Air
• Disposal work and Kebencanaan 2. Resapan / zero run-off
• Light transportation cost 3. Kebencanaan
• Sunshine • Availability and cost of Sumber Konservasi air 1. Neraca Air
• Air and quiet essential service Daya Air Infrastruktur 2. Zero Delta Q
• Living space • Availability and cost of 3. Daya dukung lingkungan
between dwellings building skills 4. Infrastruktur
Sosial • Materials and
• Private open space equipment Lingkungan Keberlanjutan 1. Emisi oksigen dan absorbsi karbon
• Privacy Penduduk Hidup ekologis 2. Kenyamanan
• Protection • Standard of living 3. Daya dukung lingkungan
• Community facilities • Human rights 4. Kerawanan lokasi terhadap bencana
(in walking distance) • Work/ progress without
Teknik causing any harm Perumahan Kelayakan dan 1. Keselamatan
• Fire risk • Carrying capacity dan kualitas lingkungan 2. Kesehatan
• Shortage of building • Technological Permukiman perumahan dan 3. Kenyamanan
land development permukiman 4. Estetika dan sosial
• Acces • Sustainable Ekonomi Maksimasi laba dari 1. Laba
• Ground conditions exploitation pemanfaatan ruang 2. Okupansi ruang lingkungan
• balance
KARAKTERISTIK KETENTUAN KEPADATAN BANGUNAN
Standar:
• Standar luas lantai 9 m2/org
• Standar luas lantai 7,2 m2/ org (6 m2 +20%)
KDB = 25%, KLB = 1,25
• Pada lahan 1 ha = (1,25 x 10.000 m2)/7,2 m2/org = 1.736 org/ ha
KDB = 25%, KLB = 5,6
• Pada lahan 1 ha = (5,6 x 10.000 m2)/9 m2/org = 6.222 org/ ha
Tipe Rumah vs Luas Persil vs Biaya
TERIMA
KASIH