Anda di halaman 1dari 5

3 Kartu Sakti Jokowi

Setelah menelurkan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga
Sejahtera, Jokowi kembali menawarkan paket kartu sakti baru jika dirinya kembali terpilih
menjadi Presiden Republik Indonesia untuk periode mendatang(2019-2024). sebanyak tiga kartu
baru yang akan diperkenalkan yaitu Kartu Prakerja ,Kartu Sembako Murah, dan Kartu Indonesia
Pintar (KIP) Kuliah,.
Adapun beberapa penjelasan dari 3 kartu sakti Jokowi seperti yang pertama, KIP Kuliah
merupakan program kelanjutan KIP yang menjadi andalan Jokowi. KIP yang sebelumnya
merupakan program wajib belajar 9 tahun. Di periode kedua nanti, pemerintah Jokowi disebut
Ace akan menambahkan dengan pemberian bantuan pembiayaan bagi mereka yang hendak
melanjutkan ke bangku kuliah.
KIP Kuliah bertujuan mulia untuk memberikan kesempatan bagi siswa dari keluarga
tidak mampu untuk bersekolah hingga perguruan tinggi. KIP Kuliah adalah program lanjutan
dari KIP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang disinergikan dengan Program Bidik
Misi dan dengan beasiswa lainnya.
Dalam kaitannya dengan biaya kuliah, dapat dijelaskan bahwa perkembangan inflasi
pendididikan relatif terjaga. Pada 2015-2018, rata-rata inflasi pendidikan (tergabung pada
komponen pendidikan, rekreasi, dan olahraga) hanya 3,29% per tahun.
Angka tersebut tidak begitu jauh dari rata-rata inflasi umum sebesar 3,29%. Sedangkan
pada periode tahun 2011-2014, rata-rata inflasi pendidikan menyentuh angka 4,43% per tahun,
berbanding dengan inflasi umum rata-rata 6,2% per tahun
Kedua, Kartu Pra-Kerja merupakan program pelatihan bagi masyarakat yang belum
memiliki skill dan keterampilan di dunia kerja. Nantinya mereka akan dilatih dan dibina agar
lebih mumpuni, kartu pra kerja dirancang sebagai formula agar ada kepastian data tenaga kerja
usia produktif yang tidak memiliki cukup skill. Dengan memiliki kartu ini, maka mereka bisa
memperkaya skillnya. Program Kartu Pra Kerja juga bakal fokus melatih keterampilan individu
dan mempersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Tujuannya untuk menciptakan sumber daya
manusia premium yang mampu bersaing dalam dan luar negeri.
Pada dasarnya indikator ketenagakerjaan nasional cenderung membaik. Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) misalnya turun dari 5,9%
(2014) menjadi 5,3% (2018). Penciptaan lapangan kerja mencapai 9,38 juta sepanjang 2015-
2018.
Tentu masih perlu banyak perbaikan untuk merealisasikan kartu kartu baru yang akan
diterbitkan nanti, salah satunya dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan membangun
keterkaitan keterampilan antara dunia pendidikan dengan pasar tenaga kerja. Ini juga yang
mendasari pemerintah untuk menyiapkan Kartu Pra-Kerja. Selain mengasah keterampilan tenaga
kerja, Kartu Pra-Kerja akan berdampak juga pada percepatan transformasi struktural
perekonomian nasional menuju negara industri.
Ketiga, Kartu sembako merupakan program yang diperuntukkan bagi rakyat
berpenghasilan rendah agar mereka memiliki keterjangkauan untuk membeli sembako dengan
murah, Kartu Sembako Murah ini menyasar segmen ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari
keluarga kurang mampu agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
Dalam struktur pendapatan rumah tangga miskin, peranan pengeluaran makanan masih
dominan. Menurut data BPS (2018), peranan beras, misalnya, mencapai 25% pada garis
kemiskinan di perdesaan pada Agustus 2018, sedangkan di perkotaan 19%.
Jika komoditas lainnya dikalkulasi, maka kontribusi sembilan bahan pokok mencapai 2/3
hingga 3/4 dari total konsumsi rumah tangga miskin. Pemerintah selama empat tahun ini telah
menjaga stabilitas harga/inflasi (termasuk inflasi pangan) dengan sangat baik.
Pada dasarnya juga Kartu Sembako ini merupakan penyempurnaan dari program Bantuan
Pangan dan disinergikan dengan bantuan tetap pada Program Keluarga Harapan (PKH). Lewat
Kartu Sembako, pemerintah ingin mengurangi kerentanan terhadap perkembangan harga,
sehingga daya beli rumah lebih terjaga dan mengurangi potensi terjabak ke dalam kemiskinan.
Dengan konsumsi yang terjaga, maka pertumbuhan ekonomi pun dapat dipacu.
Berlandaskan pengalaman di periode sebelumnya telah nampak bahwa kartu kartu
tersebut nyatanya tidak membawa perubahan nyata di kehidupan masyarakat. Secara birokratis
rumit sebab harus mengurus 3 kartu, ditambah dengan sistem yang menyokongnya tidak kuat,
sudah 32 triliun per tahun dikucurkan.
Harga cetak dari 3 kartu sakti Jokowi juga fantastis, ditaksir mencapai Rp 6,4 triliun, dan
tidak memberikan dampak apa-apa, sebab sistem yang dibangun tidak berubah dari sebelumnya.
Belum lagi ada persoalan soal data dan server yang tercecer, dan tidak integratif,
sehingga pembuatan kebijakan juga akan cenderung parsial sebab tidak bisa memandang suatu
keseluruhan yang utuh dari masyarakat Indonesia. Maka, dengan demikian gagasan untuk
menggunakan KTP elektronik yang menelan anggaran triliun adalah upaya untuk mengobati
kepayahan kartu sakti.
Menurut beberapa pengamat perihal bagi-bagi kartu seperti ini menunjukkan Jokowi
kurang begitu paham dengan misi yang terdapat dalam konstitusi UUD 1945. Dalam pembukaan
UUD 1945, terkait kewajiban pemerintah menyebutkan bahwa pembentukan suatu Pemerintah
Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun acuan
beberapa pengamat menilai dimana dalam batang tubuh konstitusi ditegaskan pula bahwa akses
terhadap pendidikan adalah hak setiap warga negara.Diatur dalam Pasal 31 ayat 2 UUD 1945
(setelah perubahan) yang merumuskan bahwa setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan
dasar, sedangkan pemerintah wajib membiayainya,
Kemudian terkait hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Dikutip dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa Tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Yang mana ayat ini memuat
pengakuan dan jaminan bagi semua orang untuk mendapatkan pekerjaan dan mencapai tingkat
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Ini merupakan salah satu cara Jokowi di masa kampanye untuk menurunkan angka
kemiskinan dengan instrumen bansos namun tentu akan memeberikan dampak yang sangat
berisiko. Sebab tidak menyelesaikan persoalan pokok yang terkait kemiskinan. Diantaranya
adalah soal penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
Walaupun mendapat cukup banyak tentangan dari oposisi ataupun beberapa elemen
masyarakat, Jokowi tentu tetap optimis dari masing masing kartu tersebut bisa memberikan
dampak positif lebih banyak daripada apa yang diragukan oleh public perihal kartu kartu tersebut
Segala masukan dan kritikan itu wajib didengarkan oleh Jokowi sendiri tentang kartu
sakti yang sudah dijanjijkan masukan bergizi bagi pemerintah agar bisa menjalankan
pemerintahan lebih baik. Ttantangan yang dihadapi kali ini bisa dikatakan cukup berat di periode
kedua pemerintahan Jokowi perihal amanat rakyat kepada Jokowi-Ma'ruf Amin. Banyak
tuntutan yang diberikan dan semua itu harus dipenuhi karena ini periode terakhir Pak Jokowi
menjabat sebagai Presiden.
Jadi, dari berbagai kritikan dan saran tak lain adalah suara dari hati yang selalu rakyat
inginkan agar menepati janji sangat besar. Harapan rakyat Indonesia agar di periode kedua ini
mampu bekerja lebih cepat dan tepat sasaran agar lebih baik dari periode pemerintahan yang
pertama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/juandimanullang/5dabaf7b0d8230497c79ba42/ini-harapan-untuk-
presiden-jokowi-ma-ruf-amin-di-lima-tahun-kedepan?page=all
https://www.jpnn.com/news/jokowi-dan-harapan-hidup-dalam-selembar-kartu
https://news.okezone.com/read/2019/02/25/605/2022288/3-kartu-sakti-ini-jadi-andalan-jokowi-
untuk-sejahterakan-rakyat
https://nasional.kontan.co.id/news/janji-manis-jokowi-di-2020-2024-lewat-tiga-kartu-sakti
https://tirto.id/banyak-kartu-tak-efisien-kok-jokowi-janjikan-kartu-sakti-baru-dhKR
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190409115532-4-65400/istana-jelaskan-secara-lengkap-
3-kartu-sakti-jokowi
https://www.merdeka.com/politik/3-kartu-sakti-jokowi-dinilai-tak-ada-yang-baru-hanya-didik-
rakyat-dengan-hal-instan.html

Anda mungkin juga menyukai