Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RANGE OF MOTION ( ROM ) PASIF

Oleh :

VIRNA DAMAYANTI
NIM 1901031042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDAIYAH JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RANGE OF MOTION ( ROM ) PASIF

Departemen : Keperawatan Medikal Bedah


Topik/pokok bahasan : Mobilisasi fisik
Suptopik/subpokok bahasan : latihan gerak ROM pasif
Tanggal : 11 November 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Ruang Melati RSD dr. Soebandi Jember

A. Latar Belakang
Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan
oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of motion (ROM)
adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan
rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total. Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk
meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM, jenis
ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar dilakukan
ROM.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai latihan gerak (ROM) selama 1x20 menit,
diharapkan seluruh klien stroke mampu mengerti dan memahami serta dapat
melakukan latihan gerak pasif dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit klien dapat:
a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
b. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
c. Mencegah kekakuan pada sendi
d. Merangsang sirkulasi darah
e. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
C. ROM Pasif
1. Pengertian ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan
pasif adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak
dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas
total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif
adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
2. Indikasi ROM Pasif
a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan
pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada
ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total
3. Kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM
a. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera.
b. Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas
nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap
penyembuhan dan pemulihan
c. Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah,
termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan
d. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan
(life threatening)
e. PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM
pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan
thrombus
f. Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain
4. Keterbatasan Latihan ROM Pasif
ROM Pasif tidak dapat :
a. Mencegah atrofi otot
b. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan
c. Membantu sirkulasi
5. Macam-macam Gerakan ROM
a. Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :
b. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
c. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
d. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
e. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
f. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
g. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
h. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk
sudut persendian.
i. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk
sudut persendian.
j. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke
bawah.
k. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke
atas.
l. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.
D. Sasaran
Pasien yang berada di ruangan anak melati RSD dr.Soebandi Jember dengan stroke.
Peserta yang mengikuti latihan gerak ROM pasif ini adalah orang dewasa (45-68 tahun)
yang sedang menjalani perawatan di ruang melati dengan kesadaran compos mentis dan
keadaan umum baik.
E. Pengorganisasian
1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019
Tempat : Ruang Melati RSD dr.Soebandi-Jember
Sasaran : Orang Dewasa (45-68 tahun)
Tema :Latihan gerak ROM pasif
Jumlah orang : 1 Orang
2. Media (alat dan bahan)
Alat bermain
a. Daftar hadir
F. STRATEGI PELAKSANAAN
NO Waktu Kegiatan Kegiatan pasien
1. 5 Menit Persiapan:
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat atau media
ROM
c. Menyiapkan pasien
2. 3 Menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan maksud dan c. Memperhatikan
tujuan
d. Kontrak waktu kepada pasien d. Memperhatikan
dan keluarga
3. 15 Menit Pelaksanaan:
a. Menjelaskan tugas dari ROM a. Mendengarkan
b. Memberikan kesempatan b. Merespon
kepada pasien atau keluarga
untuk bertanya jika belum
jelas
c. Menginstruksikan kepada c. Menjawab
pasien cara untuk melakukan
ROM
d. Menanyakan kepada pasien d. Menjawab
bagian tubuh mana yang tidak
dapat digerakkan
e. Melatih gerak (ROM) bersama e. Melakukan mandiri
4. 5 Menit Terminasi:
a. Memberikan kesempatan a. Menjawab
kepada pasien untuk latihan
menggerakkan secara mandiri
sesuai intruksi perawat
b. Memberikan pujian jika dapat b. Melakukan intruksi
menggerakkan anggota badan
sesuai intruksi
c. Menanyakan atau melihat c. Bergembira / senang
respon pasien setelah diberikan
latihan gerak ROM pasif
5. 2 Menit Penutup:
a. Memberikan motivasi dan a. Memperhatikan
pujian kepada pasien
karena telah mengikuti
program ROM pasif
b. Mengucapkan terimakasih b. Memperhatikan
kepada pasien dan
keluarga
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
penutup

G. Evaluasi yang Diharapkan


1. Pasien mengikuti kegiatan dengan baik
2. Respon pasien aktif selama kegiatan berlangsung
3. Pasien merasa aman dan nyaman
4. Pasien tidak merasa cemas dan takut
5. Keluarga terlibat aktif dalam mendampingi dan membantu mobilisasi pasien
6. Pasien dan Keluarga mengungkapkan perasaan senang dan manfaat yang dirasakan
dari ROM pasif
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4.
Jakarta: EGC

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis . Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai