OLEH:
CUCU ROSMAWATI (I4B018048)
MUHAMMAD MAULANA YUSUF (I4B018083)
AISYAH HUMAIRO (I4B018099)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan lansia RW 2 Desa
Kebumen dapat memahami tentang hipertensi, diet hipertensi, dan
penanganan hipertensi di rumah.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia mengetahui pengertian diet hipertensi.
b. Lansia mengetahui tujuan diet hipertensi
c. Lansia mengetahui cara mengatur makanan untuk hipertensi
d. Lansia mengetahui cara penanganan hipertensi di rumah.
B. Metode
Ceramah dan diskusi
C. Media
Power point dan leaflet.
D. PENGORGANISASIAN
Moderator : Aisyah Humairo
Penyaji : Siti Wahidatul Muniroh
Observer : Cucu Rosmawati
Fasilitator : Teti Surantika, Eni Wahyu, Efra Meiriska, Rizka Afiqa,
Ai Devi Nur’aeni, Fizar Ramadhan, M. Maulana Yusuf
E. Rencana Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
5 menit Menjawab salam
Memberikan salam
Memperkenalkan diri
Menyimak
Menyampaikan tujuan penkes
Mengulas pengetahuan lansia
tentang hipertensi
Mempersilahkan penyaji untuk
menyampaikan materi
2 Isi
15 menit Menyimak
Menjelaskan definisi hipertensi Bertanya
Menjelaskan factor penyebab
hipertensi
Menjelaskan faktor risiko
hipertensi Memperhatikan
Menjelaskan tanda gejala
hipertensi
Menjelaskan makanan dan
minuman yang perlu dihindari
untuk hipertensi
Menjelaskan komplikasi
hipertensi
Menjelaskan penanganan
hipertensi
3 Penutup
10 menit Menjawab
Mempersilahkan peserta yang pertanyaan
ingin bertanya Memperhatikan
Memfasilitasi peserta dan penyaji
dalam diskusi
Menjawab salam
Mengevaluasi peserta dengan
menanyakan pertanyaan terkait
hipertensi
Mengucapkan salam.
F. Setting Tempat
Keterangan:
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
: Peserta
: Moderator
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
b. Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
c. Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media pelatihan
sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Evaluasi proses
a. Tim penyaji mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
b. Peserta mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir kegiatan
c. Tidak terdapatnya distraksi yang mengganggu proses penerimaan
materi.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang
manajemen hipertensi
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi
Lampiran 1. Materi
MANAJEMEN HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg. Tekanan darah berasal dari mekanisme pompa
jantung yang mendorong sejumlah volume darah dengan tekanan yang
tinggi agar darah sampai ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah.
Jadi tingginya tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang
dipompakan jantung (curah jantung) dan diameter pembuluh darah
(Brunner & Suddarth, 2001).
Menurut Tambayong (2000), hipertensi adalah peningkatan
tekanan siastole yang tingginya tergantung dari umur individu yang
terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu,
tergantung dari posisi tubuh, umur, dan tingkat stres yang dialami.
Hipertensi dengan peningkatan tekanan sistole tanpa disertai peningkatan
tekanan diastole lebih sering pada lansia, sedangkan hipertensi
peningkatan tekanan diastole tanpa disertai peningkatan tekanan siastole
lebih sering terdapat pada dewasa muda.
B. Penyebab
1. Hipertensi Primer
Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, obesitas, merokok dan stress. Menurut Tambayong
(2000), penyebab dari hipertensi primer ada lima, yaitu :
a. Usia
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia.
Hipertensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas
menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur.
b. Jenis kelamin
Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita,
namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita
mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada
wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada
yang berkulit putih. Akibat penyakit umumnya lebih berat pada ras
kulit hitam. Misalnya mortaitas pasien pria hitam dengan diastole
115 atau lebih 3,3 kali lebih tinggi daripada pria berkulit putih dan
5,6 kali bagi wanita putih.
d. Pola hidup
Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau
pekerjaan yang pebuh stres berhubungan dengan insiden hipertensi
yang lebih tinggi. Obesitas dipandang sebagai faktor risiko utama.
Bila berat badannya turun, maka tekanan darahnya sering turun
menjadi normal. Merokok dipandang sebagai faktor risiko tinggi
bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner. Hiperkolesterolemia dan
hiperglikemia adalah faktor utama untuk perkembangan
aterosklerosis yang berhubungan erat dengan hipertensi.
e. Diabetes melitus
Penyebab utama kematian pasien diabetes melitus adalah penyakit
kardiovaskular, terutama yang mulainya dini dan kurang kontrol.
Hipertensi dengan diabetes melitus meningkatkan mortalitas.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal
ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh (Vitahealth, 2009).
Menurut Tambayong (2000), penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Renovaskular
Penyakit parenkim, misalnya glumerulonefritis akut dan menahun;
penyempitan (stenosis) arteri renalis, akibat aterosklerosis atau
fibroplasia bawaan. Stenosis arteri renalis adalah suatu keadaan
terdapatnya lesi obstruktif secara anatomik pada arteri renalis.
Sedangkan hipertensi renovaskular adalah hipertensi yang terjadi
akibat fisiologis adanya stenosis arteri renalis. Istilah nefropati
iskemik menggambarkan suatu keadaan terjadinya penurunan fungsi
ginjal akibat adanya stenosis arteri renalis. Jika terjadi gangguan
fungsi ginjal, kelainan akan menetap walaupun tekanan darahnya
dapat dikendalikan dengan pengobatan yang meliputi
medikamentosa antihipertensi, revaskularisasi dengan tindakan
bedah ataupun angioplasti.
b. Penyakit atau sindrom cushing
Dapat disebabkan oleh peningkatan sekresi glukokortikoid akibat
penyakit adrenal atau disfungsi hipofisis. Sindrom cushing
disebabkan oleh hiperplasi adrenal bilateral yang disebabkan oleh
adenoma hipofisis yang menghasilkan Adeno Cortico Tropin
Hormone (ACTH ).
c. Aldosteronisme primer
Peningkatan sekresi aldosteron, akibat tumor adrenal.
d. Feokromositoma
Tumor medula adrenal yang berakibat peningkatan sekresi
katekolamin adrenal. Feokromositoma adalah salah satu hipertensi
endokrin yang patut dicurigai apabila terdapat riwayat dalam
keluarga. Tanda-tanda yang mencurigai adanya feokromositoma
yaitu hipertensi, sakit kepala, hipermetabolisme, hiperhidrosis, dan
hiperglikemia. Feokromositomia disebabkan oleh tumor sel
kromatin asal neural yang mensekresikan katekolamin. Sebagian
besar berasal dari kelenjar adrenal, dan hanya 10% terjadi di tempat
lain dalam rantai simpatis. 10% dari tumor ini ganas dan 10%
adenoma adrenal adalah bilateral. Feokromositomia dicurigai jika
tekanan darah berfluktuasi tinggi, disertai takikardi, berkeringat atau
edema paru karena gagal jantung.
e. Koarktasi aorta
Konstriksi aorta bawaan pada tingkat duktus arteriosus, dengan
peningkatan tekanan darah di atas onstriksi dan penurunan tekanan
di bawah konstriksi. Koarktasi aorta paling sering mempengaruhi
aorta pada distal dari arteri subklavia kiri dan menimbulkan
hipertensi pada lengan dan menurunkan tekanan pada kaki, dengan
denyut nadi arteri femoralis lemah atau tidak ada. Hipertensi ini
dapat menetap bahkan setelah reseksi bedah yang berhasil, terutama
jika hipertensi terjadi lama sebelum operasi.
7. Aorta disekans
Pembuluh darah terdiri dari beberapa lapisan, tetapi ada yang terpisah
sehingga ada ruangan yang memungkinkan darah masuk. Pelebaran
pembuluh darah bisa timbul karena dinding pembuluh darah aorta
terpisah atau disebut aorta disekans. Ini dapat menimbulkan penyakit
Aneurisma, dimana gejalanya adalah sakit kepala yang hebat, sakit di
perut sampai ke pinggang belakang dan di ginjal. Mekanismenya
terjadi pelebaran pembuluh darah aorta (pembuluh nadi besar yang
membawa darah ke seluruh tubuh). Aneurisma pada perut dan dada
penyebab utamanya pengerasan dinding pembuluh darah karena proses
penuaan (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi memicu timbulnya
aneurisma.
8. Gagal Ginjal
10.Ensefalopati hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.
Depkes RI. (2011). Diet hipertensi. Jakarta: Depkes RI.
Gunawan, L. (2011). Hipertensi: penyakit tekanan darah tinggi. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.