Anda di halaman 1dari 2

Rotary evaporator atau rotavapor merupakan salah satu alat yang digunakan untuk proses

evaporasi. Rotavapor bekerja dengan menguapkan komponen pelarut dalam bahan sehingga
komponen dengan konsentrasi lebih tinggi dapat diperoleh. Solven yang ingin diuapkan biasanya
ditempatkan dalam suatu labu yang kemudian dipanaskan dengan bantuan penangas dan diputar.
Uap cairan yang dihasilkan didinginkan oleh suatu pendingin (kondensor) dan ditampung pada
suatu tempat (receiver flask). Kecepatan alat ini dalam melakukan evaporasi sangat cepat, terutama
bila dibantu oleh vakum. Terjadinya bumping dan pembentukan busa juga dapat dihindari.
Kelebihan lainnya dari alat ini adalah diperolehnya kembali pelarut yang diuapkan.
Prinsip kerja alat ini didasarkan pada titik didih pelarut dan adanya tekanan yang
menyebabkan uap dari pelarut terkumpul di atas, serta adanya kondensor (suhu dingin) yang
menyebabkan uap ini mengembun dan akhirnya jatuh ke tabung penerima (receiver flask). Setelah
pelarutnya diuapkan, akan dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan (solid) atau cairan
(liquid). Biasanya ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi awal ini (ekstraksi dari bahan tumbuhan)
disebut sebagai ekstrak kasar (crude extract) (Nugroho et al, 1999).
Komponen utama dari rotary evaporator diantaranya adalah pipa vakum, pengontrol, labu
evaporasi, kondensator dan labu penampung hasil kodensasi. Mekanisme kerja dari alat ini adalah
pemanasan menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan memutar labu yang
berisi sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih merata. Selain itu, penurunan tekanan
diberikan ketika labu yang berisi sampel diputar menyebabkan penguapan lebih cepat. Dengan
adanya pemutaran labu maka penguapan pun menjadi lebih cepat terjadi. Pompa vakum digunakan
untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan diubah kembali ke dalam
bentuk cair. Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas
bulat yang digunakan setelah itu waterbath dipanaskan dan mengusahakan suhu yang digunakan
dalam pemanasan disesuaikan dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu
alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang menghubungkan dengan kondensor. Aliran
air pendingin dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang
diinginkan (Laurence dan Christopher, 1989).
DAFTAR PUSTAKA
Laurence, M. H., and Christopher, J. M.1989. Experimental organic chemistry: Principles and
Practice (Illustrated ed.). pp.47–51.

Nugroho, B. W., Dadang, dan Prijono, D. 1999. Pengembangan dan Pemanfaatan Insektisida
Alami. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu, IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai