Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Struktur Terhadap Reaktifitas

Persyaratan dan prinsip umurn dalam reaksi kimia adalah bahwa senyawa organik dengan
struktur molekul yang sama memperlihatkan kecenderungan melakukan reaksi yang sama.
Dengan kata lain, reaktivitas substrat bergantung pada sifat-sifat reagennya. Contohnya,
senyawa alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga cenderung bereaksi melalui radikal
bebas (mekanisme). Senyawa yang kaya elektron nukleofil akan mudah diserang oleh reagen
yang miskin elektron (elektrofil). Sebaliknya, senyawa yang kekurangan ekktron akan mudah
diserang oleh reagen nukleofilik (kaya elektron) atau mencari muatan positif.

Reaksi substitusi elektrofilik

Pusat reaktif pada substrat kaya elektron, reaksi akan berlangsung melalui dua cara, yaitu
substitusi pada senyawa alifatik jenuh dan substitusi pada ikatan tak jenuh atau pada atom
karbon aromatik. Reaksi substitusi elektrofilik (SE) dapat terjadi secara unimolekuler (SE1)
atau bimolekuler (SE2).

Pengaruh Struktur Terhadap Reaktifitas


Produk reaksi mi adalah retensi, sedangkan hasil reaksi SE1 merupakan campuran rasemat.
Substitusi elektrofilik biasanya terjadi pada senyawa organologam, di mana logam kurang
elektronegatif dibandingkan dengan karbon. Reaksi SE1 akan berkurang reaktivitasnya jika di
dalamnya ada gugus yang merupakan donor elektron dan akan menjadi naik reaktivitasnya
jika ada gugus penarik elektron. Naiknya polaritas pelarut menyebabkan reaksi SE1
berlangsung cepat, sedangkan perubahan pelarut tidak banyak mempengaruhi kecepatan pada
reaksi SE2.

Beberapa contoh reaksi substitusi dan elektrofihik serta mekanismenya dapat dilihat seperti di
bawah ini.

1. Reaksi substitusi elektrofilik pada ikatan karbon jenuh


Pengaruh Struktur Terhadap Reaktifitas

Pengaruh Struktur Terhadap Reaktifitas


2. Mekanisme reaksi haloform

Jika senyawa karbonil seperti CH3– CHO, CH3 – CO, dan lainnya, direaksikan dengan
halogen dalam suasana basa (alkali) akan membentuk haloform (CHX3). Reaksi ini biasa
dikenal sebagai reaksi haloform. Reaksi mi berlaku untuk semua senyawa yang mengandung
gugus asetil yang berikatan dengan atom karbon atau atom hidrogen, atau senyawa yang bila
dioksidasi menghasilkan turunan gugus asetil seperti etil alkohol, isopropil alkohol, asam
asetat, dan sebagainya.

Pengaruh Struktur Terhadap Reaktifitas


Atom hidrogen yang terikat pada atom karbon yang telah memiliki atom klor akan menjadi
lebih reaktif. Ini disebabkan oleh efek –I dan klor, segera akan menghasilkan trikiorometil
karbonil. Menurut Ingold dan Robinson, suatu gugus atau atom yang mempunyai afinitas
elektron lebih besar dan atom hidrogen dikatakan mempunyai efek –I, sebaliknya adalah efek
+ I. Apabila efek induktif (-I maupun +1) berhubungan dengan ikatan rangkap terkonjugasi
atau pasangan elektron π, maka dinamakan efek mesomeri. Seperti halnya efek induktif, efek
mesomeri juga bisa –M atau +M. Contohnya, efek –M pada senyawa hidrokarbon
terkonjugasi.

Anda mungkin juga menyukai