Anda di halaman 1dari 6

I.

Pengantar
Judul buku : Sejarah Teori Peluang dan Genetika Peluang
Pengarang : Fariz Setyawan
Edisi : -
Penerbit : PT. Balai Pustaka (Persero)
Kota terbit : Jakarta Timur
Tahun terbit : 2012
Cetakan : 1
ISBN : 979-690-854-9

Teori Peluang atau keboleh jadian atau juga dikenal sebagai probabilitas
merupakan suatu cara untuk mengungkapkan pengetahuan ataupun kepercayaan jika seuah
kejadian akan berlaku atau sudah terjadi. Konsep peluang dalam ilmu matematika sudah
dirumuskan dengan lebih ketat pada matematika. Serta telah banyak dimanfaatkan secara
lebih luas dalam tidak hanya pada bidang matematika atau statistika, namun juga
keuangan, sains dan juga filsafat.
Peluang merupakan sebuah nilai antara 0 hingga 1 yang menggambarkan
kemungkinan pada sebuah peristiwa yang akan terjadi.
 Suatu Eksperimen merupakan pengamatan atas beberapa kegiatan ataupun sebuah
pengukuran.
 Suatu hasil merupakan keluaran tertentu dari suatu eksperimen.
 Sebuah kejadian merupakan suatu kumpulan satu hasil atau lebih dari suatu eksperimen.

Beberapa kejadian akan disebut saling bebas apabila kemunculan seebuah kejadian
tidak akan memengaruhi kemunculan kejadian yang lainnya.

Dan untuk membahas lebih lanjut mengenai teori peluang, akan diberikan beberapa
hal yang berhubungan teori peluang. Diantaranya yaitu: kejadian majemuk, aturan
perkalian dan faktorial, permutasi, kombinasi dan Binomial Newton, percobaan ruang
sampel dan peluang suatu kejadian, serta peluang kejadian majemuk.

1
II. Ringkasan Isi Materi
1. Peluang
Jika kita melemparkan uang logam, maka permukaan mata uang yang akan muncul
tidak dapat ditentukan sebelumnya. Jadi, munculnya salah satu permukaan mata uang yang
diharapkan masih merupakan suatu kemungkinan. Demikian juga ketika kita melempar
sebuah dadu, maka mata dadu berapa yang akan muncul tidak dapat ditentukan
sebelumnya.
Pada umumnya, kejadian yang akan datang tidak dapat dipastikan atau dengan istilah
lain masih merupakan suatu kemungkinan.

1) Sejarah Peluang
Teori peluang sudah dikenal sejak 300 tahun yang lalu (abad ke-17). Beberapa
ilmuwan seperti Pascal, Laplace, Fermat dan Gauss mengkaji bagaimana permainan
khususnya judi jika nilai kemungkinannya.
Mereka mengkaji nilai peluang bukan hanya berjudi, melainkan untuk
mengembangkan teori peluang menjadi suatu ilmu pengetahuan.
a) Tahap Pra-Sejarah (1660-1750)
Pada tahap ini terjadi perkembangan penting dalam sejarah teori peluang.
Tahap ini dibagi menjadi tiga periode, yang dimulai tahun 1654-1655, yang oleh
pakar filsafat Ian Halking disebut sebagai periode “The Emergance Of
Probability”. Periode ini adalah awal dari teori peluang yang banyak diilhami
oleh permainan untung-untungan (games of chance). Yang terjadi pada periode
ini adalah korespodensi antara Blaise Pascal (1623-1662) dan Pierrede Fermat
(1601-1665) tentang persoalan matematik yang berhubungan dengan
pelemparan dadu.

b) Tahap Pengantar Inferensi dan Awal Statistika Matematika (1750-1820)


Pada tahapan ini terjadi dua rangkaian kegiatan besar statistika yang
dilakukan secara terpisah, tetapi pada akhirnya dikenal sebagai sintesis Gauss-
Laplace yang kemudian akan menjadi landasan dari apa yang dikenal sebagai
statistika matematik. Rangkaian kegiatan pertama meliputi rangkaian
perkembangan metode kuadrat terkecil untuk estimasi koefisien dalam Sistem
Persamaan Linear (SPL), sedangkan rangkaian kegiatan kedua adalah

2
perkembangan inferensi berbasis peluang yang merupakan pengembangan dari
penelitian Bernoulli dan De Moivre. De Moivre menemukan pendekatan normal
terhadap distribusi binomial dan tidak meneruskan melakukan inferensi untuk
parameter binomial yaitu p.

c) Tahap Sosialisasi Statistika dan Perkembangan Korelasi dan Model Statistika


(1820-1900)
Pada tahun 1824, Adolphen Qetelet (1796-1874) mempelajari peluang dan
statistika berdasarkan pengembangan penelitian dari Joseph Fourier (1768-
1830). Quetelet melakukan penelitian dengan menggunakan estimasi ratio
Laplace papa rasio kelahiran dan kematian (natality and mortality) sebagai
bagian dari data sensus penduduk yang lalu yang kemudian untuk direncanakan
pada sensus selanjutnya. Quetelet memusatkan perhatian pada analisis makro
data sosial dengan menggunakan metode statistik yang dipelajari dari Laplace.
Quetelet menghindari analisis probabilitas tentang ketidakpastian dalam estimasi
dan pengukuran yang merupakan bagian yang melekat pada metode Laplace.

d) Tahap Statistika Modern (1900-1950)


Berdasarkan sintesis Gauss-Laplace pada tahun 1810 dengan penemuan
Galton, Edgewoth, Pearson dan Yule tentang regresi tampak perkembangan-
perkembangan teori inferensi statistika yang menggunakan pemikiran
probabilistik secara sistematik untuk mengumpulkan, meringkas dan
menganalisis data ilmiah.
Tahapan ini dibagi menjadi tiga periode, yang dimulai pada tahun 1890-1920,
yang dikenal sebagai periode Karl Pearson. Hasil yang diperoleh Pearson pada
periode ini mencakup : 1) penemuan peubah Poisson bersyarat oleh Herbert
Edward Soper (1865-1930); 2) estimasi koefisien korelasi dengan metode
kemungkinan maksimum jika distribusi marginalnya terbagi dengan halus
secukupnya; 3) estimasi koefisien korelasi jika distribusi marginalnya tidak
didefinisikan dengan lengkap; 4) estimasi parameter dengan metode momen; 5)
aplikasi teori distribusi normal pada masalah seleksi genetika; 6) beberapa
langkah menuju teori estimasi dan uji tentang ketelitian dan perkiraan
mengonstruksi tabel yang cocok.

3
III. Keunggulan Buku
1. Keterkaitan Antar Sub-bab
Menurut saya, isi dari antar sub-bab tersebut sudah bagus. Dikarenakan diawal bab kita
sudah disajikan dengan sejarah dari teori peluang tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa isi
dari setiap antar sub-babnya sudah tersusun secara bagus.

2. Kemutakhiran Isi Buku


Dari segi penyajian ini, disusun secara jelas bahwa pada bagian awal bab berisi tujuan
awal pembelajaran. Lalu terdapat bagian-bagian, yakni penjelasan berupa definisi,
teorema.

IV. Kelemahan Buku


1. Keterkaitan Antar Sub-bab
Menurut saya, kelemahan dari sub-bab ini adalah kurangnya contoh-contoh.
Dikarenakan file ini tidak dapat diunduh, sebab file ini berada di google book sehingga
hanya sedikit bagian ditampilkan.

2. Kemutakhiran Isi Buku


Dari segi penyajian sudah bagus dan tidak ada yang perlu diperbaiki lagi.

V. Implikasi Terhadap
1. Teori
Akibat terhadap teori yakni banyak para ilmuwan yang lebih memperdalam serta lebih
menjelaskan secara detail mengenai teori peluang ini. Dan juga banyak penerbit buku-
buku baru diluar sana yang menjual berbagai jenis buku ini dengan pemahaman teori yang
berbeda. Ada buku yang ditawarkan dengan pemahaman konsep yang sangat mendetail
dan ada juga yang tidak mendetail.

2. Program Pembangunan di Indonesia


Akibatnya yakni, semakin banyak para pendidik yang menyebar di seluruh Indonesia
untuk mengajarkan mata kuliah teori peluang ini. Dan juga tingkat pemahaman akan
bidang ini semakin tinggi, dengan demikian bidang ini semakin banyak dikuasai oleh para
mahasiswa.

4
VI. Kesimpulan & Saran
1. Kesimpulan
1) Menurut saya, isi dari antar sub-bab tersebut sudah bagus. Dikarenakan mulai dari
bab 1, kita sudah disajikan dasar dari mata kuliah teori peluang ini. Jadi, dapat
dikatakan bahwa isi dari setiap antar sub-babnya sudah tersusun secara bagus.
2) Dari segi penyajian, disusun secara jelas bahwa pada bagian awal bab berisi tujuan
awal pembelajaran. Lalu terdapat bagian-bagian, yakni penjelasan berupa definisi,
teorema.
3) Menurut saya, kelemahan dari antar sub-bab ini yaitu kurangnya bukti pada teorema.
Ada beberapa teorema menggunakan bukti, tetapi ada juga yang sama sekali tidak
menggunakan bukti.

2. Saran
Menurut saya, akan lebih baik jika buku ini dijual bebaskan diseluruh toko buku di
Indonesia dan dapat diunduh secara gratis di internet dalam bentuk pdf. Dengan
demikian, akan banyak para pembaca yang tertarik untuk membaca buku ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Setyawan, Fariz. 2017. Sejarah Teori Peluang dan Genetika Peluang. PT. Balai Pustaka
(Persero) : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai