Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan musyawarah segala urusan dapat terselesaikan dengan


mudah, karena bersumber dari pemikiran yang berbeda untuk mencapai
mufakat, dalam hal apapun kedudukan musyawarah amat urgen, termasuk
dalam urusan pemerintahan yang mengatur banyak rakytat agar
kesejahteraan tercipta.

Tanpa adanya musyawarah tidak menjamin masalah dapat


terselesaikan dengan mudah, bahkan makin kacau dan tak beraturan
hingga mengorbankan berbagaii pihak. Namun tidak semua urusan itu
selalu di musyawarahkan, artinya untuk segala ketentuan yang sifatnya
sudah mutlak dan shahih misalnya ketentuan syariat yang telah tertuang
dalam al-quran dan sunah itu tidak perlu di musyawarahkan karena
urusannya jatuh langsung dari Allah yang maha memutuskan hukum dan
dialah seadil-adilnya hakim.
Allah Swt. menurunkan islam melalui nabi Muhammad Saw, dengan
kegigihan dan keteguhan hati beliau-lah islam berkembang meluas ke
berbagai penjuru dunia, islam adalah pencerminan tentang kedamaian,
keharmonisan, dan kesempurnaan di sisi Allah Swt.

Anggapan urgensi musyawarah ini melatarbelakangi penulis untuk


membahas makalah tentang majelis syura.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Majelis syuro dan Ahlul halli wal-aqdi

2.1.1 Pengertian Majelis Syura

Menurut bahasa majelis syura artinya tempat musyawarah. Adapun menurut istilah
artinya ialah lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi untuk
memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah. Hal ini sejalan
dengan firman Allah SWT sebagai berikut :
Artinya :
................. sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka (Asy-Syura:38)

Pada zaman Rasulullah Saw belum ada majlis syura namun beliau senantiasa
memberi contoh kepada para sahabat untuk bermusyawarah dalam
memecahkan berbagai persoalan kehidupan umat.

Di Indonesia majelis syura ada yang dijalankan oleh pemerintah dan bersifat
kenegaraan seperti : Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). DPRD Tk I dan DPRD Tk. II. Dan ada yang
dijalankan oleh organisasi kemasyarakatan dan bersifat sosial seperti : Karang
Taruna, NU, Muhammadiyah dan lain-lain.

2.1.2 Pengertian Ahlul Halli wal Aqdi

Ahlul Halli wal Aqdi ialah wakil rakyat yang menjadi anggota majelis syuro.
Menurut Imam Muhammad Fahruddin Al-Razi dalam tafsirnya “ Mafatih Al-
Ghaib” menfsirkan kata “ulil amri” (Qs. An-Nisa’: 59) adalah ahlul halli wal
aqdi yaitu alim ulama, cerdik pandai ( cendekiawan )dan pemimpin-
pemimpin yang ditaati oleh rakyat dan yang dipilih oleh rakyat
untukmewakili mereka. Dengan demikian seseorang yang menjadi ahlul
halli wa aqdiharus mempunyai dua persyaratan penting yaitu :
a. Mereka harus terdiri dari alim ulama dan cerdik pandai
b. Mereka dipilih oleh rakyat atau memperoleh kepercayaan dari
rakyat secara keseluruhan.

2
2.1.3 Syarat-yarat menjadi anggota majelis syura

Untuk menjadi anggota majelis syura seseorang harus memenuhi


beberapapersyaratan antara lain :
a. Memiliki kepribadian yang jujur, adil dan penuh tanggungjawab.
b. Memiliki ilmu pengetahuan yang luas sesuai dengan bidang keahliannya dan
bertaqwa kepada Allah SWT
c. Memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta
teguh dalam pendirian meskipun resikonya besar. Hal ini sesuai dengan Hadits
Nabi Saw sebagai berikut :
Artinya : Katakan yang benar meskipun pahit (HR. Ibnu Hibban)
d.. Merakyat, artinya senantiasa peka dan peduli terhadap kepentingan rakyat.
e.Berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif.
f. Dipilih oleh rakyat sesuai dengan asas demokrasi.( Muzilanto : 2008, hal 12 )

2.1.4 Hak dan Kewajiban Majelis Syura

Hak Majelis Syura

Hak majelis Syura dalam arti hak yang diterima oleh anggota majelis syura antara lain
sebagai berikut :
a. Dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat, ia mempunyai hak yang sama
dengan anggota masyarakat lainnya.
b. Dalam kedudukannya sebagai anggota majelis syura, ia mendapatkan hak-hak
tertentu, antara lain :
1). Mendapatkan fasilitas yang wajar sesuai dengan kedudukannya sebagai anggota
majelis syura.
2). Mendapat pengamanan dari negara, karena ia adalah sebagai orang penting yang
melaksanakan aspirasi rakyat.
3). Mendapatkan jasa penghidupan dari majelis syura.

Kewajiban Majelis Syura

Berikut ini disajikan beberapa kewajiban majelis syura sebagai lembaga


tertinggi egara yaitu :
a. Memilih, mengangkat dan memberhentikan khalifah
b. Mengawasi jalannya pemerintahan
c. Membuat UU bersama khalifah demi memantapkan pelaksanaan hukum Allah.
d. Menetapkan garis-garis program negara yang akan dilaksanakan
oleh khalifah.
e. Menetapkan anggaran belanja negara.
f. Merumuskan gagasan dan strategi untuk mempercepat tercapainya
tujuan negara.
g. Menghadiri sidang majlis syura setiap saat persidangan. ( MS Wawan : 2008, hal
19-20 ).

3
2.1.5 Hikmah Adanya Majelis Syura

Melalui musyawarah dalam majelis syura dapat diperoleh beberapa


hikmah antara lain :
a. Melaksanakan perintah Allah dan mencontoh perbuatan Rasulullah
tentangmusyawarah untuk menyelesaikan persoalan hidup dan kehidupan
umat Islam.
b. Melahirkan tanggungjawab bersama terhadap keputusan yang ditetapkan karena
keputusan tersebut ditetapkan oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih sesuai
dengan kemampuan dan tanggungjawabnya..
c) Melahirkan keputusan dan ketetapan yang baik dan bijaksana
karena keputusan tersebut ditetapkan oleh banyak pihak.
d. Menghindari perselisihan antara golongan yang dapat mengakibatkan kehancuran
dan kerugian negara. Allah SWT berfirman :
Artinya : Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang suatu masalah, maka
kembalikanlah (masalah itu) kepada Allah dan Rasulnya jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian (Qs. Al Nisa:59).
e. Memilih pimpinan yang terbaik dan disetujui semua pihak karena itukualitasnya
akan Iebih dapat dipertanggungjawabkan.
f. Mengurangi bahkan menghilangkan keluh-kesah yang
mengakibatkanpenyelewengan sebagai akibat dari keputusan yang tidak
atau kurangrepresentatif.
g. Memberikan pendidikan politik yang baik, praktis dan murah.
h. Menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya
danhubungan sesama umat manusia, khususnya umat Islam.
i. Menciptakan persatuan dan kesatuan karena hasil musyawarah
biasanyamerupakan jalan tengah yang memiliki daya tarik semua pihak.
Jadi hasilnya dapat mengikat semua pihak.
j. Mewujudkan keadilan karena putusan hasil musyawarah telah disetujui oleh
semua pihak maka hasilnya bersifat adil untuk semua pihak.
k. Menciptakan kerukunan dan ketahanan umat sehingga dapat
menangkal berbagai rongrongan dan ancaman terhadap negara dan
pemerintah. ( Muzilanto : 2008, hal 12-13).

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Majlis syura artinya tempat atau lembaga bermusyawarah pada wakil
rakyat dan orang-orang yang berilmu. Sedangkan arti ahlul halili wal aqdi adalah
wakil rakyat yang menjadi anggota majlis syura.
Adanya majlis syura yang beranggotakan para cendikiawan dapat
menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik dan adil. Juga dapat
meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam merencanakan dan memutuskan
sesuatu, karena keputusan orang banyak lebih mendekati kebenaran daripada
pendapat perorangan.
Syarat-syarat menjadi anggota majlis syura adalah bertakwa kepada Allah,
adil, jujur, cerdas dan berpengalaman, dalam bidangnya, mempunyai pendiriran
yang teguh, bijaksana, dan merakyat.

Anda mungkin juga menyukai