Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“MENJADI BUGIS”
STUDI TENTANG MANUPULASI ETNIK SUKU BAJO DI PULAU
SEMBILAN

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
WAHYU RAMADHAN; E51116512; 2016
ANDI HARDIYANTI; E51116504; 2016
DANDI PERNANDA; D31116007; 2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA
1. Judul Kegiatan : Bangkit atau Dilupakan: Eksistensi
Seni Pembuatan Kapal Pinisi
sebagai Warisan Budaya Dunia
2. Bidang Kegiatan : PKM-PSH
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muslimin
b. NIM : E51116303
c. Jurusan : Antropologi Sosial
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jln. Kawasan Adat Ammatoa,
082290245065
f. Email : muslimin.udding9@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan /Penulis : Dua orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ahmad Ismail, S.Sos., M.Si
b. NIDN : 8824460018
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Perum Modern Land Kel. Manggala
Kec. Manggala, Makassar.
(0411) 585024 / 08114190702
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 8.711.000
b. Sumber lain : Rp. 0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Makassar, 28-12-2018
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni Ketua Pelaksana Kegiatan,
dan Kemitraan,

(Dr. Hasrullah, MA) (Muslimin)


NIP. 19620307 198811 1 002 NIM. E51116303

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Dosen Pendamping,


Alumni,

(Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin., M.Kes) (Ahmad Ismail, S.Sos., M.Si)
NIP. 19621231 199103 1 178 NIDN. 882446001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i


PENGESAHAN USULAN PROPOSAL PKM- PENELITIAN ....................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.4 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ................................................... 3
1.5 Urgensi Penelitian ................................................................................... 3
1.6 Luaran Yang Diharapkan .........................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Gambaran Umum Suku Bajo....................................................................4
2.2 Konsep Manipulasi Enis ...........................................................................4
2.3 Gambaran Umum Pulau Sembilan .......................................................... 5
BAB 3 METODE PENELITIAN ..........................................................................6
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 6
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................6
3.3 Informan Penelitian .................................................................................. 6
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................7
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................7
3.6 Penarikan Kesimpulan ..............................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
LAMPIRAN ..........................................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping ..............11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................ 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ........20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ..............................................22

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara maritim yang memiliki kurang lebih 17.000 pulau
dengan sekitar 4.000 diantaranya belum memiliki nama. Ribuan pulau tersebut
terdiri dari pulau besar hingga pulau kecil yang dipisahkan oleh laut, selat, teluk
dan perairan lainnya. Hal ini menjadikan banyak penduduk Indonesia memiliki
hubungan erat dengan aspek kemaritiman dalam kesehariannya. (Dahari, 1996)
Sejarah telah membuktikan adanya nuansa kebaharian atau kemaritiman di
Indonesia. Mulai dari aktifitas penguasaan ruang samudera oleh kerajaan Sriwijaya
dan kerajaan Majapahit di Nusantara sampai pada terintegrasinya negara Indonesia
dengan sistem ekonomi global dimasa lalu berkaitan dengan dunia kemaritiman.
Harga komoditi khususnya rempah-rempah, yang begitu tinggi di pasaran dunia
telah merangsang para saudagar mancanegara, baik yang diorganisir oleh negara
(portugis dan Spanyol) maupun kongsi-kongsi dagang seperti Verenigde Oost
Indische Compagnie (VOC), mengembara melintasi ruang samudera untuk
memperoleh komoditi itu langsung dari produsennya, dengan harga beli yang
murah dan harga jual dan surplus yang berlipat ganda. Harapan untuk memperoleh
surplus dan kontrol terhadap lalu lintas pelayaran dan perdagangan maritim telah
menimbulkan dinamika sosial dan politik antara berbagai kekuatan politik lokal dan
asing di masa lalu. Khususnya di kawasan timur Nusantara terdapat tiga kerajaan
yaitu: Gowa, Buton, dan Ternate yang terlibat langsung dalam dinamika itu. Ketiga
kerajaan itu memfokuskan pembangunannya pada sektor kemaritiman. Aktivitas
kemaritiman di wilayah timur Indonesia sampai sekarang masih berlangsung lebih
khusus di Makassar khususnya orang Bajo.
Suku Bajo adalah nelayan tradisional yang terampil dengan masalah kelautan
dan hidupnya sepenuhnya tergantung pada laut. Suku Bajo sering disebut Sea
Nomad merupakan “orang laut” yang mata pencahariannya menangkap ikan dan
mengumpulkan hasil laut lainnya, mereka sehari-harinya tinggal diatas perahu,
berlayar mengarungi samudra, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang
lainnya, mereka menjadikan perahu bukan hanya sebagai sarana untuk menangkap
ikan dan sarana transportasi, tetapi juga sebagai tempat tinggal atau rumah mereka.
Mereka menghentikan pelayarannya jika sudah berhasil melakukan penangkapan
ikan untuk dibarter dengan bahan-bahan makanan lain atau barang-barang
kebutuhan hidup lainnya, untuk itu, mereka melabuhkan perahunya di pantai di
daerah sekitar tempat penangkapan ikan tersebut
Kadang-kadang Suku Bajo melayarkan perahunya ke daerah dekat pantai atau
daerah kuala dan muara sungai, jika keadaan laut lepas tidak memeungkikan bagi
mereka untuk terus berlayar. Misalnya karena menuju ke daerah tersebut yang
dianggap aman dan terlindung dan amukan gelombang laut untuk memenuhi
kebutahan makan, mereka mengumpulkan ikan dan hasil laut yang ada disekitarnya
(Ratyana indrawash, 2003)
2

Suku Bajo dikenal sangat menghargai laut. Bajo memandang laut sebagai
landasan dalam kehidupan sehari-hari sehingga seluruh aspek kehidupan mereka
lebih dominan berada pada laut. Laut bagi Suku Bajo memiliki arti sebagai sahabat,
obat, makanan, sarana transportasi, sumber kebaikan dan keburukan, rumah/tempat
tinggal dan tempat tinggal nenek moyang Orang Bajo. Bagi suku Bajo, Laut adalah
sebuah masa lalu, kekinian dan harapan masa mendatang. Laut adalah segalanya,
laut adalah kehidupanya, atau raja laut (Baharudin: 2011). Generasi Suku Bajo
memang tidak diharuskan untuk bersekolah oleh orang tuanya, sehingga mereka
sangat tertinggal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Halim (2012) Abdul
Manan, Ketua Kerukunan Keluarga Bajo yang sekarang oleh organisasi Bajo dunia
di sebut Presiden Bajo mengatakan pendidikan belum dipandang sebagai prioritas
hidup bagi orang Bajo. Anak- anak Suku Bajo memang tidak didorong bersekolah
oleh orang tuanya, sehingga mereka sangat tertinggal. Selanjutnya Baharudin
(2011) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa rendahnya tingkat
pendidikan Suku Bajo sebagian besar dipengaruhi oleh pelibatan anak-anak dalam
pekerjaan nelayan dan kegiatan penambangan (penambang batu karang). Anak-
anak Bajo usia 7 tahun telah dilibatkan dalam kegiatan pekerjaan melaut
Namun kenyataanya suku Bajo yang minoritas terdominasi miskin dan tidak
mempunyai akses untuk pengarapan lahan pertanian di darat seperti para petani dan
berbagai sektor mata pencaharian selaian yang ada di laut. Berbicara tentang sosial
budaya yang ada pada orang Bajo mereka merasa sulit untuk beriterkasi dengan
duniar luar seperti dunia luar atau dunia pasar dan untuk mengatasi masalah tersebut
orang Bajo, khusunya yang berada di Sulawesi-Selatan Kabupaten Bone melakukan
manipulasi etnik atau dengan kata lain orang Bajo tidak mau lagi disebut sebagai
orang Bajo dan lebih suka disebut sebagai etnik Bugis. Hal ini jika dibiarkan maka
esksistensi suku Bajo yang mulai tergerus akan menimbulkan masalah untuk
Indonesia karena kehilangan satu etnik, pahal saat ini suku bajo sedang dalam
proses pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO (united nations
educational, scientific and culutural organization)
Berdasarkan hal tersebut muncul ketertarikan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian melalui program kreativitas mahasiswa bidang penelitian sosial
humaniora dengan judul “Menjadi Bugis: Studi tentang Manipulasi Etnis Suku Bajo
di Pulau Sembilan”penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab suku Bajo
melakukan manipulasi etnik menjadi suku Bugis. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah dalam menyelesaikan
pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan imitasi etnik oleh suku Bajo
menjadi suku Bugis di pulau Sembilan kabupaten sinjai

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dituliskan rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana suku Bajo memandang dirinya terhadap dunia luar?
3

2. Mengapa suku Bajo melakukan Manipulasi etnik?


3. Bagaimana upaya dalam menjaga etnik Bajo tetap eksis?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara pandang masyarakat Bajo memandang dirinya sendiri
terhadap dunia luar.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi suku Bajo sehingga melakukan
manipulasi etnik.
3. Merumuskan upaya dalam menjaga etnik Bajo

1.4 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan


Penelitian ini berkontribusi sebagai sumber referensi terbarukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan sosial humaniora khususnya yang berkaitan
dengan masalah etnik suku bajo yang selama ini banyak yang mengatakan sebagai
suku terbelakang dan terasing.

1.4 Urgensi Penelitian


Pentingnya penelitian ini penting dilakukan mengingat suku Bajo merupakan
salah satu suku yang unik, tetapi pada kenyataannya suku Bajo khususnya di Pulau
Sembilan sudah tak suka disebut lagi sebagai suku Bajo dan lebih suka disebut
sebagai suku Bugis. Padahal suku Bajo saat ini mulai dalam proses pengakuan
seabagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO.

1.5 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi artikel ilmiah,
seminar hasil penelitian, dan pembuatan poster hasil penelitian untuk
mensosialisasikan pentingnya pelestarian identiitas diri khususnya suku Bajo yang
sedang dalam proses pengakuan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui cara pandang masyarakat Bajo memandang dirinya terhadap dunia
luar.
2. Mengtahui faktor-faktor yang mempengaruhi suku Bajo sehingga melakukan
manipulasi etnik.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijkan
terkait dengan upaya dalam menajaga eksistensi etnik suku Bajo
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Suku Bajo


Salah satu suku bangsa yang sangat terkenal sebagai pendukung kebudayaan
maritim yaitu Suku Bajo (Bajau). Suku Bajo merupakan suku yang hidup bebas
mengembara di lautan luas sehingga sering dikenal sebagai pengembara laut (sea
nomads). Pada beberapa literatur bahkan Suku Bajo diidentifikasikan dengan
berbagai julukan di antaranya sebagai manusia perahu atau sea gypsy. Suku Bajo
banyak ditemukan di perairan selat Makassar, Teluk Bone, daerah Nusa Tenggara
Timur, Kepulauan Banggai, Teluk Tomini, Maluku Utara dan peraian Laut
Sulawesi. Sopher dalam Lapian (2009) telah mengumpulkan toponim yang
bernama Bajau atau mengandung nama Bajau dan menggambarkannya dalam
sebuah peta. Ternyata jangkauan penyebaran orang Bajau meliputi seluruh perairan
Indonesia, tidak hanya terbatas pada bagian timur Nusantara saja. Orang Bajo ini
pun menyebar ke segala penjuru wilayah semenjak abad ke-16 hingga sekitar 40-
50 tahun silam, perpindahan terakhir terjadi di berbagai wilayah di Nusa Tenggara
Timur (Tahara, 2011). Hal ini menunjukan bahwa Suku Bajo merupakan
pengembara laut yang ulung dan terbukti telah menjelajah Nusantara sejak dahulu
kala. Beberapa penemuan bahkan mengungkapkan bahwa jejak Suku Bajo
ditemukan di berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, dan Australia.
Berdasarkan data sensus penduduk pada tahun 2000, estimasi total populasi Suku
Bajo di Asia Tenggara adalah sekitar 1,077,020 jiwa, di mana 570,857 jiwa tersebar
di wilayah Filipina, 347,193 jiwa tersebar di Malaysia, dan 158,970 tersebar di
wilayah Indonesia (Kazufumi, n.d). Pada sejarahnya, etnik ini cukup sulit untuk
menyatu dengan masyarakat daratan bahkan hampir sepanjang hidupnya
masyarakat etnik bajo nyaris tidak pernah dan bahkan menghindari untuk
berinteraksi dengan penduduk daratan karena aktivitas mereka mayoritas
berlangsung diatas laut Mereka tinggal dan beraktivitas di atas perahu yang disebut
dengan „soppe‟ secara berkelompok dalam setiap keluarga. Perahu bagi Suku Bajo
ibarat rumah dan merupakan kebutuhan utama yang sangat berharga. Di perahu
segala aktivitas di lakukan, mulai dari makan, tidur, ritual keagamaan, bermain
untuk anak-anak bahkan melahirkan pun kadang dilakukan di atas perahu. Mereka
menetap di dekat pantai hanya pada musim-musim tertentu ketika perairannya
tenang sambil memperbaiki perahu dan alat-alat untuk menangkap ikan serta hasil
laut lainnya, mengadakan kegiatan sosial seperti perkawinan, sunatan, penguburan,
dan upacara lainnya.

2.2 Konsep Manipulasi Etnik


Menurut Parson (1968) identitas etnik (ethnic identity) adalah “the pattern
mainta- nance code system of individual personality”, yakni suatu sistem pola
pemeliharaan kepribadian individu, artinya terdapat kriteria tertentu yang menandai
dan menentukan bahwa sesuatu hal yang telah menjadi identitas. Identitas etnik
5

adalah kesamaan-kesamaan sesama anggota etnik yang terbentuk melalui ke-


samaan proses belajar, kesamaan pengalaman, dan kesamaan latar belakang yang
membuat mereka memiliki kesamaan adat dan perilaku. Kesamaan- kesamaan itu
menumbuhkan perasaan se-identitas. Identitas etnik adalah kelompok yang berbeda
dengan kelompok lain karena dalam satu kelom- pok memiliki kesamaan-kesamaan
yang besar, baik dalam hal bahasa, kebiasaan, adat istiadat, dan sebagainya.
Perasaan seidentitas inilah yang mula-mula memunculkan identitas etnik. Dalam
pergaulan sosial manipulasi et- nik sering terjadi di masyarakat, terutama diper-
kotaan. Identitas etnik dapat dimanipulasikan berdasarkan daerah asal, tempat
tinggal dan in- teraksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan identitas,
misalnya dialek, bahasa dan budaya serta keturunan. Manipulasi identitas etnik,
meskipun si- fatnya universal, terbukti menonjol pada masya- rakat Asia Tenggara
yang majemuk dan berfung- si sebagai dasar untuk memikirkan kembali de- ngan
serius tentang model-model tradisional me- nyangkut etnisitas dan hubungan etnik
di kawasan tersebut manipulasi identitas etnik merujuk pada lingkungan sosial
hubungan antaretnik, terutama pada perbedaan distribusi sumber daya dan
keuntungan serta kerugian yang diperkirakan diakibat- kan oleh penggunaan suatu
identitas oleh seseorang (Amstrong dalam Mulyana, 2006: 267)

2.3 Gambaran Umum Pulau Sembilan


Pulau Sembilan merupakan salah sartu pulau dari ribuan pulau di Sulawesi
Selatan yng terletak di Kabupaten Sinjai. Keindahannya Kepulauan sembilan sinjai
tidak hanya keindahan pulau dengan hamparan pasir tetapi juga kondisi ekosistem
laut seperti terumbu karang dan lamunnya yang melimpah, Namun tak bisa
dipungkiri pada beberapa tempat banyak terdapat terumbu yang rusak akibat ulah
manusia. Kepulauan Sembilan sendiri secara adminitratif terletak di Kabupaten
Sinjai. Pulau ini sendiri terletak diwilayah perairan Teluk Bone.Adapun Penamaan
pulau sembilan sendiri dikarenakan jumlah pulau di kepulauan tersebut terdapat 9.
Gugusan pulau ini terdiri dari
1. Pulau Bululohe, yang merupakan pulau dengan sebuah gunung yang tinggi,
di pulau ini juga ditemukan 7 sumur yang berair tawar 2. Pulau liang–liang 3.Pulau
Kambuno, merupakan ibukota dari kecamatan kepulauan sembilan, pulau dengan
fasilitas terlengkap seperti sekolah dan puskesmas 4. Pulau Kondingare, Pulau
mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani rumput laut dan nelayan 5.Pulau
Larea rea 6. Pulau Katingdoang 7.Pulau BatangLampe, 8.Pulau Kanalo 1 9.Pulau
Kanalo 2.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah (Moleong, 2017).
.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu:
1. Lokasi
Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan. Daerah tersebut dijadikan sebagai lokasi penelitian karena
merupakan daerah tempat bermukimnya suku Bajo.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dengan tahapan persiapan
yaitu pengurusan administrasi dan melengkapi keperluan penelitian, pengumpulan
data di lokasi penelitian, penulisan laporan kemajuan dan laporan akhir serta
penerbitan artikel ilmiah dan presentasi hasil penelitian.

3.3 Informan Penelitian


Informan dalam penelitian ini di tentukan menggunakan teknik purposive yaitu
penentuan informan yang dilakukan secara sengaja dengan menetapkan kriteria
tertentu pada informan. Informan dalam penelitian ini yaitu keluarga suku Bajo
termasuk kepala keluarga, istri dan anak-anaknya, serta pemerintah dan masyarakat
setempat yang dianggap bisa untuk memberikan informasi terkait dengan topik
penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian yaitu:
1. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Wawancara merupakan proses pencarian data dengan cara tanya jawab (tatap
muka secara langsung) antara pewawancara dengan informan, menggunakan
pedoman wawancara. Agar peneliti fokus pada permasalahan penelitian peneliti
menggunakan teknik wawancara terstuktur menurut Basuki (2010:171)
“wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang telah disiapkan sebelumnya”. Wawancara dilakukan kepada para informan
dengan menggunakan alat perekam untuk memperoleh hasil wawancara yang
akurat. Adapun informasi yang dikumpulkan selama melakukan wawancara yaitu,
cara suku Bajo memandang dirinya terhadap dunia luar, penyebab terjadinya
7

manipulasi etnik suku Bajo di Pulau Sembilan serta upaya pelestarian suku Bajo
agar tetap eksis
2. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data dengan malakukan
pengamatan objek penelitian secara langsung. Peneliti akan melakukan observasi
tentang aktivitas suku Bajo baik di lingkungan pekerjaan maupun dirumahnya
dengan tujuan untuk menganalisis proses transformasi pengetahuan tentang suku
Bajo
3. Interview Group Discussion (FGD)
Interview Group Discussion akan dilakukan dengan cara mengumpulkan
masyarakat Suku Bajo di Pulau Sembilan dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi secara detail terkait dengan penyebab utama Suku Bajo melakukan
manipulasi etnik
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk mengabadikan setiap aktifitas
objek penelitian untuk dianalis dan mengabadikan setiap kegiatan yang
dilaksanakan selama melakukan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada
teknik yang dijelaskan oleh Creswell (2012) yakni terdiri dari lima langkah yaitu:
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk di analisis, langkah ini melibatkan
tanskrip wawancara, men-scanning mater, mengetik data lapangan serta
menyusun data.
2. Membaca keseluruhan data yaitu membangun general sense atau informasi
yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan.
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses
pengelolaan materi.
4. Menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,
kategori-kategori, dan tema-tema.
5. Mendeskripsikan tema-tema yang akan disajikan ke dalam bentuk deskriptif
atau laporan kualitatif

3.6 Penarikan Kesimpulan


Penarikan kesimpulan di tentukan berdasarkan hasil analisis dari data
wawancara mendalam (Indepth Interview), observasi partisipasi, dan Interview
Group Discussion (FGD), serta melakukan interpretasi terhadap makna di balik
perkataan dan tingkah laku subjek penelitian
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan Yang Diperlukan 900.000
2. Biaya Habis Pakai 2.230.000
3. Biaya Perjalanan 5.100.000
4. Biaya lain-lain 2.200.000
Jumlah 10.430.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1. Penetapan lokasi penelitian
2. Pra studi penelitian
3. Penyusunan rencana kegiatan
4. Persiapan keperluan penelitian
5. Pengurusan izin penelitian
6. Pelaksanaan program
7. Pengumpulan data penelitian
8. Pengolahan data wawancara dan observasi
9. Analisis data
10. Mendeskripsikan data penelitian
11. Penyelesaian laporan penelitian
12. Submit artikel hasil penelitian ke jurnal ilmiah
13. Presentasi hasil penelitian
14. Penyusunan buku catatan perjalanan
15. Pembuatan poster hasil penelitian

Keterangan:

: Program yang sudah dilaksanakan

: Program yang akan dilakasanakan


9

DAFTAR PUSTAKA

Baharudin, Suratman. 2011. Pergeseran Nilai Tradisional Suku Bajo Dalam


Perlindungan Dan Pemanfaatan Sumberdaya Laut Taman Nasional
Wakatobi. Jurnal Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan
Ekowisata. ITB Press.
Basuki, S. 2010.Mettode Penelitian. Jakarta: Penaku.
Creswell, J, W. 2012. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dalam
mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dahuri, R. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Jakarta: PT. Pramadya Paramita.
Halim, Muliha. 2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Nilai-nilai Budaya Lokal
terhadap Transformasi Struktur Ekonomi dan Keluarga Nelayan. Jurnal
Pendidikan Indonesia. UPI Press.
Indrawasih Ratna, Antariksa I.G.P (2003); Budaya Bajau: Pemanfaatan dan
Pelestarian Lingkungan; Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume V No.2
Tahun 2003.
Lapian, Adrian B. (2009). Orang Laut-Bajak Laut- Raja Laut: Sejarah Kawasan
Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu. 284 hlm.
Moleong, J. L. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Mulyana, Deddy, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya), Rosdakarya, Bandung.
Tahara, T. (2011). Politik Identitas Orang Bajo. Dalam: Yuga, Surya (Ed.). Jagad
Bahari Nusantara: Telaah Dinamika Pranata Sosial Terhadap Kearifan
Lokal Masyarakat Pantai, Melestarikan Budaya Bahari dalam
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta: Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
10

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping Biodata Ketua
Biodata Ketua
A. Identitas Diri Ketua
1. Nama Lengkap Wahyu Ramadhan

2. Jenis kelamin L

3. Program studi Antropologi Sosial

4. NIM E51116512

5. Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 15 Desember 1998

6. E-mail Wahyyuramadhann@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 087810141427

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

20 September
Unhas Islamic Fair Bendahara 2018/ Masjid
1.
Kampus Unhas

15 Oktober 2017/
Latihan Kemimpinan
Ketua Panitia Fakultas FISIP
2. Islam 2017
Unhas
April 2018/
Auditorium Prof.
Seminar Al Qur’an Fisip
Ketua Panitia Amiruddin
3. Unhas
Fakultas
Kedokteran Unhas

C. Penhargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Pengharagaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
2. - - -
3. - - -
11

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan (PKM-P).
Makassar, 24 - 10 - 2018
Pengusul,

(Wahyu Ramadhan)
12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Andi Hardiyanti

2. Jenis kelamin P

3. Program studi Antropologi Sosial

4. NIM E51116504

5. Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 05 Maret1998

6. E-mail athardiyanti@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 082190893337

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
20 September
Raker Human FISIP
Bendahara 2017/ Benteng
1. Unhas
Somba Opu
15 Oktober 2017/
Latihan Dasar Penelitian
Peserta Pulau Pajenekang,
2. Antropologi
Pangkep
Latihan Dasar Sakral
9,10,11 Oktober/
Inisasi Human FISIP Ketua Panitia
3 Bissoloro’ Gowa
Unhas

C. Penhargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Pengharagaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Juara 1 Loasari Open Kementerian Kebudayaan


1. Tournament. Div Senior dan Pariwisata Waliktota 2013
Parade Makassar
Juara 1 Loasari Open Kementerian Kebudayaan
2. Tournament. Div Senior dan Pariwisata Waliktota 2015
Color Guard Makassar

3. - - -
13

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan (PKM-P).
Makassar, 24 - 10 - 2018
Pengusul,

(Andi Hardiyanti)
14

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dandi Pernanda

2. Jenis kelamin L

3. Program studi Teknik Perkapam

4. NIM D31116007

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pinrang, 25 Juli

6. E-mail Pernandadandi@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 085343502791

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Fakultas Teknik
Balance Unhas Fakultas
1. Koordinator Universitas
Teknik 2017
Hasanuddin
Seminar Al-Qur’an GKM 11 Mei 2018/
Lembaga Dakhwah Al Fakultas Teknik
2. Steering Comitte
Muhandis Fakultas Teknik Universitas
Unhas Hasnuddin
10 September
2018/ Masjid
Tim Sains UPT MKU
3. Panitia Kampus
Unhas
Universitas
Hasanuddin

C. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. - - -
2. - - -
3. - - -
15

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan (PKM-P).
Makassar, 24 - 10 - 2018
Pengusul,

(Dandi Pernanda)
16

Biodata Pendamping
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Dr. Munsi Lampe, MA

2. Jenis kelamin L

3. Program studi Antropologi Sosial

4. NIM 195612271986121001

5. Tempat dan Tanggal Lahir Enrekang, 27 Desember 1956

6. E-mail munsilampe@yahoo.com

7. Nomor Telepon/HP (0411) 585024/082343459890

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Universitas Universitas
Nama Institusi
Indonesia Indonesia Gadjah Mada

Antropologi Antropologi
Jurusan Antropologi
Maritim Maritim

Tahun Masuk-Lulus 1981-1984 1984-1989 2000-2006

C. Rekan Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1. Teori Antropologi 1 Wajib 3

2. Teori Antropologi 2 Wajib 3

3. Antropologi Maritim Wajib 3

Kajian Masyarakat
4. Wajib 3
Maritim
Wawsaan Sosial-
5. Wajib 2
Budaya Maritim
17

C.2 Penelitian
No Jenis Penelitian Penyandang Dana Tahun

Sekuritas sosial masyarakat nelayan


1. miskin kawasan perkotaan (Anggota Depsos 2007
Peneliti)

Fungsi kelembagaan tradisional bagi


Departemen
pengelolaan dan pemanfaatan
2. Kelautan dan 2008
sumberdaya lingkungan laut
Perikanan
berkelanjutan

BKSNT
Dinamika budaya Bajo dalam
3. KementerianKebud. 2009
kelebagaan ekonomi perikanan laut
Dan Pariwisata

Kajian budaya bahari yang


4. menunjang bagi integrasi bangsa dan Dikti 2010
harmoni sosial

Menggali Kelembagaan Lokal bagi


Skim Penelitian
Rekayasa Model Pengelolaan Usaha
Unggulan
5. Perikanan Rakyat Produktif yang 2012
Perguruan Tinggi
Berwawasan Keadilan, Berkelanjutan,
Unhas, 2012
dan Arif Lingkungan
Kajian Kelembagaan Ponggawa-
Sawi: Menggagas Transformasi Hibah Penelitian
Struktural Kelembagaan dalam Usaha Kompetisi Internal
6. 2014
Nelayan Sulawesi Selatan yang PT. Dana BOPTN
Berwawasan Kesejahteraan, Keadilan, 2014
dan Arif Lingkungan
Menggali Potensi Perikanan Laut
Kerjasama LP2M
Lokal Bagi Rekayasa Model
Unhas dengan
Pengembangan Perikanan Rakyat
7. Dinas Kelautan dan 2014
Produktif, Berwawasan Keadilan,
Perikanan Prov.
Berkelanjutan, dan Arif Lingkungan
Sulawesi Barat
di Sulawesi Barat Ke Depan.
Rumpon mandar: suatu kajian pranata Skim Penelitian
8. pengelolaan wilayah perikanan laut Unggulan 2015
dalam dan teknologi perikanan Perguruan Tinggi,
18

produktif, berkelanjutan, dan arif LP2M Unhas,


lingkungan di sulawesi barat. 2015.

Fungsi Adaptif Rumpon Dalam


Hibah Penelitian
Pengelolaan Pemanfaatan
Internal Unhas
9. Sumberdaya Perikanan Laut Dalam 2016
BOPTN. (Ketua
secara Efektif, Adil, dan Arif
Tim)
Lingkungan.

C.3 Pengabdian Masyarakat


Judul Pengabdian Kepada
No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Diklat pelestarian lingkungan laut
1. KLH Sulawesi Selatan di Kantor LKH 2007
LKHH Makassar
BSNT Kementerian
2. Konsultan penelitian dan pelestarian
Kebud. Dan 2008
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata
Konsultan penelitian dan pelestarian BSNT Kementerian
3. Kebud. Dan 2009
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata
Konsultan penelitian dan pelestarian BSNT Kementerian
4. Kebud. Dan 2010
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata
Konsultan penelitian dan pelestarian BSNT Kementerian
5. Kebud. Dan 2011
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata

Konsultan penelitian dan pelestarian BSNT Kementerian


6. Kebud. Dan 2012
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata

Konsultan penelitian dan pelestarian BSNT Kementerian


7. Kebud. Dan 2013
sejarah dan nilai tradisional
Pariwisata

Konsultan penelitian dan pelestarian BPNB Kementerian


8. Kebud. dan 2014
sejarah dan nilai tradisional
Pendidikan

Konsultan penelitian dan pelestarian BPNB Kementerian


9. Kebud. dan 2015
sejarah dan nilai tradisional
Pendidikan
Konsultan penelitian dan pelestarian BPNB Kementerian
10. Kebud. dan 2016
sejarah dan nilai tradisional
Pendidikan
19

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan (PKM-P).

Makassar, 24 - 10 – 2018
Pendamping,

(Dr. Munsi Lampe. MA)


20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Buku Literatur 6 150.000 900.000
SUB TOTAL (Rp) 900.000
Harga Satuan
2. Bahan Habis Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Kertas A4 80 Gram 2 50.000 100.000
ATK 3 15.000 45.000
Biaya Print 500 500 250.000
Biaya Scan 20 1.000 20.000
Fotokopi dan Penjilidan 4 50.000 200.00
Materai 6 10.000 60.000
Plakat dan piagam untuk
20 50.000 1.000.000
informan
Spidol White Board 3 10.000 30.000
Penjilidan 15 35.000 525.000
SUB TOTAL (Rp) 2.230.000
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Biaya Travel peneliti
(Kampus ke lokasi 3 600.000 1.800.000
penelitian)
Keperluan pembelian
3 100.000 300.000
bahan penunjang
Konsumsi perjalanan 3 200.000 600.000
Akomodasi 12 200.000 2.400.000
SUB TOTAL (Rp) 5.100.000
Harga Satuan
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Connecting Internet 20 150.000 300.000
Publikasi hasil seminar 1 1.000.000 600.000
Penerbiatan Artikel ilmiah 1 300.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 2.200.000
TOTAL (Rp) 10.430.000
(Sepuluh Juta Empat Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Nama / Program Bidang Waktu
No Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu (jam/
minggu)
1. Wahyu Antropologi Soshum 20 jam/ Menyusun proposal
Ramdhan/ Sosial minggu program kreativitas
E51116512 mahasiswa dan
mengatur proses
pelaksanaan
penelitian serta
mengumpulkan data
penelitian.
2. Andi Antropologi Soshum 20 jam/ Mencari sumber
Hardiyanti Sosial minggu yang berkaitan
dengan penelitian
melaksanakan
observasi di
lapangan dan
melakukan publikasi
3. Dandi Teknik Saintek 20 jam/ Mencari sumber
Pernanda Perkapalan minggu yang berkaitan
dengan penelitian
melaksanakan
observasi di
lapangan dan
menyiapkan
peralatan penunjang
penelitian
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar 90245
Telp (411) 586128, 58567, Fax (0411) 586128
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wahyu Ramadhan
NIM : E51116512
Program Studi : Antropologi Sosial
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM penelitian saya dengan judul
“Menjadi Bugis (Studi Tentang Manipulasi Etnik Suku Bajo Di Pulau
Sembilan” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Makassar, 24 - 10– 2018


Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Yang menyatakan,
Dan Alumni,

(Drs. Hasrullah MA) (Wahyu Ramdhan)


NIP. 19620307 198811 1 002 NIM. E51116512

Anda mungkin juga menyukai