OLEH KELOMPOK X
A. HALAMAN JUDUL....................................................................................................
B. KATA PENGANTAR.................................................................................................
C. DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional.....................................................................................................................
B. Fokus Kajian..............................................................................................................
C. Rumusan Masalah......................................................................................................
D. Tujuan Penulisan.......................................................................................................
E. Sistematika Penulisan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gender ......................................................................................
B. Klasifikasi kelompok khusus gender ................................................................
C. Ciri-ciri umum kelompok khusus gender ................................................................
D. Ciri- ciri kelompok menurut klasifikasi kelompok gender..........................................
E. Keunggulan dan kelemahan kelompok khusus anak gender.........................................
F. Masalah-masalah yang dialami kelompok khusus gender...........................................
G. Penyebab terjadinya kelompok khusus gender............................................................
H. Dampak jika masalah kelompok khusus gender........................................................
I. Upaya untuk menangani kelompok khusus gender (upayan preventif dan upaya
kuratif)
J. Bk yang sesuai untuk menangani kelompok khusus gender........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran/ Rekomendasi................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Gender merupakan perbedaan jenis kelamin disebabkan oleh perbedaan biologis
dan bukan kuadrat Tuhan, proses sosial budaya yang panjang. Perbedaan perilaku antara
laki-laki dan perempuan, selain disebabkan oleh faktor biologis sebagian besar justru
terbentuk melalui proses sosial dan kultural. Gender bisa dikategorikan sebagai perangkat
operasional dalam melakukan measuer (pengukuran) terhadap persoalan laki-laki dan
perempuan terutama yang terkait dengan pembagian peran dalam masyarakat yang
dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri. Istilah gender telah menjadi isu penting dan
sering diperbincangkan akhir-akhir ini.
Banyak orang yang mempunyai persepsi bahwa gender selalu berkaitan dengan
perempuan. Sehingga setiap kegiatan yang bersifat perjuangan menuju kesetaraan dan
keadilan gender hanya dilakukan dan diikuti oleh perempuan tanpa harus melibatkan
laki-laki.
B. Fokus kajian
Berdasarkan rasional diatas maka focus kajian adalah kelompok khusus gender sebagai
berikut:
1) Pengertian kelompok gender
2) Klasifikasi kelompok khusus gender
3) Ciri-ciri umum kelompok gender
4) Ciri- ciri kelompok menurut klasifikasi kelompok gender
5) Keunggulan dan kelemahan kelompok khusus gender
6) Masalah-masalah yang dialami kelompok khusus gender
7) Penyebab terjadinya kelompok khusus gender
8) Dampak jika masalah kelompok khusus gender
9) Upaya untuk menangani kelompok khusus gender
10) Bk untuk menangani yang sesuai untuk menangani kelemahan kelompok khusus
gender
C. Rumusan masalah
1) Apa yang di maksud dengan gender
2) Bagaiman klasifikasi kelompok khusus gender
3) Apa saja ciri-ciri umum kelompok gender
4) Apa sajai ciri- ciri kelompok menurut klasifikasi kelompok gender
5) Apa saja keunggulan dan kelemahan kelompok khusus kelompok gender
6) Apa saja masalah-masalah yang dialami kelompok khusus gender
7) Apa penyebab terjadinya kelompok gender
8) Apa saja dampak jika masalah kelompok khusus gender
9) Bagaimana upaya untuk menangani kelompok khusus gender
D. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui lebih dalam tentang kelompok khusus gender
E. Sistematika Penulisan
A. HALAMAN JUDUL
B. KATA PENGANTAR
C. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Fokus Kajian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gender
B. Klasifikasi kelompok khusus gender
C. Ciri-ciri umum kelompok khusus gender
D. Ciri- ciri kelompok menurut klasifikasi kelompok gender
E. Keunggulan dan kelemahan kelompok khusus anak gender
F. Masalah-masalah yang dialami kelompok khusus gender
G. Penyebab terjadinya kelompok khusus gender
H. Dampak jika masalah kelompok khusus gender
I. Upaya untuk menangani kelompok khusus gender (upayan preventif dan upaya
kuratif)
J. Bk yang sesuai untuk menangani kelompok khusus gender
A. Kesimpulan
B. Saran/ Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gender
Gender adalah : istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial untuk
menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaaan
Tuhan dan yang bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil.
Perbedaan ini sangat penting, karena selama ini sering kali mencampur adukan ciri-ciri
manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan kodrati(gender). Perbedaan peran
gender ini sangat membantu kita untuk memikirkan kembali tentang pembagian peran
yang selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-laki untuk
membangun gambaran relasi gender yang dinamis dan tepat serta cocok dengan
kenyataan yang ada dalam masyarakat. Perbedaan konsep gender secara sosial telah telah
melahirkan perbedaan peran perempuan dan laki-laki dalam masyarakatnya. Secara
umum adanya gender telah melahirkan peran, tanggungjawab, fungsi, dan bahkan ruang
tempat dimana manusia beraktivitas. Sedemikian rupanya perbedaan gender ini melekat
pada cara pandang kita, sehingga kita sering lupa seakan-akan hal itu merupakan sesuatu
yang permanen dan abadi sebagaimana permanen dan abadinya ciri biologis yang
dimiliki oleh perempuan dan laki-laki.
Kata ‘Gender ‘dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status dan
tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan (konstruksi)
sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Dengan demikian gender adalah hasil kesepakatan antar manusia yang tidak
bersifat kodrati. Oleh karenanya gender bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan
dari satu waktu ke waktu berikutnya. Gender tidak bersifat kodrati, dapat berubah dan
dapat dipertukarkan pada manusia satu ke manusia lainnya tergantung waktu dan budaya
setempat.
Dengan demikian gender menyangkut aturan sosial yang berkaitan dengan jenis
kelamin manusia laki-laki dan perempuan . perbedaan biologis dalam hal alat
reproduksi antara laki-laki dan perempuan memang membawa konsekuensi fungsi
reproduksi yang berbeda (perempuan mengalami menstruasi, hamil, melahirkan dan
menyusui; laki-laki membuahi dengan spermatozoa). Jenis kelamin biologis inilah
merupakan ciptaan Tuhan, bersifat kodrat, tidak dapat berubah, tidak dapat di
pertukarkan dan berlaku sepanjang zaman.
Namun demikian, kebudayaan yang di motori oleh budaya patriarki mentafsirkan
perbedaan biologis ini menjadi indikator kepantasandalam berperilaku yang akhirnya
berujung pada pembatasan hak, akses, partisipasi kontrol dan menikmati manfaat dari
sumber daya dan informasi. Akhirnya tuntutan pesan, tugas, kedudukan dan
kewajiban yang pantas dilakukan oleh laki-laki atau perempuan sangat bervariasi dari
masyarakat satu ke masyarakat lainnya. Ada sebagian masyarakat yang sangat kaku
membatasi peran yang pantas dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, misalnya
tabu bagi seorang laki-laki masuk ke dapur atau menggendong anaknya di depan
umum dan tabu bagi perempuan untuk sering keluar rumah untuk bekerja. Namun
demikian, ada juga sebagian masyarakat yang fleksibel dalam memperbolehkan laki-
laki dan perempuan melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya perempuan di
perbolehkan bekerja sebagai kuli bangunan sampai kuli bangunan sampai naik ke
atap rumah atau memanjat pohon kelapa, sedangkan laki-laki segagian besar
menyambung ayam untuk berjudi.
B. KLASIFIKASI KELOMPOK GENDER
Penggolongan gender secara alamiah di bedakan dari jenis kelamin yaitu: laki-laki
atau perempuan. Anak muda laki-laki di kenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai
pria. Anak muda perempuan di kenal sebagai putri, dan perempuan dewasa sebagai
wanita.
Secara kodrati, laki-laki dan perempuan berbeda dalam beberapa aspek. Dan ini
adalah kenyataan aksiomatis yang tidak mungkin di hindari. Jenis kromosom laki-laki
adalah “XY’. Begitu halnya dengan postur dan bentuk tubuh yang cenderung berbeda
pula. Semua hal ini, berpengaruh dalam perkembangan fisik, kesenangan, belajar,
spiritual, sosial, berbicara dll.
Laki-laki sebagai makhluk agresif dan memiliki kekuatan fisik yang cenderung
lebih kuatdari perempuan, memiliki hal-hal berikut.
a. Berpikir logis (rasional), sistematis, berorientasi ekspansionis dan
kompetitif (keluar dirinya)
b. Dalam belajar, peserta didik laki-laki menggunakan intelektualnya
c. Nalarnya lebih terlihat, mencari dan memberikan alasan’ apa’ dan
‘mengapa’dari suatu kasus
d. Jika berkumpul, satu topic bisa di diskusikan berjam-jam, tidak cepat
beralih ke topic lain
e. Cenderung takut jika konsep, ide, gagasannya di bantah atau di tolak
f. Dalam pengajaran agama, senang mendiskusikan tentang dogma, doktrin,
yang bersifat konseptual
g. Sangat visual yaitu menerima informasi melalui bacaan dan indera
penglihatan. Sehingga menuntun mereka masuk ke dalam pencobaan
h. Ketika melihat gambar porno, cepat membangkitkan napsu seksualnya.
Jika tidak di atasi maka mereka akan jatuh dalam perbuatan zina dan
onani.
Perempuan, sebagai makhluk yang sedikit banyaknya memiliki sifat sensitif,
memiliki hal-hal sebagai berikut :
a. Mengutamakan perasaan (emosional)
b. Membangun relasi yang harmonis, dan berorientasi ke dalam dirinya.
c. Memelihara harmoni dan keserasian
d. Tanggung jawab dalam kepribadiannya lebih menonjol dalam keadaan apa
saja, dimana saja,
e. Sebagai pemimpin, perempuan mengutamakan negosiasi melalui
pertemuan informal (lobbying)
f. Dalam pengambilan keputusan tertentu, cenderung menghindari disharmoni
(konflik)
g. Banyak mengambil informasi dari indera pendengaran (gosip)
h. Perasaannya fokus pada hal-hal yang menyentuh hati
i. Dapat mendiskusikan sejumlah topic dalam waktu relative singkat (10
menit)
j. Bersedia meletakkan dirinya di bawah naungan orang-orang yang di cintai
dan di hormati (sikap dependent)
k. Keputusan moralnya dalam takaran care (kepedulian)
l. Takut jika kehilangan relasi dan hubungan baik dengan orang yang di
cintainya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa diskriminasi gender telah
melahirkan ketimpangan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, selain itu ketimpangan lebih banyak dialami perempuan dari pada laki-laki.
Akibat diskriminasi gender yang telah berlaku sejak lama, kondisi perempuan di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya, politik, hankam dan HAM berada pada posisi yang tidak
menguntungkan. Kondisi yang tidak menguntungkan ini apabila tidak diatasi, maka
ketimpangan atau kesenjangan pada kondisi dan posisi perempuan tetap saja akan terjadi.
Bahwa status perempuan dalam kehidupan sosial dalam banyak hal masih mengalami
diskriminasi haruslah diakui. Kondisi ini terkait erat dengan masih kuatnya nilai-nilai
tradisional terutama di pedesaan, dimana perempuan kurang memperoleh akses terhadap
pendidikan, pekerjaan, pengambilan keputusan dan aspek lainnya. Keadaan ini
menciptakan permasalahan tersendiri dalam upaya pemberdayaan perempuan, dimana
diharapkan perempuan memiliki peranan yang lebih kuat dalam proses pembangunan.
Kurangnya keikutsertaan perempuan dalam memberikan konstribusi terhadap program
pembangunan menyebabkan kesenjangan yang ada terus saja terjadi.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini tidak hanya perempuan bahkan tiap orang lebih
menghargai sesama, kesetaraan gender agar tidak ada lagi diskriminasi gender.
Kami mohon kritik dsn saran yang membangung untuk terciptanya makalah yang lebih
baik dan tentuhnya akan bermanfaat bagi kita semua.
Daftar pustaka
https://yanqdj.wordpress.com/2009/02/25/gender-dan-permasalahannya/
http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah