Buku Blok
Keluhan Berkaitan dengan
Sistem Respirasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi Mengacu
Kerangka Kualifikasi Nasional
Pegangan Mahasiswa
Disusun oleh : Tim Blok
Editor : Tim Blok
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan buku blok ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama tim blok,
tim reviewer, tim kontributor, tim MEU dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam membuat buku ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Fakultas yang telah berkontribusi
aktif.
Tim Blok
DAFTAR ISI
Halaman
1. Pendahuluan 1
2. Tujuan Blok 1
3. Topik yang Relevan 4
4. Topic tree 6
5. Strategi Pembelajaran 6
6. Penilaian 11
7. Tim Blok 16
8. Daftar Kontributor Blok 16
9. Narasumber 16
10.Referensi 18
11. Jadwal Kegiatan 20
12.Evaluasi Blok 26
1. PENDAHULUAN
Blok ini akan dilaksanakan pada fase II semester III diselesaikan dalam 6
minggu, dengan 5 minggu masa aktif dan 1 minggu masa ujian. Pada blok ini mahasiswa
akan belajar tentang tentang keluhan yang terjadi pada sistem respirasi meliputi
patofisiologi proses penyakit sistem respirasi, proses pemeriksaan untuk penegakan
diagnosis penyakit sistem respirasi (termasuk yang berkaitan dengan lahan basah dan
pertambangan), serta penatalaksanaan dan aspek-aspek yang berhubungan dengan
prevensi dan promosi penyakit sistem respirasi.
Proses pembelajaran blok keluhan berkaitan dengan sistem respirasi dilaksanakan
dalam waktu 6 minggu yang kegiatannya terdiri dari kuliah pakar, praktikum, diskusi
tutorial, study skills dan mandiri. Untuk kegiatan kuliah pakar telah ditentukan pokok
bahasan yang akan dikuliahkan oleh pakar di bidangnya yang berisi prinsip-prinsip,
konsep-konsep atau kerangka pikir sehingga dapat menjadi dasar bagi mahasiswa untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai keluhan berkaitan dengan sistem respirasi. Oleh
karena itu tidak semua materi dikuliahkan oleh pakar yang bersangkutan namun cukup
sebagai bekal untuk belajar mandiri. Pembelajaran Blok keluhan berkaitan dengan sistem
respirasi ini, bertitik tolak dari skenario yang telah dirancang. Diharapkan skenario ini
akan mendorong mahasiswa untuk belajar dan mencari jawaban dengan pendekatan
ilmiah.
Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan
topik di atas. Oleh karena itu, pada blok ini akan digunakan strategi pembelajaran berupa
metode kuliah, praktikum, tutorial dan study skill
2. TUJUAN BLOK
Pada akhir blok, mahasiswa kedokteran diharapkan akan mampu:
1. Mampu berkomunikasi dengan rekan sejawat, apoteker, pasien serta anggota
keluarganya mengenai keluhan yang berhubungan dengan sistem respirasi
2. Mampu melakukan prosedur klinik dan laboratorium sistem respirasi
3. Mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, dan
ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan primer
Kompetensi Topik
4 TB paru; TB dengan HIV; Akut bronchitis; asma bronchial;
Furunkel di hidung; rhinitis akut; common cold; rhinitis vasomotor;
rhinitis alergika;
Naso-Faringitis; tonsillitis; pertusis
Influenza
3 B : Status asmatikus; atelektasis; SARS; pneumonia; pneumothoraks;
respiratory distress syndrome;
Difteri;
Avian influenza;
Fraktur iga; fraktur sternum; pneumothoraks; hematothoraks;
A : Empiema paru; bronkiolitis; bronkiektasis; COPD; pleuritis TB;
pneumonia aspirasi; bronkopulmonary displasia; aspirasi pneumonia;
pneumothoraks; serangan apneu
Rhinitis kronis; sinusitis kronis;
Peritonsilar abses; ludwig’s angina; bezold abses;
Leukoplakia;
2 TB dengan pneumothoraks; Ca pleuritis; lupus pleuritis; kistik fibrosis
Rhinitis medikamentosa; sinusitis frontal akut; sinusitis maksilaris akut;
deviasi septum nasal; atresia koanal;
Hipertropi adenoid; epiglottis akut pseudo croop
Polip; Ca nasofaring;
Benda asing di trachea; trakeitis, Asidosis Respiratorik & Asidosis
Metabolik & Sistem Buffer.
1 Avian influenza; abses paru, emboli paru; infark paru
Ethmoiditis akut
Bronkogenik Ca; bronkoalveolar Ca; tumor carcinoid; mesothelioma
Phleomorpik adenoma; warthins tumors;
Aspirasi trakhea
Catatan:
Kompetensi 1 : Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinis sesuai penyakit
ini ketika membaca literatur. Dalam korspondensi, ia dapat mengenal
gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut.
Kompetensi 2 : Dapat membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta dokter. Dokter mampu merujuk pasien
secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.
Kompetensi 3A : Dapat membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan yang diminta dokter. Dokter dapat memutuskan dan member terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat
darurat)
Kompetensi 3B : Dapat membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan yang diminta dokter. Dokter dapat memutuskan dan member terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)
Kompetensi 4 : dapat membuat diagnosis klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter. Dokter dapat memutuskan dan
mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.
3.2. Menggali riwayat penyakit sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan
masa lalu yang berhubungan dengan sistem respirasi serta menyimpulkan
kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya.
3.3. Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan,
manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi,
rujukan) yang berkaitan dengan keluhan sistem respirasi sebelum dikerjakan
3.4. Melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan keluhan sistem respirasi
dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan pada pasien simulasi, dan membuat rekam medis dengan
jelas dan benar
3.5. Menentukan dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium dasar dan
penunjang yang berkaitan dengan keluhan sistem respirasi
3.6. Memperlakukan pasien simulasi sebagai mitra sejajar dan meminta
persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan dalam mengatasi
keluhan sistem respirasi
3.7. Menjelaskan penatalaksanaan masalah kesehatan/penyakit yang berkaitan
dengan sistem respirasi beserta rasional pemilihan penatalaksanaan tersebut
3.8. Menulis resep obat untuk masalah kesehatan/penyakit yang berkaitan dengan
keluhan sistem respirasi secara rasional, jelas, lengkap, dan dapat dibaca; serta
menetapkan dosis, bentuk sediaan, cara dan waktu pemberian, sesuai kondisi
pasien.
3.9. Melakukan tindakan terapeutik serta tindakan prevensi yang berkaitan dengan
masalah/penyakit sistem respirasi sesuai dengan kewenangannya
3.10. Menjelaskan strategi pencegahan primer, sekunder dan tertier yang berkaitan
dengan masalah/penyakit sistem respirasi
3.11. Mampu mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai
individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat
4. Menjelaskan sebab kematian, gejala, tanda dan pemeriksaan penunjang pada
kematian akibat asfiksia dan aspek medikolegal yang berkaitan dengannya
5. Menjelaskan etika dan hokum perundang-undangan hubungan pasien-dokter dan
apoteker
6. Menerapkan evidence-based medicine dalam penatalaksanaan penyakit-penyakit
respirasi
7. Mawas diri dan mampu mengembangkan diri
f. IKM
1. Konsep dasar pencegahan dan pemberantasan penyakit; penanggulangan
penyakit menular (ISPA, dan TB paru)I
2. Pengertian, ruang lingkup & peran kesling
3. Pengendalian & efek pencemaran lingkungan di udara
g. Gizi
1. Sistem imun dan penyakit infeksi
2. Gizi dan penyakit kanker
h. Radiologi
1. Foto polos thoraks
2. Keganasan paru
i. IPD :
1. Infeksi:
a. TB paru (termasuk TB pada penderita HIV/AIDS; TB dengan
pneumothoraks; pleuritis TB;
b. influenza; SARS; flu H1N1; avian influenza;
c. bronkitis akut; atelektasis; pneumonia (aspirasi, BP), empiema;
bronkiolitis; bronkiektasis;
d. pleuritis;
2. Alergi: asma bronkhial; status asmaticus;
3. COPD; serangan apneu
4. Keganasan paru: Ca paru; kistik fibrosis
5. Penyakit paru akibat kerja
6. Asidosis Respiratorik & Asidosis Metabolik & Sistem Buffer
j. IKA :
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut bagian atas: (common cold; influenza; tonsilitis;
faringitis; pertusis; difteri)
2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut bagian bawah (pneumonia (aspirasi pneumonia;
bronkhopneumonia); bronkhitis akut; atelektasis; empiema; bronkiollitis;
bronkiektasis)
3. TB pada anak
4. Alergi: Asma ; status asmatikus anak
5. Respiratory distress syndrome
k. Bedah :
5. POHON TOPIK
Alergi
Kerja
SISTEM
Trauma Keganasan
RESPIRASI
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Kuliah
Kuliah akan diberikan oleh masing-masing dosen yang berkompeten dengan
waktu maksimal 2 x 50 menit/kali pertemuan. Kuliah merupakan pengantar dari
materi-materi yang ada di dalam blok. Pada saat kuliah diharapkan terjadi
a. Pertanyaan tertulis yang tidak terjawab atau perlu penjelasan lebih lanjut
dari pakar wajib diserahkan mahasiswa kepada MEU setiap akhir diskusi
dan akan didiskusikan bersama pakar pada kuliah pakar (diskusi pleno) di
minggu ke 6
b. Post test tutorial dilakukan 2x pada kasus yang terpilih dilaksankan setelah
pertemuan ke 2 tutorial, nilai post test akan dimasukan sebagai bagian nilai
tutorial.
4. Study skills
Materi study skill yang diberikan pada blok ini adalah penulisan resep rasional.
Materi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mampu menulis resep yang rasional terkait dengan penyakit atau gangguan sistem
respirasi. Adapun resep yang akan dibuat adalah berdasarkan kasus yang
mahasiswa pelajari pada skenario yang merupakan pemicu untuk kegiatan tutorial.
Study skills ini akan dilaksanakan di akhir minggu ke 5 sebelum mahasiswa
memasuki minggu ujian. Dasar-dasar penulisan resep telah diberikan di awal fase
II (blok IX).
5. Mandiri
Strategi belajar penting lainnya yang digunakan pada blok ini adalah belajar
mandiri. Tujuan dari belajar mandiri adalah memperdalam materi yang diberikan
pada saat perkuliahan, mencari penjelasan untuk menjawab sasaran belajar yang
ditetapkan pada saat tutorial, mempelajari materi-materi yang tidak diberikan
pada saat perkuliahan namun terkait dengan tujuan blok serta mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh dosen. Untuk belajar mandiri disediakan waktu 50-150
menit per kegiatan dan harus benar-benar digunakan oleh mahasiswa. Belajar
mandiri dapat dilakukan di perpustakaan, di ruang internet, di rumah dan tempat
lain baik secara perorangan maupun kelompok.
6. PENILAIAN :
A. Bentuk ujian
Ujian teori dalam bentuk ujian tulis
B. Bentuk soal
Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Question (MCQ). Soal
dibuat berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada
standar pembuatan soal.
C. Penilaian
a. Formatif:
Prasyarat ujian:
c. Standar Penilaian
Standar penilaian menggunakan PAP/criterion-reference dengan nilai
patokan berdasarkan aturan institusi.
Tabel 1. Standar penilaian yang digunakan pada Blok Keluhan Berkaitan dengan
Sistem Respirasi
E. Remediasi
Jika nilai ujian tulis mahasiswa berada di bawah NBL ujian tulis blok, maka
dilakukan 1 kali remediasi pada akhir blok dengan ketentuan sebagai berikut.
F. Tata Tertib
7. Tim Blok
Koordinator : dr Noor Muthmainah, M.Sc
Anggota/Kontributor blok :
Bagian Mikrobiologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Bagian Parasitologi Bagian THT
Bagian Patologi anatomi Bagian Radiologi
Bagian Patologi Klinik Bagian Forensik
Bagian Farmakologi Bagian Ilmu Kesehatan
Bagian Bedah Masyarakat
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Sub Bagian Gizi
Divisi Paru
Reviewer skenario :
- dr. Nur Qamariah, M.Kes , SpTHT-KL
- dr. Husna Dharma Putra, M.Si, SpOT(K)
- dr. Haryati, Sp.P
8.NARASUMBER
Narasumber yang akan memberikan kuliah pada blok ini disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Daftar nama dosen pemberi materi kuliah
NO BAGIAN DOSEN MATERI KULIAH
1 Mikrobiologi dr. Rahmiati, M.Kes, Imunologi Sistem Respirasi
SpMK
dr. Rahmiati, M.Kes, Pengantar Virologi penyebab
SpMK Penyakit Sistem Respirasi
dr. Rahmiati, M.Kes, Virus penyebab penyakit sistem
SpMK respirasi
dra Lia Yulia B., M.Kes Bahan Pemeriksaan Klinis &
Pewarnaan
dra Lia Yulia B., M.Kes Bakteri penyebab penyakit sistem
respirasi
dr. Noor Muthmainah, Bakteri penyebab penyakit sistem
M.Sc respirasi
dra Lia Yulia B., M.Kes Jamur penyebab penyakit sistem
respirasi
10. REFERENSI
Blok ini ditunjang oleh referensi sebagai berikut :
PARASITOLOGI:
Sutanto, I. et. al. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi 4. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Brown HW. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. Jakarta : Penerbit Gramedia.
FARMAKOLOGI
Gan, S., 1987. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
UI, Jakarta.
Goodman & Gilmann. 2001. The pharmacological basis of therapeutic. 8th Ed.
Volume 1 & 2. Medical Publishing Division.
Bertram G Katzung. 2007. Basic & clinical pharmacology. 10 th ed. McGraw Hill
;Boston
PATOLOGI ANATOMI
Robbus dkk. Pathologic Basic of The Diseases. Edisi 7.
Patologi Umum FK UI
Lapincort Raufne. Histology for Pathologist.
Van de Velde, SJH, et al, 1996. Onkologi, edisi kelima. Terjemahan oleh Arjono,
RSUP Dr Sardjito, Jogjakarta.
Wilson, P.A., 2000. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC,
Jakarta.
THT
Adams, G.L., Boies, L.R., Hilger, P.A., 1989, Boeis Fundamentals of
Otolaryngology, A Textbook of Ear, Nose and Throat Diseases, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Soepardi, E.A., Iskandar, N, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok,
Edisi Keempat, FK UI, Jakarta
IPD
Suparman, 1994. Ilmu Penyakit Dalam. FK UI. Jakarta.
Anonim, 2002. Proceeding Book Pertemuan Ilmiah Paru Milenium 2002. PDPI,
2002.
Rab, T., 1996. Ilmu Penyakit Paru. Hipokrates, Jakarta.
Farzan, S, 1997, A Concise Hardbook of Respiratory Diseases, Fourth Ed., Apple &
Lange, Connecticut
RADIOLOGI
Roentgen Signs in Diagnostic Imaging
David SM. Text book of radiology Imaging.
FORENSIK
Bernard, K. Forensic Pathology. 2nd Ed. Oxford University Press Inc. New York.
James, SH. Forensic Science. 2nd Ed. CRC Press New York
Mun’im Idris. Ilmu Kedokteran Kehakiman.
IKM
Sukidjo. 1996. Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bhineka Cipta; Jakarta.
Mukono. 2000. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga; Surabaya.
Slamet. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada university press; Jogjakarta.
WHO. 1993. Dasar-dasar Edpidemiologi. Proyek Kesling UNDP; Jakarta.
Chin, J. 2006.Manual pemberantasan penyakit menular. Infomedika; Jakarta
16.00-17.00
12.00-13.00
Kuliah Ilmu Bedah Study skill
(Pneumothoraks &
13.00-14.00 Skill Lab sesuai
hematothoraks) Skill Lab sesuai
1x50 station station
Kuliah THT (UU Kefarmasian &
Kuliah IPD
14.00-15.00 (leukoplakia) Hubungan apoteker-
(Penyakit paru akibat kerja)
1x50 dokter-pasien)
2x50
2x50
15.00-16.00
16.00-17.00
12.00-13.00
)
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
SKENARIO I
NGIK NGIK NGIK
Seorang anak perempuan 5 tahun (18 kg), dibawa orangtuanya ke IGD Rumah Sakit A
karena mengalami sesak nafas. Keluhan ini dirasakan sejak 3 jam yang lalu setelah
mengkonsumsi Udang. Suara napas terdengar seperti bunyi ngik... ngik.....ngik Tiga hari
sebelumnya pasien kehujanan sehingga mengalami keluhan demam dan batuk pilek. Pasien sudah
diberikan inhaller oleh ibunya tetapi tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya wheezing ekspirasi. Penderita sudah beberapa kali mengalami kejadian serupa sejak umur
1,5 tahun. Kakek penderita juga mengalami sakit yang sama.
SKENARIO II
BATUK KOK TIDAK SEMBUH-SEMBUH DOK
Seorang laki-laki, 61 tahun, masuk rumah sakit pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan
keluhan batuk.. Dari anamnesis didapatkan batuk lama sejak ± 3 bulan yang lalu dan terkadang
disertai sesak napas, batuk disertai dengan lendir yang berwarna putih terkadang berwarna
kekuningan tanpa adanya bercak darah. Keluhan ini dirasakan semakin lama semakin memberat
sejak 1 minggu sebelum pasien datang ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.Pasien juga
mengeluh sering berkeringat dingin terutama pada malam hari. Selain itu, pasien juga mengeluh
berat badan turun akibat penurunan nafsu makan yang dialami. Pasien mengaku mengalami
penurunan berat badan sebesar 5 kilogram dalam kurun waktu ± 3 bulan terakhir. Pada tahun
2010 pasien pernah mendapatkan pengobatan tuberculosis paru kategori 1 selama enam bulan,
selesai dengan tuntas, dan dinyatakan sembuh. Pada tahun 2017 pasien kembali menjalani
pengobatan tuberculosis kategori 2, selesai dan dinyatakan sembuh. Anak laki-laki pasien pernah
menderita keluhan yang sama dan dinyatakan sudah sembuh. Dokter kemudian menyarankan
untuk dilakukan pemeriksaan foto rontgen dan sputum
SKENARIO III
WAJAHKU TERASA NYERI…..
Seorang pasien laki-laki Tn S (25 tahun) datang ke poliklinik THT, dengan keluhan utama nyeri
disekitar wajah yang dirasakannya sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu dan terasa meningkat
sejak 2 minggu terakhir. wajah terasa berat terutama dekat mata bagian kiri, Nyeri meningkat
ketika menunduk atau sujud. Pasien kadang-kadang merasakan ingus mengalir di tenggorok
hilang timbul sejak 4 bulan ini. sakit kepala kadang-kadang, tidak ada riwayat hidung berdarah
dan sakit gigi. Terdapat riwayat bersin-bersin lebih dari 5 kali berturut–turut dalam setiap
serangan diikuti dengan ingus encer, terutama di pagi hari atau bila kena debu. Penurunan
penciuman disangkal. Keluhan ini dirasakan hampir tiap hari. Pasien sudah berobat sebelumnya
di puskesmas, tapi sering kambuh lagi. Dokter pun melakukan pemeriksaan dan penanganan
lebih lanjut pada pasien
SKENARIO IV
SULIT BERNAFAS....
Seorang laki-laki, 20 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena mengeluhkan kesulitan bernapas
sejak 10 menit yang lalu setelah mengalami kecelakaan .Keluhan ini dirasakan sebelum dibawa ke
IGD. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat dan tampak kesulitan bernafas.
Tanda vital didapatkan Tensi 100/70 mmHg, Nadi 100 x/menit RR > 40x/menit, suhu 37oC.
Gerakan dada menjadi tidak simetris di mana gerakan dada sebelah kiri tertinggal dan ada retraksi
daerah interkostal kiri dan kanan. Pada perkusi terdengar suara hipersonor pada paru kiri. Bibir
dan kuku pasien menjadi agak biru. Pasien adalah penderita TBC sejak 3 bulan yang lalu dan
masih dalam pengobatan. Dokter IGD melakukan penangan segera pada pasien dan melakukan
pemeriksaan Radiologi dan laboratorium