Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL 1

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

NAMA : RAHMAWATI
RESKY AULIYAH INSANI B
RISKA
SINARWATI
MEGAWATI YUNUS
ALDY RENALDI
MURDIANTO
ASRAN AMIR

KELAS : KEPERAWATAN A

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT dengan rahmat serta karunia-Nya

sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Salawat dan salam kami ucapkan kepada nabi

Muhammad SAW. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang

telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Sekiranya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi,

penulisan maupun kata-kata yang digunakan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca.Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Terimakasih.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Prinsip Etika Keperawatan……………………………………………….


B. Peran Perawat dan Fungsi Perawat………………………………………

BAB III

A. Contoh Pelanggaran Etik…………………………………………………


B. Analisa Kasus……………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

REFERENSI……………………………………………………………………..
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang berkecimpung untuk
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian. Sehingga perawat perlu mengetahui dan memahami tentang
etik itu sendiri termasuk didalamnya prinsip etik dan kode etik.
Hubungan antara perawat dengan pasien atau tim medis yang lain tidaklah selalu
bebas dari masalah. Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan
konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik
profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum
telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat
ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional,
nasional, dan negara bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik
dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk
melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien. Para perawat juga harus
tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka
mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka
lakukan
B. Rumusan masalah
1. Apa peran dan fungsi perawat
2. Bagaimana penerapan prinsip etik keperawatan
3. Penerapan fungsi advokasi dan prinsip etik keperawatan pada kasus
C. Tujuan
1. Mengetahui peran dan fungsi perawat
2. Mengetahui penerapan prinsip etik keperawatan
3. Mengetahui Penerapan fungsi advokasi dan prinsip etik keperawatan pada kasus
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Perawat dan Fungsi Perawat


1. Peran perawat

Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari:

a. Sebagai pemberi asuhan keperawatan


Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan.
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.(Widyawati,2012)
b. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khsusnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien meliputi :
1) Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
2) Hak atas informasi tentang penyakitnya
3) Hak atas privacy
4) Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
5) Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Sebagai educator (pendidik)
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga
terjadi perubahan prilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
(widyawati,2012)
d. Sebagai coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasikan pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan
klien.(widyawati,2012)
e. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan. (widyawati,2012)
f. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.(widyawati,2012)
g. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.(widyawati,2012)
2. Fungsi perawat
a. Fungsi independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.(Widyawati,2012)
b. Fungsi interdependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatanya atas pesan
atau intruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari
perawat primer ke perawat pelaksana. (Widyawati,2012)
c. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dokter ataupun lainnya.(Widyawati,2012)
B. Prinsip prinsip etika keperawatan
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos berarti “kebiasaan” model perilaku
atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan
istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku. Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik
dan buruk, dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku,
karakter, motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga
bagi semua orang. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku
benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku
(Dalami,2012)
Berikut ini adalah prinsip-prinsip etik keperawatan
1. Otonomy (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupaka bentuk respek
terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktik professional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
(Dalami,2012)
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi. (Dalami,2012)
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam praktik professional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum. Standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. (Dalami,2012)
4. Tidak merugikan (Non maleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis
selama perawat meberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.
(Dalami,2012)
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran nilai diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argumen mengatakan adanya
batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk
pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa “doctors knows best” sebab
individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan infomasi penuh
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling
percaya. (Dalami,2012)
6. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan
perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari
perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan. (Dalami,2012)
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari. (Dalami,2012)
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. (Dalami,2012)
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban
peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan
bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik at
keperawatan harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak
merugikan salah satu pihak.

SARAN
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan
harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etik
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Dalami,2012. Etika Keperawatan.Jakarta: CV trans info media

Widyawati,2012. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka

Sungguh, As’ad. 2014.Kode Etik Keperawatan Tentang Kesehatan. Jakarta Timur: Penerbiat
Sinar Grafika.

Putri , Trikaloka H. Dan Fanani, Achmad. 2010. Etika Profesi Keperawatan. Yogyakarta:
Penerbit Citra Pustaka.

Widyawati, Sukma Nolo. 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka.

Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.

Manurung, Santa. 2011. Keperawatan Profesional. Jakarta: Penerbit CV. Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai