Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ROLEPLAY PERAN PERAWAT DAN FUNGSI PERAWAT ADOVOCATE

Sebagai Tugas Matakuliah Keperawatan Komunitas II

Dosen Pengampuh : Fransiska B. Baticaca, S.Pd., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Dessy Ali Kadir : 2021082024015

2. Bexi Eudia Maai : 2021081024067


3. Martha V.A. Suarubun : 2021081024007

4. Heru Hermawanto : 2021081024013

5. Idayana.S.F.Mauri : 20170811024089

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkah dan rahmat- Nya. Kami kelompok 1 bisa menyelesaikan Tugas
Keperawatan Komunitas II Berjudul “PERAN PERAWAT DAN FUNGSI
PERAWAT ADVOCATE”. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk
mendapatkan nilai Tugas dan untuk menambahkan wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca.
Kami kelompok 1 telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga telah menyelesaikan Tugas Keperawatan
Komunitas II ini dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen
dan yang memberikan tugas mengenai makalah sekaligus menambahkan
wawasan dan pengetahuan.
Jika makalah ini memiliki kekurangan dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami kelompok 1
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini dapat
diperbaiki.
Kiranya Tugas Keperawatan Komunitas II ini bisa berguna dan
bermanfaat kepada pembaca maupun masyarakat.

Jayapura, 03 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................1


KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I KONSEP TEORI ..................................................................................4
1.1 Pengertian Aodvocate ................................................................4
1.2 Tujuan ........................................................................................5
1.3 Fungsi Adovocate .......................................................................7
1.4 Tanggung jawab adovocate ........................................................7
1.5 Peran perawat sebagai Adovocate .............................................8
BAB II NASKAH ROLEPLAY..........................................................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................... 14
3.2 Saran ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................15

3
BAB I
KONSEP TEORI
1.1 Pengertian Adovocate
1. Perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara klien-tim
kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela
kepentingan klien dan membantu klien,memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendeketan
tradisional maupun profesional. (Dewi, 2008)
2. Advokasi adalah mendukung pasien, bicara mewakili individu pasien, dan
menengahi bila perlu. Advokasi ini adalah bagian dari perawatan perawat
dan bagian dari kedekatan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang
memberi keperawatan sebuah tempat yang sangat khusus dalam pelayanan
kesehatan (WHO, 2005)
3. Advokasi merupakan dasar filasafat dan ideal keperawatan yang
melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu secara bebas
menentukan nasibnya sendiri (Gondow, 1983).

Creasia dan Parker (2000) menjelaskan bahwa konsep advokasi memiliki


tiga pengertian, yaitu:
A. Model perlindungan terhadap hak
Model ini menekankan pada perawat untuk melindungi hak klien
agar tidak ada tindakan tenaga kesehatan yang akan merugikan pasien
selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menginformasikan
kepada pasien tentang semua hak yang dimilikinya, memastikan pasien
memahami hak yang dimilikinya, melaporkan pelanggaran terhadap hak
pasien dan mencegah pelanggaran hak pasien.
B. Model pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai yang dianut pasien
Model ini menekankan pada perawat untuk menyerahkan segala
keputusan tentang perawatan yang akan dijalankan oleh pasien kepada
pasien itu sendiri, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut pasien. Perawat
tidak diperbolehkan memaksakan nilai-nilai pribadinya untuk membuat
keputusan pada pasien, melainkan hanya membantu pasien
mengeksplorasi keuntungan dan kerugian dari semua alternatif pilihan
atau keputusan.

4
C. Model penghargaan terhadap orang lain
Model ini menekankan pada perawat untuk menghargai pasien
sebagai manusia yang unik. Perawat harus menyadari bahwa sebagai
manusia yang unik, pasien memiliki kebutuhan yang berbeda-beda satu
sama lain. Perawat harus mempunyai semua yang terbaik bagi pasien
sesuai dengan kebutuhannya saat itu.

Dewasa ini, banyak definisi umum advokat yang menekankan


pentingnya hak-hak pasien dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini,
perawat advokat menolong pasien sebagai makhluk yang memiliki
otonomi untuk mengambil keputusan sendiri, yang sesuai dengan
keinginan pasien dan bukan karena pengaruh dari perawat atau tenaga
kesehatan lainnya. Pendidikan dan dukungan kepada pasien diberikan
sesuai kebutuhan dan pilihannya. Perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi dan mengerti keinginan pasien dan memastikan bahwa
keinginan tersebut merupakan keputusan yang terbaik dari pasien. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa peran advokat pasien adalah dasar dari semua
peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan dan dukungan
terhadap pasien, dengan melindungi hak pasien dan bertindak atas nama
pasien. (Dewi, 2008)

1.2 Tujuan
Tujuan dari peran advokat berhubungan dengan pemberdayaan
kemampuan pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan. Saat
berperan sebagai advokat bagi pasien, perawat perlu meninjau kembali
tujuan peran tersebut untuk menentukan hasil yang diharapkan bagi pasien.
Menurut Ellis & Hartley (2000), tujuan peran advokat adalah :
1. Menjamin bahwa pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lain adalah
partner dalam perawatan pasien. Pasien bukanlah objek tetapi partner
perawat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Sebagai partner, pasien
diharapkan akan bekerja sama dengan perawat dalam perawatannya.
2. Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.
Pasien adalah makhluk yang memiliki otonomi dan berhak untuk
menentukan pilihan dalam pengobatannya. Namun, perawat berkewajiban
untuk menjelaskan semua kerugian dan keuntungan dari pilihan-pilihan
pasien.

5
3. Memiliki saran untuk alternatif pilihan.
Saat pasien tidak memiliki pilihan, perawat perlu untuk memberikan
alternatif pilihan pada pasien dan tetap memberi kesempatan pada pasien
untuk memilih sesuai keinginannya.
4. Menerima keputusan pasien walaupun keputusan tersebut bertentangan
dengan pengobatannya. Perawat berkewajiban menghargai semua nilai-nilai
dan kepercayaan pasien.
5. Membantu pasien melakukan yang mereka ingin lakukan.
Saat berada di rumah sakit, pasien memiliki banyak keterbatasan dalam
melakukan berbagai hal. Perawat berperan sebagai advokat untuk
membantu dan memenuhi kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit.
6. Melindungi nilai-nilai dan kepentingan pasien.
Setiap individu memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda-beda
Sebagai advokat bagi pasien, perawat diharapkan melindungi nilai-nilai yang
dianut pasien dengan cara memberikan perawatan dan pengobatan yang
tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.
7. Membantu pasien beradaptasi dengan sistem pelayanan kesehatan.
Saat pasien memasuki lingkungan rumah sakit, pasien akan merasa asing
dengan lingkungan sekitarnya. Perawat bertanggung jawab untuk
mengorientasikan pasien dengan lingkungan rumah sakit dan menjelaskan
semua peraturan-peraturan dan hak-haknya selama di rumah sakit, sehingga
pasien dapat beradaptasi dengan baik.
8. Memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus sesuai dengan protap
sehingga pelayanan lebih maksimal hasilnya.
9. Mendukung pasien dalam perawatan.
Sebagai advokat bagi pasien, perawat menjadi pendamping pasien selama
dalam perawatan dan mengidentifikasi setiap kebutuhan-kebutuhan serta
mendukung setiap keputusan pasien.
10. Meningkatkan rasa nyaman pada pasien dengan sakit terminal.
Perawat akan membantu pasien melewati rasa tidak nyaman dengan
mendampinginya dan bila perlu bertindak atas nama pasien menganjurkan
dokter untuk memberikan obat penghilang nyeri.
11. Menghargai pasien.
Saat perawat berperan sebagai advokat bagi pasien, perawat akan lebih
mengerti dan menghargai pasien dan hak-haknya sebagai pasien.

6
12. Mencegah pelanggaran terhadap hak-hak pasien.
Perawat sebagai advokat bagi pasien berperan melindungi hak-hak pasien
sehingga pasien terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan dan
membahayakan pasien.
13. Memberi kekuatan pada pasien.
Perawat yang berperan sebagai advokat merupakan sumber kekuatan bagi
pasien yang mendukung dan membantunya dalam mengekspresikan
ketakutan, kecemasan dan harapan-harapannya.

Hasil yang diharapkan dari pasien saat melakukan peran advokat (Ellis &
Hartley, 2000),
adalah pasien akan :
1. Mengerti hak-haknya sebagai pasien.
2. Mendapatkan informasi tentang diagnosa, pengobatan, prognosis, dan
pilihan-pilihannya.
3. Bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.
4. Memiliki otonomi, kekuatan, dan kemampuan memutuskan sendiri.
5. Perasaan cemas, frustrasi, dan marah akan berkurang.
6. Mendapatkan pengobatan yang optimal.
7. Memiliki kesempatan yang sama dengan pasien lain.
8. Mendapatkan perawatan yang berkesinambungan.
9. Mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.

1.3 Fungsi Adovocate


Perawat diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat
yaitu dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi
penghubung antara pasien dan tim kesehatan lain,membela hak-hak pasien
dan melindungi pasien dari tindakan yang merugikan.

1.4 Tanggung Jawab Adovocate


Nelson (1988) dalam Creasia & Parker (2001) menjelaskan bahwa
tanggung jawab perawat dalam menjalankan peran advokat pasien adalah :
1. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan, dengan
cara memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan
berguna bagi pasien dalam pengambilan keputusan, memberikan berbagai
alternatif pilihan disertai penjelasan keuntungan dan kerugian
dari setiap keputusan, dan menerima semua keputusan pasien.

7
2. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang
disekeliling pasien, dengan cara : mengatur pelayanan keperawatan yang
dibutuhkan pasien dengan tenaga kesehatan lain,
mengklarifikasi komunikasi antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
lain agar setiap individu memiliki pemahaman yang sama, dan menjelaskan
kepada pasien peran tenaga kesehatan yang merawatnya.
3. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien dengan cara memberikan
lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi pasien dari
tindakan yang dapat merugikan pasien, dan memenuhi semua kebutuhan
pasien selama dalam perawatan.

1.5 Peran perawat sebagai adovocate


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan
yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh
dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit
di komunitas.
Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam
menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan
informasi tambahan bagi klien yang sedang
berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu,
perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan
menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan
klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas Tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian. (WHO, 2005)
Sebagai pembela pasien, perawat juga perlu berupaya melindungi hak
pasien dari pelanggaran. Hak untuk mendapat persetujuan (informed

8
consent) merupakan isu yang harus dihadapi pasien. hak pasien lain yang
melibatkan peran perawat sebagai pembela adalah hak privasi dan hak
menolak terapi.
Sebagai bagian dan salah satu peran dari perawat, advokasi menjadi dasar
utama dalam pelayanan keperawatan kepada pasien, peran advokat
keperawatan adalah (Armstrong, 2007)
1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum.
2. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
3. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan peran non
aksi.
4. Bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya dan menjadi penengah
antar profesi kesehatan
5. Melihat klien sebagai manusia, mendorong mereka untuk
mengidentifikasi kekuatannya untuk meningkatkan kesehatan dan
kemampuan klien berhubungan dengan orang lain.

9
BAB II
NASKAH ROLEPLAY

Seting tempat : Rumah Sakit Harapan Di Ruangan UGD


Pemain : 1. Heru Hermawanto : Dokter
2. Bexi Eudia Maai : Kepala Perawat
3. Marta Suarubun : Perawat
4. Idayana Maurin : Pasien
5. Bexi Eudia Maai : warga Sekitar

Karakteristik Pemain :
1. Dokter : Tegas Dan Juga Disiplin
2. Kepala Perawat : Baik Dan Juga Tegas
3. Perawat : Lembut, Baik, Dan Juga Murah senyum
4. Pasien : Murah senyum Dan Tidak Enakan
5. Warga : Baik

Naska Skenario :
Sesi 1
Narator ( Pembaca Naska Skenario )
Pada hari Senin, sore pukul 15.00 WIT seorang pasien di datangkan
oleh warga ke Rumah Sakit Harapan kondisi pasien yang tidak sadarkan diri
mengharuskan segerahnya dilakukan Tindakan medis akan tetapi, tidak ada
satu kartu identitas apapun dan tidak ada keluarga yang mencarinya. Disinilah
peran perawat sebagai adovocate di laksanakan.

Sesi 2
Seting : Ruangan UGD

Warga (bexi ) : suss..susss….. Teriak warga


10
Perawat ( marta ) : iya ada bu?
Warga ( bexi ) : sus ini ada orang kecelakaan
Perawat ( marta ) : atas nama siapa bu?
Warga ( bexi ) : aduhhhh saya ngak tau bu, saya bukan keluarga nya
Perawat (marta ) : ada keluarga nya kah bu?
Warga ( bexi ) : saya buru buru ya sus, saya serahkan ke suster nya aja ya.
“Tanpa menjawab pertanyaan dari perawat warga yang telah mengantarkan
pasien telahpergi meninggalkan pasien yang tanpa satupun identitas”.
“Perawat pun mendatangi ruangan dokter untuk memberitahukan tentang
adanya pasien dengan kecelakaan”.

Perawat (marta) : selamat sore dokter, ijin memberitahukan ada pasien


kecelakaan dengan kondisi tidak sadarkan diri dok. Saya sudah sempat
memeriksa ttv dan semua normal dok.
Dokter ( heru ) : baik kalua begitu, kita periksa langsung saja.

“ perawat dan dokter langsung bergegas menuju di ruangan pasien, kemudian


dokter langsung memeriksa pasien”.

Dokter (heru) : kita tunggu dulu keluarga atau walinya datang, kalua udah
kabarin ke saya.

KEESOKAN HARINYAAAA…………..”
“ Perawat mendatangi dokter kemudian memberitahukan lagi tentang kondisi
pasien kemarin “.

Perawat ( marta ) : selamat pagi dok, ijin memberitahukan tentang pasien yang
kecelakaan kemarin sampai saat ini belum ada keluarga pasien yang datang

11
untuk menemui saya dan saya kesulitan mencari identitas pasien karena tidak
ada satupun kartu identitas.
Dokter ( heru ) : apa boleh buat, karena kita tidak bisa melakukan Tindakan
apapun tanpa persetujuan keluarga atau wali pasien.
Perawat ( marta ) : kalua saya jadi walinya, bagaimana dok?
Dokter ( heru ) : kamu tanya dulu ke kepala perawat, boleh atau tidak
melakukan Tindakan,
Perawat (marta) : baik Dok.

“ kemudian perawat langsung menuju ke ruangan kepala perawat untuk


menanyakan hal tersebut “.

Perawat ( marta ) : selamat siang ibu, ijin memberitahukan ibu. Kemarin ada
pasien kecelakaan dan kondisinya tidak sadarkan diri dan sampai saat ini belum
ada keluarga pasien yang datang untuk menghubungi saya, saya kesulitan
mencari identitas nya karena tidak ada satupun kartu identitas yang ada di
pasien ibu.
Kepala perawat (bexi) : apa boleh buat, untuk Tindakan lanjut harus ada wali
atau keluarganya
Perawat (marta) : bagaimana kalo saya yang jadi walinya?
Kepala perawat (bexi) : kalua kamu bersedia, untuk menjadi wali kamu bisa ttd
di surat ini, nanti di bawa keruangan admistrasi lalu di bawa ke dokter.
Perawat (marta) : baik bu.

“ akhirnya suster datang keruangan admistrasi dan melaporkan kepada dokter


bahwa suster akan menjadi walinya, dokter pun akhirnya melakukan Tindakan”.

SELESAIIIIII TINDAKANNN……….”
“ pasien pun membuka mata ”

12
Perawat ( marta ) : ibu sudah bangun? Sekarang ibu ada di rumah sakit harapan
Pasien ( kk idayana) : saya kenapa ya sus?
Perawat (marta) : ibu sejak kemarin, ibu mengalami kecelakaan dan tidak ada
satupun keluarga yang datang, saya pun kesulitan mencari identitas ibu.
Kemudian saya menawarkan diri saya menjadi wali ibu agar ibu cepat ditangani.
Pasien (kk idayana) : ohh gitu sus? Terimakasih banyak sus. “ ucap pasien
dengan lemah lembut dan memegang tangan perawat”.
Perawat (marta) : sama sama bu, sekarang ibu banyak banyak istirahat…

“ perawat berjalan keluar dari pintu ruangan pasien, dan pasien pun
beristirahat “.

PENUTUPAN DRAMA
NARATOR ( PEMBACA )
PERAWAT MEMILIKI PERAN SEBAGAI ADOVOCATE, MENURUT UU
KEPERAWATAN PASAL 37 MENJELASKAN BAHWA PERAWAT BERKEWAJIBAN
MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN SALAH SATUNYA SEBAGAI
ADOVOCATE PERAWAT DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA
DALAM SUATU LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN, PERLU SEMAKSIMAL
MUNGKIN BEKERJA SAMA DENGAN TENAGA KESEHATAN LAIN DALAM
PERAWATAN PELAYAN, SEHINGGA PERAWATAN YANG DIBERIKAN PADA
PELAYAN ADEKUAT ATAU TIDAK MERUGIKAN KLIEN.

TUJUAN DARI DRAMA INI ADALAH PERAWAT DIHARAPKAN MAMPU


BERTANGGUNG JAWAB DALAM MEMBANTU PASIEN DAN
MENGINTERPRETASIKAN INFORMASI DARI BERBAGAI PEMBERI PELAYANAN
YANG DI PERLUKAN UNTUK MENGAMBIL PERSETUJUAAN ATAS TINDAKAN
KEPERAWATAN YANG DIBERIKAN KEPADANYA SERTA MEMPERTAHANKAN
DAN MELINDUNGI HAK-HAK PASIEN.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang
penting dalam membrikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran
perawat sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat
mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang
dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku
profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu,
pengalaman dan pendidikan yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki
kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat
pasien.
3.2 Saran
1. Bagi perawat
Mengaplikasikan teori ini dalam tatanan pemberian pelayana kesehatan
kepada masyarakat, dan melaksanakan peran perawat sebagai advokat
utama klien dan penghubung antar profesi kesehatan demi kepentingan
pasien
2. Bagi mahasiswa
Melakukan peneltian terkait tentang advokasi, karena masih banyak hal
yang bias dieksplor dan dikembangkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, E. Alan (2007). Nursing Ethics. Macmillan: Palagrave


Creasia, J. L., & Parker. B.. (2001). Conceptuals Foundations: the Bridge to
Professional Nursing Practice. (3rd ed). St. Louis: Mosby.
Dewi. A. I.. (2008). Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka book
publisher
Ellis, J. R., & Celia L. H. (2000). Managing and Coordinating Nursing Care. (3th
ed) Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Hidayat. A. A.. (2008). Konsep dasar keperawatan. (edisi 2). Jakarta: Penerbit
Salemba medika
Kozier, B., et al. (2004). Fundamentals of Nursing Concepts, Process,
GAMBARAN PELAKSANAAN PERAN ADVOKAT PERAWAT DI RUMAH SAKIT
NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG, Tahun 2014 :
https://onesearch.id/Record/IOS1719.article-
1008/Details#:~:text=mediator%20dan%20melindungipasien.-
,Perawat%20diharapkan%20dapat%20mengoptimalkan%20perannya%2
0sebagai%20advokat%20yaitu%20dengan%20memberikan,pasien%20da
ri%20tindakan%20yang%20merugikan, diakses 2 maret 2024.

15

Anda mungkin juga menyukai