Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adal;ah penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
terhadap kondisi tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2012). Penelitian
eksperimen memiliki 3 karakteristik yaitu variabel
bebas yang dimanipulasi, variable lain yang
berpengaruh dikontrol agar tetap konstan, observasi
langsung oleh peneliti (Sugiyono, 2012).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian eksperimen dilaksanakan
di Laboratorium BCC Jurusan PKK gedung A3
FT Unesa. Uji Kimia dilaksanakan di Balai Riset
dan Standarisasi Industri Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu
.
1. Uji Resep Standar I 12 April 2019
2. Uji Resep Standar II 16 April 2019
3. Pra Eksperimen 18 April 2019

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel


1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2013) variable penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut. Menurut Arikounto (2002) variable
adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang
menunjukkan variasi baik secara kuantitatif dan
kualitatif. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulakn bahwa variable penelitian adalah
suatu hal dari seseorang maupun objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
untuk diteliti maupun dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan. Variable yang digunakan
dalam penelitian dibagi menjadi tiga yaitu:
variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel
terikat. Variabel-variabel pada penelitian ini
yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas sering disebut sebagai
variabel independen. Variabel ini mempengaruhi
atau yang menyebabkan perubahan atau
timbulnya variabel terkait (Sugiyono, 2013).
Variabel bebas pada penelitian ini adalah
penambahan proporsi ikan barakuda dan ikan
patin serta penambahan puree wortel. Proporsi
ikan barakuda dan ikan patin sebesar 1:1, 7:3,
dan 9:1 dengan satuan gram, serta penambahan
puree wortel sebesar w0% dan 40% dari jumlah
total bahan.

b. Variabel Terikat
Variabel Terikat sering disebut dengan
variabel dependen. Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2013). Variabel terikat pada penelitian ini adalah
sifat organoleptik pempek.
Kriteria pempek pada penelitian ini
adalah:
1) Warna
Warna yang diharapkan pada pempek
yaitu, oranye dan memiliki sedikit warna
kecoklatan. Warna oranye berasal dari
puree wortel. Cara pengukuran
menggunakan skala likert dengan skor 1-4.
2) Aroma
Aroma pempek yang diharapkan adalah
kombinasi ikan barakuda dan ikan patin.
Aroma yang diharapkan pada pempek
adalah beraroma khas barakuda dan ikan
patin. Cara pengukuran menggunakan
skala likert dengan skor 1-4.
3) Rasa
Rasa yang diharapkan pada pempek
adalah berasa gurih dan berasa ikan
barakuda dan ikan patin. Cara pengukuran
menggunakan skala likert dengan skor 1-4.
4) Kekenyalan
Kekenyalan yang diharapkan pada
pempek adalah kenyal dan lunak saat
digigit. Cara pengukuran menggunakan
skala likert dengan skor 1-4.
c. Variabel Kontrol
Menurut Sugiyono ( 2013) variabel control
adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh dari variabel bebas
dan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel control
dalam penelitian ini adalah bahan, alat, dan cara
pembuatan pempek yang dijelaskan sebagai
berikut:
1) Bahan
(a) Ikan Barakuda
Ikan Barakuda yang digunakan adalah
ikan segar yang memiliki ciri mata ikan
cerah dan bening, warna terang dan tidak
berlendir, daging iklan bila ditekan
bekasnya akan menghilang. Bagian ikan
barakuda yang digunakan adalah daging
ikan. Ikan barakuda yang digunakan
dibeli di pasar Pabean.
(b) Ikan Patin
Ikan Patin yang digunakan adalah ikan
se segar yang memiliki ciri mata ikan
cerah dan bening, warna terang dan tidak
berlendir, daging iklan bila ditekan
bekasnya akan menghilang. Bagian ikan
patin yang digunakan adalah daging
ikan. Ikan patin yang digunakan dibeli di
pasar Pabean.
(c) Pati Tapioka
Pati Tapioka yang digunakan pada
penelitian ini memiliki warna putih
bersih,kering, dan tidak menggumpal.
Merek yang digunakan pada penelitian
ini adalah tani.
(d) Garam
Garam yang digunakan pada
penelitian ini adalah garam yang
bertekstur halus dan berwarna putih.
Garam yang digunakan bermerek Dolpin
dan memiliki kandungan yodium.
(e) Gula
Gula yang digunakan pada penelitian
ini adalah gula local yang berwarna
putih. Gula pada penelitian ini berfungsi
untuk menambah cita rasa pempek.
(f) Air
Air yang digunakan adalah air mineral
pada umumnya. Kegunaan air pada
pembuatan pempek untuk mengatur
kepadatan adonam dan sebagai pelarut
bumbu.
2) Peralatan Pembuatan Pempek
Peralatan yang digunakan untuk
pembuatan pempek dibagi menjadi dua
yaitu alat persiapan dan alat pengolahan
yang dijelaskan pada table 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2 Peralatan Pembuatan Pempek


No Alat Spesifikasi Jumlah
. Bahan Ukuran/
Pembuat, Diameter
Merek
1. Baskom Plastik 30 cm 5
2. Timbangan Plastik dan Kepekaan 1
Digital Kaca Merk 0,1 gram
Matrix
3. Pring Plastik 15 cm 5
4. Gelas Ukur Plastik 10 cm 1
dengan
Kapasitas
750 ml
5. Talenan Plastik 20 cm x 30 1
cm
6. Blender Plastik dan 250 ml 1
Kaca Merek
Philips
7. Panci Stainless 20 cm 1
Bertangkai Steel
8. Kukusan Stainless 65 cm 1
Steel
9. Kompor Merek 1
Rinai
3) Tahap Pembuatan Pempek
Tahap pada pembuatan pempek
dimulai dari tahap persiapan bahan,
penimbangan bahan, pembuatan
adonan, pengukusan adonan,
pemotongan, pengeringan adonan, dan
yang terakhir adalah penggorengan.
Tahap pembuatan pempek akan
diperjelas pada gambar 3.1 sebagai
berikut:
(a) Persiapan Bahan
Pada tahap ini dipersiapkan semua
bahan yang digunakan untuk membuat
pempek. Bahan yang harus dipersiapkan
adalah pati tapioca, ikan barakuda, ikan
patin, wortel, garam, gula, dan air.
(b) Penimbangan bahan
Proses penimbangan disesuaikan
dengan resep yang sudah ada.
(c) Pembuatan adonan
Pembuatan adonan dimulai dengan
menghaluskan ikan barakudan dan ikan
patin yang telah dipisahkan daging dari
tulangnya. Kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan puree wortel. Apabila
semua bahan sudah siap, campurkan
bahan satu persatu dimulai dari daging
yang sudah dihaluskan, garam, gula,
puree wortel. Setelah itu masukkan air,
lalu campurkan semua bahan. Uleni
adonan sampai semua homogeny dan
kalis.
(d) Pembentukan adonan
Adonan pempek yang sudah jadi
selanjutnya akan dibentuk lenjer.
Sebelum adonan dibentuk, adonan akan
ditingabng terlebih dahulu untuk
memperoleh berat dan ukuran adonan
yang sama. Adonan yang sudah
ditimbang kemuadian dibentuk dengan
diameter sekitar 2cm dengan panjang
7cm.
(e) Perebusan Adonan
Adonan yang sudah dibentuk
selanjutnya akan melalui proses
perebusan. Adonan dimasukkan ketika
air sudah pada suhu 100⁰C. Ciri-ciri
adonan sudah matang yaitu ditandai
dengan mengapungnya adonan tersebut.
Lama perebusan adonan berkisar 5-7
menit bergantung diameter adonan.
Semakin besar diameter adonan maka
waktu perebusan akan semakin lama.
(f) Penggorengan
Penggorengan dilaksanakan dengan
menggunakan minyak goreng, Tahap
pertama adalah memanaskan minyak
goreng. Menggoreng dengan api sedang
atau minyak berada pada suhu 170⁰C
akan menghasilkan pempek yang bagus.
Waktu yang dibutuhkan untuk
menggoreng berkisar 4-5 menit untuk
menghasilkan pempek terbaik dengan
warna keemasan.

D. Tahap Penelitian
1. Uji Resep Standar
Tahap awal untuk melakukan penelitian
ini adalah dengan menentukan resep
standar yang akan digunakan. Resep
standar pempek dengan hasil terbaik akan
digunakan untuk tahap pra eksperimen.
a. Uji Resep Standar I
Uji resep standar I menggunakan
resep dari Chef Rudy Choirudin. Bahan-
bahan yang digunakan pada uji resep
standar I dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Bahan Uji Resep Standar I

Bahan Jumlah
Ikan Tenggiri 200 g
Tepung tapioka 150 g
Tepung terigu 50 g
Air es 100 ml
Minyak Goreng 20 ml
Lada 5g
Telur 2 butir
Sumber: Chef Rudy Choirudin

Pada uji resep standar pertama


menghasilkan pempek yang berwarna
putih keemasan. Adonan yang dihasilkan
pada uji resep standar I sangat kalis.
Adonan yang kalis disebabkan karena
mengandung banyak tepung pada
adonan pempek. Menghasilkan tekstur
pempek yang sangat liat ketika digigit.
Hasil jadi uji resep standar I dapat dilihat
pada gambar 3.3 pempek .
Pada saat dilakukan penggorengan
tekstur pempek sangat kenyal tetapi
sedikit susah untuk digigit, karena hasil
jadi yang belum maksimal makan
diperlukan uji resep standar II.
b. Uji Resep Standar II
Uji resep standar II menggunakan
resep daro Chef Gery Rudy 2018. Bahan-
bahan yang digunakan pada resep
standar II dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Bahan Uji Resep Standar II

Bahan Jumlah
Ikan Tenggiri 500 g
Tapioka 350 g
Air 250 g
Gula Pasir 5g
Garam 25 g
Penyedap rasa 5g
Sumber: Chef Gery Rudy, 2018
Uji resep standar II menghasilkan
adonan yang cukup kalis dan budan
dibentuk. Hasil dari pempek yang
digoreng memiliki warna yang kuning
keemasan dan memilik tekstur halus..
Pada saat dimakan menghasilkan
pempek yang kenyal dan mudah digigit,
dikarenakan perbandingan antara tepung
dan ikan dengan takaran pas. Hasil uji
resep II dapat dilihat pada gambar 3.4.

Anda mungkin juga menyukai