Ikan
Prinsip yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam memilih ikan sebagai
bahan dasar pembuatan nugget adalah ikan harus segar, tidak cacat fisik dan
berkualitas baik. Ikan yang segar memiliki mutu/kualitas protein (aktin dan miosin
sebagai pembentuk tekstur nugget) masih tinggi, serta kapasitas mengikat airnya (whc =
water holding capacity) masih baik.
Kesegaran ikan dapat diketahui dengan cara mengamati penampilan fisik, mata,
insang, tekstur dan baunya. Ikan segar tampak mengkilap sesuai jenis ikan. Lendir di
permukaan tubuh tidak ada, kalau ada hanya tipis dan bening. Sisik menempel kuat dan
tidak mudah lepas, perut utuh dan lubang annus tertutup. Mata cembung, cerah, putih
jernih, pupil hitam dan tidak berdarah. Insang merah cerah dan tidak berlendir atau
sedikit lendir. Tekstur daging kenyal, lentur dan berbau segar atau sedikit amis.
Karakteristik lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan dasar selain
kesegaran ikan adalah kandungan duri pada ikan. Sebaiknya dipilih ikan dari jenis yang
tidak banyak mengandung duri dalam daging ikan. Duri yang banyak terkandung dalam
daging ikan, selain menyulitkan dalam proses pengolahan, juga membahayakan pada
saat dikonsumsi. Namun demikian jika tersedia alat yang dapat memisahkan duri yang
terkandung dalam ikan atau tersedia tenaga yang mampu memisahkan duri ikan, maka
ikan-ikan yang berduri banyak juga dapat digunakan sebagai bahan dasar nugget.
Bahan Pendukung
Tepung (tapioka, terigu, sagu, atau tepung aren) : warna, rasa, aroma normal
dan tidak menyimpang, belum expired
Telur : masih baik dan bisa digunakan
Bumbu-Bumbu : warna, rasa, aroma normal dan tidak menyimpang, belum
expired.
2. Jelaskan jenis peralatan yang diperlukan dalam proses pembuatan nugget ikan!
3. Jelaskan prosedur pembuatan surimi dan lengkapi dengan gambar diagram alir!
4. Jelaskan faktor penentu mutu surimi yang digunakan untuk menilai mutu produk
surimi!
b. pH
Sebanyak 90 ml air destilata ditambahkan ke dalam 10 g sampel dan dicampurkan.
Larutan tersebut kemudian diukur pH nya menggunakan pH meter.
h. Texture Analyzer
Pengukuran kekuatan gel dilakukan dengan menggunakan alat texture analyzer
misalnya jenis TA-XT2i Texture Analyzer (Texture Technologist Corp., Scarsdale
NY/Stable Microsystem, Godalmin, Surrey, UK). Sampel dipotong dengan panjang
2,5 cm. Nilai kekuatan gel diukur menggunakan probe dengan diameter ¼ inchi
yang terbuat dari bahan baja stainless dan kecepatan pengukuran sebesar 10
mm/detik. Nilai kekuatan gel yang dihasilkan adalah hasil perkalian antara daya
tekan (force) (g) dan jarak pecah (distance) (cm). Nilai kekuatan gel dapat dihitung
dengan rumus: Kekuatan gel (g.cm) = force (g) x distance (cm).
5. Saudara diminta untuk mencari informasi tentang surimi, baik dari video atau
informasi lainnya. Susun alat dan bahan serta langkah kerjanya. Apabila dari video,
berikan link videonya
Daftar Bahan :
· Daging ikan nila bentuk fillet dilumatkan kemudian ditimbang dengan berat awal 3 kg
· Garam 3 %
· STPP 0,05 %
· Sorbitol 4 %
· Es batu, secukupnya
Daftar Alat :
· Food processor
· Timbangan analitik
· Baskom plastik
· Kain saring
· Sendok
· Pisau
· Gelas ukur
Proses Pembuatan :
1. Ikan nila dipisahkan dari kulitnya.
2. Kemudian daging ikan dihancurkan/dilumatkan dengan mesin food processor.
3. Selanjutnya dilakukan proses leaching, yaitu dengan cara mencuci daging ikan yang
telah dilumatkan dengan es yang diberi sedikit garam. Kemudian diaduk selama
kurang lebih 5 menit sambil daging ikan diremas-remas agar hancur.
4. Ikan yang telah di leaching kemudian dipres dengan cara memerasnya dengan
menggunakan kain saring. Proses leaching dilakukan selama dua kali.
5. Selanjutnya daging ikan yang telah dipres, dimasukkan ke dalam baskom plastik dan
dicampur dengan bahan tambahan STPP dan sorbitol. Kemudian diaduk hingga
merata.
6. Surimi telah selesai diproses kemudian dikemas dalam kemasan plastik dan
ditimbang, diberi label, kemudian bekukan dalam freezer.