ABSTRAK
Surimi merupakan lumatan daging ikan yang dicuci dengan air dan ditambahkan
krioprotektan. Frekuensi pencucian merupakan faktor penting dalam proses pembuatan surimi.
Praktikum ini bertujuan mengetahui pengaruh frekuensi pencucian terhadap kekutan gel pada
surimi ikan lele. Peningkatan frekuensi pencucian berpengaruh terhadap kenaikan kadar air dan
penurunan kadar protein, lemak, dan mineral surimi lele. Hasil yang dihasilkan dari praktikum
pengolahan hasil perikanan ini tergolong kecil bila dibandingkan hasil dari penelitian. Hasil yang
didapatkan yaitu pada surimi pencucian 1 255,79 g/cm 2, pencucian 2 269,78 g/cm2, pencucian 3
74,504 g/cm2; 93,194 g/cm2 ; 100,655 g/cm2 ; 79,509 g/cm2 ; 280,76 g/cm2, dan pencucian 4
345,35 g/cm2. Analisis sensorik menunjukkan bahwa peningkatan frekuensi pencucian memberi
pengaruh positif terhadap kekuatan gel surimi hasil penelitian pencucian 3 kali dan 4 kali
memberikan pengaruh yang lebih baik pada gel surimi dibanding pencucian 1 dan 2 kali.
Kata kunci : frekuensi pencucian, ikan lele, kekuatan gel, surimi.
Surimi
Pencucian 1 x c - 255,79
Pencucian 2 x c - 269,78
Pencucian 3 x a 1 74,504
*xa surimi ikan lele tanpa penambahan NaCl hasil praktikum ; x b surimi ikan lele dengan
penambahan NaCl hasil praktikum ; x c surimi hasil penelitian dari Ima et al. (2012).
Pengaruh frekuensi pencucian 1 hingga pencucian 4, sedangkan pengujian
terhadap kekuatan gel surimi lele disajikan kekuatan gel surimi ikan lele hasil
pada tabel 2. Berdasarkan tabel 1. hasil yang praktikum dengan frekuensi pencucian 3
didapatkan yaitu pada surimi pencucian 1 kali hasilnya bila dibandingkan dengan hasil
255,79 g/cm2, pencucian 2 269,78 g/cm2, penelitian dari Ima et al. (2012) maka niali
pencucian 3 74,504 g/cm2; 93,194 g/cm2 ; kekuatan gel surimi ikan lele hasil
100,655 g/cm2 ; 79,509 g/cm2 ; 280,76 praktikum sangatlah kecil. Hal ini
g/cm2, dan pencucian 4 345,35 g/cm2. Nilai dikarenakan kekuatan gel surimi dapat
kekuatan gel tidak dipengaruhi secara nyata dipengaruhi oleh daya ikat air dari surimi
oleh frekuensi pencucian, meskipun terdapat (Zhou et al., 2006). Selain itu, menutur Tina
kecenderungan meningkat seiring et al. (2010) frekuensi pencucian
bertambahnya frekuensi pencucian. Menurut mempengaruhi daya ikat dari surimi, karena
Chaijan et al. (2004) dengan pencucian selain melarutkan protein sarkoplasma,
yang tepat, protein sarkoplasma bisa proses pencucian juga turut mengurangi
dibuang, sehingga protein miofibrillar lebih komponen myofibril yang berperan
terkonsentrasi dan dapat berperan penting langsung terhadap daya ikat air surimi.
dalam pembentukan gel. Bagian keapala globular dari myofibril
Hasil yang didapatkan pada memiliki 80% komponen hidrofili sehingga
frekuensi pencucian 1 sampai pada akan larut air pada saat proses pencucian
pencucian ke 4 yang dihasilkan dari surimi (Lanier, 1992). Menurut Uju et al.
penelitian yang dilakuak oleh Ima et al. (2004), proses pencucian pertama sudah
(2012) maka terjadi peningkatan nilai dari dapat meningkatkan kekuatan gel yang
kekuatan gel surimi ikan lele dari pencucian tajam dan sudah dapat mencapai tingkat