Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MONITORING DAN EVALUASI DOKUMENTASI TERINTEGRASI


ASUHAN KEPERAWATAN”
DI RUANGAN ANGGREK RS TK. III SLAMET RIYADI SURAKARTA

Topik : SOSIALISASI MONEV DOKUMENTASI


TERINTEGRASI ASUHAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Jumat/ 29 November 2019
Waktu : 09.00 WIB
Sasaran : Perawat di Ruang Anggrek

A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan
tuntunan profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional.
RS TK. III SLAMET RIYADI merupakan rumah sakit di daerah Surakarta
yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien khususnya di Ruang penyakit anak. Sementara itu, perawat
merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah sakit, dimana perawat
dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas guna
meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dan memberi kepuasan pada
pasien yang dalam hal ini adalah sebagai konsumen (Adill et all, 2009).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, disebutkan bahwa
monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu
keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan
tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan
tindakan selanjutnya yang diperlukan. Sedangkan evaluasi merupakan proses
menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program.

1
Evaluasi juga adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan
(input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
Monitoring dan evaluasi dokumentasi penerapan asuhan keperawatan
merupakan upaya yang dilaksanakan untuk memantau sejauh mana penerpan
asuhan keperawatan dan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan
sudah sesuai dengan standar yang berlaku sehingga kualitas dan mutu
pelayanan keperawatan dapat dipertanggung jawabkan.
Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi sebagai petunjuk dan arah
terhadap penyimpangan dan teknik pencatatan yang benar. Oleh karena itu
standar harus dipahami oleh teman sejawat dan tenaga kesehatan profesional
lainnya. Siapa saja yang memerlukan dan membutuhkan catatan yang akurat
dan informasi yang bermanfaat mempunyai hak terhadap dokumen tersebut
sesuai standar yang berlaku. Jika standar dokumen tersebut sesuai standar
yang berlaku. Jika standar dapat diobservasi , perawat, pasien dan keluarga
pasien akan dihargai dan dilindungi dari kesalahan.
Kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan mencakup pencatatan
secara sistematis terhadap semua kejadian dalam ikatan kontrak perawat –
klien dalam kurun waktu tertentu secara jelas, lengkap, dan obyektif. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan sebagai jaminan mutu
Ruang Anggrek merupakan salah satu ruang rawat inap yang merupakan
ruang penyakit untuk anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat
diruang anggrek, Rapat yang terencana jarang di lakukan dan untuk rapat
incidental dilakukan jika ada informasi yang harus segera diberitahukan.
Kemudian berdasarkan hasil observasi selama pengkajian di ruang Anggrek
diperoleh data bahwa tidak adanya jadwal monev rutin di ruangan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya pencatatan/dokumentasi terintegrasi asuhan keperawatan
yang bermutu dan profesional di RS TK. III Slamet Riyadi Surakarta.

2
b. Tujuan Khusus
1. Terlaksana monitoring dan evaluasi catatan/dokumentasi asuhan
keperawatan di ruang Anggrek RS TK. III Slamet Riyadi Surakarta.
2. Terlaksana pencatatan dan pelaporan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi dokumentasi penerapan asuhan keperawatan di RS TK. III
Slamet Riyadi Surakarta
3. Terlaksana evaluasi program mutu asuhan keperawatan, guna
menentukan sasaran dalam program kerja tahun berikutnya.
C. Sasaran
Perawat di Ruang Anggrek RS TK. III Slamet Riyadi Surakarta
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
Leaflet dan PPT
F. Pengorganisasian
NO KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU
1 Pendahuluan 3 menit
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
c. Apersepsi c. Memberikan respon

3
2 Penyampaian materi 5 menit
a. Menjelaskan dan a. Memperhatikan
menguraikan materi penjelasan dan
tentang: monitoring dan demonstrasi dengan
evaluasi cermat
pencatatan/dokumentasi b. Menanyakan hal
terintegrasi asuhan yang belum jelas
keperawatan di RS TK. c. Memperhatikan
III Slamet Riyadi jawaban penyuluh
Surakarta
b. Memberikan
kesempatan pada peserta
penyuluhan untuk
bertanya.
c. Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas
3 Penutup 2 menit
a. Tanya jawab (Evaluasi) a. Menanyakan hasil
b. Menyimpulkan hasil yang belum jelas
materi dan menjawab
c. kontrak waktu pertanyaan
selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan b. Menjawab salam
(Salam) penutup

G. Setting Tempat
Berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan

4
H. Susunan Acara Pelaksanaan
1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup.
I. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat preplanning sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Membuat kontrak waktu dengan kepala ruang dan katim tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Menyiapkan media dan perlengkapan pendukung kegiatan.
d. Mempersiapkan setting sesuai dengan preplanning.
2. Evaluasi Proses
a. Presentator menyampaikan materi.
b. Penyuluhan materi berjalan lancar dan tepat waktu.
c. Perawat aktif dalam berdiskusi.
3. Evaluasi hasil
Perawat mengikuti sosialisasi Monitoring dan Evaluasi dalam
pencatatan/dokumentasi terintegrasi asuhan keperawatan di RS TK. III
Slamet Riyadi Surakarta
J. Materi
1. Definisi
a. Monitoring
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006,
disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan
mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk
juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data
masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan
tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan
tindakan selanjutnya yang diperlukan.
Monitoring dokumentasi penerapan asuhan keperawatan
merupakan upaya yang dilaksanakan untuk memantau sejauh mana

5
penerpan asuhan keperawatan dan pelaksanaan pendokumentasian
asuhan keperawatan sudah sesuai dengan standar yang berlaku
sehingga kualitas dan mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertanggung jawabkan.
Kegiatan monitoring ini lebih terfokus pada kegiatan yang
akan dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali
sejauh mana penerapan asuhan keperawatan dan pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan sudah sesuai dengan
standar yang berlaku dan untuk mengetahui apakah
pendokumentasian/pencatatan yang dilakukansudah sesuai dengan
perencanaan dan SOP. Indikator monitoring mencakup esensi
aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam
memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai
pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi
kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan
penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.
Secara prinsip, monitoring pencatatan terintegrasi asuhan
keperawatan dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung
guna memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana,
tercapai atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau
kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat
berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring
menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
b. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan
sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung
atau pun yang telah diselesaikan.

6
Penilaian (Evaluasi) dokumentasi terintegrasi asuhan
keperawatan mencakup pencatatan secara sistematis dalam catatan
terintegrasi perawatn dalam kurun waktu tertentu. Hal ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan sebagai jaminan mutu (William N Dunn :
2010).
2. Tujuan
a. Monitoring
Tujuan dilakukannya monitoring dalam dokumentasi
terintegrasi asuhan keperawatan adalah untuk mendapatkan
informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu sesuai
dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Secara
lebih terperinci monitoring ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas rekam medis dalam pencatatan dengan mengintegrasikan
catatan professional kesehatan menjadi satu catatan pasien yang
terintegrasi.
b. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu
mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih
menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru
bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam
suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis
program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.
Ada dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses bertujuan untuk mengetahui implementasi program
sedangkan evaluasi hasil bertujuan untuk mengetahui efektivitas
program dalam mencapai tujuan (jangka pendek, menengah &
panjang).
11. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah :

7
a. Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh kepala ruangan dirawat
inap, yang meliputi monitoring pelaporan
(bulanan/triwulan/semesteran/tahunan).
b. Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
12. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan monitoring dan evaluasi
adalah :
a. Perbaikan program/kegiatan yang sedang berjalan.
b. Pemecahan masalah yang dihadapi.
c. Saran dan rekomendasi atas kebijakan perencanaan
program/kegiataan yang akan dating.
13. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
1) Monitoring
a. Penilaian secara terus menerus/ kontinyu terhadap kemajuan
suatu program
b. Untuk memastikan bahwa program berjalan sebagaimana
mestinya untuk mencapai tujuan
c. Untuk mendapatkan umpan balik secara teratur
2) Evaluasi
a. Penilaian secara periodik dimensi atau aspek tertentu dari
program yang sedang berlangsung maupun yang telah selesai
(evaluasi proses & evaluasi hasil).
b. Untuk menilai kontribusi program terhadap perubahan.
c. Untuk menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan
program

MONITORING EVALUASI
Waktu? Terus menerus Periodik

Apa yang Aktivitas keseharian, sering Kemajuan dalam

8
diukur? fokus pada input, proses, pencapaian outcomes &
output impacts

Siapa yang Pihak internal Pihak internal &


terlibat? eksternal

Proses? Rapat rutin, laporan, Rapat khusus,


review bulanan/ 3 bulanan dibutuhkan pengambilan
data tambahan

14. Model Penilaian Monitoring dan Evaluasi


Indicator kinerja (performance indicators) merupakan ukuran
mengenai masukan, keluaran hasil dan dampak dari kegiatan yang
dilakukan. Penyusunan indicator kinerja dalam melaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dengan memperhatikan
kriteria SMART, yaitu :
a. Spesifik (specific), indikator yang ditetapkan menyebutkan dengan
jelas data dan penghitungan untuk mendapatkannya.
b. Dapat diukur (measurable), indikator yang ditetapkan harus
mempresentasikan informasi dan dapat terukur.
c. Bermanfaat (attributable), indikator yang ditetapkan harus
bermanfaat untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
d. Dapat dipercaya (reliable), indikator yang ditentukan harus dapat
didukung oleh pengumpulan data yang baik,benar dan teliti.
e. Tepat waktu (timely), indikator yang ditetntukan harus dapat
didukung oleh pengumpulan data dan pengolahan data serta
pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat
pengambilan keputusan yang dilakukan.

9
Tingkat ukuran kinerja yang digunakan dalam kegiatan monitoring
dan evaluasi meliputi 5 (lima) hal, yaitu :
a. Inputs: Sumber daya yang diinvestasikan/disediakan untuk
pelaksanaan program. Contoh: SDM (perawat di ruang Anggrek)
b. Processes/activities: Apa yang dilakukan oleh program dengan
sumber daya yang ada. Aktivitas meliputi kegiatan, proses atau
intervensi yang ditujukan untuk mencapai hasil atau perubahan
yang diharapkan. Contoh: Pencatatan pada lembar CPPT
c. Outputs: produk/hasil langsung dari implementasi aktivitas
program dapat meliputi jenis, level dan target yang dicapai
program. Contoh: Pencatatan CPPT sesuai standar SOP
d. Outcomes: Hasil jangka pendek & menengah dari program pada
tingkat populasi. Contoh: perubahan pada pengetahuan tentang
pencatatan CPPT sesuai standar SOP
e. Impact: perubahan fundamental yang diharapkan pada pasien
atau sistem sebagai hasil dari aktivitas program. Contoh:
Peningkatan kualitas rekam medis dalam melakukan
pendokumentasian kelengkapan catatan yang professional sesuai
standar SOP kesehatan sehingga menjadi satu catatan pasien yang
terintegrasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Penerbit : Salemba Medika,Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. TENTANG. TATA CARA


PENGENDALIAN DAN EVALUASI.

Dunn,William N. 2010. Pengantar Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah


Mada Press.

Hasibuan, Malayu SP. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.PT.Bumi


Aksara.
Jakarta.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2012).

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Penerbit : Salemba Medika,Jakarta.

Sumijatun.(2009). Konsep dasar dan aplikasi pengambilan keputusan klinis.


Jakarta: Trans Info Media.

Triwibowo, C. 2013. Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit.


BukuKesehatan. Jakarta.

dr. Ni Made Sri Nopiyani, MPH. 2018. Journal Monitoring & Evaluasi Program
Kesehatan PSKM, FK UNUD

11

Anda mungkin juga menyukai